Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab Guru

dokumen-dokumen yang mirip
DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,..

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2008

FORMAT VERIFIKASI KELENGKAPAN DOKUMEN/BERKAS POLA PSPL (S-2/S-3 dan Golongan IV/b)

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

SERTIFIKASI GURU DAN PENGAWAS HARAPAN DAN DAMPAK KEDEPAN

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. formal atau nonformal. Kedua pendidikan ini jika ditempuh dan dilaksanakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

Profesional : pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan

USAHA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN


SERTIFIKASI GURU/DOSEN DALAM MENINGKATKAN INOVASI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN GURU DAN DOSEN 2. D E A S Y I D AWAT I

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu.menurut (Farida

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

~ 1 ~ PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

PROFESIONAL GURU. Drs.DUDI GUNAWAN,M.Pd.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya dalam proses belajar mengajar (PBM) itu terdiri dari tiga

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2014 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

GURU DAN PENDIDIKAN GURU DADANG HIDAYAT M

BAB I LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2013 BUKU 1 PEDOMAN PENETAPAN PESERTA

STANDAR PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI TENAGA PENDIDIK

Dasar Hukum. Tambahan Lembaran Negara RI No 4496); 1. UU No 20 Th 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara RI Th 2003 No 78,

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

WALIKOTA PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

TAHUN 2008 KONSOSIUM SERTIFIKASI GURU Tim Sertifikasi Guru Ditjen Dikti

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWAS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DAN KESIAPAN LPTK DALAM MENDUKUNG PROGRAM SERTIFIKASI GURU

KATA PENGANTAR. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya program ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang diserahi kewajiban memberi pendidikan. Sekolah merupakan

Transkripsi:

Adi Rahmat 1. Ketua Jurusan Pendidikan Biologi, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia 2. Wakil Sekretaris Eksekutif III, Pelaksana Harian Konsorsium Sertifikasi Guru

Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab Guru dalam Sistem Pendidikan Peran dan Tanggung Jawab: Mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, dan mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab Tugas Pokok (UUGD): Merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (UUSPN Psl 39 ayat 1) Mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UUGD Psl 1 ayat 1))

Guru sebagai Tenaga Profesional (1) Profesional : pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Keahlian, kemahiran, atau kecakapan = Kompetensi Guru (UUGD)

Is Teaching Art or Science? Art Teaching as intuitive solving Intuition Creativity Inspiration Talent Science Teaching as the application of law and principles Based on observed and validated patterns of behavior Application of patterns of behavior and principles Scientific basis for the art of teaching

Guru sebagai Tenaga Profesional (2) Memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (UUSPN) Memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (UUGD pasal 8) Fraksi profesionalisme guru: (1) Kualifikasi akademik relevan, jenjang pendidikan S1/D4 dan S2 (2) Menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran: Pedagogik, Profesional, Kepribadian, dan Sosial (3) Kontribusi dari diri sendiri (4) Kejujuran profesional

A. KUALIFIKASI AKADEMIK GURU 1. Kualifikasi Akademik Guru melalui Pendidikan Formal a. Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA: Pendidikan minimum diploma empat (D IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. b. Kualifikasi Akademik Guru SD/MI: Pendidikan minimum diploma empat (D IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. 6

A. KUALIFIKASI AKADEMIK GURU (Lanjutan) c. Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs: Pendidikan minimum diploma empat (D IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. d. Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA: Pendidikan minimum diploma empat (D IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. 7

A. KUALIFIKASI AKADEMIK GURU (Lanjutan) e. Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB: Pendidikan minimum diploma empat (D IV)atau sarjana (S1) program pendidikan khusus atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yangdiajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. f. Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK: Pendidikan diploma empat (D IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi terakreditasi. yang yang 8

B. STANDAR KOMPETENSI GURU PEDAGOGIK KEPR RIBADI IAN GURU PROFESIONAL SOSIA AL PROFESIONAL 9

B. STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI PEDAGOGIK (10 Kompetensi Inti) 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yangdiampu. 4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan ga yang mendidik. dd 10

B. STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI PEDAGOGIK (lanjutan) 6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. 7. Berkomunikasi secara efektif, empatik,dan santun denganpeserta didik. 8. Menyelenggarakan penilaian i dan evaluasi proses dan hasil belajar. 9. Memanfaatkan hasilpenilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 10.Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitaspembelajaran. 11

B. STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI KEPRIBADIAN (5 Kompetensi Inti) 1. Bertindak sesuai dengan norma agama,hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. 2. Menampilkan dirisebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. 3. Menampilkan dirisebagai pribadi yangmantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. 4. Menunjukkan etoskerja, tanggung jawab yang tinggi, rasabangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. 5. Menjunjung tinggikode etik profesiguru. 12

B. STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI SOSIAL (4 Kompetensi Inti) 1. Bersikap inklusif,bertindak if k objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi 2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. 3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. 4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri danprofesi lain secara lisan dan tulisanatau bentuk lain. 13

B. STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI PROFESIONAL (5 Kompetensi Inti) 1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 2. Menguasai standarkompetensi dan kompetensi dasar matapelajaran/bidang pengembangan yang diampu. 3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. 14

Kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik (UUGD Psl 2 ayat 2) Kualifikasi i akademik PENINGKATAN PROFESIO SERTIFIKASI MUTU Kompetensi NALISME GURU PEMBELAJARAN Kontribusi (PENDIDIKAN) KEJUJURAN Skema konsep sertifikasi pendidik

Landasan Hukum Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. No 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan. Keputusan Mendiknas Tahun 2009 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru Dalam Jabatan (masih dalam proses). 16

Tujuan dan Hakekat Sertifikasi Tujuan Menilai profesionalisme guru, guna: 1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran, 2) mewujudkan tujuan pendidikan nasional, 3) meningkatkan proses dan mutu pendidikan, dan 4) meningkatkan profesionalisme guru. Hakekat Pengakuan profesionalisme guru sebagai pendidik

Prinsip Sertifikasi Dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel Berujung pada peningkatan mutu pendidikan nasional melalui peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru Dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan Dilaksanakan secara terencana dan sistematis

Jalur Sertifikasi Guru Guru Pra Jabatan Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Uji Kompetensi atau Pemberian Sertifikat Langsung 19

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN Proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang bertugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling atau konselor, dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan (Draft Permendiknas) Dilaksanakan oleh perguruan tinggi (LPTK) yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional (UUGD)

ALUR SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN Tidak Memenuhi Syarat GURU S2/S3 +IVB GURU IV C VERIFIKASI DOKUMEN Memenuhi Syarat GURU DALAM JABATAN S1/D IV Belum S1 /DIV yang memenuhi syarat Lulus PENILAIAN PORTOFOLIO Tidak Lulu us PELAKSANAAN PLPG MELENGKAPI PORTOFOLIO PLPG UJIAN SERTIFIKAT PENDIDIK Lulus PEMBINAAN OLEH DINAS PENDIDIKAN PROV/KAB/KOTAA Tidak Lulus Tidak Lulus UJIAN ULANG (2X) Lulus

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN Sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui (PP 74/2008): uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. pemberian sertifikat pendidik secara langsung. Uji kompetensi dapat diikuti oleh guru dalam jabatan yang: memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV; belum S-1 atau D-IV apabila sudah: mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru; atau mempunyai golongan IV/a, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a.

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN Portofolio terdiri atas sejumlah komponen yang harus dilengkapi oleh guru Komponen portofolio dirancang untuk dapat menggali bukti-bukti yang terkait dengan: 1) kepemilikan kualifikasi akademik, 2) kepemilikan kompetensi, diukur secara persepsional, 3) penilaian pihak lain (atasan) atas kontribusi guru dalam pelaksanaan tugas pokok 4) kejujuran dalam mengakui kelebihan dan kekurangan.

10 Komponen Portofolio Guru KOMPONEN PORTOFOLIO KOMPETENSI GURU (Sesuai Permendiknas 18 Tahun 2007) PED KEPRI SOS PROF 1. Kualifikasi Akademik 2. Pendidikan dan Pelatihan 3. Pengalaman Mengajar 4. Perenc & Pelaks Pembelajaran 5. Penilaian Atasan & Pengawas 6. Prestasi Akademik 7. Karya Pengembangan Profesi 8. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah 9. Pengalmn Org dlm Bid Kepend & sosial 10 Penghargaan yg Relevan dg Bid Pend Penjelasan 10 Komponen PF

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN Pemberian sertifikat pendidik secara langsung g diberikan kepada guru yang: memiliki kualifikasi S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya, atau guru kelas dan guru bimbingan dan konseling atau konselor, atau guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan, dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b; atau sudah mempunyai golongan serendah-rendahnya IV/c, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c.

