Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Muria Kudus 2

dokumen-dokumen yang mirip
REVITALISASI BUDAYA LOKAL KOTA KUDUS DALAM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

BAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

KEBUTUHAN PELATIHAN APRESIASI SENI TARI NUSANTARA DAERAH SETEMPAT PADA GURU SEKOLAH DASAR DI MAKASSAR

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT SELUMA. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Bengkulu

-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III-

ABSTRAK. Kata Kunci : Ruang publik, Yaroana Masigi, Pelestarian

PEMBELAJARAN TEMATIK SD BERMUATAN IPS DENGAN MEDIA GAMBAR SEDERHANA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: Yesi Wispa¹, Sudirman², Siska Nerita¹

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

LAPORAN PENELITIAN IMPLEMENTASI CRITICAL PEDAGOGY UNTUK MENELUSURI NILAI-NILAI CERITA SEJARAH LOKAL KUDUS UNTUK SISWA KELAS V DI SD 4 RENDENG KUDUS

PENELUSURAN CERITA TOKOH SEJARAH DENGAN METODE CRITICAL PEDADOGY PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN KUDUS

ANALISIS KEBUTUHAN TERHADAP BAHAN AJAR MATEMATIKA SISWA SESUAI MODEL PEMBELAJARAN STAD

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

Penerapan Visual Novel Dari Cerita Rakyat Asal Usul Kota Pontianak

PENGGUNAAN MEDIA BAGAN GARIS WAKTU (TIME LINE CHART) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS V SD

Penerapan Visual Novel Dari Cerita Rakyat Asal Usul Kota Pontianak

PENGEMBANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN SESUAI TUNTUTAN KURIKULUM 2013 PADA MATERI FOTOSINTESIS DI SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDUKUNG DALAM BENTUK KOMIK UNTUK SISWA SMP KELAS VII PADA MATERI UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MELDA SARI SUPRIYADI A.

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut

BAB I PENDAHULUAN. knowledge, dan science and interaction with technology and society. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kontes pendidikan seni untuk sekolah dasar tidak menuntut siswa

Key Words: Discovery, module, development, one variable equations.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MAJALAH SISWA PINTAR FISIKA (MSPF) PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP (Pokok Bahasan Gerak Pada Benda)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK BERBASIS ANIMASI DI SMK TEKNIK GAMBAR BANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual Disertai Peta Konsep Pada Materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Untuk Siswa SMP

BAB V PENUTUP. Setelah semua tahap penelitian dilaksanakan, maka peneliti ini dapat

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PEMBELAJARAN KESENIAN REJUNG MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK PENANAMAN NILAI BUDAYA LOKAL DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG. Fadhilah Hidayatullah

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL. Dra. Dewi Indrawati MA 1

Listiani dan Kusuma. Memperkenalkan Penerapan Strategi 1

PERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL JILBAB PUTIH KEKASIH KARYA K. USMAN DAN SARAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA SKRIPSI

Key Word: Student Activity sheet, realistic, Equality and inequality.

Kata kunci : hasil belajar kognitif, modul sistem reproduksi manusia, sikap spiritual

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM UNTUK SISWA KELAS IV SD

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

J-Simbol (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November 2017

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF

3) Hasil pembelajaran yang menyangkut efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN APRESIASI SASTRA BERHURUF BRAILLE INDONESIA DENGAN MEDIA REGLET BAGI SISWA TUNANETRA DI SEKOLAH INKLUSI KOTA SURAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB DENGAN PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA BERUPA KOMIK EDUKASI PADA POKOK BAHASAN OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA DI SMP

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL TRANSFORMASI MEDIA CERITA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI PENGENALAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL PEMBELAJARAN SENAM LANTAI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Usulan Penelitian B. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENYUSUNAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUTHENTIC ASSESSMENT PORTOFOLIO

ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA TRICANDRIA NINGSIH MUGIADI HERMAN TARIGAN

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Online Berbantuan Edmodo

AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV SDN 01 MHU KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROSIDAH NIM.

