PERANCANGAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN ANGKUTAN BARANG PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3

PERANCANGAN TATA KELOLA MANAJEMEN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ITIL V3 DOMAIN SERVICE DESIGN DI PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG

PERANCANGAN SERVICE CATALOGUE MANAGEMENT DAN SERVICE LEVEL MANAGEMENT PADA LAYANAN IT PUSAIR DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. layanan TI agar berkualitas dan memenuhi kebutuhan bisnis. IT Service. dari orang, proses dan teknologi informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BAB II DASAR TEORI. Strategi TI terbaik adalah strategi yang selalu baru dan sesuai

Seminar Nasional Informatika 2010 (semnasif 2010) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 22 Mei 2010

BAB III METODE PENELITIAN

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DI PT.INTI (INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 PADA DOMAIN EDM DAN MEA

MAKALAH KEAMANAN INFORMASI. Oleh : Muhammad Shodiqil Khafili Djakfar. Dosen Pengajar : Ferry Astika Saputra, ST, M.Sc

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

DESIGN OF IT GOVERNANCE AT PT INTI (INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA) USING COBIT 5 FRAMEWORK ON BUILD, ACQUIRE AND IMPLEMENT (BAI) DOMAIN

BAB II LANDASAN TEORI

Manejemen Pusat Data

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya penerapan teknologi informasi tidak lepas dari

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang


STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

PERANCANGAN SERVICE TRANSITION PADA LAYANAN IT PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3

Gambar I.1 Contribution of IT to the Business Sumber : (ITGI, 2011)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN FRAMEWORK ITIL DALAM AUDIT PERUSAHAAN TELKOMSEL

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

PERANCANGAN SERVICE OPERATION PADA LAYANAN IT PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

pelaksanaan aktifitas dan fungsi pengolahan data pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di STMIK Catur Sakti Kendari. Untuk mengoptimalkan

PERANCANGAN SERVICE OPERATION PADA LAYANAN TI PUSAIR DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI)

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3476

BAB I PENDAHULUAN. Bali, Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur (PT PJB UPHT) Gresik

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis, NOSS A, COBIT 5, DSS. vi Universitas Kristen Maranatha

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5195

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5283

ANALISA TINGKAT KAPABILITAS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 PADA PT. BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PRESENTASI TUGAS AKHIR

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemanfaatan teknologi informasi (TI) saat ini tidak dapat diabaikan, karena

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT 5, APO (Align, Plan, Organise), PT. POS INDONESIA. Universitas Kristen Maranatha

MODEL STRATEGI LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

USULAN TATA KELOLA MANAJEMEN INSIDEN DAN MASALAH BERDASARKAN KOMBINASI COBIT 4.1 DAN ITIL V3

DESIGN OF IT GOVERNANCE AT PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (INTI) USING COBIT 5 FRAMEWORK ON ALIGN, PLAN, AND ORGANIZE (APO) DOMAIN

BAB III METODE PENELITIAN

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang begitu kompetitif dan cepat berubah,

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

BAB I PENDAHULUAN. dalam perencanaan strategis di institusi perguruan tinggi. Perencanaan strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas pada masalah teknis yang melibatkan aplikasi database, support, aplikasi. pengelolaan sumber daya di perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5

KATA PENGANTAR. Bandung, 16 Januari 2015 Penulis, I Putu Nana Sugianta Mandra NIM :

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang

ABSTRACT. Keywords : ITIL (Information Technology Infrastructure Library) version 3, Service Design, Services Catalogue Management.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekarang ini Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal baru, khususnya pada

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-175

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5344

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur *

Bab II Tinjauan Pustaka

RISK MANAGEMENT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kepada stakeholder utama, yaitu mahasiswa, dosen, dan. bisnis Labkom (Sutomo dan Ayuningtyas, 2014).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Information

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna

BAB 9. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEEMPAT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

