BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul:

dokumen-dokumen yang mirip
2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

BAB II JAWABAN-JAWABAN TUGAS MANDIRI TPK V & IV

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

1. Bagian Utama Boiler

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada :

BAB VIII PELUMAS. Pelumas adalah suatu zat (media) yang berfungsi untuk melumasi bagian bagian yang bergerak.

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB XVII PENGISIAN TEKAN

BAB IV 3.1. Penyimpanan Suku Cadang dan Material Habis Pakai Suku Cadang Material Permesinan (Spare Parts) : Keterangan:

BAB I MOTOR PEMBAKARAN

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

MENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN

INSTALASI PERMESINAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENGUJIAN MESIN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 21 TON/JAM TEKANAN KERJA 1,45 N/mm 2 BAHAN BAKAR BATUBARA

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S195

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

BAB II. LANDASAN TEORI

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB XI DIRECT MONOEVRING SYSTEM

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENGUJIAN

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

"CAP COMBI 2600 CL" (10,000 L tangki lumpur L air, total 15,250 L)

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

BAB VII PENDINGINAN MOTOR

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. gesekan pada saat rotor turbin berputar, maka bantalan-bantalan. penyangga tersebut harus dilumasi dengan minyak pelumas.

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Overhoul Gearbox. Qualified Standard Operation Procedure. Rev. No. 01. Approval: Date: Date: Date: Date:

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL


Session 11 Steam Turbine Protection

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

PENGOPERASIAN PESAWAT UAP

PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BOILER. No Lingkup Pekerjaan Baru ( Sertifikasi ) Lama ( Re-Sertifikasi )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

Material : Stainless Steel AISI 304; Besi karbon yang dicat (penutup depan & belakang)

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Mesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JENIS TURBIN. Jenis turbin menurut bentuk blade terdiri dari. Jenis turbin menurut banyaknya silinder. Jenis turbin menurut arah aliran uap

AC (AIR CONDITIONER)

3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PERAWATAN MESIN KAPAL PENGERTIAN MANAJEMEN

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

Transkripsi:

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul: Melapor kepada Nakhoda bahwa Mesin Induk akan diperbaiki dan kapal akan delay untuk jangka waktu tertentu (diperkirakan lamanya). Apabila di pelabuhan, perlu melaporkan kepada Kantor/Perwakilan setempat, atau untuk jangka panjang kepada Syahbandar. Menentukan permasalahan/kerusakan yang terjadi pada mesin dan data-data dan pengukuran yang lengkap dan jelas. Melaksanakan pertemuan persiapan keselamatan kerja (Pre Job safety meeting), yang berkaitan dengan semua aspek keselamatan kerja. Membagi tugas kepada setiap Masinis dalam group kerja, rincian pekerjaan dan dengan pengarahan yang jelas. Mempersiapkan suku-cadang yang diperlukan Mempersiapkan peralatan untuk Overhaul dan semua Special Tools. Mengukur semua material/parts dengan teliti, sambil di-analisa, dan dicatat semua hasil pengukuran tersebut.. Selesai pemasangan dilaksanakan pengetesan sampai batas maksimum normal, dan disaksikan oleh KKM I Masinis I dan Owner Surveyor Sesudah Overhaul : Pastikan hasil "running test" bekerja dengan baik, memuaskan, normal dan siap untuk meneruskan pelayaran. Pemeriksaan: Tekanan dan suhu Minyak pelumas, Air-pendingin, Gas buang, Kompresi, Udara pembilas, Rpm., Turbo Charge, dll. Segera melaporkan kondisi sebenamya Mesin Induk kepada Nakhoda, bahwa kapal sudah siap untuk meneruskan pelayaran. Membuat Berita Acara Kerusakan dan Perbaikan Mesin. Membuat pelaporan penyelesaian pekerjaan kepada Kantor Pusat, berikut permintaan material/ suku-cadang yang telah dipakai. Menyimpan semua dat ukuran, dan kronologi pekerjaan dalam File dan melakukan pertemuan evaluasi pekerjaan tersebut. 10

Membuat permintaan pengadaan Suku...cadang.untuk melengkapi suku cadang yang sudah dipakai selama perbaikan sesuai persyaratan Minimum Stock Level ( MSL). 2.2. Pengukuran Crank Shaft Dexection ( Lihat contoh gambar) : Cara pengukuran hams mengikuti arab putaran (searah) daripada Mesin itu sendiri, dan "dilarang" melakukan putaran terbalik pada saat sedang dalam pengukuran deelection. Batasan maksimum yang diijinkan untuk setiap Mesin berbeda, faktorfaktor yang mempengaruhinya, antara lain: Besaran diameter Shaft, putaran mesin per menit (Rpm), jumlah cylinder, tenaga mesin, dan lain-lain. 2.3. Pemeriksaan pada saat penggantian Minyak Pelumas pada Crank Case Motor Bantu, ialah : Minyak pelumas dalam Carter dipompa sampai habis dan diusahakan 11

