Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 1

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

Bahan Ajar Interaktif Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Garis dan Sudut untuk Siswa SMP

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGI EMPAT UNTUK SISWA KELAS VII SMP BERDASARKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu komponen dari serangkaian mata pelajaran yang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PEMECAHAN MASALAH DI KELAS X SMK

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA SISWA SMP KELAS VIII

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014

STUDENT WORKSHEET DEVELOPMENT IN DIGESTION SYSTEM CONTENT FOR GRADE VIII JUNIOR HIGH SCHOOL WITH SCIENTIFIC APPROACH

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: M. RAFIQ RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI SEPTEMBER, 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI MATRIKS KELAS XI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BUDAYA KEDIRI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS ETNOMATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran banyak sekali permasalahan-permasalahan. satunya adalah rendahnya minat belajar matematika.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

Eka Fajar Pramono S-1 Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS AKTIVITAS BELAJAR POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR

Siti Nurlailiyah 1, H. Winarto 2, Sugiyanto 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

I. PENDAHULUAN. Penerapan kurikulum 2013 harus diterapkan untuk memfasilitasi siswa agar terlatih

Dita Oktavia Yudhatami Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA DALAM MENUNJANG KEGIATAN BELAJAR DI KURIKULUM 2013 MATERI JURNAL KHUSUS. Vidia Pattashiki. Luqman Hakim.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS SAINTIFIK PADAMATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Oleh: Ningrum Oktaviawati (Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi) ABSTRAK Pengembangan bahan ajar merupakan suatu hal yang dapat mendukung proses kegiatan belajar mengajar di dunia pendidikan. Dengan adanya bahan ajar yang dibuat secara menarik dan sistematis dapat membantu siswa untuk belajar lebih aktif. Pemilihan pendekatan pembelajaran juga merupakan hal yang berperan sangat penting untuk mendukung pengembangan bahan ajar yang menarik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, tentunya dengan menggunakan bahan ajar matematika berbasis saintifik pada materi sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar berbasis saintifik pada materi sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP yang valid menurut ahli serta untuk mengetahui efektifitas penggunaan bahan ajar berbasis saintifik terhadap hasil belajar siswa. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini mengembangkan bahan ajar berbasis saintifik dan pemberian tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket penilaian ahli materi, desain media pembelajaran bahan ajar, dan tes hasil belajar siswa. Setelah bahan ajar dirancang selanjutnya divalidasi oleh ahli.validasi dilakukan oleh dua ahli materi, desain media pembelajaran, dan desain bahan ajar berbasis saintifik dengan nilai sangat baik. Setelah bahan ajar divalidasidan direvisi, maka selanjutnya dilakukan uji coba kelompok kecil hasil penilaian ujicoba tanggapan siswa terhadap produk bahan ajar ini termasuk dalam kategori baik dengan rerata skor uji coba produk terhadap tanggapan siswa adalah 55,55%. Setelah dilakukan uji coba kelompok kecil selanjutnya bahan ajar diimplementasikan dikelas VIII-5 SMP Negeri 21 Batanghari. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap materi sistem persamaan linear dua varibael, diperoleh 87,10% nilai siswa mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimum) dan hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mencapai 60,59% menunjukkan kategori baik. Ini artinya bahan ajar berbasis saintifik yang dibuat telah sesuai dengan tujuan penggunaan bahan ajar. Sehingga bahan ajar ini bisa digunakan oleh guru matematika SMP khususnya pada pembelajaran materi sistem persamaan linear dua variabel. Kata Kunci : Pengembangan Bahan Ajar, Pendekatan Saintifik, Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, Matematika. Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 1

