BAB I KONSEP DASAR. dinding perut dan rahim anterior (Neuville and George, 2001: 338). internum (Manuaba, Ida Bagus, 198: 253).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I KONSEP DASAR. atau seluruh pembukaan jalan lahir (Mochtar, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500

BAB I KONSEP DASAR. pada dinding aterus melalui depan perut atau Sectio Caesaria adalah suatu

BAB I KONSEP DASAR. Cephalopelvic disproportion (CPD) adalah suatu bentuk ketidaksesuaian

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

BAB I KONSEP DASAR. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama. masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 1998).

BAB I KONSEP DASAR. pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau sectio caesaria adalah

Referat Fisiologi Nifas

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI BERDASARKAN JENIS PERSALINAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS DAN POST SECTIO CAESAREA

PERSALINAN NORMAL ( KALA IV )

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

LEMBAR PENDELEGASIAN

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp

BAB I KONSEP DASAR. Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan. membuka dinding perut dan dinding rahim (Mansjoer, 1999).

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Plasenta Previa 2

IBU DGN MOLAHIDATIDOSA, PLASENTA PREVIA, ABRUPSIO PLASENTA

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

BAB I KONSEP DASAR. pada dinding perut dan rahim anterior {Hacker, 2001). melalui incisi pada dinding abdomen dan uterus (Oxorn, 1996).

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

PERSALINAN KALA I. 1. kala 1 persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

Dr.SARMA LUMBANRAJA, Sp.OG (K) ESDH F M SU

Oleh Ni Ketut Alit Armini

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah seksio sesarea berasal dari bahasa Latin dari kata Caedera yang artinya

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.S DENGAN POST PARTUM SECTIO CEASAREA INDIKASI PRESENTASI BOKONG DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO

PERDARAHAN ANTEPARTUM

PENGKAJIAN PNC. kelami

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau aktifitas (Herijulianti, Indriani, Artini, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

15, Plasenta Previa. Plasenta Previa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Partus/ persalinan menurut cara persalinan : bayi pada LBK dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

Infeksi luka akibat sectio caesaria berbeda dengan luka persalinan normal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S. DENGAN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA BERAT DI BANGSAL CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin,

Bagian Keperawatan. Maternitas PSIK FK UNAIR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kehamilan ektopik yang berakhir dengan keadaan ruptur atau abortus. 12 Kehamilan

PENATALAKSANAAN LETAK SUNGSANG. Oleh : Emi Sutrisminah Staf Pengajar Prodi D III Kebidanan FK Unissula Semarang ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada

BAB I PENDAHULUAN. dinding abdomen dan uterus (Fraser, 2009). Sedangkan menurut Wiknjosastro

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

Distosia. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

Kata kunci: mobilisasi dini, penyembuhan luka operasi, sectio caesarea(sc)

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan adalah suatu. kondisi dimana tidak hanya bebas dari penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi pada makrosomia (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

1. ATONIA UTERI. A. Pengertian

Atonia Uteri. Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium

Sectio Caesarea PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. luar biasa. Persalinan biasa disebut juga persalinan spontan adalah Bila bayi lahir

4/5/2011. Oleh. Riwayat kesehatan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan psikologis Laboratorium : Ht, gol darah dan Rh.

caesar (seksio sesarea) dengan segala pertimbangan dan risikonya (Manuaba, 2007).

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

BAB I PENDAHULUAN. diindonesia merupakan angka tertinggi di bandingkan dengan negara-negara

BAB I KONSEP DASAR. hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang sudah cukup bulan, melalui

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep Dasar Nifas Masa nifas (puerperium) merupakan masa 2 jam setelah persalinan sampai 42 hari paska partum (6 minggu) (Manuaba, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

Oleh : Devi Setiyana P

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

ANTE PARTUM BLEEDING SUSPECT PLACENTA PREVIA ~ PERDARAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST

BAB 1 PENDAHULUAN. para ibu ingin melaksanakan fungsi ini dengan cara yang mereka

BAB II KONSEP DASAR. Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PADA IBU POST SECTIO CAESARIA. Endang Rudjianti, Khomsiami Abdillah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

Transkripsi:

