EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA SEGAWE KABUPATEN TULUNGAGUNG MENUJU SANITARY LANDFILL

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA GUNUNG PANGGUNG KABUPATEN TUBAN MENUJU SISTEM SANITARY LANDFILL

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL

EVALUASI PENGELOLAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPA) GUNUNG PANGGUNG DI KABUPATEN TUBAN MENUJU SISTEM SANITARY LANDFILL

BAB I PENDAHULUAN I- 1

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

Lay out TPST. ke TPA. Pipa Lindi

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

EVALUASI UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA DARI SEGI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN

KAJIAN PENINGKATAN UMUR PAKAI TPA TANAH GROGOT DAN PEMANFAATAN SAMPAH DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA PENGELOLAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPA) MANDUNG DI KABUPATEN TABANAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

TPST Piyungan Bantul Pendahuluan

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

Oleh : YENNI SOFYAN MORA NRP

TUGAS AKHIR PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR JATIBARANG KOTA SEMARANG DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup,

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI. 4.1 Proyeksi Timbulan Sampah dan Perkiraan Masa Layanan TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

KATA PENGANTAR. Mohd. Gempur Adnan

PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA PECUK KABUPATEN INDRAMAYU

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan Kabupaten Luwu

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG

CARA PERHITUNGAN SPM Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014

BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI SSK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TPA KABUPATEN

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KABUPATEN GIANYAR

EVALUASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH SISTEM TERPUSAT DI KOTA MANADO

KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA

. OPTIMALISASI PENGELOLAAN TPA ALAK DALAM MENGATASI PERMASALAHAN PERSAMPAHAN DI KOTA KUPANG

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Rute Pengangkutan Eksisting Kendaraan Arm Roll Truck

KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

BAB I PENDAHULUAN I.1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

PERHITUNGAN PEMBIAYAAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA

PENERAPAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA TLEKUNG KOTA BATU

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

POTENSI EKONOMI TIMBUNAN SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud, Tujuan Dan Sasaran 1.3. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL KABUPATEN / KOTA

III. METODOLOGI PENELITIAN. awal sampai akhir penelitian. Pada tahapan penelitian ini diawali dengan

DETAIL ENGINEERING TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) REGIONAL PEKALONGAN. Badrus Zaman, Syafrudin, Diah Pratiwi *)

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

ASPEK MANAJEMEN (INSTITUSI, PERATURAN DAN PEMBIAYAAN)

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATAN SUKOLILO- SURABAYA

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung

BAB III METODE PERECANAAN. 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. 3.2 Lokasi

Visi : Semarang Kota Perdagangan dan Jasa yang Hebat Menuju Masyarakat Semakin Sejahtera. Luas Kota Semarang 373,7 Km2 16 Kecamatan 177 Kelurahan

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK

JENIS DAN KOMPONEN SPALD

Analisa SWOT Kabupaten Lampung Timur

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dikategorikan sebagai provinsi yang sedang berkembang.

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016)

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

PROFIL KABUPATEN / KOTA

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

Transkripsi:

EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL Oleh : ROFIHENDRA NRP. 3308 202 014 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. YULINAH TRIHADININGRUM, M.App.Sc. PROGRAM MAGISTER TEKNIK PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER SURABAYA 2005

Latar belakang Meningkatnya jumlah timbulan sampah seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Meningkatnya volume kerja subsitem pengelolaan sampah (TPA). Larangan penanganan sampah metoda Open Dumping (Pasal 29 UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah) Metoda Controlled Landfill untuk TPA pada kategori Kota Sedang (Pasal 21 PP N0. 16 Tahun 2005 tentang SPAM) TPA Sampah (Eksisting Open dumping) Evaluasi Tidak ada penanganan sampah Alokasi anggaran sangat kecil (0,04% APBD) Instansi yang masih bergabung dalam satu atap Teknis penimbunan yang salah

Rumusan Masalah Bagaimana kelayakan TPA sampah eksisting sistem Open Dumping untuk dijadikan/diterapkan Sistem Controlled Landfill? Berapa besar biaya investasi, operasional dan pemeliharaan yang dibutuhkan untuk memperbaiki pengelolaan TPA menuju Controlled Landfill? Bagaimana kondisi kelembagaan pada sistem pemrosesan akhir sampah untuk memperbaiki pengelolaan TPA menuju Controlled Landfill?

Tujuan Penelitian Mengevaluasi pengelolaan TPA sampah eksisting sistem Open Dumping untuk diterapkan sistem Controlled Landfill. Mengevaluasi aspek pembiayaan yang berkaitan dengan biaya investasi, operasional dan pemeliharaan TPA Open Dumping untuk diterapkan sistem Controlled Landfill. Mengkaji langkah-langkah apa yang diperlukan lembaga pengelola sampah pada perbaikan sistem pemrosesan akhir sampah di TPA Ladang Laweh menuju Controlled Landfill.

