FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN PASTA GIGI MEREK PEPSODENT DI KELURAHAN BANYUANYAR SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan yang semakin ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas (customer knowledge) membuat perusahaan-perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dalam kehidupan sehari-hari. Pasta gigi merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut statistik, tiga dari empat orang terkena penyakit gigi dan lebih dari

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB I PENDAHULUAN. lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut

ANALISIS TINGKAT KESADARAN MEREK (BRAND AWARENESS) PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI BANDAR LAMPUNG. (Skripsi) Oleh :

ANALISIS POSISI PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT, CIPTADENT, CLOSE-UP DAN FORMULA

perusahaan berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan yang banyak,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN AIR MINUM TOTAL DI KECAMATAN LAWEYAN

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

I. PENDAHULUAN. Manusia pasti mempunyai beragam kebutuhan. Hal pokok yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian brand equity pada pasta

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIAAN KONSUMEN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI KALURAHAN PABELAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan barang konsumsi. Begitu juga dengan produsen produk

STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KEENAM

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOSAT DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di pasar untuk membeli produknya. merek yang mapan, sehingga telah memiliki kekuatan pasar. Di tengah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang hendak memasuki

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat yang mengharuskan perusahaan untuk terus melakukan inovasiinovasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang berfokus pada arah era globalisasi, persaingan

BAB I PENDAHULUAN. upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjualan produk yang beraneka macam tersebut dan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

I. PENDAHULUAN. Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar persaingan produk, melainkan juga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dipandang oleh semua orang sehingga mereka berusaha mencari produk

( Studi Kasus pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang) SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran. Untuk tetap mendapatkan simpati dari konsumen, produsen

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN PROGRAM STUDI BERAKREDITASI A DAN BERAKREDITASI B

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN DAN KEUNGGULAN BERSAING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JAMU DI KECAMATAN JATISRONO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha untuk memuaskan keinginan

Minggu-2. Product Knowledge and Price Concepts. Keputusan Produk Dan Jasa (product and service decisions) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

I. PENDAHULUAN. Citra merek (Brand Image) mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis seperti globalisasi dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian pemasaran dalam suatu perusahaan mencakup ruang lingkup

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar S1 Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: Paramita Putri Kusuma

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen untuk membeli produknya. Kebutuhan konsumen yang. Dalam persaingan yang tajam seperti ini, keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penggunaan alat-alat kebersihan mulut sangat penting bagi manusia,

I. PENDAHULUAN. Kosmetik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani kuno. kosmetikus,

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

ANALISIS BEBERAPA VARIABEL YANG MEMPENGARUHI CITRA MEREK PADA SIKAT GIGI CIPTADENT (Studi Kasus Pada Alfamart Kutisari Surabaya) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat, kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi tertentu. Secara

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masyarakat dengan tingkat kesejahteraan semakin tinggi, kepedulian

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. di pasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional atau global.

BAB I PENDAHULUAN. merebut konsumen dari tangan pesaing dengan memberikan value yang lebih. seberapa banyaknya kepuasan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR EKSTERNAL DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPONE SONY ERICSSON

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan perihal apa yang akan dilakukan demi mencapai tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari bermacammacam

