BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah inovasi produk mousses berbahan dasar jagung

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK...ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI...v. DAFTAR TABEL...x. DAFTAR GAMBAR...xii. 1.1 Latar belakang masalah...

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah sebuah produk yang berupa yoghurt olahan yang di

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cake olahan dari buah alpukat yang diberi nama Avocado Mocha Cream Cake.

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

VIII. ANALISIS FINANSIAL

III. METODE PENELITIAN

Mulai. Pembersihan kulit durian. Pencacahan kulit durian. Penimbangan kulit durian. Pemasakan kulit durian. Penambahan NaOH 5 %

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah Bandung Utara Propinsi Jawa Barat dengan obyek penelitian adalah para

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO

Investasi salah satu kebutuhan pokok di pusat layanan kesehatan meliputi pengadaan: Sarana fisik Alat medik Alat non medik Sumber daya manusia

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

1. Formulasi mellorin serta analisa sifat fisik dan proksimat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman

BAB III METODE PENELITIAN

INOVASI PRODUK KUE TRADISIONAL ALI AGREM MENGGUNAKAN BAHAN DASAR TEPUNG UBI UNGU. Adhita Dwi Septiani, Agus Sudono, Christian H.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan secara berurutan dengan alat dan prosedur maka itulah yang di sebut

III. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan variabel yang diteliti, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis.

PEMBUATAN ROTI TAWAR BERSERAT TINGGI DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BEKATUL DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB III METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM

FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT.. KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

PEMANFAATAN KARAGENAN DAN ASAM SITRAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TAHU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VII. RENCANA KEUANGAN

IV. METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PRODUK BROWNIES BAKAR BERBASIS TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN. Santi Oktaviani, Woro Priatini, Wendi Andriatna

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

A. Kerangka Pemikiran

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

III KERANGKA PEMIKIRAN

Dessy Ayu Arisman Fatmala*, Dr. Ir. Arief RM Akbar, M.Si dan Alia Rahmi, S.TP, M. EngSc

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

C E =... 8 FPI =... 9 P

FORMULASI EMULSIFIER KONSENTRAT PROTEIN BIJI LAMTORO GUNG DAN KUNING TELUR PADA PEMBUATAN ROTI MANIS SKRIPSI. Oleh: TUTIK WINARTI NPM.

Transkripsi:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yaitu permasalahan yang diteliti oleh penulis. Objek yang di teliti yaitu choux pastry dari tepung talas dan subjek dari penelitian ini yaitu daya terima konsumen. Peneliti mengambil 15 orang panelis terlatih yang terdiri dari chef pastry, dosen pastry, pengusaha pastry dan mahasiswa dalam bidang pastry untuk mencoba choux pastry berbahan baku tepung talas dengan beberapa formula yang bertujuan untuk mengetahui hasil akhir manakah produk yang paling dominan disukai oleh panelis. Selanjutnya dari hasil terbaik akan dibandingkan dengan produk kontrol yang di ujikan kepada 15 orang panelis terlatih, kemudian produk tersebut diberikan kepada konsumen (30 responden) untuk mengetahui daya terima konsumen. Konsumen yang diujikan yaitu warga umum dan mahasiswa yang mengenal produk pastry. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu metode penelitian eksperimental yang merupakan penelitian yang paling murni kuantitatif, karena semua prinsip dan kaidah-kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini. Menurut Mangkunegara (2002), metode eksperimen adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan eksperimen atau percobaan terhadap suatu situasi. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini melakukan uji organoleptik dan uji hedonik kepada panelis tentang produk choux pastry berbasis penambahan tepung talas sebagai subtituen bahan baku. Kemudian melakukan uji daya tahan simpan produk tersebut dan uji daya terima konsumen dengan diberikan sampel dan kuesioner. 34