JURNAL SENI MUSIK

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PERUSAHAAN JASA. Ihda Neni Nur Azizah Nujmatul Laily Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN KELOMPOK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMBANG MACAPAT BERFORMAT VIDEO INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMERANAN DRAMA. Kata Kunci : Metode Bermain Peran dan Pemeranan Drama

Abstract. Linda Desiningrum et al, Implementasi Metode Role Playing...

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI SEKOLAH DASAR

Restiana Sari dkk, Pengembangan Komik Fabel

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI SMK

PENINGKATAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA SD MELALUI PENILAIAN PRODUK PADA PEMBELAJARAN MIND MAPPING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK PEMODELAN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BAGI MAHASISWA PGSD UAD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia.

Keywords: arranging short stories text, imaginative method, song media, religion manner, social manner.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini berjudul Transformasi Persepsi Publik Terhadap Pertunjukan

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 September 2012 Halaman 73-80

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan seni budaya Indonesia merupakan warisan berharga bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

REVITALISASI BUDAYA LOKAL KOTA KUDUS DALAM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DI SEKOLAH DASAR Mutohhar 1), Imaniar Purbasari 2), Nur Fajrie 3) 1 Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Muria Kudus 2 PGSD FKIP Universitas Muria Kudus imaniar_purbasari@yahoo.com 3 PGSD FKIP Universitas Muria Kudus fajrieumk@gmail.com Abstrak Perwujudan budaya lokal terdapat pada tradisi, religi, sosial, teknologi dan seni. Penelitian ini bertujuan memberikan model pelestarian budaya melalui dunia pendidikan untuk mengembangkan visualisasi yang baru terhadap karakter-karakter budaya lokal di Kudus dengan cara melakukan kajian ilmu pengetahuan dan seni, melalui rekonstruksi serta melakukan visualisasi ulang terhadap karakter budaya lokal dengan gaya visual dan cerita yang baru agar bisa diterima khususnya oleh siswa-siswa di Sekolah Dasar. Jenis metode penelitian ini yang digunakan adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development atau R&D). Hasil yang dikembangkan dalam pengembangan bahan ajar terdiri dari: (1) Kajian tentang kondisi, persepsi dan kebutuhan bahan ajar berupa cerita bergambar budaya lokal Kudus; (2) Kajian hasil pengembangan bahan ajar berupa cerita bergambar budaya lokal kota Kudus, dan (3) Kajian hasil uji coba produk.selama proses pembelajaran budaya lokal Kudus, hasil penilaian sikap diambil dari kemampuan kognitif dan psikomotorik melalui keaktifan siswa dan hasil pengamatan siswa. Aspek kognitif yang dimiliki yaitu pengetahuan tentang cerita budaya lokal Kudus, mennganalisis cerita budaya lokal Kudus dari segi makna yang terkandung Kata Kunci : Budaya lokal, Bahan Ajar, Kota Kudus Abstract Embodiments of the local culture found in tradition, religious, social, technology and art. This study aims to provide a model of cultural preservation through education to develop new visualization of the characters in the Kudus local culture in a way to study science and art, through reconstruction and visualization on the character of the local culture with the visual style and a new story that acceptable, especially by students in elementary school. This type of research method used Research and Development (Research and Development or R & D). The results developed in the development of teaching materials consist of: (1) The study of the conditions, perceptions and needs of teaching materials in the form of a picture story of the Kudus local culture; (2) The study of the development of teaching materials in the form of a picture story of Kudus local culture, and (3) study the test results product. Kudus local cultural learning process, the result