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA

ANALISIS BAURAN PEMASARAN PENGARUHNYA DALAM UPAYA MENCIPTAKAN LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LARIS KARTASURA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas & Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN PASTA GIGI MEREK PEPSODENT DI KELURAHAN BANYUANYAR SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : AZIZAH RAHMIYATI B. 100 050 150 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan bisnis semakin ketat dan semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan setiap perusahan harus mengenali konsumennya secara teliti, terutama untuk mengenali siapa yang menjadi konsumen dari produknya dan alasan yang mendasari konsumen memilih produknya. Kualitas Produk dipandang sangat perlu karena merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam memikat konsumen untuk melakukan pembelian sekaligus memuaskan konsumen. Konsumen yang merasa puas akan melakukan pembelian ulang dan akan memberikan informasi kepada orang lain tentang pengalamannya terhadap produk yang dikonsumsinya. Pelanggan yang memiliki loyalitas terhadap sebuah produk pada umumnya melalui penciptaan hubungan jangka panjang terhadap produk dan layanan purna jual yang telah dirasakannya. Sebuah loyalitas bisa didapatkan melalui penciptaan hubungan emosi (emotional value) dan rasional (rational value). Emotional value diperoleh ketika pelanggan memandang faktor emosional adalah hal utama untuk mencapai tujuan, sedangkan rational value diperoleh ketika pelanggan menerima manfaat dari produk tertentu dengan mengorbankan uang dan waktu sesuai dengan harapannya.

Setiap perusahaan belajar untuk mendesain produk dan layanan yang sesuai dengan keinginan pasar dan strategi perusahaan itu sendiri. Segala sesuatu yang kurang yang berkaitan dengan strategi produk dapat menjadi masalah besar bagi perusahaan. Untuk memaksimumkan peluang sukses tersebut, perusahaan-perusahaan besar harus memfokuskan dirinya (berspesialisasi) hanya pada beberapa produk saja, kemudian mempertahankan tingkat mutu (kualitas) produk tersebut setinggi mungkin. Strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan yang berkaitan dengan produknya dengan investasi, pangsa pasar, siklus hidup produk, dan dikaitkan dengan seberapa luas lini produk yang ada. Kualitas produk pepsodent, merupakan komitmen PT Unilever untuk memproduksi produk berkualitas tinggi dan aman bagi para konsumennya. PT. Unilever mempunyai sistem jaminan mutu (Quality Assurance) untuk memastikan dan menjamin produk-produknya memenuhi standar kualitas dan aman untuk digunakan sesuai dengan ketentuan standar badan yang berwenang yaitu Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). BPOM mempunyai standar aturan batas penggunaan formaldehyde yang aman untuk digunakan yaitu maksimal 0,10 % untuk sediaan Higiene mulut (sesuai keputusan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan No. HK. 00.05.4.1745. Tertanggal 5 Mei 2003. Formaldehyde yang biasa digunakan dalam pasta gigi fungsinya adalah sebagai bahan untuk mencegah pertumbuhan kuman di pasta gigi, sehingga dapat menjaga kondisi produk tetap aman digunakan walaupun kemasan telah dibuka. Pasta gigi pepsodent

Aksi Putih dan Aksi Proteksi hanya mengandung formaldehyde sebesar 0,04% dan jauh di bawah standar batas BPOM yang sebesar 0,10%, maka pasta gigi adalah mengutamakan keamanan konsumen, ketenangan hati dan pikiran konsumen dalam menggunakan produk pasta gigi pepsodent. Keunggulan pasta gigi pepsodent pada awal launching melaksanakan positioning pada gigi lebih putih dan sehat yang selanjutnya disempurnakan sebagai perawatan gigi. Pepsodent kemudian dilengkapi dengan baking soda, setelah sebelumnya sukses dengan Pepsodent Zinc zitrate dan Triclosant. Beberapa tahun sebelum sukses dengan nilai tambahan tersebut, telah sukses dengan Fluoride dan Kalsium, sehingga terakhir ini fluoride di tambah menjadi Fluoride bicarbonate calcium. Bahkan di perluas dengan Fluoride washmouth. Dalam mengembangkan pemasaran, Pepsodent menggunakan product life cycle strategi. Di samping mengembangkan produk content sebagai bagian produk life cycle strategi, juga terus melakukan inovasi dalam kemasan, rasa, warna, bentuk, ukuran dan merancang produknya sesuai dengan segmentasi pasarnya yakni dewasa dan anak-anak. Selain itu warnanya disesuaikan dengan warna-warna trendi, yakni putih dan hijau baik isi maupun kemasannya. Volume/isi dari pasta gigi pepsodent memiliki ukuran kecil sampai besar, kesuksesan pepsodent tentunya menjadikan pabrikan lain terus mengembangkan produknya. Beberapa pesaing yang dihadapi pepsodent contohnya antara lain ciptadent dengan volume/isi 75 gram, formula dengan volume/isi 75 gram, smile-up dengan volume/isi 105 gram, yang memiliki