35 Untuk menganalisis studi kelayakan bisnis menggunakan aspek finansial seperti menghitung Net Present Value (NPV), Net Benevit and Cost Ratio (Net B/C Rasio), Break Event Point (BEP). 3.3 Operasionalisasi Variabel Menurut Sugiyono (2006:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variable yang akan diteliti khususnya tentang choux pastry yang baik dan uji daya terima konsumen. Oleh karena itu, peneliti menjabarkan tentang operasional variabel seperti berikut: Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Uji Daya Terima Konsumen Uji penerimaan Tanggapan suka atau menyangkut penilaian tidak suka seseorang seseorang akan suatu terhadap produk menurut sifat atau kualitas penilaian/tanggapan suatu bahan yang masing-masing menyebabkan orang - Bentuk menyenangi. Dalam - Rasa uji penerimaan panelis - Tekstur akan mengemukakan - Warna tanggapan pribadi - Aroma yaitu kesan yang berhubungan dengan kesukaan atau tanggapan senang atau tidaknya terhadap sifat sensorik atau kualitas yang dinilai (Soekarto, 1985:77). Data yang diperoleh dari konsumen menggunakan skala semantik mengenai: Penilaian konsumen antara suka atau tidak suka terhadap produk yang ditawarkan Skala Data Ordinal

36 Choux pastry (adonan Penilaian produk choux Data dapat diperoleh dari uji sus). Terbuat dari terigu, pastry secara tampilan hedonik kepada konsumen air, mentega yang produk, seperti: dengan menggunakan skala dimasak bersama telur. a. Rasa semantik: Biasa diisi dengan vla b. Tekstur a. Rasa atau chantilly cream c. Bentuk Rasa yang gurih dari (krim manis). Resep d. Potongan kulit dan rasa manis cream puff relative e. Penampilan pada filling mudah namun harus f. Aroma b. Tekstur dikerjakan secara urut Tekstur yang lembut agar dihasilkan produk dari kulit produk choux Karakteristik yang berkualitas baik pastry Choux pastry yang baik (Herudiyanto, 2008:43). c. Bentuk Bentuk keseluruhan Ordinal dari produk ini terlihat menarik d. Potongan Potongan yang menarik untuk produk tersebut e. Penampilan Penampilan produk yang dapat menarik konsumen f. Aroma Aroma khas dari produknya Kemasan adalah sebuah Penilaian daya tarik Kemasan yang dipakai barang atau seperangkat kemasan agar konsumen untuk produk tersebut produk yang dibungkus tertarik untuk membeli, dapat disukai konsumen atau ditutup seragam seperti : atau tidak (kemasan untuk dijual di pasar. a. Bentuk yang dibuat terlihat (Sastradipoera, b. Merek menarik) 2003:127) c. Huruf a. Bentuk dari Kemasan kunci utama untuk d. Melindungi kemasan yang Ordinal membuat sebuah desain produk dibuat menarik kemasan yang baik e. Mudah dibuka b. Merek atau logo adalah kemasan tersebut dan ditutup pada kemasan harus simple f. Ukuran yang c. Huruf atau (sederhana), fungsional, sesuai kejelasan tulisan dan menciptakan respon g. Mudah dibawa pada kemasan emosional positif yang d. Kemasan dapat

37 secara tidak langsung berkata Belilah Saya (Wirya, 1999) melindungi produk yang terdapat didalamnya e. Dapat dengan mudah dibuka dan ditutup kembali f. Ukuran kemasan sesuai dengan produk g. Kemasan yang mudah dibawa, dijinjing atau dipegang Sumber: Data diolah, 2013 3.4 Rancangan Percobaan Dalam penelitian ini, peneliti melakukan perbobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Peneliti menggunakan metode ekperimental pada percobaan ini yaitu dengan menganalisis tiga tahap seperti: 1. Kitchen Project Percobaan pada tahap ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan lima perlakuan (sampel) kepada panelis terlatih. Hasil konsentrat terbaik akan di ujikan kembali dengan satu produk kontrol. Selanjutnya akan dilakukan uji hedonik kepada konsumen. Berikut ini adalah tabel rancangan percobaan formulasi produk choux pastry dengan penambahan tepung talas sebagai substituen bahan baku:

38 Tabel 3.2 Metode Rancangan Percobaan Formulasi Choux pastry dengan Penambahan Tepung Talas Formulasi Panelis CPT1 (75gr, 75gr) Konsentrat Tepung Talas dan Tepung Terigu CPT2 (80gr, 70gr) CPT3 (85gr, 65gr) CPT4 (90gr, 60gr) CPT5 (95gr, 55gr) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Sumber: Data Diolah, 2013 Keterangan : CPT = Choux pastry dengan penambahan tepung talas Tabel 3.3 Uji Perbandingan Produk Konsentrat Terbaik dan Produk Kontrol Formulasi Panelis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 CPTx Produk Kontrol Sumber: Data Diolah, 2013

39 Untuk mengevaluasi rancangan hasil percobaan dari konsentrat CPT1 CPT5 dengan menggunakan standar resep yang sama dengan perbedaan konsentrat dan semua resepnya dapat dilihat pada lampiran. Untuk pembahasannya dijelaskan dengan menggunakan uji hedonik, deskriftif makanan dan uji daya tahan simpan: a. Uji Hedonik Dalam melakukan uji hedonik ini, peneliti memberikan kuesioner, sampel produk choux pastry dengan penambahan tepung talas, air mineral kepada 15 panelis terlatih. Dengan kriteria yang diujikan pada percobaan ini yaitu penampilan/bentuk, rasa, tekstur, warna dan aroma. Setelah itu didapatkan formulasi produk terbaik dari beberapa konsentrat. b. Metode Deskriftif Makanan Menjelaskan tentang perbandingan produk choux pastry tepung talas antara formulasi terbaik menurut 15 panelis terlatih dengan produk kontrol. Kemudian data hasil dari pengujian tersebut dimasukkan kedalam bentuk grafik dengan skala 0 7. Masing-masing garis menggambarkan nilai mutu. Titik pusat menyatakan nilai 0 dan garis ujung menandakan nilai mutu tertinggi. c. Uji Daya Tahan Simpan Selama penyimpanan, produk mengalami penurunan mutu. Untuk mengetahui apakah mutunya masih sama dengan produk baku, pengujian perlu dilakukan. Pengujian ini sekaligus juga dapat menetapkan masa simpan yang tepat sebelum mutunya menurun. Pengujian terhadap produk dilakukan dengan selang waktu yang sama selama penyimpanan. Sebagai produk pembanding digunakan produk segar artinya yang baru diproses atau produk yang sama tetapi yang disimpan dalam kondisi yang mempertahankan mutu, misalnya disimpan dalam ruang pendingin (Soekarto, 1985:95). Untuk mengetahui produk choux pastry dengan penambahan tepung talas dan satu produk kontrol perlu diadakan pengujian daya tahan simpan produk. Cara

40 untuk mengetahui daya tahan simpan produk yaitu dengan cara menyimpan produk tersebut dalam suhu ruangan selama satu minggu. Berikut ini adalah tabel pengujian uji daya tehan simpan produk choux pastry talas dan produk kontrol: Tabel 3.4 Metode Uji Daya Tahan Simpan Choux pastry Talas pada Suhu Ruang Produk Pengamatan A 1. Tekstur 2. Fisik 3. Aroma B 1. Tekstur 2. Fisik 3. Aroma Sumber: Data Diolah, 2013 Hari ke- 1 2 3 4 5 6 Keterangan : Produk A = Choux pastry talas yang terbaik Produk B = Produk Kontrol 2. Uji Daya Terima Konsumen Dalam uji daya terima konsumen ini dilakukan dengan membagikan kuesioner dan diberikan beberapa pertanyaan yang didalamnya menanyakan mengenai choux pasrty, harga, kemasan dan penilaian dari produk inovasi dari choux pastry. 3. Studi Kelayakan Bisnis dalam Aspek Financial Terakhir adalah menganalisis studi kelayakan bisnis dalam aspek finasial setelah didapatkan produk choux pastry talas yang terbaik. Studi kelayakan yang harus diperhitungkan dalam segi financial seperti: 1. Net Present Value (NPV) Net Present Value adalah criteria investasi yang banyak digunakan dalam mengukur apakah suatu proyek layak atau tidak. Perhitungan