I. PENDAHULUAN Peraturan pemerintahnomor 19 tahun 2013 Pasal 20, mengisyaratkan bahwa, guru diharapkan mampu mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang standar proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar, dengan demikian guru diharapkan untuk mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar (Sidiq, 2008:29). Dalam konteks pembelajaran, bahan ajar merupakan komponen yang harus ada dalam proses pembelajaran, karena bahan ajar merupakan suatu komponen yang akan/harus dikaji, dicermati, dipelajari, dan dijadikan materi yang akan dikuasai oleh siswa dan sekaligus dapat memberikan pedoman untuk mempelajarinya. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga tercipta lingkungan yang memungkinkan siswa untuk belajar (Depdiknas, 2006:4). Menurut pendapat (Bandono: 2009), bahan ajar yang baik dan lengkap seharusnya dilengkapi ilustrasi dan tugas atau latihan serta aktivitas lain yang dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi dan kompetensi yang dipelajari. Jadi ilustrasi, tugas/latihan, aktivitas lain dan evaluasi yang dimasukkan sebagai kelengkapan aktivitas belajar siswa bisa berfungsi sebagai materi penguat (reinforcement). Berdasarkan hasil observasi penulis dan melihat arsip data nilai siswa, persentase ketuntasan hasil belajar matematika kelas VIII pada ulangan harian sistem persamaan linear dua variabel tahun ajaran 2013/2014 di SMP N 21 Batanghari sebagian besar persentase kelas belum memenuhi standar ketuntasan kelas yaitu 85% dengan kriteria ketuntasan minimum untuk mata pelajaran matematika yaitu 65. Bertitik tolak darihasil wawancara lisan dengan guru matematika di SMP N 21 Batanghari (lampiran 3), pembelajaran matematika di SMP N 21 Batanghari sampai saat ini masih menggunakan buku matematika kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sebagai satu-satunya buku pegangan guru dan sumber pengetahuan terhadap materi yang diberikan kepada siswa sedangkanbahan ajar matematika yang digunakan siswa bukanlah hasil rancangan guru sendiri, bahan ajar matematika yang dibeli tersebut belum menggunakan pendekatan saintifikyang merupakan pendekatan pembelajaran yang menerapkan tahapan metode ilmiah yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring yang berkaitan erat dengan kurikulum 2013. Hal ini diduga sebagai salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII SMP N 21 Batanghari. Beberapa hasil penelitian yang terkait dengan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis saintifik dan RPP berbasis saintifik, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan Haryono (2006), pada penelitian tersebut Haryono menerapkan efektifitas model pembelajaran berbasis saintifik dan hasilnya menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukannya secara signifikan efektif untuk meningkatkan kemampuan proses sains siswa (dari 46,08% menjadi 67,27%). Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan Resti Fauziah (2013) mengenai Pembelajaran Saintifik Elektronika DasarBerorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah dan hasilnya menunjukkan tahapan-tahapan pendekatan saintifik dapat meningkatkan Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 2

kemampuan peserta didik dalam observing (mengamati), questioning (menanya), associating (menalar), experimenting (mencoba) dan Networking (membentuk jejaring), sehingga berdampak positif terhadap kemampuan soft skill-nya. Berdasarkan permasalahan yang ada dan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Haryono dan Resti Fauziah tersebut, pengembangan bahan ajar matematika dengan menggunakan pendekatan saintifik merupakan salah satu cara yang dapat dijadikan pertimbangan dalam penyelesaian masalah tersebut dan penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Saintifik pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di Kelas VIII SMP II. KAJIAN PUSTAKA Tinjauan Bahan Ajar Menurut National Centre for Competency Based Training (2007), bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untukmembantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas. bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran (Prastowo, 2011:17). Tinjauan Pendekatan Saintifik Pendekatan pembelajaran yang menerapkan tahapan metode ilmiah dinyatakan sebagai pendekatan saintifik atau pendekatan saintifik (scientific approach). Pendekatan saintifik merupakan suatu cara atau mekanisme pembelajaran untuk memfasilitasi siswa agar mendapatkan pengetahuan atau keterampilan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah.proses pembelajaran merupakan salah satu unsur yang dikuatkan (disempurnakan) dalam Kurikulum 2013. Penguatan dilakukan dengan menuntut guru agar mengelola proses pembelajaran yang memuat kegiatan eksplorasi, elaborasi, konfirmasi dan menerapkan pendekatan ilmiah. Selama ini pendekatan tersebut populer digunakan dalam proses pembelajaran sains. Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah ini memerlukan langkah-langkah pokok yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring (Kemedikbud, 2013). Tinjauan Hasil Belajar Menurut Sudjana (2009: 14), bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Kemudian menurut Abdurrahman (2009:14), mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional. Menurut Sudjana (2009:3) mendefinisikan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Penilaian hasil belajar siswa dilakukan setelah berakhirnya penyajian materi yang disebut post-test. Tujuan dari post-test adalah untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang telah disajikan pada suatu periode tertentu. III. METODE PENGEMBANGAN Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai April 2014 di SMP Negeri 21 Batang Hari. Adapun model pengembangan yang digunakan adalah model Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 3

pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh Dick dan Carry (1996). Adapun penjelasan dari tahap-tahap pelaksanaan pada penelitian ini dimulai dari Analisis (Analysis), Perancangan (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implentation), dan Evaluasi (Evaluation). 1. Pada tahap analisis, dilakukan analisis terhadap aspek yang berkaitan dengan mendesain bahan ajar yaitu meliputi analisis kurikulum dan karakteristik siswa. 2. Pada tahap design (perancangan), rancangan bahan ajar matematika berbasis saintifik pada mata pelajaran matematika mencakup beberapa aspek, yaitu rancangan sampul bahan ajar berguna agar bahan ajar tersebut terlihat menarik sehingga siswa tertarik untuk menggunakan bahan ajar tersebut sebelum melihat isi dari bahan ajar tersebut dan rancangan isibahan ajar disesuaikan dengan struktur bahan ajar yang digunakan. Setelah selesai merancang bahan ajar selanjutnya akan divalidasi oleh tim ahli, selanjutnya merevisi produk. 3. Pada tahap development (pengembangan), terdiri dari pembuatan produk yang sesuai dengan struktur yang telah dirancang, setelah pembuatan produk selesai maka dilakukan uji coba kelompok kecil selanjutnya merevisi produk sehingga mendapatkan produk akhir. 4. Pada tahap implementation (implementasi), produk berupa bahan ajar matematika berbasis saintifik diimplementasikan dikelas sesungguhnya dan dlakukan uji coba lapangan di SMP Negeri 21 Batang Hari. 5. Pada tahap evaluation (evaluasi), evaluasi dilakukan setiap akhir tahap penelitian dan pengembangan mulai dari rancangan sampul, rancangan isi, pembuatan produk, validasi desain, revisi, sehingga pada tahap evaluasi akan dihasilkan produk akhir, Pada tahap evaluasi dilakukan post test untuk melihat hasil belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar berbasis saintifik. IV. HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN Setelah melalui proses penelitian dan pengembangan yang tahapannya meliputi analysis, design, development, implementation dan evaluation. Dalam hal ini peneliti membuat desain bahan ajarpada mata pelajaran matematika khususnya materi sistem persamaan linear dua variabel. Tahapan pertama yaitu analiysis (analisis), yang pertama analisis kurikulum, analisis kurikulumberguna untuk mengetahui kurikulum yang digunakan disekolah, mengetahui kompetensi inti dan kompetensi dasar, serta mengetahui materi materi yang ada pada pelajaran matematika yang dapat dijadikan sebagai bahan materi untuk pembuatan bahan ajar matematika dengan menggunakan pendekatan saintifik, yang kedua analisis karakteristik siswa, karena setiap siswa memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda pula dalam proses pembelajaran.oleh karena itu,peneliti membuat bahan ajar matematika berbasis saintifik pada mata pelajaran matematika khususnya materi sistem persamaan linear dua variabel sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini dan sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pada tahapan kedua yaitu desain (rancangan), peneliti merancang bahan ajar berbasis saintifik pada mata pelajaran matematika khususnya materi sistem persamaan linear dua variabel.pada tahapan ini penelitimerancang sampul bahan ajar, peneliti mencari informasi dari berbagai sumber terkait dengan cara membuat sampul bahan Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 4