harga yang lebih murah daripada pepsodent dengan volume/isi 65 gram complete Gum Care. Produk pasta gigi Colgate (Palmolive, Amerika), Darlie (Hawley dan Hazel, Hongkong), Oral-B (Oral-B limited, Australia), dan Ciptadent (Lion corporation, Jepang), Enzim dan juga Cusson Kids, Zwitsal, dan Pigeon untuk pangsa pasar anak anak harganya lebih mahal dibandingkan produk pepsodent. Komposisi dari pasta gigi pepsodent calsium carbonate, sorbitol, Hydrated silcate, sodium floride, triclosan, flavour, sodium monoflorophosphate, titanium diokside, sodium carboxy methyl cellulose, potassium citrate trihyrdate, calsium glycerophosphate, water, dan formaldehyde sebesar 0,04% dan jauh di bawah standar batas BPOM yang sebesar 0,10%. Agar perusahaan menang dalam persaingan memperebutkan dan mempertahankan konsumen dengan para pesaingnya sehingga dapat berkembang dan bertahan hidup, satu cara yang tepat adalah perusahaan harus mampu memberikan kepuasan yang tinggi kepada konsumen dengan cara yang lebih efisien dan efektif dari pada para pesaingnya. Selain itu, perusahaan dituntut mampu melakukan perubahan filosofi yang bersifat mendasar, khususnya perubahan dalam konsep pemasarannya, yaitu pada konsep yang berorientasi kepada konsumen artinya, perusahaan harus memusatkan aktivitasnya pada usaha-usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memuaskan, yang kemudian dari usahanya tersebut perusahaan akan memperoleh laba.

Namun demikian, usaha-usaha yang telah dilakukan perusahaan guna menciptakan kepuasan yang tinggi kepada konsumen belum tentu memperoleh respon yang sama dari konsumen. Kepuasan yang diperoleh konsumen pada dasarnya tergantung dari persepsi mereka terhadap kinerja produk dan harapan-harapannya terhadap nilai yang diberikan oleh produk tersebut jika kinerja produk yang dipersepsikan berada dibawah harapan maka konsumen tidak puas (Kotler, 1997: 36). Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan jika perusahaan dapat memberikan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, salah satu manfaat yang terpenting adalah diperolehnya loyalitas konsumen yang tinggi. Konsumen yang mempunyai loyalitas tinggi merupakan asset perusahaan yang akan mendatangkan laba bagi perusahaan. Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen. Merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku konsumen. Merek juga mempermudah proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Dengan adanya merek, konsumen dapat dengan mudah membedakan produk yang akan dibelinya dengan produk lain sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaaan, ataupun atribut lain yang melekat pada merek tersebut. Brand loyalty (kesetiaan merek) akan bekerja dengan baik dalam kondisi tertentu, seperti membangun awareness (kesadaran), menarik konsumen, membangun hubungan emosional dengan konsumen, dan proses pembelian, atau konsumen sulit mengevaluasi produk. Artinya, dengan mengetahui seberapa besar kesetiaan merek yang dimiliki oleh konsumen,