of attitude assessment drawn from cognitive and psychomotor abilities through student activity and student observations. Cognitive Aspects held that knowledge of Kudus local culture stories, analized Kudus local culture tory in terms of the meaning contained Keywords: Local Cultures, Materials, Kudus I. PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan budaya lokal yang pada awalnya dipegang teguh, dipelihara dan dijaga keberadaannya, kini hampir tinggal cerita. Kebanyakan masyarakat memilih untuk mengedepankan dan daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokal yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya. Membahas budaya lokal, secara pengertian luas dikatakan oleh Judistira (2008:113) bahwa budaya lokal bukan hanya terungkap dari bentuk dan pernyataan rasa keindahan melalui kesenian belaka; tetapi termasuk segala bentuk, dan cara-cara berperilaku, bertindak, serta pola pikiran yang berada jauh dibelakang apa yang tampak tersebut. Merebaknya budaya mancanegara yang dikemas dengan media komunikasi membuat keberadaan budaya lokal mudah dilupakan oleh generasi muda di Indonesia. Budaya dari luar negeri menjadi konsumsi publik yang dianut oleh para generasi muda umumnya pada tingkat pelajar. Setidaknya langkah awal untuk usaha mengenalkan budaya-budaya daerahnya sendiri harus diupayakan dengan konsep penyampaian di bidang pendidikan yang mudah diterima oleh generasi penerus.. Salah satu usaha untuk melestarikan budaya lokal melalui sumber belajar dalam bidang pendidikan yang harapannya dapat memberikan pemahaman tentang hasil-hasil budaya setempat kepada peserta didik. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan budaya dan

karakter bangsa untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Budaya lokal di Kota Kudus terbentuk oleh sejarah asal usul dan perkembangannya yang di dasari perjuangan penyebaran agama islam di pulau Jawa. Perwujudan budaya lokal terdapat pada tradisi, religi, sosial, teknologi dan seni. Dalam perkembangan budaya di Kota Kudus menjelma menjadi Kabupaten dagang dan industri. Peninggalan-peninggalan sejarah dan benda cagar budaya yang berhubungan dengan ajaran hinduislam yang ada di pulau Jawa terdapat di Kota Kudus Salam (1977:5). Sumber materi belajar itulah dijadikan ciri khas yang berbeda dengan daerah lain dan perlu diangkat menjadi bahan pembelajaran mengenai pengenalan budaya lokal Kudus terhadap generasi muda khususnya siswa-siswa Sekolah Dasar. Mengenalkan hasil-hasil budaya kepada peserta didik di ruang lingkup bidang pendidikan juga memerlukan strategi pembelajaran yang sesuai berupa media dan metode dengan tingkat perkembangan siswa Sekolah Dasar. Hubungan antara keberadaan budaya lokal dengan peran pendidikan harus diaplikasikan dalam kurikulum. Kurikulum tahun 2013 yang selama ini mengacu pada pendekatan scientific, artinya mendekatkan sumber lingkungan dalam aktivitas belajar kepada siswa. Sebagai a plan for learning, kurikulum harus direncanakan untuk dipelajari siswa serta harus diletakkan dalam segala pengalaman dan pengaruh yang ada dalam lingkungan sekitar siswa. Pendidikan seperti sifat sasarannya yaitu manusia. mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Sebagai transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari generasi satu ke generasi yang lain. Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai kegiatan suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik (Tirtarahardja, 2005).