ajar. Melihat dari contoh sampul buku atau pun contoh sampul bahan ajar lainnya yang telah ada, sehingga peneliti bisa menghasilkan rancangan yang terlihat lebih bagus dan terlihat menarik dengan kombinasi warna dan gambar yang sesuai sehingga siswa tertarik untuk menggunakan bahan sebelum melihat isi dari bahan ajar tersebut.kemudian rancangan isi, pada rancangan isi pemilihan dan penentuan bahan dimaksudkan untuk memenuhi salah satu kriteria bahwa bahan ajar harus menarik, dapat membantu siswa untuk mencapai kompetensi. Sehingga bahan ajar dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan dengan kompetensi dasar yang akan diraih oleh peserta didik. Dalam hal ini penulis memilih bahan ajar matematika berbasis saintifik. Berbeda dengan bahan ajar atau buku teks biasanya,bahan ajar ini dikemas lebih menarik dengan memberi variasi warna dan gambar, penggunaan bahasanya yang mudah dipahami siswa dalam membaca dan mempelajarinya, sistematis dengan menyajikan permasalahan pada awal tiap sub bab sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami suatu konsep ataupun memantapkan suatu konsep karena bahan ajar tersebut dapat membangun dan mempermudah siswa dalam menyelesaikan soal karena disusun dengan langkah-langkah saintifik. Setelah bahan ajar di rancang, bahan ajar tersebut divalidasi oleh tim ahli materi dan tim ahli desain media bahan ajar dan desain bahan ajar berbasis saintifik.menurut Emzir (2011:273), validasi merupakan proses penilaian rancangan produk yang dilakukan dengan memberi penilaian berdasarkan pemikiran rasional, tanpa uji coba di lapangan.hasil penilaian validasi daritim ahli isi materi bahan ajar tersebut sudah sesuai dalam kategori 80 <PJ 100: Sangat Baik. Hasil validasi dari tim ahli desain media bahan ajar tersebut dalam kategori 80 <PJ 100: Sangat Baik dengan beberapa revisi atau perbaikan. Hasil validasi dari tim ahli desain bahan ajar berbasis saintifik tersebut sudah sesuai dalam kategori 80 <PJ 100: Sangat Baik.Dari ketiga penilaian validasi tim ahli tersebut bahan ajar berbasis saintifik tersebut telah sesuai dan dapat dikatakan valid.kemudian saran dan komentar dari tim ahli sebagai masukan bagi peneliti untuk merevisi bahan ajar tersebut. Tahapan yang ketiga yaitu development (pengembangan), disini peneliti membuat bahan ajar, pada bahan disajikan fenomena-fenomena atau permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi sistem persamaan linear dua variabel yang mengarahkan pada pemahaman siswa, pada tahap ini peneliti mulai membuat bahan ajar matematika berbasis saintifik yang sesuai dengan struktur yang telah dirancang pada tahap perancangan, kemudian peneliti melakukan uji coba kelompok kecil dengan hasil penilaian ujicoba tanggapan siswa terhadap produk bahan ajar ini termasuk dalam kategori baik dengan rerata skor uji coba produk terhadap tanggapan siswa adalah 55,55% dengan beberapa komentar dan saran dari siswa terhadap bahan ajar, maka peneliti perlu merevisi bahan ajar tersebut. Menurut Kemendikbud (2013), Perolehan pengetahuan dan keterampilan oleh siswa dalam proses pembelajaran matematika pada umumnya berlangsung berurutan. Bersamaan dengan memperoleh pengetahuan dan keterampilan matematika, siswa juga mempelajari sikap. Proses belajar sikap dalam pembelajaran matematika tidak berlangsung secara eksplisit, namun terintegrasi dalam proses belajar pengetahuan dan keterampilan matematika, sehingga pembinaan sikap dalam pembelajaran matematika sangat ditentukan oleh muatan bahan ajar yang dipelajari siswa dan desain kegiatan pembelajaran yang difasilitasi guru. Apabila guru menghendaki siswa bersikap kritis dan kreatif, maka bahan ajar ketika mempelajari pengetahuan dan keterampilan matematika hendaknya memuat tugas atau pertanyaan yang melatih siswa agar kritis dan kreatif. Bila guru mengharapkan siswa mampu bertanggungjawab terhadap sesama Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 5

maka guru mendesain kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain dan bersama-sama menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Dengan menerapkan pendekatan ilmiah dalam proses pembelajaran matematika diharapkan dapat terwujud siswa yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat dengan cara membuat pembelajaran secara aktif dan dengan menyusun bahan ajar sebagai panduan belajar yang mana bahan ajar tersebut berisikan tentang permasalahan-permasalahan serta pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai media dan sumber belajar. Dengan bahan ajar tersebut diharapkan dapat memotivasi siswa belajar, mengatasi kesulitan-kesulitan belajar, memberikan latihan yang cukup, dan mendekatkan ilmu matematika dengan lingkungan sehingga dapat mengubah paradigma siswa dari matematika yang abstrak menjadi konkret, ilmu yang teoritis menjadi aplikatif serta mampu meningkatkan pemahaman siswa. Tahapan yang keempat yaitu implementation (implementasi), setelah bahan ajar di uji cobakan ke kelompok kecil dan direvisi, peneliti melakukan implementasi (uji coba lapangan) yaitu di kelas VIII-5 di SMP Negeri21Batanghariyang berjumlah 31orang siswa. Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 4 kali pertemuan. Pada tahap implementasi didapatkan hasil pengamatan dari observasi yang dilakukan guru yaitu dengan kategori baik dengan presentase 60,59%. Kemudian tahapan yang kelima yaitu evaluation (evaluasi), pada tahap evaluasi dilakukan post test untuk melihat hasil belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar berbasis saintifik. Dilihat dari hasil belajar siswa melalui post-test terdapat 87,10% siswa yang telah tuntas.sugiyono (2008: 310) menyatakan bahwa revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Sehingga, dari hasil observasi dan hasil belajar siswa maka bahan ajar ini tidak perlu direvisi lagi. Maka bahan ajar berbasis saintifik pada mata pelajaran matematika khususnya materi sistem persamaan linear dua varibael yang dikembangkan dapat dikatakan valid dan efektif. Valid, tergambar dari hasil penilaian validator, dimana semua validator menyatakan baik berdasarkan content (sesuai silabus dan indikatorindikator materi fungsi), konstruk (sesuai karakteristik kemampuan berpikir) dan bahasa (sesuai kaidah bahasa yang berlaku, EYD), dan hasil penilaian ujicoba produk terbatas. Efektifterlihat dari hasil observasi aktifitas siswa dan dari hasil belajar setelah ujicoba pemakaian kelas. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini telah menghasilkan suatu produk berupa bahan ajar berbasis saintifik pada mata pelajaran matematika di kelas VIII SMP N 21 Batanghari terutama materi sistem persamaan linear dua variabel, yang dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami konsep dan melatih siswa dalam memecahkan masalah dengan mengikuti langkah-langkah pendekatan saintifik secara sistematis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dalam proses mendesain bahan ajar berbasis saintifik pada mata pelajaran matematika di kelas VIII SMP N 21 Batanghari terutama materi sistem persamaan linear dua variabel ini dilakukan dalam beberapa tahapanya itu analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), dan implementation Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 6