Tinjauan Pustaka Defenisi (UU. No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah) Sampah : sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Tempat pemrosesan akhir : tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan. Larangan Open dumping Setiap orang dilarang untuk melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbuka di tempat pemrosesan akhir (Pasal 29 UU No. 18 Tahun 2008). Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir sampah yang menggunakan sistem pembuangan terbuka paling lama 5 (lima) tahun terhitung tanggal diberlakukannya Undang-Undang tersebut.

Metodologi Tahapan Penelitian

Gambaran Umum Wilayah Studi Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 17 kecamatan luas wilayah 1.328,79 km² Jumlah penduduk di Kabupaten Padang Pariaman pada akhir tahun 2007 sebesar 387.452 jiwa Hirarki struktur tata ruang wilayah Kabupaten Padang Pariaman ditetapkan ada 5 (lima) orde, adapun Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung merupakan orde II TPA eksisting berada di Desa Pasir Laweh kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung yang mulai dioperasikan tahun 2003 dengan umur rencana 15 tahun Metoda yang diterapkan Sistem Open dumping Luas lahan TPA 1.3 ha dan jenis tanah permukaan yaitu lempung berpasir dengan kedalaman air tanah lebih dari 5 meter Lahan TPA tersebut berupa daerah lembah/jurang dengan kedalaman rata-rata 13 meter dan jarak dengan permukiman penduduk ± 2 km. Sampai saat ini, TPA Ladang Laweh hanya melayani sampah pasar (7 pasar pada 6 kecamatan).

Gambaran Umum Wilayah Studi Sarana dan Prasarana TPA Ladang Laweh (eksisting) Cekungan Papan nama Jalan akses Drainase Tempat penimbunan (cekungan) Instansi Pengelola Sampah Kepala Kantor Sub Tata Usaha Kasi Pengelola Pasar Kasi Pengelola Parkir Kasi Kebersihan & Jasa Kasi Pendapatan & Pelayanan

Hasil Pengukuran Hasil pengukuran densitas sampah yang masuk ke TPA Ladang Laweh sebesar 326 kg/m³ (densitas sampah di truk). Jumlah kendaraan merupakan jumlah dump truck yang masuk ke TPA setiap hari sebanyak 3 unit. Volume sampah yang masuk ke TPA rata-rata adalah 9,7 ton/hari. Komposisi sampah kandungan terbesar adalah sampah organik mudah terurai, yaitu sebesar 79,53 %. Selanjutnya kertas sebesar 9,32 % dan plastik sebesar 9,18 %. Kadar air pada musim penghujan adalah 60,66 % dan musim kemarau 44,95 %.

Analisis dan Evaluasi Cakupan pelayanan sampah saat ini 19,74 % Mengacu pada target MDGs 2015, maka tingkat pelayanan sampah pada tahun 2015 tercapai pelayanan sampah sebesar 59,87 % 60 %. Berdasarkan Analisis Mass Balance, terdapat sampah yang dapat dimanfaatkan lagi sebesar 56,8 % sehingga sampah yang ditimbun ke TPA adalah 43,20 %. No. Tahun Proyeksi Timbulan Sampah Jumlah Penduduk (Jiwa) Tingkat Pelayanan (%) Volume Sampah di Padatkan tanpa Reduksi (m³/tahun) 1 2008 165,212 19.74 5,952 5,952 2 2009 166,163 19.74 5,986 5,986 3 2010 167,119 26.00 7,930 3,426 4 2011 168,081 33.00 10,123 4,373 5 2012 169,049 40.00 12,341 5,331 6 2013 170,022 47.00 14,584 6,301 7 2014 171,001 53.00 16,540 7,146 8 2015 171,985 60.00 18,832 8,136 9 2016 172,975 67.00 21,151 9,138 dengan Reduksi (m³/tahun) 10 2017 173,971 73.00 23,177 10,013 Jumlah 136,615 65,801 Volume tanah penutup setiap 7 hari sampai akhir tahun 2017 adalah sebesar 37.716 m3, jika dilakukan upaya reduksi tanah penutup yang dibutuhkan sebesar 18.166 m3.