1 BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Seksio cesaria adalah suatu cara melahirkan dengan sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau sectio caesaria adalah suatu histerektomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Muchtar, 1992: 133). Seksio cesaria didefinisikan sebagai kelahiran janin melalui insisi pada dinding perut dan rahim anterior (Neuville and George, 2001: 338). Placenta previa adalah placenta dengan implantasi disekitar segmen bawah rahim, sehingga dapat mencukupi sebagian atau seluruh osteum uteri internum (Manuaba, Ida Bagus, 198: 253). Placenta previa adalah jaringan placenta tidak tertanam dalam korpus uteri jauh dari ostium internum servisis, tetapi terletak sangat dekat atau pada ostium internum tersebut (Cunningham, 1995: 846). Dari definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa sektio cesaria adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi per abdominal dengan melalui insisi pada dinding abdomen dan dinding uterus interior, biasanya yang sering dilakukan insisi segmen bawah tranversal. Salah satu penyebabnya adalah placenta previa. Placenta previa adalah suatu keadaan dimana placenta berada pada segmen bawah rahim. 1

2 B. Tipe-Tipe Sectio Sesaria yaitu (Muhammad Hakimi, 1996:640) 1. Segmen Bawah: Insisi melintang Insisi melintang segmen bawah uterus merupakan prosedur pilihan. Abdomen dibuka dan uterus disingkapkan. Lipatan vesicauterina peritoneum yang terletak dekat sambungan segmen atas bawah uterus ditentukan dan disayat melintang. Lipatan ini dilepaskan dan segmen bawah dan bersama-sama kandung kemih didorong ke bawah serta ditarik agar tidak menutupi lapang pandangan. Pada segmen bawah uterus dibuat insisi melintang yang kecil, luka insisi ini dilebarkan ke samping dengan jari-jari tangan dan berhenti di dekat daerah pembuluh darah uterus kepala janin yang pada sebagian besar kasus terletak di balik insisi diekstrasi atau didorong diikuti oleh bagian tubuh lainnya dan kemudian placenta serta selaput ketuban. 2. Segmen Bawah: Insisi Membujur Cara membuka abdomen dan menyingkapkan uterus sama seprti pada insisi melintang. Insisi membujur dibuat dengan skapal dan dilebarkan dengan gunting tumpul untuk menghindari cidera pada bayi. 3. Sectio Caesaria Klasik Insisi longitudinal di garis tengah dibuat dengan skapal ke dalam dinding anterior uterus dan dilebarkan ke atas serta ke bawah dengan gunting berujung tumpul. Diperlukan luka insisi yang lebar karena bayi senng dilahirkan dengan bokong dahulu. Janin serta placenta dikeluarkan dan uterus ditutup dengan jahitan tiga lapis.

3 4. Sectio Caesaria Ekstraperitoneal Pembedahan extraperitoneal dikerjakan untuk menghindari perlunya hiserektomi pada kasus-kasus yang mengalami infeksi luas dengan mencegah peritonis generalisasi yang sering bersifat fatal. C. Macam-Macam Placenta Previa (Manuaba, Ida Bagus, 1998: 253) a. Placenta previa totalis adalah placenta previa yang menutupi jalan lahir pada pembukaan 4 cm. b. Placenta previa parsialis Apabila placenta menutupi sebagian osteum uteri internum. c. Placenta previa marginalis Placenta yang berada di sekitar pinggir osteum uteri internum. D. Etiologi Penyebab dilakukan tindakan sectio sesaria adalah gawat bayi, prolap tali pusat, primigravida tua, disproporsi cepalo pelvis, tumor uterus dan ovarium, karsinoma serviks, placenta previa, kegagalan proses persalinan, malpresentasi, malposisi. Etiologi terjadinya placenta previa adalah endometrium di fundus uteri belum siap menerima implantasi endometrium yang tipis sehingga diperlukan peluasan placenta untuk memberikan nutrisi janin, villi khorialis pada korion leave yang persisten. Faktor predisposisinya adalah multiparietal, usia multipara, trauma uterus karena kuretase dan erithoblastosis fetus.

