HUBUNGAN USIA IBU HAMIL RESIKO TINGGI DENGAN PERSALINAN PREMATURE DI RSUD BANGIL TAHUN 2013 DWI RAKHMA YUSLIYANTI DESCRIPTION

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN UMUR IBU DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Children's Emergency Fund (WHO dan UNICEF 2004), berat badan lahir

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR HIMATUL MUNFARICHAH

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

HUBUNGAN ANTARA INTERVAL KEHAMILAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RSUD BANGIL PASURUAN FELYANUARI FEF FIRDAUS

FAKTOR IBU YANG MELATARBELAKANGI KEJADIAN BBLR DI RSUD JOMBANG

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD BANGIL PASURUAN 2013 IMELDA ANUGRAH PUTRI TEGA MULIA DESCRIPTION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid

HUBUNGAN KETERATURAN DENGAN EFEK SAMPING KB SUNTIK 3BULAN DI BPS NY. K MOJOKERTO DASIH ERNIAWATI DESCRIPTION

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BARU LAHIR RENDAH DI RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

ABSTRAK. Audylia Hartono Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG. Pembimbing II : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked.

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

BAB II TINJAUAN TEORI

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN PARTUS PREMATUR DI RUANG (VK) BERSALIN BAPELKES RSD SWADANA JOMBANG. Sri Sudarsih*) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIMPANG RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

ABSTRAK GAMBARAN KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2014

KETUBAN PECAH DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

KOMPLIKASI PERSALINAN USIA DI ATAS 35 TAHUN PADA IBI DAN BAYI D RSD SIDOARJO TAHUN 2013 NOVIA ANGGUN SAFITRI

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO 2014

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD JOMBANG. Mutrofin Nafidah NIM

PENGARUH RIWAYAT HIPEREMESIS GRAVIDARUM TERHADAP BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RRI KEBIDANAN RSUD DR.IBNU SUTOWO BATURAJA

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN DAN STATUS GIZI PADA PERSALINAN NORMAL DAN PREMATUR

STRATEGI KOPING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA DI VK BERSALIN RSUD JOMBANG RIA EKA MANDASARI

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO SANTI WANTI NIM

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

(The Relations Between Early Age Pregnancy With Premature Childbirth Occurence) Tuti Meihartati

PENGARUH PERNIKAHAN DINI TERHADAP TERJADINYA PARTUS LAMA EFFECT OF EARLY MARRIAGE OF OCCURRENCE PARTUS

HAMIL GANDA PENYEBAB BERMAKNA BERAT BAYI LAHIR RENDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

Kata kunci: Prevalensi,Anemia, Anemia defisiensi besi, bayi berat lahir rendah, Hb.

LUARAN IBU BERSALIN MENOPOUSE. Outcome Maternal Labor In Menopousal Age

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSIA PERTIWI MAKASSAR

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

Popy Handayani, Fitria Primi Astuti, S.SiT., M.Kes, Cahyaningrum, S.SiT Program Studi DIII Kebidanan

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS AJANGALE

STUDI DESKRIPTIF PENYEBAB KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM NIFAS DI BPS NY.YENIE IKA SUGIARTI SST

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

KEHAMILAN LETAK SUNGSANG DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

USIA DAN PARITAS DENGAN POSTPARTUM BLUES DI RSUD BANGIL PASURUAN 2014 HOSNOL KHOTIMAH Subject : Postpartum Blues, Usia, Paritas DESCRIPTION

PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN USIA MENOPAUSE DI DESA KEMBANGRINGGIT KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO ULFATUT THOYIBAH

Prevalensi Kejadian Asfiksia Neonatorum Ditinjau Dari Faktor Risiko Intrapartum Di PONEK RSUD Jombang

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

PERBEDAAN BERAT BADAN LAHIR DAN NILAI APGAR BAYI PADA IBU PARITAS TINGGI DAN PARITAS RENDAH DI RSUD CILACAP TAHUN 2016

LUARAN PARTUS LAMA DI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN SUMBER INFORMASI di RSU Dr.WAHIDIN SUDIRO HUSODO KABUPATEN MOJOKERTO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

SUBJECT: Kecemasan, Kehamilan, Resiko Tinggi, Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi dan Tanpa Resiko Tinggi DESCRIPTION:

BAB I PENDAHULUAN. sengaja maupun tidak sengaja (Pudiastuti, 2011). Berbagai bentuk. penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2013 LISA DWI PRASETYOWATI Subject : Anemia, Ibu Hamil, Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

HUBUNGAN KEHAMILAN USIA DINI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PARADISE TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

Jurnal Kebidanan 09 (02) Jurnal Kebidanan http : /

Transkripsi:

