BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 11TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DI KABUPATEN BLITAR

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN 2011

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BUPATI BENGKULU SELATAN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

TENTANG BUPATI SERANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 50 TAHUN 2014

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN DANA JAMINAN PERSALINAN DI KABUPATEN KARANGASEM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 32 TAHUN 2012 BERITA DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 NOMOR 32 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS BAGI PASIEN TIDAK MAMPU PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN

WALIKOTA PROBOLINGGO

Struktur dan besarnya tarif Retribusi PUSKESMAS ditentukan sebagai berikut : I. TARIF RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP. JASA PELAYANAN (Rp)

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 21 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WAY KANAN,

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI DAN DANA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI KABUPATEN SUMEDANG

BUPATI SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang

TENTANG. dan Jaminan

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KUDUS T E N T A N G PEMBEBASAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN KELAS III DI RUMAH SAKIT BAGI PENDUDUK KABUPATEN KUDUS

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 27 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 24

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 25 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRI BUSI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SE KOTA MAGELANG NO JENIS PELAYANAN TARIF

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 7.K TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2009

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI BERAU

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI 2PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBAGIAN JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PERSALINAN DAERAH

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 61 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM ASURANSI KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 61 TAHUN 2018 TENTANG

Pada Puskesmas ditetapkan sebagai berikut :

Transkripsi:

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 11TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DI KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan pembangunan kesehatan Nasional serta Millenium Development Goals, pada Tahun 2011 Pemerintah telah menetapkan kebijakan mengenai Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Jaminan Persalinan; b. bahwa Program Jaminan Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat khususnya masyarakat miskin, yang pembiayaannya ditanggung oleh Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; c. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud pada konsideran menimbang huruf a dan b maka perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati tentang Program Pelaksanaan Jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 9); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355) 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) 6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4456);

7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063); 8. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 153 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5072) 9. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 126.Tambahan Lembaran Negara Nomor 5167); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578) 12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; 15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 903/Menkes/PER/V/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat; 16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1097/MENKES/PERNI/2011 tentang petunjuk Teknis Pelayanan Kesehatan dasar Jamkesmas. 17. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER21/PB/2011 tentang Petunjuk Pencairan Dana Jaminan Kesehatan Masyarakat; 18. Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2011 tentang Jaminan Persalinan (Jampersal) 19. Keputusan Bupati Blitar nomor 188 /134/KPTS/409.012/2011 tentang penunjukan Tim Koordinasi Jamkesmas, Jampersal dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PROGRAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DI KABUPATEN BLITAR BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar 2. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar 3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Blitar. 4. Pusat Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kesehatan Kabupaten. Blitar yang bertanggung-jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. 5. Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) adalah Puskesmas yang mempunyai kemampuan dalam memberikan pelayanan obstetric (kebidanan) dan neonatus emergency dasar. 6. Jaminan Kesehatan Masyarakat adalah jaminan kesehatan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 903/Menkes/PERN/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. 7. Pelayanan Kesehatan adalah Pelayanan Kesehatan dalam bentuk rawat jalan maupun rawat inap termasuk

pelayanan kesehatan lainnya kepada masyarakat. 8. Rawat Jalan adalah pelayanan terhadap pengunjung Puskesmas untuk keperluan observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya tanpa perlu tinggal dalam ruang rawat inap. 9. Rawat nap adalah Pelayanan terhadap penderita yang menempati tempat tidur di Puskesmas atau Puskesmas rujukan untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medis dan/atau pelayanan 10. Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Kartu Jamkesmas adalah Kartu identitas bagi masyarakat miskin peserta Jamkesmas yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan. 11. Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang Pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. 12. Pelayanan kesehatan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat melalui upaya promotif, preventf dan rehabilitatif serta peningkatan derajat kesehatan lainnya. 13. Pelayanan menyeluruh adalah pelayanan kesehatan yang meliputi upaya promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan penyakit), kuratif (pengobatan penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). 14. Pelayanan berjenjang dan terstruktur adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta, diawali dengan rawat jalan tingkat pertama di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Polindes apabila diperlukan dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan berdasarkan rujukan dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Polindes kecuali dalam keadaan emergency. BAB II PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN Pasal 2 (1) Dinas Kesehatan melalui Puskesmas dan jaringannya memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat miskin Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat. (2) Puskesmas dan jaringannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi a. Puskesmas dengan pelayanan rawat inap; b. Puskesmas tanpa pelayanan rawat inap; c. Puskesmas dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar(PONED) d. Puskesmas Pembantu; e. Puskesmas Keliling; f. Pos Kesehatan Desa BAB III SUMBER PEMBIAYAAN Pasal 3 Pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat miskin tingkat pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dibiayai dari belanja bantuan sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. BAB IV RUANG LINGKUP PELAYANAN KESEHATAN Pasal 4 Ruang lingkup Pelayanan Jamkesmas di Puskesmas dan Jaringannya meliputi : a. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama; b. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Tingkat Pertama; c. Pelayanan Pertolongan Persalinan d. Pelayanan Spesialistik; e. Pelayanan Rujukan