Terkait dengan usaha pelestarian budaya lokal dalam bidang pendidikan, disamping peran kurikulum, tidak lepas juga dari peran guru sebagai pelaku konsep dalam kurikulum untuk peserta didiknya. Dalam proses pendidikan, guru tidak hanya menjalankan fungsi alih ilmu pngetahuan (transfer of knowledge) tapi juga berfungsi untuk menanamkan nilai (value) serta membangun karakter (Character Building) peserta didik secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Untuk itu perlu pengembangan bahan ajar yang bertujuan mengaplikasikan budaya lokal Kudus dalam komponen pembelajaran melalui bahan ajar di Sekolah Dasar. Zulkarnaini (2009) menjelaskan bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Apabila kita lihat kondisi saat ini, media cerita dan gambar sudah menjadi bahan umum yang menjangkau seluruh tingkatan usia, tidak hanya anak-anak tetapi juga orang dewasa. Metode bercerita membantu kita untuk melihat di mana, bagaimana dan apa yang di alami oleh pelaku cerita dari awal sampai akhir kejadian atau kegiatan yang dia alami. Zaman dahulu cerita dapat dituturkan secara lisan. Seiring dengan perjalanannya, cerita-cerita dituangkan ke dalam tulisan yang kita kenal dengan karangan. Sedangkan gambar (visual) dikenal sebagai buatan manusia berupa karya dua dimensi, yang mempunyai kemiripan dengan suatu obyek biasanya obyeknya fisik atau manusia. Media cerita bergambar dapat menirukan suatu objek dimana objek tersebut menjadi perilaku cerita dalam suatu kegiatan atau kejadian. Menurut Sadiman (2008:28) klasifikasi media pembelajaran mempunyai karakteristik yang dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan maupun penciuman atau sesuai dengan tingkat hirarki belajar. Media pembelajaran cerita bergambar berupa teks dan gambar membantu menyampaikan

pembelajaran untuk siswa di Sekolah Dasar. Dengan dasar penjelasan tersebut melatarbelakangi peneliti untuk merevitalisasi budaya lokal Kudus untuk mengembangkan bahan ajar di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan memberikan model pelestarian budaya melalui dunia pendidikan untuk mengembangkan visualisasi yang baru terhadap karakterkarakter budaya lokal di Kudus dengan cara melakukan kajian ilmu pengetahuan dan seni, melalui rekonstruksi serta melakukan visualisasi ulang terhadap karakter budaya lokal dengan gaya visual dan cerita yang baru agar bisa diterima khususnya oleh siswasiswa di Sekolah Dasar. II. METODE Jenis metode penelitian ini yang digunakan adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development atau R&D). Penelitian Pengembangan (Research and Development atau R&D) digunakan peneliti bermaksud menghasilkan produk tertentu, sekaligus menguji keefektifan produk tersebut. Dalam penelitian pengembangan ini menggunakan model prosedural yang mendeskripsikan tahapan yang harus diikuti untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa media cerita bergambar. Untuk tahap awal penelitian, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan memperoleh data faktual di lapangan penelitian. Alasannya adalah permasalahan penelitian ini bersifat holistik (menyeluruh), kompleks, bermakna dan dinamis.penelitian ini diterapkan pada guru kelas Sekolah Dasar di Kabupaten Kudus yang diharapkan dapat mengaplikasikan perencanaan pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) kepada siswa Sekolah Dasar. Model penelitian pengembangan yang telah dikembangkan oleh peneliti, dengan tiga tahap yaitu : Tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan dan tahap validasi. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tahap pembahasan akan disajikan hasil studi pendahuluan dan hasil pengembangan. Secara berurutan disajikan: (1) Kajian tentang kondisi, persepsi dan kebutuhan bahan ajar berupa cerita bergambar budaya lokal Kudus; (2) Kajian hasil pengembangan bahan ajar berupa cerita bergambar budaya lokal kota Kudus, dan (3) Kajian hasil uji coba produk. Secara umum kondisi pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar mempunyai hambatan antara lain; (a) tidak adanya acuan atau arahan pembelajaran di Sekolah Dasar mengenai budaya lokal di Kota Kudus sebelumnya; (b) guru kelas Sekolah Dasar yang tidak mempunyai latar belakang kemampuan dalam pembelajaran mengenai budaya lokal kota Kudus; (c) kurang tersedianya media pembelajaran berupa cerita bergambar budaya lokal Kota Kudus dan (d) Guru belum mampu mengembangkan media, materi dan evaluasi pembelajaran untuk budaya lokal Kota Kudus. Pada tahap hasil pengembangan bahan ajar cerita bergambar budaya lokal Kudus melalui tahap perencanaan meliputi studi lapangan di lokasi budaya Kabupaten Kudus. Selanjutnya dikumpulkan sumber rujukan untuk pengembangan bahan ajar budaya lokal Kudus. Setelah mengumpulkan data dilapangan dan sumber rujukan dibuatlah perencanaan peta kedudukan bahan ajar meliputi (a) pengelompokan jenis-jenis budaya lokal Kudus, (b) mengaitkan sumber lapangan dan sumber rujukan berupa literature dalam materi bahan ajar, (c) menginterprestasi sumber bahan ajar, (d) membuat sinopsis bahan ajar, dan (e) membuat rancangan cerita bergambar. Perencanaan bentuk bahan ajar disusun berupa (1) pengenalan materi dan pemahaman materi, (b) rancangan dasar gambar meliputi unsur-unsur desain, efek cerita bergambar, latar belakang dan tokoh, (c) penyusunan dan penyesuaian kompetensi inti serta kompetensi dasar, bahan kepustakaan maupun pedoman

