STIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Likuiditas

dokumen-dokumen yang mirip
No.11/ 16 /DPNP Jakarta, 6 Juli Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini banyak bank yang dilikuidasi oleh Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/27/PBI/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 3/17/PBI/2001 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu

MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITAS UNTUK PERBANKAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bank (sistem bank). Bank menjalankan usahanya dengan menjual kepercayaan

No. 14/ 8 /DPNP Jakarta, 6 Maret Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

I. PENDAHULUAN. penting. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki. kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana dengan cara

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 8/1/PBI/2006 TENTANG FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

DAFTAR ISI. Abstraksi Prakata. Daft ar Tabel dan Gambar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/2/PBI/2013 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

KESEHATAN DAN RAHASIA BANK

No. 15/28/DPNP Jakarta, 31 Juli 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

-2- sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu diperlukan penyempurnaan mekanisme tindak lanjut penanganan permasalahan Ban

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 16 /PBI/2012 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR)

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13 / / DPNP tanggal 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Setiap bank memiliki visi dan misi untuk mencapai sebuah tujuan

Asset Liabilities Management (ALMA) Muniya Alteza

Analisis Rasio Likuiditas Pada Pt. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten, Tbk (Bank BJB) Periode

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/8/PADG/2017 TENTANG PEMBIAYAAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

I. UMUM II. PASAL...

MANAJEMEN LIKUIDITAS. Andri Helmi M, SE., MM. Manajemen Dana Bank

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/24/PBI/2009 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

- 1 - PROYEKSI RASIO-RASIO DAN POS-POS TERTENTU LAINNYA

PEDOMAN PENGISIAN LAPORAN PROFIL MATURITAS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat pembayaran dengan menggunakan sistem non cash

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum (rechtstaat) dimana

BAB 1 PEMBAHASAN 1. ANALISIS LIKUIDITAS, RENTABILITAS, DAN SOLVABILITAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR)

perbankan syariah dan juga pada tata kelola perbankan syariah.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/3/PBI/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. tampak dari bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baik pemerintah dan

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Pasar

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 10 tahun

PEDOMAN PENGISIAN LAPORAN PROFIL MATURITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /POJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V ini, berdasarkan hasil penelitian terhadap analisis sumber dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Selama periode 2010 hingga 2014, kondisi likuiditas bank-bank yang

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN)

- 1 - LAPORAN REALISASI RENCANA BISNIS 1) PT Bank Periode :

Mata Kuliah Keuangan Bisnis I. Nur Imamah. Department of Business Administration

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 26 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 1 /PBI/ 2010 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

II. TINJAUAN PUSTAKA

POIN ISI SURAT EDARAAN USULAN PERBARINDO. Matriks Rancangan Surat Edaran OJK Tentang Rencana Bisnis BPR dan BPRS

BAB I PENDAHULUAN. lembaga penghimpunan dana masyarakat. (Kuncoro, 2002:538) Setiap

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB II LANDASAN TEORI

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Likuiditas adalah suatu hal yang fundamental bagi perusahaan untuk

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor

-2- Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu untuk mengatur kembali PLJP bagi Bank yang diharapkan dapat memelihara stabilitas sistem keuangan teruta

Transkripsi:

Pengelolaan Risiko Likuiditas Manajemen Risiko, Sesi 8

Latar Belakang Definisi risiko likuiditas: Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Kekurangan likuiditas pada satu bank selain berdampak pada bank tersebut dapat pula menimbulkan efek lebih luas pada sistem perbankan secara keseluruhan.

Risiko Likuiditas Vs Profitabilitas Analisa risiko likuiditas dan keuntungan difokuskan untuk mencapai keseimbangan di antara keduanya. Cadangan likuiditas yang tinggi (berlimpah) akan menurunkan risiko likuiditas bank di satu sisi namun disisi yang lain berpotensi mengurangai profitabilitas. Dengan demikian, bank hanya akan memelihara likuiditas pada tingkatan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan operasional pada keadaan normal. LIQUIDITY DEPOSIT LIQUIDITY RISK PROFITABILITY Minimum Maximum

Kaitan Dampak & Probabilita Terhadap Likuiditas Dampak signifikan/ catastrophic Probabilitas rendah Kebutuhan likuiditas besar dan mahal (tidak dicadangkan secara langsung). Peristiwa/ Kejadian Bank memiliki liquidity contingency plan, yaitu cara memperoleh sumber likuiditas tambahan di saat krisis. Dampak rendah Probabilitas tinggi Kebutuhan likuditas mudah diatasi oleh bank (telah dicadangkan)