Analisis Komponen Eksisting TPA Open Dumping Analisis dan Evaluasi Sarana Prasarana TPA : Papan nama, Jalan akses, drainase Sampah ditimbun tanpa ada penanganan : perataan, pemadatan, penanganan lindi dan gas. Tanah dasar berupa lempung berpasir dengan permeabilitas rendah 9.48 22.50 cm3/jam Penanganan Timbunan Sampah eksisting Pembersihan lapangan Pembangunan jalan akses ke dasar cekungan Pembangunan teras manuver truk Pembangunan drainase tahap 1 Penanganan Timbunan sampah lama sebanyak ± 11.000 m3 atau seluas 846 m2, kedalaman rata-rata 13 m pada zona 1

Area Penimbunan dan Pengaturan Lahan Tahap I : area penimbunan dalam cekungan berkapasitas 95.326 m³, terdiri dari 3 zona penimbunan. Jumlah lift rencana adalah 10, tinggi tiap lift 1,2 m. Tahap 2 : area penimbunan diatas cekungan setelah Tahap 1 penuh, yaitu berkapasitas 42.043 m³. Jumlah lift rencana adalah 6, tinggi tiap lift 1,2 m

Hasil Perhitungan dan Estimasi Lindi Estimasi produksi lindi per hari adalah106,6 m ³, lindi ini akan diolah dengan 3 unit Kolam stabilisasi, masing-masing unit terdiri dari Kolam anaerobik dan Kolam fakultatif tersusun seri. Dimensi Pipa lindi yang digunakan bervariasi yaitu 2,3,4,5,6 dan 10 in Gas (CH4 dan CO2) Estimasi produksi gas adalah 26,123,011 m³. Teknis penanganan gas adalah dengan flaring. Pipa ventilasi gas yang digunakan yaitu pada 6 titik lokasi dengan jarak rata-rata ± 30 m. Drainase Drainase tahap 1 ketika penimbunan tahap 1 beroperasi. Drainase tahap 2 ketika penimbunan tahap 2 beroperasi setelah tahap 1 penuh.

Evaluasi Kondisi Eksisting terhadap Kriteria Controlled Landfill Tindak lanjut untuk prasarana TPA Perlu penambahan informasi pada papan nama TPA Perlu pengadaan pintu gerbang, pagar, jalan operasi, kantor, garasi alat berat, fasilitas MCK, penyediaan air bersih dan listrik. Pengadaan jembatan timbang dalam jangka panjang tetap prioritas, namun dalam jangka pendek perlu tenaga khusus untuk mencatat volume sampah yang masuk ke TPA Tindak lanjut untuk Proteksi terhadap lingkungan Perlu pembangunan drainase,pelapisan dasar (liner dasar),sarana pengumpul lindi, sarana pengolah lindi, sumur pematau dan ventilasi gas Tindak lanjut untuk Pengoperasian Perlu pengadaan alat berat (bulldozer) dan tanah penutup. Tindak lanjut untuk Sumber Daya Manusia Perlu pengadaan SDM :Kepala TPA, Supir alat berat, teknisi dan satpam.

Biaya Investasi Investasi Tahun 2010 Analisis Finansial No. Uraian Sat. Volume Harga Satuan Jumlah Harga (Rp.) (Rp.) 1 Pemindahan sampah eksisting Unit 1 98,317,000.00 98,317,000.00 2 Pengadaan Bulldozer unit 1 650,000,000.00 650,000,000.00 3 Pembangunan Kolam lindi zona 1 unit 1 120,179,000.00 120,179,000.00 4 Pemasangan Liner zona 1 unit 1 103,360,000.00 103,360,000.00 5 Pembangunan Jalan operasi unit 1 163,096,000.00 163,096,000.00 6 PembangunanTempat Manuver truk unit 1 100,821,000.00 100,821,000.00 7 Pembangunan Jalan akses unit 1 105,193,000.00 105,193,000.00 8 Pembangunan Drainase tahap 1 unit 1 65,111,000.00 65,111,000.00 9 Pemasangan Pipa lindi zona 1 unit 1 5,662,000.00 5,662,000.00 10 Pemasangan Pipa Ventilasi Gas unit 1 11,638,000.00 11,638,000.00 11 Pembangunan Sumur pemantau unit 1 1,487,000.00 1,487,000.00 12 Pembangunan kantor unit 1 48,700,000.00 48,700,000.00 13 Pembangunan Garasi Alat Berat unit 1 56,014,000.00 56,014,000.00 15 Pagar Kawat unit 1 20,500,000.00 20,500,000.00 16 Pintu Gerbang unit 1 3,000,000.00 3,000,000.00 14 Pengadaan Tanah Urug unit 1 37,831,763.19 37,831,763.19 Jumlah 1,590,909,763.19 Biaya Operasional dan Pemeliharaan Biaya operasional dan pemeliharaan meliputi biaya operasional dan pemeliharaan dari sarana dan prasarana yang tersedia untuk pengelolaan TPA dengan metode controlled landfill yang dimulai pada tahun 2010. Besar biaya O & M pada tahun 2010 adalah Rp. 167.071.266,-