maka akan semakin terlihat kekuatan ataupun kelemahan dari produk sebuah merek untuk kemudian dijadikan bahan evaluasi bagi perusahaan. Keputusan konsumen dalam pembelian sangat beragam, konsumen berasal dari beberapa segmen sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan. Pepsodent salah satu diantara produk pasta gigi yang telah memiliki merek yang mapan, sehingga telah memiliki kekuatan pasar. Di tengah persaingan yang ketat produsen pepsodent terus berupaya mengantisipasi persaingan dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat, salah satunya adalah menciptakan produk yang berkualitas. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pasta gigi produsen juga menambah variasi produknya yaitu melalui peluncuran pepsodent herbal. Berdasarkan latar belakang tersebut yakni dengan adanya beberapa keunggulan merek pasta gigi pepsodent yang dipromosikan dan semakin beragamnya perbedaan individu (pemakai pasta gigi), maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN PASTA GIGI MEREK PEPSODENT DI KELURAHAN BANYUANYAR SURAKARTA.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan di antara variabel kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel komposisi, dan variabel harga secara parsial (individual) terhadap brand loyalty pada konsumen pasta gigi pepsodent di Kelurahan Banyuanyar Surakarta. 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan di antara variabel kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel komposisi, dan variabel harga secara bersama-sama terhadap brand loyalty pada konsumen pasta gigi pepsodent di Kelurahan Banyuanyar Surakarta. 3. Faktor manakah di antara variabel kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel komposisi, dan variabel harga yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap brand loyalty pada konsumen pasta gigi pepsodent di Kelurahan Banyuanyar Surakarta. C. Pembatasan Masalah Untuk lebih memfokuskan permasalahan dan data yang akan dibahas dan dikumpulkan dalam penelitian ini, maka penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian terbatas pada masyarakat di Kelurahan Banyuanyar Surakarta. 2. Jenis produk yang diteliti terbatas pada produk pasta gigi pepsodent.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi brand loyalty (kesetiaan merek) dibatasi pada lima variabel yaitu variabel kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel komposisi, dan variabel harga. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh yang signifikan di antara variabel kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel komposisi, dan variabel harga secara parsial terhadap brand loyalty pada konsumen pasta gigi pepsodent di Kelurahan Banyuanyar Surakarta. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh yang signifikan di antara variabel kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel komposisi, dan variabel harga secara bersama-sama terhadap brand loyalty pada konsumen pasta gigi pepsodent di Kelurahan Banyuanyar Surakarta. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis di antara variabel kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel komposisi, dan variabel harga yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap brand loyalty pada konsumen pasta gigi pepsodent di Kelurahan Banyuanyar Surakarta.

E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi perusahaan sebagai sumber informasi dalam usaha untuk mengetahui seberapa kuatkah kesetiaan merek yang dimiliki oleh konsumen terhadap penentuan atas kekuatan dan kelemahan produk perusahaan. Hasil penelitian ini juga membantu pihak perusahaan bagaimana membangun kualitas produk yang diinginkan oleh pihak konsumen. 2. Bagi Penulis Memberikan pengalaman nyata dalam rangka mengimplementasikan pengetahuan penulis di bidang pemasaran khususnya penelitian mengenai brand loyalty (kesetiaan merek) dalam menilai produk pasta gigi pepsodent. 3. Bagi Pembaca Diharapkan dapat menambah pengetahuan dibidang pemasaran dan lebih lanjut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijaksanaan yang tepat sebelum keputusan membeli suatu produk. F. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah dan memperjelas arah dan tujuan penulisan ini, maka peneliti menggunakan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Diuraikan teori yang berhubungan dengan variabel penelitian yaitu tentang pengertian pemasaran, bauran pemasaran (marketing mix), pengertian produk, tingkatan produk, klasifikasi produk, atribut produk, faktor-faktor yang mempengaruhi brand loyalty, dan pengertian brand loyalty. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini berisikan tentang kerangka berpikir, hipotesis, lokasi penelitian, populasi, sampel, dan teknik sampling, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan metode analisis data. BAB IV : PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisikan tentang sejarah singkat Kelurahan Banyuanyar kecamatan Banjarsari di Surakarta, analisa data dan pembahasannya serta pembuktian hipotesis. BAB V : PENUTUP Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang dapat penulis sampaikan.