(implementasi). Pada tahap analysis (analisis) dilakukan análisis kurikulum untuk mengetahui kurikulum yang digunakan di SMP tersebut dan dilakukan análisis karakteristik siswa untuk mengetahui karakter siswa serta pengetahuan awal siswa. Kemudian setelah itu pada tahap design (perancangan), dibuat rancangan sampul dan rancangan isi bahan ajar sesuai dengan langkah-langkah pendekatan saintifik. Kemudian pada tahap implementation (pengembangan), peneliti membuat bahan ajar yang sudah dirancang sebelumnya dan setelah bahan ajar selesai dibuat, dilanjutkan dengan validasi oleh tim ahli. Validasi ini terdiri dari validasi isi materi dan validasi desain. Dari hasil validasi, dilakukan revisi terhadap bahan ajar tersebut sesuai dengan saran ataupun komentar dari validator, kemudian setelah direvisi dan diperoleh bahan ajar yang sudah layak untuk diimpementasikan, pada tahap implementasi dilakukan di kelas VIII-5 SMP N 21 Batanghari. Hasil desain Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini dikategorikan sesuai dan valid. Validitas tergambar dari hasil penilaian tim ahli materi (validator) berdasarkan content (sesuai dengan silabus dan materi fungsi), konstruk (sesuai dengan indikator kemampuan pemahaman konsep), dan bahasa (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia). Selanjutnya validitas tergambar dari hasil penilaian ahli desain media pembelajaran sudah sesuai dengan beberapa revisi. Kemudian validitas tergambar dari hasil penilaian ahli desain tersebut sesuai dan valid. 2. Hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan bahan ajar matematika berbasis saintifik pada materi sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII-5 SMP N 21 Batanghari memperoleh nilai rata-rata 73,33 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 45,55. Hasil persentase siswa yang tuntas sesuai KKM adalah 87,10%. Dari hasil perhitungan persentase tersebut, dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar ini telah memenuhi standar ketuntasan kelas yaitu 85% siswa telah tuntas. Saran Pemanfaatan 1. Penulis menyarankan kepada guru mata pelajaran matematika untuk menggunakan bahan ajar matematika berbasis saintifik ini pada saat mengajar matematika terutama pada materi sistem persamaan linear dua variabel, karena akan membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar matematika dan siswa lebih mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat, semangat dan hasil belajar siswa dalam belajar matematika. 2. Penulis juga menyarankan untuk peneliti pengembangan selanjutnya agar dapat mengembangkan bahan ajar matematika lainnya dengan variasi-variasi lain untuk menghasilkan bahan ajar yang lebih baik serta lebih menarik sehingga dapat membuat siswa lebih termotivasi lagi dalam belajar matematika. DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofan & Ahmadi, Koiru. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Edisi revisi ke 5. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. (2006). Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. [online]. Tersedia : http://www.scribd.com/doc/26566848/pedoman-memilih-dan-menusun-bahan- Ajar. Diakses27 Februari 2014 Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 7

Fauziah, R., Abdullah, A. D., Hakim, D. L., 2013. Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah. INVOTEC, IX(2): 165-178. Haryono, 2006. Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan Dasar, 7(1): 1-13 Kemendikbud, 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Mulyatiningsih, Endang.. Pengembangan Model Pembelajaran. (online), http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dra-endang-mulyatiningsihmpd/7cpengembangan-model-pembelajaran.pdf ) diakses 29April 2014. Mulyono,Abdurrahman.2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Permendikbud. (2013). Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Prastowo, andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press Siddiq, D, dkk. (2008). Pengembangan Bahan Ajar Matematika. Jakarta: PT. Rieneka Cipta Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. RemajaRosdakarya. Ningrum Oktaviawati: Mahasiswa FKIP Universitas jambi Page 8