Kisah Dua Tukang Sol Kamis, 07 Juli :23. Kisah Dua Tukang Sol

dokumen-dokumen yang mirip
TIPS MENGUBAH MENJADI

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Alifia atau Alisa (2)

Bab 1. Awal Perjuangan

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Endra Handiyana Mahir Closing Tanpa Pusing jjjj

PESAN UNTUK SANG ANAK AGUS BUDI SANTOSO

It s a long story Part I

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi sosial Pertemuan : I (satu)

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

Ucok: Si Penjala Ikan

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa wawancara dan

Kecakapan Antar Personal

1. Aku Ingin ke Bandung

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Mengajarkan Budi Pekerti

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Hemat Energi. Belajar Apa di Pelajaran 8? Menjelaskan isi drama dan memerankan drama melalui kegiatan mendengarkan

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Janji Nenek/Grandmother s Promise. M. Arif Budiman

Lingkungan Sehat, Nyaman Dilihat, Gairah Meningkat!

Dan, bagaimana kita melepaskan diri dari Zona Nyaman

KISAH DUA SAUDARA ADANG SUTEJA HADIYANTO TRUE STORY

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Belajar Memahami Drama

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Kegiatan Sehari-hari

"Ada kisah yang sangat menarik dan mengandung banyak pelajaran dari kepulangan ust. Abu Anshar," cerita ust. Hamdani kepada saya.

Tetap Bersemangat Meski Cacat Fisik

Selamat Mengerjakan!!!

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

1. Daftar isi Pengantar Penulis Suatu Siang di Warung Pojok Terminal Arus di Sini Sangat Deras... 18

Saatnya Melihat Ke dalam Diri Sendiri

Kisah Tanpa Cerita. Yura K. Shaira. novel. Penerbit PT Elex Media Komputindo

10 Cara Sukses dalam Islam

kegiatan sehari hari pelajaran 2

dengan dunianya? Mereka saling menonjolkan

Ternyata itu Korupsi

Alergi Gelembung. Girl and the Magic Tree 1

Bertelepon dengan Kalimat Efektif Membaca Intensif Teks

Coffee Break : Kegalauan Raya

Materi kuliah ini didownload dari. Tidak Ikhlas?

The Miracle of Qur an

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

A picture can tell a thousand words, but a few words can change it s story. Sebastyne Young

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Dialihbahasakan oleh: Ummu Abdullah. Desain Sampul: Ummu Zaidaan. Edisi Revisi ke III

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Capung Merah yang Sombong

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Peristiwa 75. Bab 7. Peristiwa

Then, something unexpected happened.


Heart 119. Dan aku harap, kita tidak akan pernah bertemu. lagi.

Nama saya Andy. Saya lahir dan besar di Kota

Di Unduh dari : Bukupaket.com

menghubungi keluarganya. Sebelum Mama mengucapkan sepatah kata untuk Papa di balik telepon genggamnya, Papa terlebih dahulu menyapa kami, menanyakan

EMPATI. written by Yudhi at

Beras Warisan Sang Istri

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Bolehkah kuhapus air matamu ibu

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13

Gue itu Oedipus Kompleks!

Berlari. Nurlaeli Umar

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

SATU. Males Sutiasumarga 1

Tabel 4.5. Respon Siswa Berdasarkan Pada Level Taksonomi SOLO

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

BROADCASTING TV MIDTERMS

Sang Pangeran. Kinanti 1

SERI BACAAN ORANG TUA

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pendidikan 97. Bab 9. Pendidikan

LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

GOSIP DALAM BIARA Rohani, Mei 2013, hal Paul Suparno, S.J.

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Naskah Film Pendek. Sahabat Karib


Oleh: Windra Yuniarsih

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

Chapter 01: What will you do to protect me?

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

: saya ingin mendapatkan data antropometri BB dan TB ibu.

Negeri Peri Di Tengah Hutan

Transkripsi:

Kisah Dua Tukang Sol Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil. Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa membawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan. Di tengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang tukan sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. Pasti, si Abang ini sudah dapat uang banyak nich. pikir mang Udin. Mereka berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap. 1 / 6

Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris nich? kata mang Udin memulai percakapan. Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki sepatu. kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh. Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan. kata mang Udin memelas. Alhamdulillah, itu harus disyukuri. Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras juga. kata mang Udin sedikit kesal. Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah. kata bang Soleh sambil tetap tersenyum. Emang begitu bang? tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur. Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur. kata bang Soleh sambil mengangkat pikulannya. Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah mampir ke tempat shalat. 2 / 6

Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah. Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut. Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti, Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir. Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata, Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang berkurang dipakai traktir saya. Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah. kata bang Soleh tetap tersenyum. Abang yakin? Insya Allah. jawab bang soleh meyakinkan. 3 / 6

Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain. kata mang Udin penuh harap. Insya Allah. Allah akan menolong kita. Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah. Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa. Apa kabar mang Udin? Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat. kata mang Udin setengah menyalahkan. Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata, Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah. Oh ya, apa itu? tanya mang Udin penasaran. Tawakal, ikhlas, dan sabar. kata bang Soleh sambil kemudian mengajak ke Masjid dan mentraktir makan siang lagi. 4 / 6

Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeda. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi order berkata setengah menyalahkan lagi, Wah, saya makin parah. Kemarin nggak dapat order, sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk saya? Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Udin belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita? jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum. Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia hanya coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh bang Soleh. Bagaimana supaya yakin bang? kata mang Udin sedikit pelan hampir terdengar. Rupanya, bang Soleh sudah menebak, kemana arah pembicaraan. Saya mau bertanya, apakah kita janjian untuk bertemu hari ini, disini? tanya bang Soleh. Tidak. Tapi kenyataanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut. Mang Udin dapat rezeki bisa makan 5 / 6

bersama saya. Jika bukan Allah yang mengatur, siapa lagi? lanjut bang Soleh. Mang Udin terlihat berpikir dalam. Bang Soleh melanjutkan, Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya saja kita jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut. Kita tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita tidak yakin. Mang Udin manggut-manggut. Sepertinya mulai paham. Kemudian mulai tersenyum. OK dech, saya paham. Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima kasih abang. kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-kaca. Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi dzuhur, kita ke Masjid yuk. Kita mohon ampun dan bersyukur kepada Allah. Mereka pun mengangkat pikulan dan mulai berjalan menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa optimist bahwa hidup akan lebih baik. Sumber : http://www.motivasi-islami.com 6 / 6