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL RESIKO TINGGI DENGAN PERSALINAN PREMATURE DI RSUD BANGIL TAHUN 2013 DWI RAKHMA YUSLIYANTI 11002056 Subject : Ibu bersalin, usia, resiko tinggi, persalinan premature DESCRIPTION Persalinan preterm atau prematur masih merupakan masalah penting dalam obstetri khususnya di bidang perinatologi, karena baik di negara berkembang maupun negara maju penyebab morbiditas dan mortalitas neonatus terbanyak adalah bayi yang lahir preterm. Termasuk di RSUD Bangil terdapat kasus persalinan premature sebanyak 156 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur di RSUD Bangil tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 156 responden. Sampel yang digunakan sebanyak 112 responden yang cara pengambilannya dilakukan dengan teknik simple random sampling. Variabel yang diteliti adalah pendidikan, pekerjaan, paritas, usia, serta tentang persalinan premature. Hasil penelitian usia responden menunjukkan bahwa dari 112 responden sebagian besar masuk pada kategori usia resiko tinggi persalinan yaitu sebanyak 60 responden (53.6%). Sedangkan hampir setengahnya masuk pada kategori usia ideal persalinan yaitu sebanyak 52 responden (46.4%). Hasil penelitian persalinan prematur sebagian besar responden mengalami persalinan prematur sedang yaitu sebanyak 64 responden (57.1%). Sedangkan sebagian kecil mengalami persalinan borderline prematur yaitu sebanyak 12 responden (12.5%). Dari hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa paling banyak adalah responden yang berusia resiko tinggi persalinan dan mengalami persalinan prematur sedang yaitu sebanyak 32 responden (28.6%). Uji statistik wilcoxon sign rank test ditemukan sig. 0.000 < α (0.05). Artinya ada hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur. Usia dan fisik wanita berpengaruh terhadap proses kehamilan pertama, pada kesehatan janin dan proses persalinan. Usia yang cukup dalam kehamilan dan proses persalinan akan lebih baik dari pada di usia yang berisiko.

ABSTRACT Preterm or premature partus is still an important problem in obstetrics, especially in the field of perinatology, because in both the developing and developed countries causes of neonatal morbidity and mortality is the most babies born preterm. Included in Hospital Bangil there are cases of premature partus as much 156 people. The purpose of this study was to analyze the relationship between high risk of maternal age with preterm birth in hospital Bangil in 2013. This study was a comparative analytical study. The population in this study were 156 respondents. The samples used were 112 respondents was taken by simple random sampling technique. The research variables were education, occupation, parity, age, as well as about premature partus. The results of the study showed that the age of the respondents of 112 respondents mostly go to the high risk age category of partus as many as 60 respondents (53.6%). While almost half of the ideal age to get in on the category of partus as many as 52 respondents (46.4%). The results of the study most respondents preterm delivery preterm partus were as many as 64 respondents (57.1%). While a small proportion of borderline experiencing premature partus as many as 12 respondents (12.5%). The results of cross tabulation shows that most respondents are at high risk age for preterm partus and premature partus were as many as 32 respondents (28.6%). Statistical test Wilcoxon signed rank test was found sig. 0.000 < α (0,05). This means that there is a relationship of age at high risk pregnant women with preterm partus. Age and physical effect on the woman's first pregnancy, the fetus health and childbirth. Age enough in pregnancy and childbirth would be better than in age risk. Keywords: Age, High Risk, Premature Contributor : Risya A,S.ST, MM Erfiani Mail, S.ST Date : 31 Mei 2014 Type Material : Laporan Penelitian Identifier : Right : Summary : LATAR BELAKANG Persalinan prematur merupakan sebab kematian neonatal yang terpenting. Hal tersebut dapat terjadi melihat kejadiannya yang kurang lebih 70 % dari semua kelahiran hidup. Persalinan preterm atau prematur masih merupakan masalah penting dalam obstetri khususnya di bidang perinatologi, karena baik di negara berkembang maupun negara maju penyebab morbiditas dan mortalitas neonatus terbanyak adalah bayi yang lahir preterm (Kurniasih, 2010). Persalinan prematur termasuk hal yang berbahaya karena potensial meningkatkan kematian perinatal sebesar 65%-75%, (Nugroho, 2010). Umumnya persalinan premature berkaitan dengan berat lahir rendah. Berat lahir rendah

