ANALISIS PERBEDAAN PERATAAN LABA KONDISI LABA DAN RUGI PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN. data sampel perusahaan manufaktur periode tahun Teknik

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Berikut ini disajikan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Sejak adanya paket-paket kebijakan yang. dikeluarkan pemerintah dan adanya UU No. 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan keagenan antara pemilik perusahaan (principal) dan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal perusahaan. 1 Laporan keuangan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB I PENDAHULUAN. Perataan laba adalah cara yang digunakan manajemen untuk mengurangi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus menganalisis faktorfaktor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak, baik

LAMPIRAN 3 OUTPUT SPSS. Frequency Table (X 1 ) pernyataan 1

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. nasional yang terdaftar di OJK (otoritas jasa keuangan) pada tahun


Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. yang efisien dapat mendukung perkembangan ekonomi, karena adanya alokasi

LEMBAR KUESINOER. Responden yang terhormat,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan.

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi dan Lembaga Pembiayaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena praktik perataan laba terjadi juga di pasar modal Indonesia, salah

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa. perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

INSTRUMEN KASUS PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk lebih mengetahui mengenai Pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. corporate governance dan budaya perusahaan terhadap corporate risk

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah Good

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Revisi Desk Evaluasi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Event Study. Studi peristiwa (event study)

NET SALES SAMPEL PENELITIAN. Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri ( Di nyatakan dalam jutaan rupiah ) Net Sales (2008)

PENGARUH PROFITABILITAS, RISIKO KEUANGAN, NILAI PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Instruksi dan Kasus Instruksi Pengerjaan Kasus

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perusahaan yang membutuhkan dana dapat memenuhinya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai

REFERENSI. Abiprayu, K.B. (2011). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Financial

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

Lampiran 1. Data Sampel Perusahaan

Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Ukuran Perusahaan (size), nilai perusahaan.

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 Skala Uji Coba Penelitian A-2 Skala Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Anis Chariri dan Imam Ghozali Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah: 1. Keberadaan komite audit berpengaruh terhadap kualitas laba.

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS LABA DAN NILAI PERUSAHAAN YANG MEMILIKI DAN TIDAK MEMILIKI KOMITE AUDIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengantindakan

DAFTAR PUSTAKA. Chang, William. (2014). Metodologi penulisan ilmiah. Jakarta: Penerbit Erlangga.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Jasa Sektor Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan Yang Terdaftar di BEI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE PRACTICE INCOME SMOOTHING IN MANUFACTURING SECTOR CONSUMER GOODS INDUSTRY LISTED IN BEI (PERIOD )

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

Kekerasan Emosional dalam Pacaran - 1

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

Pengaruh Arus Kas, Laba Akuntansi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA LPD DI KECAMATAN DENPASAR UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

CHAIRUNNISA NURSANI

Transkripsi:

ANALISIS PERBEDAAN PERATAAN LABA KONDISI LABA DAN RUGI PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY I Wayan Adhi Indrawan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: adhibuelz@yahoo.com / telp: +6287 860 318 380 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perataan laba kondisi laba dan rugi perusahaan real estate and property. Variabel yang digunakan adalah perataan laba dalam kondisi laba dan kondisi rugi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji 1 sampel independen dan uji beda. Hasil analisis uji 1 sampel independen didapat nilai D hitung perataan laba kondisi laba dan rugi, perataan laba kondisi laba, perataan laba kondisi rugi lebih besar dari D tabel berarti perusahaan real estate and property pada 3 kondisi tersebut melakukan perataan laba. Pada uji beda didapat nilai Asymp.Sig 0,000 kurang dari 0,05 berarti terdapat perbedaan perataan laba kondisi laba dan rugi perusahaan real estate and property. Kata kunci : perataan laba, kondisi laba, kondisi rugi ABSTRACT This research aimed to determine whether there are differences in income smoothing profits and losses of the condition of real estate and property. The variables used are income smoothing under profit and loss. The data analysis technique used is the first test of independent samples and different test. The results of an independent analysis of test 1 sample obtained a D count income smoothing condition profit and loss, income smoothing income conditions, income smoothing loss conditions greater than D table means real estate companies and property on 3 conditions are doing income smoothing. Values obtained at different test Asymp.Sig 0.000 less than 0.05 means that there are differences in income smoothing profits and losses of the condition of real estate and property. Keywords: income smoothing, income conditions, loss conditions 649