4 E. Gambaran Klinik Perdarahan pada placenta previa tanpa rasa sakit saat tidur atau sedang melakukan aktivitas. Mekanisme perdarahan karena pembentukan segmen bawah rahim menjelang kehamilan aterm sehingga placenta lepas dari implantasi dan menimbulkan perdarahan. Bentuk dapat sedikit atau banyak dan menimbulkan penyakit pada janin maupun ibu.penyakit pada ibu dapat menimbulkan anemia sampai syok. Sedangkan untuk janin dapat menimbulkan asfiksia sampai kematian janin dalam kandungan, implantasi disegmen bawah rahim menyebabkan bagian terendah tidak mungkin masuk pintu atas panggul atau menimbulkan kelainan letak janin dalam rahim. F. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan ultrasonografi 2. Mengurangi pemeriksaan dalam 3. Pemeriksaan labaratorium G. Komplikasi Sectio Caesaria 1. Perdarahan primer sebagai akibat kegagalan mencapai homeostatis karena insisi rahim atau akibat atonia uteri, yang dapat terjadi setelah pemanjangan masa persalinan. 2. Sepsis sesudah pembedahan, frekuensi dari komplikasi im jauh lebih bila sectio sesaria dilakukan selama persalinan atau bila terdapat infeksi dalam rahim.

5 3. Cedera pada sekeliling struktur, usus besar, kandung kemih, pembuluh darah pada ligamen yang lebar dan ureter. Hematuria singkat dapat terjadi akibat terlalu antusias dalam menggunakan refaktor didaerah dinding kandung kemih.(hacker,2001:341). H. Adaptasi Fisiologis Post Partum. (Hamilton, 1995:288) a. Tanda-tanda vital Suhu 24 jam pertama meningkat kurang lebih 38 c akibat adanya dehidrasi dan perubahan hormonal. b. Sistem kardiovaskuler Tekanan darah terjadi penurunan sistolik kurang lebih 20 mmhg. c. Lactasi Produksi AS1 mulai hari ketiga post partum, pernbesaran payudara karena peningkatan sistem, vaskuler dan limpatik yang mengeliling payudara. d. Sistem gastrointestinal Pengembalian fungsi defekasi lambat dalam minggu pertama post partum dan kembali normal setelah minggu pertama. e. Sistem muskuloskeletal Terjadi peregangan dan penekana otot, odema ektremitas. bavvah akan berkurang pada minggu partama. f. Sistem reproduksi invulusio uteri terjadi segera setelah lahir dan Proses cepat. Setelah itu uterus mcmbersihkan dirinya dengan debris dengan pengeluaran pervagina yang disebut lokhea.

6 g. Sistem perkemihan Kandung kemih oedem dan sensitivitas menurun sehingga mengakibatkan over distension. I. Adaptasi Psikologis Post Partum (Hamilton, 1995:288) 1. Fase taking in Ibu berperilaku tergantung pada orang lain, perhatian berfokus pada din sendiri berlangsung pasif. Belum ingin kontak dengan bayinya, berlangsung sampai 1-2 hari. 2. Fase taking hold Fokus perhatian lebih luas termasuk pada bayinya, mandiri dan inisiatif dalam perawatan dirinya, berlangsung sampai 10 hari. 3. Fase letting go Memperoleh peran dan tanggung jawab baru, perawatan din dan bayinya meningkat terus, menyadari bahwa dirinya terpisah dengan bayinya.

7 J. Pathways Placenta Previa Totalis Persalinan pervaginam tidak bisa dilaksanakan Jalan lahir tertutup placenta Persalinan buatan (Sectio caesaria) Anastesi Relaksasi Organ pencernaan Motilitas usus menurun Konstipasi Gangguan pola eliminasi BAB Jalan masuk kuman Resiko tinggi infeksi Insisi abdomen Terputusnya kontinuitas jaringan Gangguan rasa nyaman nyeri Volume darah menurun O 2 & nutrisi dalam jaringan kurang Kelemahan fisik Adaptasi fisiologis Perdarahan Kurang volume cairan (syok) Resiko tinggi kurang volume cairan Insisi abdomen Cemas Kurang informasi Kurang pengetahuan perawatan luka, perawatan bayi Kurang perawatan diri