penggunaan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar. Untuk tahap pelaksanaan terdiri dari analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar, penyusunan jaringan materi dan penyusunan bahan ajar. Pada tahap ujicoba draft bahan ajar menghasilkan berbagai konsep dalam pembelajaran yang dilakukan di SD Demaan 3 Kudus meliputi (a) mengidentifikasi unsur-unsur budaya lokal Kudus rupa melalui gambar dan teks cerita menggunakan metode mendongeng serta diskusi; (b) penguasaan bahan ajare dalam gambar dan teks cerita dalam mengekspresikan diri pembelajaran budaya lokal Kudus; (c) menentukan metode dan media yang sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar; (d) kemampuan siswa melalui kepekaan lingkungan. Sedangkan penguasaan guru dalam pembelajaran budaya lokal Kudus terletak pada: (a) memotivasi siswa untuk merangsang pembelajaran budaya lokal Kudus dalam lingkungan sekitarnya; (b) menghubungkan pembelajaran budaya lokal Kudus dengan kehidupan sehari-hari (kontekstual);(c) membantu mengatasi kesulitan siswa dalam proses pembelajaran lingkungan dan (e) memaknai hasil dari pembelajaran budaya lokal Kudus. Selama proses pembelajaran budaya lokal Kudus, hasil penilaian sikap diambil dari aspek yang dilakukan oleh siswa SD Demaan 3 Kudus yang meliputi aspek kemampuan kognitif dan psikomotorik melalui keaktifan siswa dan hasil pengamatan siswa. Aspek kognitif yang dimiliki yaitu pengetahuan tentang cerita budaya lokal Kudus, mennganalisis cerita budaya lokal Kudus dari segi makna yang terkandung. Kemampuan tersebut perlu diimbangi dengan pemahaman tentang konsep dari unsur-unsur budaya dalam suatu cerita di alam sekitarnya. IV. PENUTUP

Revitalisasi budaya lokal Kudus dalam pengembangan bahan ajar di tingkat Sekolah Dasar terdiri dari (1) tahap perencanaan yang meliputi studi lapangan, pengumpulan sumber rujukan, perencanaan peta kedudukan bahan ajar dan perencanaan bentuk bahan ajar. Sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari (1) penganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar, penyususna jaringan materi, penyusunan bahan ajar budaya lokal Kudus. Pada tahap ujicoba meliputi aspek kemampuan kognitif dan psikomotorik melalui keaktifan siswa dan hasil pengamatan siswa DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Taufik. 2010. Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajahmada Press Judistira, K. Garna. 2008. Budaya Sunda : Melintasi Waktu Menantang Masa Depan. Bandung : Lemlit Unpad. Salam, Solichin. 1977. Kudus Purbakala dalam Perjuangan Islam. Kudus: Penertbit Menara Kudus. Tirtarahardja, Umar, S.L.LA Sulo.2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta. Zulkarnaini. (2009). Teknik Penyusunan Bahan Ajar. (online). Tersedia : http://zulkarnainidiran. wordpress.com/2009/0 6/28/131/(09 September 2014).