Pendapatan Saat ini pendapatan yang diterima hanya berasal dari retribusi pelayanan kebersihan pasar dengan tingkat kenaikan rata-rata 3.14 % per tahun Untuk tahun selanjutnya, direncanakan pelayanan persampahan sudah mencapai pada pelayanan persampahan di permukiman penduduk pada enam kecamatan yang dilayani dengan besar retribusi Rp. 1000,- per rumah tangga ( Perda No. 11 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Kebersihan). Proyeksi Penerimaan Retribusi Pelayanan Kebersihan No. Tahun Jumlah Penduduk % Layanan Penduduk Terlayani Rumah Terlayani Jumlah Ret. RT. (Rp.) Retribusi Pasar (Rp.) Total Penerimaan (Rp.) 1 2010 167,119 26 43,451 8,690 104,282,438 35,636,830 139,919,268 2 2011 168,081 33 55,467 11,093 133,120,437 36,755,826 169,876,263 3 2012 169,049 40 67,620 13,524 162,287,009 37,909,959 200,196,968 4 2013 170,022 47 79,910 15,982 191,784,979 39,100,332 230,885,311 5 2014 171,001 53 90,630 18,126 217,513,176 40,328,082 257,841,258 6 2015 171,985 60 103,191 20,638 247,658,888 41,594,384 289,253,272 7 2016 172,975 67 115,894 23,179 278,144,476 42,900,448 321,044,924 8 2017 173,971 73 126,999 25,400 304,797,545 44,247,522 349,045,067

Analisis Kelayakan Awal investasi bulan ke 3 tahun 2010, pelaksanaan proyek dari tahun 2010-2017. Discount rate (i) yang digunakan 15 % Biaya tenaga kerja sudah masuk di dalam Anggaran Belanja Rutin, sehingga tidak masuk dalam Anggaran Belanja Modal. Penerimaan didapat dari 4 sumber yaitu : Penerimaan retribusi kebersihan APBN pada awal investasi sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Peran serta pihak swasta APBD Kabupaten Berdasarkan kondisi diatas, diperoleh : Net Present Value (NPV) : Rp.6.119.360,- Internal Rate of Return = 18,63 %

Hasil Analisis Matriks SWOT langkah-langkah yang harus diambil oleh Kantor Pengelola Pasar dan Perparkiran Kabupaten Padang Pariaman dengan instansi teknis terkait dan masyarakat adalah : Meningkatkan pemahaman akan pentingnya pengelolaan sampah metode Controlled landfill kepada seluruh stakeholder dan melakukan kerjasama dengan Instansi terkait dan pihak swasta. Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA sesuai sasaran RPJM Mengembangkan metode Controlled landfill sesuai KSNP-SPP. Mengupayakan penyediaan anggaran dan mencari peluang pendanaan dari APBD Propinsi, APBN maupun swasta. Melakukan pentahapan dalam merealisasikan metode Controlled landfill. Meningkatkan potensi TPA sebagai stimulan untuk mengikuti program adipura.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Pengelolaan sampah menuju controlled landfill dapat dilaksanakan di TPA Ladang Laweh, menyesuaikan dengan ketersediaan dana dan peningkatan kualitas. 2. Pengaturan areal penimbunan dilakukan dengan membagi penimbunan menjadi dua tahap, kapasitas total lahan 137.369 m³. 3. TPA Ladang Laweh belum memiliki Instalasi Pengolah Air Lindi. Untuk itu diperlukan kolam pengolah lindi untuk mengolah lindi sebesar 106,6 m³/hari. Kolam pengolah lindi yaitu 3 unit Kolam stabilisasi yang masing-masing unit terdiri dari kolam anaerobik dan fakultatif. 4. Estimasi total timbulan gas yang dihasilkan sampah TPA Ladang Laweh adalah 26,123,011 m³, teknis penanganan gas adalah dengan flaring 5. Pencapaian NPV sampai dengan tahun 2017 sebesar Rp. 6.119.360,-, dengan IRR 18,63 % dimana kedua nilai ini berada diatas nilai standar kelayakan investasi. Investasi awal pada tahun 2010 sebesar Rp. 1.590.909.763,- dan awal biaya OP sebesar Rp. 167.071.266,- pendapatan berasal dari penerimaan retribusi, subsidi APBN, peran serta pihak swasta dan APBD Kabupaten Padang Pariaman. 6. Menyusun kelembagaan TPA sebagai pengelola operasional TPA secara khusus sesuai dengan NSPM Persampahan (2007), yaitu terdiri dari Kepala TPA, Pengawas operasi, Petugas registrasi, Teknisi, Sopir Alat berat dan Satpam.

Saran 1. Perlu dilakukan studi pengembangan TPA dengan metode controlled landfill termasuk Detail Engineering Design. 2. Perlu dilakukan kajian retribusi terkait besaran nilainya dan kemampuan membayar. 3. Perlu dilakukan kajian kelembagaan persampahan lebih lanjut terkait dengan perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja menurut PP No. 41 tahun 2007.