8 K. Fokus Intervensi 1. Nyeri berhubungan dengan pembedahan (Katryn, A, et al, 1995: 87). Tujuan : Meminimalkan rasa nyeri Intervensi : - Kaji karakteristik nyeri, lokasi, durasi, pastikan efek pembedahan tidak menyebabkan infeksi dan distensi kemih. - Beri posisi nyaman dan ajarkan teknik relaksasi - Evaluasi vital sign, perhatikan perubahan perilaku Beri tahu penyebab nyeri. - Berikan obat nyeri sesuai pesanan, dan evaluasi efektifitas. 2. Kurang perawatan diri berhubungan dengan anestesi, penurunan kekuatan dan ketahanan, ketidaknyamanan fisik (Doenges, 2001:436) Tujuan : Pasien dapat mendemostrasikan teknik-teknik untuk perawatan diri Intervensi : - Pastikan berat/durasi ketidaknyamanan Kaji status psikologis pasien - Anjurkan pasien untuk latihan memenuhi kebutuhan dirinya secara bertahap - Berikan bantuan sesuai kebutuhan. Ubah posisi pasien setiap 1-2 jam, bantu dalam latihan napas, ambulasi dan latihan kaki.

9 3. Gangguan pola eliminasi berhubungan dengan trauma, diversi mekanis, penurunan sensifitas, efek hormonal,,efek anastesi (Dongoes, 200: 434) Tujuan : Pola eliminasi kembali normal Intervensi : - Perhatikan dan catat jumlah, warna dan konsentrasi urin - Beri cairan per oral 6-8 gelas/hari Palpasi kandung kemih, pantau fundus uteri, lokasi sertajumlah aliran lokhea. - Perhatikan tanda dan gejala infeksi saluran kemih setelah pengangkatan kateter. 4. Resiko tinggi terhadap infeksi yang berhubungan dengan prosedur pembedahan (Tucker, 1998:876). Tujuan : Insisi bersih dan kering tanpa tanda atau gejala infeksi, involusio uterus berlanjut secara normal. Intervensi : - Pantau terhadap peningkatan suhu tachikardi sebagai tanda infeksi - Observasi insisi terhadap tanda infeksi, kemerahan, nyeri tekan, bengkak pada sisi insisi, nyeri, peningkatan suhu. - Penggantian pembalut bila perlu atau sesuai pesanan Kaji fundus, lokhea, dan kandung kemih Evaluasi tanda-tanda vital terhadap gejala infeksi atau hemoragi setiap 4 jam atau bila perlu

10 - Masase fundus bila menggembung atau tidak tetap keras. 5. Resiko tinggi syok hipovolemik berhubungan dengan kehilangan cairan abnormal (Lynda Juall Carpenilo, 2000: 411) Tujuan : Tidak terjadi tanda gejala syok hipofolemik Intervensi : - buat jadwal untuk tambahan cairan - Pantau masukan cairan, pastikan paling sedikit 2000 ml cairan per oral setiap 24 jam - Pantau kadar elektrolit darah, urea nitrogen darah, urine dan serum osmolalitas, kreatinin, hemotokrit dan hemoglobin - Pantau haluaran pastikan sedikitnya 1000-1500 ml/24 jam - Kaji pengertian individu tentang alasan-alasan mempertahankan hidrasi yang adekuat dan metodemetode untuk mencapai tujuan masukan cairan. 6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang pasca caesar (Tucker, 1998, hal 876). Tujuan : Pasien dapat mendemonstrasikan dan mengungkapkan permohonan perawatan dari pasca caesar dan peraxvatan bayi.

11 Intervensi : - Diskusikan mengenai perlunya menghindari koitus atau douching selama 4-6 minggu atau sesuai indikasi dokter. - Perlunya menghindari duduk dalam periode lama dengan lutut tertekuk - Anjurkan untuk menghindari mengangkat apapun melebihi berat badan bayi selama 4-6 minggu. Jelaskan bahwa menstruasi akan kembali selama 6-8 minggu setelah melahirkan kecuali menyusui Jelaskan bahwa beberapa wanita menyusui tidak menstruasi sampai menyapih daya anaknya dan yang lain pada berbagai variasi saat menyusui - Jelaskan bahwa kehamilan dapat terjadi baik ibu menyusui atau tidak (4-6 minggu) - Gunakan obat nyeri 20-30 menit sebelum menyusui - Ajarkan teknik menyusui yang benar dan perawatan payudara.