PENDAHULUAN Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Manajemen merupakan pihak yang membuat laporan keuangan dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan kinerja dan melaporkan mengenai hasil-hasil yang telah dicapai manajemen kepada pihak-pihak pengguna laporan keuangan. Walaupun seluruh informasi yang terkandung dalam laporan keuangan sangat penting bagi penggunanya tetapi pada umumnya perhatian pengguna tertuju pada informasi laba karena informasi laba dapat dijadikan bahan referensi dalam pengambilan suatu keputusan bisnis. Begitu banyak dan pentingnya informasi yang terkandung dalam informasi laba sehingga sering dijadikan target rekayasa oleh manajemen untuk memaksimalkan kepentingannya, tetapi hal ini dapat merugikan pemilik (Nuryaman, 2008). Tindakan manajemen ini terjadi karena adanya konflik keagenan yaitu adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian dalam suatu perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976). Manajemen bisa saja tidak memberikan kinerja yang terbaik untuk kepentingan pemilik karena adanya perbedaan kepentingan antara pemilik dan manajemen. Manajemen selaku pihak yang mengelola perusahaan memiliki informasi yang lebih lengkap dan lebih cepat daripada pemilik perusahaan karena adanya asimetri informasi yang memberikan kesempatan manajemen untuk melakukan praktik akuntansi dengan berorientasi pada laba untuk mencapai suatu kinerja tertentu (Herawaty, 2008). Situasi seperti ini dapat mendorong manajemen melakukan perilaku tidak semestinya (disfuncional behaviour) (Indrawarman, 2009). 650

Manajemen melakukan perataan laba dengan tujuan untuk meminimalisir fluktuasi laba dan meningkatkan kemampuan investor untuk memprediksi aliran kas di masa yang akan datang (Bornea et.al, 1976). Manajemen melakukan perataan laba karena informasi laba yang terkandung dalam laporan keuangan sering dijadikan sebagai dasar dalam penetapan kompensasi manajemen, kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan (Indrawarman, 2009). Tindakan ini memicu biaya agensi (agency cost) dimana biaya yang dikeluarkan oleh pemilik menjadi lebih besar untuk memastikan hak-hak yang diterima oleh pemilik telah sesuai dengan kontrak (Jensen dan Meckling, 1976). Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena penelitian sebelumnya belum ada yang meneliti mengenai analisis perbedaan perataan laba dalam kondisi laba dan rugi. Penelitian tentang perataan laba yang dilakukan oleh Syahriana (2006) meneliti mengenai analisis perataan laba dan faktor-faktor yang mempengaruhi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Dalam penelitian tersebut menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel penelitian dan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba sedangkan dalam penelitian ini meneliti perbedaan perataan laba dalam kondisi laba dan rugi dan menggunakan perusahaan non manufaktur sebagai sampel yaitu perusahaan real estate and property karena perusahaan manufaktur sudah banyak diteliti sebelumnya. Selain itu, perusahaan real estate and property dipilih karena memiliki persaingan bisnis yang kuat dalam dunia kerja dan dapat menjamin usaha dimasa depan. 651