sampaibenarbenar kering, dilap dengan kain...tap yang tidak meninggalkan "benang-benang kain" yang dapat menimbulkan saringan cepat kotor/buntu. Periksa dasar Carter pada setiap Silinder, pastikan tidak ada serpihan metal atau kotoran-kotoran lainnya yang tertinggal didalamnya. Periksa saringan isap Minyak pelumas apabila letaknya didalam Carter, sekali lagi yakinkan bahwa Carter benar-benar bersih. Hal ini penting pada saat coba mesin (running test) tekanan Minyak pelumas akan cepat turun/rend ah, dan apabila Manometer, Pressure witch dan Shutdown/Automatic stop tidak bekerja normal, maka akan dapat berakibat "FATAL' Periksa Split Pin dan ikatan Mur-Baut pada Metal-jalan (Crank Pin Bearing) dan Metal Duduk (Main Bearing), apabila ada yang mencurigan /kendor ikatannya) arus segera di periksa dengan benar, membiarkan Mur-baut ikatannya kendor dapat berakibat "FATAL". Mengikat Mur-baut pada Metal-jalan dan Metal-duduk, hams mengacu kepada standard yang sudah ditetapkan di dalam Manual Instruction Book. Gunakan Kunci Moment yang masih baik/kalibrasi sebab pengikat an selisih lebih / kurang sedikit dapat berakibat "FATAL". Periksa bagian dalam tiap cilinder-liner pada posisi Piston TMA, sehingga bagian bawah cilinder-liner dapat dilihat dengan kaca/lampu senter. Pastikan tidak ada tanda tanda carbon atau goresan-goresan, yang menunjukkan lolosnya komprei, hal ini cukup berbahaya karena dapat mengakibatkan terjad inya "kebakaran" di dalam Carter. Pengertian "FATAL" disini berarti kerusakan berat. pada Poros Engkol (Crank Shaft) yang pekerjaanya hams dilakukan "extra teliti" General Overhaul dengan pemasangan Poros Engkol (barn) dan biaya pekerjaan +material sangat besar. Selesai penggantian Minyak pelumas, langsung dilakukan "running test" dengan pemeriksaan menyeluruh semua "Indicator dan Safety Device", Catat semua datadata setelah Mesin bekerja normal didalam Buku Harian Mesin. 2.4. Peralatan Pengaman yang harus diperhatikan dalam perawatan Ketel Uap, ialah: Gelas Penduga, untuk melihat tinggi permukaan air didalam Drum Uap. Manometer utama, untuk melihat tekanan Uap keluar dari Katup Induk. Thermometer, untuk melihat suhu gas buang yang keluar dari Economizer. Kaca pengintip pembakaran, untuk memeriksa pembakaran didalam Dapur. Kaca 12

pengintip gas-buang, untuk memeriksa warna gas-buang yang keluar. Katup pengaman, apabila terjadi tekanan uap lebih akan terbuka sendiri. Katup balik air pengisian, untuk mencegah air didalam ketel membalik kepompa Katup cerat udara, untuk membuang udara didalam uap, saat pembakaran awal. Low Water Level Alarm, signal pemberit ahuan permukaan rendah pada glas duga Solenoid Fuel Oil Valve, untuk menutup katup bahan-bakar masuk dapur atasperintah dari peralatan-peralatan pengaman sistim "electric mechanic" Peralatan-peralatan pengaman sistim "electric mechanic" yang memerintahkan menutup Solenoid Fuel Oil Valve, antara lain: Optik control pembakaran tidak sempurna, apabila terjadi pembakaran yang tidak sempurna (berasap) maka pembakaran langsung stop. Lowest Water Level Trip for Gauge Glass, apabila terjadi permukaan air terendah didalam Drum uap, maka pembakaran langsung stop. Untuk Ketel Uap yang Full Automatic, diperlengkapi antara lain: Pressure Switch for Steam low press Auto Start Pressure Switch for Steam High press Auto Stop Automatic equipment lainnya. 25. Bahaya-bahaya bila tidak memperhatikan perawatan Katup-katup yang menempel pada Ketel Uap (Mounting Valves), ialah : Katup Utama bocor atau tidak kedap : Crew tidak dapat melakukan perbaikan Pipapipa atau sistim yang dilalui Uap tersebut, bahaya luka bakar dari uap panas. Juga merupakan pemborosan Katup Pengisian Air Ketel bocor atau tidak kedap : Crew tidak dapat melakukan perbaikan Pipa-pipa atau sistim yang dilalui Air panas kembali dari Ketel tersebut, bahaya luka bakar dari air-panas. Katup-katup kontrol Gelas Duga buntu atau ada penyempitan : Tekanan air dan uap didalam ruang Gelas Duga tidak berimbang, sehingga permukaan air didalam gelas duga tidak menunjukkan "permukaan" yang sebenamya didalam Drum Uap. Apabila permukaan berada dibawah ujung-ujung pipa didalam Drum Uap, akibatnya sangat berbahaya dapat "Fatal" pipa-pipa rusak I bocor, break down.. Katup Pembuangan air ketel (Blow down) bocor atau tidak kedap : Air didalam ketel selalu berkurang, pemborosan dan juga dapat membahayakan pengoperasian ketel. Katup Keamanan (Safety Valve) tidak bekerja atau macet, rusak: Sangat berbahaya apabila sistim pembakaran bekerja dan tidak dapat di "stop" atau tidak terkontrol 13

sehingga Tekanan uap meningkat terns melebihi Tekanan yang diijinkan, proses ini sangat cepat dan merusak Ketel. Katup Sirkulasi air ketel dari dalam ketel ke Ekonomiser tidak kedap atau bocor, membahayakan apabila melakukan pekerjaan pada sistim sirkulasi tersebut. 14