41 NPV merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai discount factor. 2. Net Benevit Cost Ratio (Net B/C Ratio) Net Benevit Cost Ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah didiskon positif dan net benefit yang telah didiskon negatif. Jika net B/C lebih besar dari 1 (satu) berarti gagasan usaha tersebut layak untuk dikerjakan dan jika lebih kecil dari 1 (satu) berarti tidak layak dikerjakan. Untuk Net B/C sama dengan 1 (satu) berarti cash in flow sama dengan cash out flow. 3. Break Event Point (BEP) Break Event Point (BEP) adalah titik peluang pokok dimana total revenue = total cost. Dilihat dari jangka watu pelaksanaan sebuah proyek terjadi titik peluang pokok atau TR=TC tergantung pada lama arus penerimaan sebuah proyek dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya. 3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61). Dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan sampling tetapi populasi yang didapat diteliti semua. Banyaknya populasi yang akan di uji kesukaannya (uji hedonik) pada produk choux pastry talas sebanyak 15 orang panelis terlatih yang mempunyai kepekaan dalam bidang pastry. Tahapan berikutnya dilakukan akan dilakukan uji perbandingan produk konsentrat terbaik dengan produk kontrol yang di ujikan kepada 15 orang panelis terlatih. Terakhir adalah uji daya terima konsumen dan banyaknya populasi yaitu sebanyak 30 orang panel konsumen. Untuk panel konsumen, peneliti mengambil reponden umum yang menyukai produk pastry.

42 Panelis yang akan diujikan dalam penelitian ini antara lain: Tabel 3.5 Panelis Terlatih dan Panel Konsumen Panelis Jumlah Panelis Terlatih (Uji Organoleptik Konsentrat) Chef Pastry 5 Pengusaha dalam bidang pastry 5 Dosen dalam bidang pastry 3 Mahasiswa dalam bidang pastry 2 Jumlah Panelis Terlatih 15 Panelis Terlatih (Uji Perbandingan Konsentrat Terbaik dengan Produk Kontrol ) Chef Pastry 3 Pengusaha dalam bidang pastry 8 Dosen dalam bidang pastry 2 Mahasiswa dalam bidang pastry 2 Jumlah Panelis Terlatih 15 Panel Konsumen Mahasiswa 15 Warga Umum 15 Jumlah Panel Konsumen 30 Sumber: Data diolah, 2013 3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan penulis untuk penelitian ini yaitu: 1. Wawancara Penulis akan mewawancarai responden sehingga penulis langsung dapat memperoleh data dan informasi serta dapat langsung mengetahui daya terima konsumen dari narasumbernya. 2. Studi Pustaka Dilakukan untuk memperoleh data atau informasi dengan cara membaca buku, karya ilmiah dan internet tentang bahasan yang menunjang pada penelitian tersebut.