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Agensi (Agency Theory) Menurut Jensen dan Meckling (1976), konflik keagenan terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian antara manajemen dan pemilik dalam suatu perusahaan. Teori keagenan mengimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajemen dan pemilik. Asimetri ini nantinya akan memberikan informasi yang berbeda dengan yang sebenarnya terjadi pada perusahaan. Pada dasarnya manajemen harus mementingkan kepentingan pemilik tapi jika manajemen tidak melakukan sesuai kepentingan pemilik, maka akan terjadi konflik keagenan, sehingga muncul biaya keagenan. Perataan Laba Menurut Belkaoui (1993) dalam Ghozali dan Chariri (2007) perataan laba merupakan normalisasi laba yang dilakukan secara sengaja untuk mencapai trend atau tingkat yang diinginkan. Beidelman (1973) dalam Ghozali dan Chariri (2007) adalah perataan laba yang dilaporkan dapat didefinisikan sebagai usaha yang disengaja untuk meratakan atau memfluktuasikan tingkat laba sehingga pada saat sekarang dipandang normal bagi suatu perusahaan. Koch (1981) dalam Syahriana (2006) mendefinisikan perataan laba sebagai suatu alat yang digunakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang baik secara artifisial (melalui metode akuntansi) maupun secara riil (melalui transaksi). Tindakan laba telah dianggap sebagai tindakan yang umum dilakukan. 652

Alasan Melakukan Praktik Perataan Laba Menurut Heyworth (1953), beberapa alasan manajemen melakukan praktik perataan laba adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan keyakinan dari investor terhadap perusahaan karena laba yang stabil akan mendukung kebijakan deviden yang stabil pula sebagaimana yang diharapkan investor. 2. Mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan perusahaan. 3. Perataan laba dapat meningkatkan hubungan antara manajer dan karyawan karena pelaporan laba yang meningkat tajam dapat menimbulkan permintaan upah yang lebih tinggi bagi para karyawan. 4. Laba yang stabil memiliki pengaruh psikologis pada ekonomi dalam hal kenaikan atau penurunan dapat dihindarkan serta rasa pesimisme dan optimisme dapat diperlunak. Strategi Melakukan Perataan Laba Menurut Ronen dan Sadan (1981), perataan laba dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1. Melalui kejadian-kejadian dan pengakuan. Manajemen dapat mengatur waktu terjadinya suatu tindakan tertentu untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan, misalnya biaya riset dan perkembangan. 2. Melalui alokasi. Manajemen dapat mengubah metode akuntansi dengan mengalokasikan pendapatan atau biaya selama beberapa periode pelaporan. 653

3. Melalui klasifikasi. Manajemen memiliki kebijakan sendiri untuk melakukan perataan dengan mengklasifikasi laba sebagai ordinary atau extraordinary item. Perataan Laba Perusahaan Real Estate and Property. Smith (1976) menjelaskan bahwa manajemen sangat memiliki kecenderungan melakukan perataan laba. Hal ini juga didukung oleh penelitian Truemen et.al (1988) dimana secara rasional manajemen ingin melakukan perataan laba atas laba yang dilaporkan dengan tujuan memperkecil tuntutan dari pemilik. Selain itu investor cenderung menyukai laba atau rugi yang relatif stabil oleh karena itu manajemen sebagai pihak yang berkewajiban membuat laporan keuangan melakukan perataan laba. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 : Perusahaan real estate and property dalam kondisi laba dan rugi melakukan praktik perataan laba. H2 : Perusahaan real estate and property dalam kondisi laba melakukan praktik perataan laba. H3 : Perusahaan real estate and property dalam kondisi rugi melakukan praktik perataan laba. Perbedaan Praktik Perataan Laba Kondisi Laba dan Rugi Perusahaan Real Estate and Property. Menurut Fudenberg dan Tirole (1995), perataan laba merupakan suatu proses memanipulasi waktu terjadinya laba atau rugi yang dilaporkan agar terlihat stabil. Manajemen sebagai pihak yang bertanggung jawab membuat laporan 654