dapat di sebabkan oleh persalinan premature (Nugroho, 2010). Faktor-faktor yang menyebabkan persalinan prematur adalah 1. Faktor ibu antara lain ; Gizi saat hamil yang kurang. Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, jarak hamil dan bersalin terlalu dekat, Penyakit menahun ibu: hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok). 2. Faktor pekerja yang terlalu berat, 3. Faktor kehamilan ; Hamil dengan hidramnion, Hamil ganda, Perdarahan antepartum, Komplikasi hamil: preklamsia/eklamsia; ketuban pecah dini 4. Faktor janin ; Cacat bawaan, Infeksi dalam rahim (Manuaba, dkk, 2010). Kejadian persalinan premature dinegara berkembang masih tinggi. SDKI menyebutkan tahun 2012 mencatat angka kematian bayi (AKB) sebesar 32/1000 kelahiran hidup, dimana 19 % disebabkan oleh persalinan premature (SDKI, 2012). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Timur angka kematian bayi tahun 2012 sebesar 28,31/1000 kelahiran hidup, namun kematian bayi akibat persalinan premature di Jawa Timur belum diketahui (Profil Kesehatan Jatim, 2012). Data kabupaten Pasuruan menyebutkan jumlah AKB sebesar 51,07%, kematian bayi akibat persalinan premature belum diketahui (Profil Kesehatan Jatim, 2012). Salah satu penyebab Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah lahir kurang bulan atau premature (Nugroho, 2010). Jumlah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Jawa Timur pada tahun 2012 sebanyak 38,03%, angka ini merupakan tertinggi diantara penyebab kematian neonatal lainnya ( Profil Kesehatan Jatim, 2012 ). Di RSUD Bangil angka kejadian persalinan prematur mengalami kenaikan. Data jumlah persalinan prematur tahun 2012 sebanyak 74 orang (2.3%) dari 3.227 persalinan, meningkat pada tahun 2013 menjadi 156 orang (3,9%) dari 3.906 persalinan. Persalinan preterm didefinisikan sebagai munculnya aktivitas uterus reguler yang menghasilkan pendataran maupun dilatasi sebelum kehamilan 37 minggu istilah persalinan preterm terancam sering digunakan untuk menerangkan kehamilan disertai aktivitas uterus yang secara klinis bermakna namun tanpa perubahan serviks (Chapman, 2006). Persalinan prematur mulai tanpa ada peringatan dan tanda pertamanya adalah pemecahan ketuban, mulainya kontraksi rahim atau pendarahan pada vagina (Stoppard, 2008). Pemerintah Indonesia melakukan upaya untuk mencegah persalinan prematur dengan MPS Making Pregnancy Safer. Tiga kunci MPS adalah: 1) Setiap persalinan ditolong olehtenaga kesehatan terampil; 2) Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secaraadekuat; 3) Setiap WUS mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidakdiinginkan dan penanggulangan komplikasi keguguran tidak aman (Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 2012). METODOLOGI Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif. Rancang - bangun Penelitian ini adalah penelitian cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran / observasi data variabel independen dan dependen hanya pada satu kali saja pada satu saat. Variabel independen usia ibu hamil risiko tinggi dan variabel dependennya persalinan prematur. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RSUD Bangil yang mengalami persalinan premature sebanyak 156 orang

pada tahun 2013. Sampel yang digunakan adalah ibu bersalin di RSUD Bangil yang mengalami persalinan premature tahun 2013 sebanyak 112 responden. Teknik sampling yang dipakai adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melihat catatan rekam medik di RSUD Bangil tahun 2013. Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan editing, coding, dan tabulating. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan uji statistik wilcoxon sign rank test dengan bantuan program komputer SPSS. Apabila didapatkan hasil tingkat signifikansi < α (0.05) yang artinya ada hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur di RSUD Bangil tahun 2013. HASIL PENELITIAN Dari frekuensi berdasarkan pendidikan menunjukkan bahwa dari 112 responden hampir sebagian besar berpendidikan SD yaitu sebanyak 62 responden (55.4%). Sedangkan sebagian kecil berpendidikan perguruan tinggi yaitu sebanyak 3 responden (2.7%). Frekuensi berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa dari 112 responden hampir seluruhnya berstatus sebagai IRT yaitu sebanyak 97 responden (86.6%). Sedangkan sebagian kecil bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak 1 responden (0.9%). Kemudian berdasarkan frekuensi paritas menunjukkan bahwa dari 112 responden hampir setengahnya adalah nullipara yaitu sebanyak 53 responden (47.3%). Sedangkan sebagian kecil adalah grandemulti yaitu sebanyak 3 responden (2.7%) Untuk frekuensi berdasarkan usia menunjukkan bahwa dari 112 responden hampir sebagian besar masuk pada kategori usia resiko tinggi persalinan yaitu sebanyak 60 responden (53.6%). Sedangkan hampir setengahnya masuk pada kategori usia ideal persalinan yaitu sebanyak 52 responden (46.4%). Kemudian frekuensi berdasarkan persalinan premature menunjukkan bahwa dari 112 responden hampir sebagian besar mengalami persalinan prematur sedang yaitu sebanyak 64 responden (57.1%). Sedangkan sebagian kecil mengalami persalinan borderline prematur yaitu sebanyak 12 responden (12.5%). Sebagian besar responden mengalami persalinan prematur sedang, berarti sebagian besar melakukan persalinan pada usis kehamilan 31-36 minggu. Pada golongan ini kesanggupan untuk hidup jauh lebih baik dari golongan pertama dan gejala sisa yang dihadapinya dikemudian hari juga lebih ringan, asal saja pengelolahan terhadap bayi ini benar-benar intensif. Hasil tabulasi silang hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur di RSUD Bangil tahun 2013 menunjukkan bahwa paling banyak adalah responden yang berusia resiko tinggi persalinan dan mengalami persalinan prematur sedang yaitu sebanyak 32 responden (28.6%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxon sign rank test ditemukan sig. 0.000 < α (0.05). dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur di RSUD Bangil tahun 2013. Salah satu penyebab persalinan prematur adalah usia ibu yang kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun. Usia sangat mempengaruhi kuatnya dinding rahim untuk menahan janin yang berkembang. Dengan usia kurang dari 20 tahun ada kemungkinan dinding rahim masih belum kuat yang menyebabkan kelahiran prematur (Kurniasih, 2013). Sedangkan kehamilan di usia 35-an dianggap agak berisiko, karena: Kondisi fisik yang tidak lagi prima, membuat ibu hamil merasa lebih cepat lelah dan cenderung