43 3. Kuesioner / Angket Teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket kepada responden untuk mendapatkan data yang dibutuhkan penulis. 4. Studi Dokumentasi Mendokumentasikan semua kegiatan yang telah penulis lakukan dalam pembuatan penelitian ini sehingga terlihat kebenarannya. 5. Eksperimental Penulis akan melakukan ekperimen tentang produk tersebut, sehingga dapat diteliti. 3.7 Teknik Analisis Data Setelah data dari semua panelis terkumpul maka peneliti mengolah data dengan mennguakan rancangan acak kelompok. Menurut Kartika et al. (1988:120) dalam Widia (2012), pengolahan data untuk Rancangan Acak Kelompok adalah sebagai berikut: FK = JK (P) = - Faktor Koreksi JK (S) = - Faktor Koreksi JK (T) = - Faktor Koreksi JK (G) = JK Total JK Panelis JK Sampel Dimana hasil uji hedonik kemudian dilakukan analisis varian (ANAVA) selanjutnya dilakukan uji Leas Significant Difference (LSD) dengan selang kepercayaan 95% untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan. 1. Mencari standar error 2. Mencari LSD pada tabel nilai distribusi F yang 5%, untuk nilai pembanding adalah: standar error x nilai LSD

44 3. Rerata hasil perhitungan diurutkan dari yang terbesar sampai yang terkecil kemudian dibandingkan dengan nilai pembanding. Tabel 3.6 Tabel Analisa Varian (ANAVA) RAK Sumber DB JK KT Fh F 0,5 Variasi Panelis (P) n-1 JK (P) Sampel (S) n-1 JK (S) Galat db (T) db (P) db (S) JK (G) Total (T) (panelis x sampel)-1 JK (T) Sumber: Kartika et al (1998:120) Untuk membandingkan dua sampel choux pastry talas dengan produk kontrol digunakan uji hedonik 2 sampel Turkey Test (T-test). Berikut ini adalah rumus T-Test: 1. Mencari nilai standar (S): 2. Mencari nilai T hitung Keterangan: Jika T hitung lebih kecil dari T tabel maka hasilnya tidak berbeda nyata dan jika T hitung lebih besar dari T tabel maka hasilnya berbeda nyata. Dalam melakukan penilaian apakah usaha choux pastry dengan penambahan tepung talas layak atau tidaknya dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria kelayakan dalam aspek keuangan seperti berikut:

45 1. Net Present Value (NPV) Net Present Value adalah criteria investasi yang banyak digunakan dalam mengukur apakah suatu proyek layak atau tidak. Perhitungan NPV merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai discount factor. NPV = - Io Dimana : CFt = Aliran kas per tahun pada periode t Io = Investasi awal pada tahun 0 K = Suku bunga (discount range) n = Lama investasi Berikut ini merupakan hubungan antara nilai NPV dalam hubungannya dengan kelayakan suatu proyek/usaha: Jika: NPV > 0 Proyek / usaha layak untuk dilaksanakan NPV = 0 Proyek/usaha berada di dalam keadaan BEP dimana TR = TC dalam bentuk persent value NPV < 0 Proyek/usaha tidak layak untuk dilaksanakan 2. Net Benevit Cost Ratio (Net B/C Ratio) Net Benevit Cost Ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah didiskon positif dan net benefit yang telah didiskon negatif. Jika net B/C lebih besar dari 1 (satu) berarti gagasan usaha tersebut layak untuk dikerjakan dan jika lebih kecil dari 1 (satu) berarti tidak layak dikerjakan. Untuk Net B/C sama dengan 1 (satu) berarti cash in flow sama dengan cash out flow. Net B/C Rasio =

46 Dimana: NBi (+) = Net benefit yang telah didiskon positif NBi (-) = Biaya pada tahun ke t t = Tahun I = discount rate (%) Jika : a. Net B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan b. Net B/C < 1 (satu) berarti proyek (usaha) tidak layak dikerjakan c. Net B/C = 1 (satu) berarti proyek (usaha) dalam keadaan BEP 3. Break Event Point (BEP) Break Event Point (BEP) adalah titik peluang pokok dimana total revenue = total cost. Dilihat dari jangka watu pelaksanaan sebuah proyek terjadi titik peluang pokok atau TR=TC tergantung pada lama arus penerimaan sebuah proyek dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya. BEP (unit) = BEP (Rp) =