Pasal 5 Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 yang dibiayai dari dana Jamkesmas adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas dan Jaringannya di wilayah kerja Kabupaten Blitar meliputi : 1. Rawat Jalan Tingkat Pertama, terdiri dari : a. Pemeriksaan kesehatan dan konsultasi keehatan b. Pelayanan pengobatan umum dan gigi c. Pelayanan gawat darurat d. Pelayanan gizi kurang / buruk e. Tindakan medis / operasi kecil f. Pelayanan kesehatan ibu dan anak g. Pelayanan imunisasi wajib bagi bayi h. Pelayanan kesehatan melalui kunjungan rumah i. Pelayanan Keluarga Berencana (alat kontrasepsi disediakan BKKBN) termasuk penanganan efek samping dan komplikasi j. Pelayanan laboratorium sederhana dan penunjang diagnostik sederhana lainnya. k. Pemberian obat-obatan l. Rujukan. 2. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Tingkat Pertama Pada kondisi pasien rawat jalan perlu dilakukan perawatan maka sebagai alternatif untuk perawatan lanjutan dilakukan rawat inap di Puskesmas perawatan sesuai dengan perawatan lanjutan harus dilakukan rujukan ke Rumah Sakit yang memberikan pelayanan program Jamkesmas. 3. Pelayanan Spesialistik Apabila Puskesmas memiliki fasilitas pelayanan spesialistik baik berupa pelayanan dokter spesialis (rawat jalan, rawat inap, tindakan operatif) maupun pelayanan penunjang spesialistik (laboratorium, radiologi dll) maka kegiatan tersebut dapat menjadi bagian program Jamkesmas di Puskesmas dan jaringannya. 4. Pelayanan Rujukan Rujukan pelayanan kesehatan dapat berasal dari Pos Kesehatan Desa, Puskesmas Pembantu ke Puskesmas, atau antar Puskesmas dan dari Puskesmas ke Rumah Sakit atau sarana penunjang medis lainnya. Pelaksanaan rujukan harus didasarkan pada indikasi medis, sehingga Puskesmas harus dapat melakukan kendali dalam hal rujukan. Pengendalian rujukan oleh Puskesmas tersebut akan sangat berdampak pada pengendalian biaya karena dana Jamkesmas dapat digunakan untuk transportasi rujukan. Pada kondisi tertentu (gawat darurat, kondisi geografi) rujukan dapat langsung ke Rumah Sakit. BAB V BESARAN BIAYA Pasal 6 Besaran tarif pelayanan kesehatan dasar bagi peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat, sebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini BAB VI PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN DANA Pasal 7 Dana pembayaran klaim dari Tim Pengelola Kabupaten yang diterima oleh Puskesmas dan jaringannya atas pelayanan yang telah diberikan kepada peserta Jamkesmas, ditetapkan sebagai berikut a. Dana hasil Pendapatan Puskemas tersebut disetorkan dan tercatat di Kantor Kas daerah sebagai Pendapatan Puskesmas. Dalam waktu paling lambat 1 (satu) bulan dana tersebut dikembalikan untuk membayar jasa pelayanan kesehatan dan kegiatan lainnya b. Jasa pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada huruf a dibayarkan sebesar 50% (Lima puluh persen) dari Pendapatan pelayanan kesehatan dasar program Jamkesmas. c. Kegiatan rujukan pasien sakit, rawat hap dan laboratorium diterimakan sesuai dengan tarip pelayanan