tidak tahan terhadap serangan morning sickness. Pada usia ini muncul berbagai keluhan kesehatan saat hamil, seperti; tekanan darah tinggi dan diabetes. Gangguan kesehatan ini seringkali berpengaruh saat proses persalinan (Bidanku, 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia ibu hamil dengan persalinan prematur yaitu bahwa ibu yang melakukan persalinan di usia muda berhubungan dengan kejadian persalinan premature sedang. Kejadian ini disebabkan rahim wanita yang berusia muda masih belum kuat untuk menahan janin yang berkembang sehingga menyebabkan persalinan premature. Disamping itu pada persalinan di usia kurang dari 20 tahun, risiko kehamilannya karena alat-alat atau organ reproduksinya belum siap untuk menerima kehamilan dan melahirkan. Alat-alat reproduksi yang belum siap itu antara lain organ luar seperti liang vagina, bibir kemaluan, muara saluran kencing dan perinium (batas antara liang vagina dan anus) tidak siap untuk bekerja mendukung persalinan. Begitu pula halnya dengan organ dalam seperti rahim, saluran rahim dan indung telur. Wanita muda yang umurnya di bawah 20 tahun terhitung masih dalam proses pertumbuhan. Memang mereka sudah mendapatkan haid (menstruasi), namun sebenarnya bukan berarti organ reproduksinya sudah matang seratus persen. Dampaknya, bayi akan lahir sebelum waktunya dan kemungkinan mengalami risiko gangguan kesehatan. SIMPULAN Berdasarkan data dari ruang rekam medik RSUD Bangil tahun 2013 didapatkan 112 ibu bersalin premature yang terdiri dari : 1. Sebanyak 60 responden (53.6%) yang sebagian besar masuk pada kategori usia resiko tinggi persalinan. 2. Sebanyak 64 responden (57.1%) sebagian besar mengalami persalinan prematur sedang. Sedangkan sebagian kecil mengalami persalinan borderline prematur yaitu sebanyak 12 responden (12.5%). 3. Berdasarkan Hasil tabulasi silang hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur di RSUD Bangil tahun 2013 menunjukkan bahwa paling banyak adalah responden yang berusia resiko tinggi persalinan dan mengalami persalinan prematur sedang yaitu sebanyak 32 responden (28.6%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxon sign rank test ditemukan sig. 0.000 < α (0.05). dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan usia ibu hamil resiko tinggi dengan persalinan prematur di RSUD Bangil tahun 2013. REKOMENDASI 1. Bagi pengembangan ilmu kebidanan Bagi pegembangan ilmu kebidanan penelitian ini seharusnya dapat digunakan untuk menambah daftar kepustakaan. 2. Bagi Penulis Bagi penulis seharusnya dapat menggunakan penelitian ini untuk menambah wawasan tentang ilmu kebidanan.

3. Bagi Mayarakat Dengan adanya penelitian ini hendaknya masyarakat dapat menambah pengetahuan tentang persalinan prematur serta bisa melakukan tindakan pencegahannya terutama kaum ibu. 4. Bagi Rumah Sakit Sebagai tempat pelayan kesehatan hendaknya memberikan konseling pada ibu hamil dan bersalin tentang usia resiko tinggi. 5. Bagi Peneliti lain Demi kepentingan ilmiah, sebaiknya ada kelanjutan dari penelitian ini dan menambah wawasan peneliti dan mengaplikasikan berbagai teori yang berkaitan dengan penelitian ini. ALAMAT KORESPONDENSI Email : armedwi@ymail.com No telf : 085746597721 Alamat : Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih Kab. Probolinggo