Liquidity Contingency Plan Definisi: Rencana pendanaan darurat untuk penanganan kondisi krisis likuiditas yang dialami bank. Ruang lingkup LCP meliputi: 1. Penetapan indikator dan peristiwa untuk identifikasi kondisi krisis 2. Mekanisme pemantauan dan pelaporan internal mengenai krisis secara berkala 3. Strategi dalam menghadapi krisis dan prosedur pengambilan keputusan 4. Strategi untuk memperoleh dukungan dana dalam kondisi krisis 5. Koordinasi manajerial

Cakupan Koordinasi Manajerial Penetapan pihak yang berwenang dan bertanggung jawab untuk melakukan identifikasi terjadinya kondisi krisis Pembentukan tim khusus sebagai pelaksana LCP Penetapan dan pembagian wewenang serta tanggung jawab yang jelas dalam pelaksanaan LCP sehingga setiap anggota memahami peran masing-masing dalam kondisi krisis Penetapan strategi dan prosedur komunikasi kepada pihak internal yang meliputi komunikasi antar satuan kerja dan kepada pihak eksternal bank termasuk pihak media dan nasabah bila terdapat publikasi negatif

Stress Test Likuiditas Definisi: Suatu metode untuk mengetahui posisi likuiditas/arus kas bank pada kondisi tidak normal maupun ekstrim (krisis) Stress test likuiditas menggunakan dua skenario, yaitu: 1. Bank specific stress scenario 2. General market stress scenario

Bank Specific Stress Scenario Skenario yang dikembangkan dengan asumsi bank berada dalam kesulitan likuiditas akibat hilangnya kepercayaan investor/deposan pada bank Skenario stress secara spesifik pada bank minimal dilakukan 1 kali dalam 3 bulan, atau dalam rentang waktu yang lebih pendek jika bank mengalami potensi peningkatan risiko likuiditas yang signifikan dan/atau atas pemintaan lembaga pengawas bank. Beberapa contoh skenario bank specific stress: a. Penurunan peringkat bank oleh lembaga pemeringkat b. Penarikan dana besar-besaran c. Peningkatan kredit bermasalah

General Market Stress Scenario Skenario yang dikembangkan dengan asumsi terjadi gangguan pada pasar/sistem keuangan secara menyeluruh yang mengakibatkan terganggunya operasional bank. Contoh gangguan misalnya: Gangguan sistem ekonomi makro Perubahan indikator ekonomi Perubahan kondisi pasar

Pengukuran Risiko Metode pengukuran Risiko Likuiditas dibagi menjadi sebagai berikut: Pengukuran berdasarkan ukuran nominal Stock Based Pengukuran berdasarkan arus Flow Based

Nominal Stock Based Pengukurannya menggunakan berbagai macam rasio keuangan sebagai indikator tingkat risiko likuiditas. Bank Indonesia, melalui Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum telah memberikan acuan kepada industri perbankan Indonesia dalam melakukan pengukuran risiko likuiditas dengan menggunakan metode Stock Based, diantaranya sebagai berikut:

Flow Based Pengukuran risiko likuiditas berdasarkan pada neraca bank pada tanggal tertentu menurut maturity profile pos-pos on dan off balance sheet ditambah dengan perkiraan arus kas akibat adanya berbagai rencana kegiatan usaha berdasarkan proyeksi dari unit bisnis. Metode pengukuran Flow Based menggunakan Liquidity Gap Analysis. Dalam Analisis Gap Likuiditas, Gap yang dimaksud adalah selisih antara jumlah aset dan kewajiban yang jatuh tempo pada periode tertentu. Gap Positif berarti aset lebih besar dari kewajiban pada periode Maturity tersebut. Gap Negatif berarti Kewajiban lebih besar dari Aset pada periode Maturity tersebut (menimbulkan risiko bagi bank dan membutuhkan pengelolaan lebih lanjut).

Pengendalian Risiko Pemenuhan likuiditas dilakukan melalui berbagai strategi berikut: 1. Strategi pendanaan (pemenuhan sumber likuiditas di luar pendaaan dari dana pihak ketiga), meliputi: a. Pendanaan jangka pendek, mis: pinjaman pasar uang b. Pendanaan jangka panjang, mis: penerbitan surat berharga jangka menengah/panjang 2. Stretegi pricing (pemenuhan kebutuhan likuiditas melalui peningkatan dana pihak ketiga) dengan cara menaikkan tingkat bunga deposito 3. Penjualan aset 4. Diversifikasi sumber pendanaan (menyesuaiakan periode jatuh tempo aset terhadap proyeksi kebutuhan likuiditas). 5. Penempatan kelebihan likuiditas melalui penempatan pada bank lain

SKB TERIMA KASIH