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN Pemberian sertifikat pendidik secara langsung dilakukan dengan cara memverifikasi keabsahan dan kebenaran dokumen. Dokumen yang harus dikumpulkan oleh guru dalam jabatan calon penerima sertifikat secara langsung sebagai berikut. Bagi guru dengan kualifikasi S-2 atau S-3 (Gol. IV/b) Foto kopi Ijazah S-2 dan/atau S-3 yang telah dilegalisasi. Foto kopi SK pangkat/golongan terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan. Foto kopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan. Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas provinsi khusus untuk guru PLB.

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN Bagi guru yang sudah memiliki golongan serendah-rendahnya d h IV/c, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c. Foto kopi Ijazah terakhir yang telah dilegalisasi. (Untuk guru dengan ijazah SLTA atau sederajat, ijazah dilegalisasi oleh atasan dan dinas pendidikan kabupaten/kota. Foto kopi SK pangkat/golongan terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan. Foto kopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan. Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas provinsi khusus untuk guru PLB.

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN Ketentuan Tambahan: Ketentuan sertifikasi ini berlaku juga untuk sertifikasi pengawas satuan pendidikan selain guru yang diangkat sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Guru dalam jabatan yang belum memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV, sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (5) huruf b, diberi jangka waktu 5 tahun sejak berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008.

29

Guru tetap yang diangkat oleh pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan untuk jangka waktu paling singkat 2 (dua) tahun secara terus menerus Memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV Memiliki masa kerja sebagai guru tetap (PNS atau bukan PNS) minimal 4 tahun Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan Yang belum memiliki kualifikasi i akademik S-1/D-IV apabila sudah: mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 Uji tahun sebagai guru, atau mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a Guru masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Persyaratan Peserta Kompetensi melalui Portofolio Departemen Pendidikan Nasional. Belum memasuki usia 60 tahun. Memiliki atau dalam proses pengajuan nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK) 30

Guru tetap yang diangkat oleh pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan untuk jangka waktu paling singkat 2 (dua) tahun secara terus menerus Persyaratan Peserta Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas Guru yang db diberi sertifikat secara a langsung satuan pendidikan yang berkualifikasi akademik S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya golongan IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b. Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memiliki golongan g serendahrendahnya IV/c atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c Guru masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Departemen Pendidikan Nasional. Belum memasuki usia 60 tahun. Memiliki atau dalam proses pengajuan nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK) 31

Prioritas Guru dan kepala sekolah yang telah memenuhi persyaratan dan berprestasi peringkat 1 tingkat provinsi dan peringkat 1, 2, dan 3 tingkat nasional, dan guru yang mendapat penghargaan internasional Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang telah memenuhi persyaratan, semuanya didaftarkan sebagai peserta sertifikasi Guru yang berkualifikasi guru tahun akademik 2009 S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya golongan IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b, dan guru yang memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan g IV/c 32

Sisa kuota setelah dikurangi peserta prioritas ditetapkan berdasarkan urutan prioritas sbb.: Masa kerja sebagai guru Usia Pangkat/Golo ngan Beban mengajar Tugas tambahan Prestasi kerja Dihitung sejak yang bersangkutan bekerja sebagai guru tetap baik sebagai PNS maupun bukan PNS Dihitung berdasarkan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran yang tercantum dalam akta kelahiran atau bukti lain yang sah Pangkat/golongan terakhir yang dimiliki guru saat dicalonkan sebagai peserta sertifikasi. Kriteria ini khusus untuk guru PNS atau guru bukan PNS yang telah memiliki SK Inpassing Jumlah jam mengajar tatap muka per minggu yang diemban oleh guru saat didaftarkan sebagai peserta sertifikasi guru Jabatan atau tugas yang diemban oleh guru pada saat guru yang bersangkutan diusulkan sebagai calon peserta sertifikasi, misalnya Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua Program/Jurusan, dll Prestasi akademik dan atau non akademik yang pernah diraih guru atau pembimbingan yang dilakukan guru dan mendapatkan penghargaan 33

Guru dalam jabatan yang telah memiliki Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV yang tidak sesuai dengan mata pelajaran, pelajaran rumpun mata pelajaran, atau satuan pendidikan yang diampunya, keikutsertaannya dalam sertifikasi guru dilakukan berdasarkan mata pelajaran, rumpun mata pelajaran pelajaran, dan/atau satuan pendidikan yang diampunya Bidang Studi 34