BAB VII TANGGUNG JAWAB DINAS KESEHATAN, PUSKESMAS DAN JARINGANNYA Pasal 8 (1) Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tanggung jawab sebagai berikut : a. melakukan verifikasi calon penerima pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat dan kesesuaian besarnya klaim yang disampaikan oleh Puskesmas dan jaringannya] b. melakukan verifikasi terhadap penerima pelayanan persalinan dan kesesuaian besarnya klaim, yang disampaikan oleh Puskesmas dan jaringannya; c. memberikan bimbingan teknis kepada Puskesmas dan jaringannya guna kelancaran pemberian pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat d. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Blitar e. membayar biaya pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat kepada Puskesmas dan jaringannya sesuai hasil verifikasi terhadap klaim yang diajukan; f. mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan Jaminan g. Kesehatan Masyarakat Kabupaten Blitar h. memperoleh laporan pelayanan program Jaminan Kesehatan Masyarakat dari Puskesmas dan jaringannya; i. menerima keluhan dari masyarakat terkait pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat dan menindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku; j. melakukan sosialisasi kebijakan dan Petunjuk Teknis Jaminan Kesehatan Masyarakat (2) Kepala Puskesmas mempunyai tanggung jawab sebagai berikut : a. memberikan pelayanan kesehatan terkait pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Jaminan Persalinan kepada penerima layanan kesehatan dengan mengacu pada Petunjuk Teknis program Jaminan Kesehatan Masyarakat; b. bertanggung jawab terhadap pemberian pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; c. melakukan rekapitulasi harian terhadap data pasien, jenis pelayanan yang diberikan dan besaran biaya pelayanan; d. mengajukan klaim biaya pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat yang telah dilakukan oleh Puskesmas dan jaringannya kepada Kepala Dinas Kesehatan, yang dilampiri dengan: 1. bukti tanda tangan/cap jempol pasien; 2. fotocopy Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat; 3. fotocopy Kartu Tanda Penduduk dan/atau Kartu Keluarga; 4. rekapitulasi data pasien, jenis pelayanan yang diberikan dan besaran biaya pelayanan. 5. Kwintasi yang ditandatangani bendahara Kepala Puskesmas dan mengetahui Ketua Tim Pengelola Jamkesmas 6. Dan bukti lainnya yang diperlukan. e. melaporkan pelaksanaan kegiatan pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan oleh puskesmas dan jaringannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. f. keabsahan dan validasi data penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat menjadi tanggung jawab Kepala Puskesmas. (3) Kepala Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak diperkenankan menarik biaya pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat yang telah dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. BAB VIII TATA CARA PENGAJUAN KLAIM

BIAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT Pasal 9 Tata cars pengajuan klaim biaya pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas dan jaringannya, adalah sebagai berikut : a. Puskesmas melakukan rekapitulasi harian terhadap data pasien, jenis pelayanan yang diberikan dan besaran biaya pelayanan; b. Puskesmas mengajukan klaim kepada Dinas Kesehatan dengan dilampiri persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf d c. Dinas Kesehatan melakukan verifikasi terhadap dokumen klaim sebagaimana dimaksud pada huruf b yang diajukan oleh Puskesmas dan jaringannya; d. Dinas Kesehatan membayar biaya pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan jaminan persalinan yang telah dilakukan Puskesmas dan jaringannya sesuai hasil verifikasi terhadap klaim yang diajukan oleh Puskesmas; e. Biaya pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat yang sudah diterima oleh Puskesmas disetor oleh Puskesmas sebagai Pendapatan Puskesmas ke Rekening Kas Umum Daerah secara bruto sebagai Pendapatan daerah, BAB IX PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 10 Laporan pertanggungjawaban keuangan terkait pelaksanaan kegiatan pemberian pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan yang berlaku. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Bupati ini mulai berlaku tanggal 1 Juli 2011. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Per Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Blitar Ditetapkan di Blitar pada tanggal 6 April 2011 Bupati Blitar ttd HERRY NOEGROHO Diundangkan di Blitar Pada Tanggal 6 April 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR ttd BACHTIAR SUKOKARJADJI BERITA DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2011 NOMOR : 11/E