keuangan mempunyai cara yang berbeda dalam memperlakukan hasil dalam laporan keuangan. Misalnya, apabila perusahaan memperoleh laba yang berfluktuasi tinggi maka manajemen akan cenderung akan menurunkan labanya sedangkan sebaliknya apabila mengalami kerugian yang berfluktuasi tinggi maka manajemen akan cenderung menaikkan laba yang dihasilkan agar laba atau rugi terlihat stabil. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H4 : Terdapat perbedaan praktik perataan laba perusahaan real estate and property dalam kondisi laba dan rugi. METODE PENELITIAN Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Bursa Efek Indonesia dengan cara mengakses situs: www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory. Variabel dalam penelitian ini adalah perataan laba dalam kondisi laba dan perataan laba dalam kondisi rugi. Variabel perataan laba diukur dengan menggunakan Indeks Eckel. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu laporan keuangan perusahaan dan data kualitatif yaitu sejarah dan daftar-daftar perusahaan. Sumber data dari penelitian ini adalah data sekunder yaitu diperoleh dengan mengakses situs BEI dengan menggunakan metode purposive sampling sebagai metode penentuan sampel dengan kriteria: 1. Perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2011. 655

2. Perusahaan real estate and property yang menerbitkan laporan keuangan auditan yang berakhir pada tanggal 31 Desember secara berturut-turut 2006-2011. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu laporan keuangan auditan yang didapat dengan mengakses situs BEI dengan menggunakan metode purposive sampling sebagai dasar penentuan sampel atas populasi penelitian yaitu 52 perusahaan real estate and property dari jumlah tersebut terdapat 41 perusahaan yang memenuhi kriteria. Uji 1 Sampel Independen Uji Normalitas Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Untuk Uji 1 Sampel Independen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Dif f erences Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Mean Std. Dev iation Absolute Positiv e Negativ e a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data. LabaRugi Laba Rugi 205 171 34,42646 3,20503-13,54812 29,558468 13,806450 64,636591,406,311,451,300,303,325 -,406 -,311 -,451 5,816 4,068 2,630,000,000,000 Sumber : Data Diolah, 2012 656

Berdasarkan Tabel 1 diatas menunjukan data dalam kondisi laba dan rugi, dalam kondisi laba dan dalam kondisi rugi tidak berdistribusi normal, maka penelitian ini menggunakan metode uji non-parametrik. Hal ini dapat dilihat dari hasil bahwa nilai Asymp.sig (2-tailed) yang dimana kurang dari 0,05 yaitu dalam kondisi laba dan rugi sebesar 0,000, dalam kondisi laba sebesar 0,000 dan dalam kondisi rugi sebesar 0,000. Uji Kolmogorov Smirnov Tabel 2. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Dif f erences Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Mean Std. Dev iation Absolute Positiv e Negativ e a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data. LabaRugi Laba Rugi 205 171 34,42646 3,20503-13,54812 29,558468 13,806450 64,636591,406,311,451,300,303,325 -,406 -,311 -,451 5,816 4,068 2,630,000,000,000 Sumber : Data Diolah, 2012 Perataan Laba Perusahaan Real Estate and Property Kondisi Laba dan Rugi Berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov menunjukan bahwa perataan laba dalam kondisi laba dan rugi sebesar 0,406 > 0,095 jadi H 0 ditolak dan H 1 diterima, dimana perusahaan real estate and property dalam kondisi laba dan rugi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011 melakukan praktik perataan laba. 657

Perataan Laba Perusahaan Real Estate and Property Kondisi Laba Berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov menunjukan bahwa perataan laba dalam kondisi laba sebesar 0,311 > 0,104 jadi H 0 ditolak dan H 1 diterima, dimana perusahaan real estate and property dalam kondisi laba yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011 melakukan praktik perataan laba. Perataan Laba Perusahaan Real Estate and Property Kondisi Rugi Berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov menunjukan bahwa perataan laba dalam kondisi rugi sebesar 0,451 > 0,233 jadi H 0 ditolak dan H 1 diterima, dimana perusahaan real estate and property dalam kondisi rugi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011 melakukan praktik perataan laba. Uji Beda Uji Normalitas Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Pada Uji Beda One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Dif f erences Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Mean Std. Dev iation Absolute Positiv e Negativ e a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data. Laba Rugi 171 34 3,20503-13,54812 13,806450 64,636591,311,451,303,325 -,311 -,451 4,068 2,630,000,000 Sumber: Data Diolah, 2012 658

Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukan data dalam kondisi laba dan dalam kondisi rugi tidak berdistribusi normal, maka penelitian ini menggunakan metode uji non-parametrik. Hal ini dapat dilihat dari hasil bahwa nilai Asymp.sig (2- tailed) yang dimana kurang dari 0,05 yaitu dalam kondisi laba sebesar 0,000 dan dalam kondisi rugi sebesar 0,000. Uji Mann Whitney Tabel 4. Hasil Uji Mann Whitney Ranks IPL Kondisi 1 2 Total N Mean Rank Sum of Ranks 171 112,23 19191,00 34 56,59 1924,00 205 Test Statistics a IPL Mann-Whitney U 1329,000 Wilcoxon W 1924,000 Z -4,996 Asy mp. Sig. (2-tailed),000 a. Grouping Variable: Kondisi Sumber : Data Diolah, 2012 Perbedaan Perataan Laba Perusahaan Real Estate and Property Kondisi Laba dan Rugi Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney menunjukan bahwa perataan laba dalam kondisi laba dan rugi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima, dimana terdapat perbedaan praktik perataan laba dalam kondisi laba dan 659

rugi perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil uji 1 sampel independen menunjukan bahwa perusahaan real estate and property dalam kondisi laba dan rugi melakukan praktik perataan laba, perusahaan real estate and property dalam kondisi laba melakukan praktik perataan laba dan perusahaan real estate and property dalam kondisi rugi melakukan praktik perataan laba periode 2007-2011. Perataan laba dilakukan bertujuan untuk menarik pihak investor untuk menanamkan modalnya karena investor lebih cenderung menyukai laba atau rugi yang stabil dan tidak terlalu berfluktuasi. Berdasarkan hasil uji beda yang telah dilakukan menunjukan bahwa terdapat perbedaan praktik perataan laba dalam kondisi laba dan rugi perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Dalam penelitian berikutnya dapat melengkapi penelitian ini dengan memperpanjang periode pengamatan sehingga diharapkan sampel penelitian juga akan lebih representatif selain itu juga dapat menambahkan perhitungan untuk mengetahui cara dari manajemen melakukan perataan laba baik dalam kondisi laba maupun kondisi rugi agar laporan yang dihasilkan lebih lengkap. 660

REFERENSI Bornea, A. J. Ronen dan S. Sadan. 1976. The Implementation of Accounting Ojectives An Aplication to Exraordinary Items. Accounting Review, Januari : 56-68. Fudenberg, D. dan Tirole J. 1995. A Theory of Income and Devidend Smoothing Based on Incumbensy Rates. Journal of Political Economy. Ghozali, I. dan A. Chariri. 2006. Teori Akuntansi. Semarang: UNDIP. Herawaty, Vinola. 2008. Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable Dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak. Heyworth, S.R. 1953 Smoothing periodic Income. Accounting Review. Januari. Indonesian Capital Market Directory (ICMD) Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah. Indrawarman, Arief. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah. Jensen, Michael C. and William H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. Vol. 3. No. 4. pp. 305-360. Nuryaman. 2008. Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak. Ronen, J. dan Sadan, S. Smoothing Income Numbers: Objectives, Means and Implication, Addison-Wesley, 1981. Smith, E.D. 1976. Effects of Separation of Ownership From Control an Accounting Policy Decisions. Accounting Review. Vol. 11. Syahriana, Nani. 2006. Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Trueman, B. Sheridan, T. and Paul N. 1988. An Explanation for Accounting Income Smoothing. Journal of Accounting Research. www.idx.co.id 661