Lampiran Peraturan Bupati Blitar Nomor : 11 Tahun 2011 Tanggal : 6 April 2011 BESARAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN DASAR No Jenis Kegiatan Dan Uraian Pembiayaan Biaya Maksimal Ket. 1 Rawat a. Rawat Jalan Rp 3.000 Per OH b. Rawat Inap Rp 10.000 Per OH c. Rawat Inap Khusus Rp 5.000 Per Hr d. Rawat Kunjung Rp 5.000 Per OH e. Rawat Inap dengan makan Rp 45.000 Per Hr 2 Pelayanan Rawat Darurat a. Debridemen Luka Rp 15.000 Per Or b. Minor Sugar Ringan Rp 30.000 Per Or 3 TINDAKAN MEDIK RINGAN a. Perawatan Luka Rp 3.000 Per Or b. Jahit luka (per Lima Jahitan pertama) Rp 7.500 Per Or c. Insisi Abses Rp 5.000 Per Or d. Khitan/Srikumsisi Rp 30.000 Per Or e. tindik Daun Telinga Rp 5.000 Per Or f. Pemasangan IUD Rp 10.000 Per Or g. Pencabuatan IUB Rp 20.000 Per Or h. Insisi Hordeolum Rp 10.000 Per Or i. Vasektomi Rp 50.000 Per Or j. Pemasangan Implan Rp 30.000 Per Or k. Pencabuatan Implant Rp 20.000 Per Or l. Pemasangan Kateter Rp 10.000 Per Or m. Pelepasan Kateter Rp 10.000 Per Or n. Pasang Infus Rp 7.500 Per Or 0. Visite Dokter Umum Rp 25.000 Per Or p. Injek Non Infus (IV, IM, SC) Rawat Inap Rp 2.000 Per Or No Jenis Kegiatan Dan Uraian Pembiayaan Biaya Maksimal Ket. 4 Tindakan Medik Ringan a. Pembersih Karang Gigi per rahang Rp 7.500 Per gigi b. Pencabutan Gigi Sulung Tiap Gigi Rp 3.000 Per gigi c. Pencabuatan gigi permanen tiap gigi Rp 5.000 Per gigi d. Pencabuatan gigi tetap dengan komplikasi Rp 10.000 Per gigi e. Pencabuatan gigi tertenam Rp 15.000 Per gigi f. Tumpatan Gigi amalgam Rp 4.000 Per gigi g. Tumpatan gigi Glas Lonomer (ART) Rp 5.000 Per gigi

h. Tumpatan gigi silikat Rp 3.000 Per gigi i. Perawatan pupa Rp 3.000 Per gigi 5 PENUNJANG DIAKNOSTIK a. Daerah lengkap Rp 7.500 Per Spl b. Urine Lengkap Rp 5.000 Per Spl c. Tinja Rp 3.000 Per Spl d. Trombosit Rp 3.000 Per Spl e. Dahak gratis Per Spl f. Malaria gratis Per Spl g. Filaria gratis Per Spl h. Kusta gratis Per Spl i. SGOT Rp 10.000 Per Spl j. SGPT Rp 10.000 Per Spl k. Widal Rp 10.000 Per Spl l. Golongan Daerah Rp 5.000 Per Spl m. Jamur Rp 5.000 Per Spl n. Gonorhoea Rp 5.000 Per Spl o. Reduksi Urine Rp 3.000 Per Spl p. Albumin Urine Rp 3.000 Per Spl q. Tes Kehamilan Rp 7.500 Per Spl r. HB (Non Bumil) Rp 2.000 Per Spl s. Hematokrit Rp 1.000 Per Spl t. Gula Daerah Rp 15.000 Per Spl No Jenis Kegiatan Dan Uraian Pembiayaan Biaya Maksimal Ket. u. UDL Rp 15.000 Per Spl v. LDL Rp 15.000 Per Spl w. Asam Urat Rp 15.000 Per Spl x. Kolesterol Rp 25.000 Per Spl 6 MOBIL AMBULAN ambulan rujukan rumah sakit 5 km pertama Rp 30.000 selanjutnya Rp. 2000,- per km 7 Tindakan Medis a. ECG Rp 30.000 Per OR b. Nebulyzer Rp 20.000 Per OR c. USG Tanpa Printer Rp 40.000 Per OR d. Pengambilan Serumen Per telinga Rp 5.000 Per OR BUPATI BLITAR ttd HERRY NOEGROHO