PERANCANGAN SERVICE DESIGN PADA LAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3 DESIGN OF SERVICE DESIGN ON PASSENGER TRANSPORT SERVICE PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) USING ITIL VERSION 3 FRAMEWORK Sabrina Andiyani 1, Murahartawaty 2, Eko Kusbang Umar 3 1,2,3 Prodi S1 Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom 1 sabrinaandiyani@gmail.com, 2 murahartawaty@gmail.com, 3 ekokusbangumar@gmail.com Abstrak PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa perkeretaapian dan memiliki tiga kegiatan bisnis utama yaitu layanan angkutan penumpang barang dan aset. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor. PER-01/MBU/2011 mengenai Penerapan Good Corporate Governance pada BUMN, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sudah menerapkan GCG dan dituntut untuk selalu patuh terhadap prinsip-prinsip GCG. Berdasarkan dengan hasil assessment tahun 2013, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu belum adanya kesepakatan tingkat layanan TI antara penyedia layanan TI dengan pengguna layanan TI dan belum adanya dokumentasi yang baik pada layanan TI yang selaras dengan tujuan bisnis. Oleh karena itu PT. Kereta Api Indonesia (Persero) berusaha menerapkan framework ITIL Versi 3 dalam perancangan service design, yang sesuai dengan business plan perusahaan tahun 2015. Proses perancangan service design yang dilakukan pada penelitian ini yaitu meliputi proses service catalogue management dan service level management. Kedua proses perancangan service design tersebut akan dilakukan pada layanan angkutan penumpang dan menghasilkan dokumen service catalogue, service portofolio, service level agreement, operational level agreement dan service level requirement. Hasil perancangan service design menggunakan framework ITIL Versi 3 pada layanan angkutan penumpang diharapkan menjadi rekomendasi bagi PT. Kereta Api Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan TI dalam hal IT. Kata kunci : ITIL, Design, Catalogue, Level. Abstract PT. Kereta Api Indonesia (Persero) is state owned company that provide railway services and has three main business, passenger service, cargo service, and asset. in accordance with the minister of state owned enterprise regulation Number. PER-01/MBU/2011 about Good Corporate Gorvernance practice on state owned enterprise, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) have implemented GCG and asked to be submissive against the GCG principles. According to assesment result in 2013, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) does not have a deal about IT service level between service provider with service user and there is no proper documentation on IT service which in tune with objective of business. Therefore PT. Kereta Api Indonesia (Persero) is trying to implement framework ITIL version 3 in the making of service design which appropriate with company 2015 business plan. Process of making service design on this research is including the service catalogue management process and service level management. both of that processes will be done on passenger service and will produce documents of service catalogue, service portofolio, service level agreement, operational level agreement, and service level requirment. the result of this service design using ITIL framwork version 3 on passenger service be expected to become a recomendation for PT. Kereta Api Indonesia (Persero) to increase the quality of IT s. Keywords: ITIL, Design, Catalogue, Level. 1. Pendahuluan Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) pada banyak perusahaan untuk menjalankan proses bisnisnya membuat para pemimpin perusahaan menerapkan TI dalam meningkatkan kemampuan kompetitif. Sehingga keberhasilan sebagian perusahaan untuk meningkatkan pencapaian tujuan dan sasaran, kemampuan kompetitif dan keuntungan bisnis yaitu melalui penerapan IT governance [1]. Perusahaan yang mampu mengelola TI dengan baik dan benar sudah seharusnya menerapkan IT governance. Kesuksesan tata kelola perusahaan (enterprise governance) saat ini mempunyai ketergantungan terhadap perkembangan tata kelola

TI (IT governance) dilakukan pada sebuah perusahaan [2]. IT governance merupakan bagian dari keseluruhan pengelolaan pada perusahaan dimana pengelolaan tersebut meliputi pimpinan, struktur organisasi dan proses yang digunakan untuk memastikan bagaimana keberlanjutan TI pada organisasi dan bagaimana pengembangan tujuan dan strategi organisasi, yang intinya bermaksud untuk membantu mengarahkan dan mengatur perilaku penggunaan TI yang sesuai dengan perilaku yang diinginkan, yaitu perilaku yang sesuai dengan visi misi, nilai-nilai, strategi dan budaya organisasi [3]. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang jasa angkutan kereta api yang memerlukan upaya untuk meningkatkan pelayanan yang baik bagi pelanggan. Business value pada PT. Kereta Api Indonesia adalah layanan (service) bagi pelanggan. Dalam peningkatan business value pada perusahaan, maka diperlukannya sebuah penerapan ITSM (IT ). ITSM adalah layanan penyediaan pelanggan berkualitas dengan memastikan bahwa kebutuhan dan harapan pelanggan terpenuhi setiap saat [4]. Dalam pengelolaannya, ITSM mengacu kepada kerangka kerja ITIL (Information Technology Infrastructure Library) Versi 3 Tahun 2011 sebagai best practice. Framework ITIL sangat tepat digunakan sebagai panduan untuk mengembangkan sebuah tata laksana karena memiliki sifat best practice dan memiliki library yang rinci untuk mengembangkan langkah-langkah dalam [5]. Penelitian ini berfokus pada domain service design, karena domain service design cocok diterapkan dalam PT. Kereta Api Indonesia karena service design adalah panduan yang memberikan arah untuk perusahaan dalam merancang dan mengembangkan layanan serta proses pada layanan dan juga memastikan bahwa infrastruktur TI yang ada harus mencakup fit for purpose dan fit for use [6]. Dalam penelitian ini berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat di lihat adanya beberapa kekurangan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) khususnya layanan Angkutan Penumpang membutuhkan sebuah analisis dan sebuah rancangan dokumen Catalogue dan Level. Hal ini dilakukan karena PT. Kereta Api Indonesia adalah perusahaan yang berfokus untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sehingga untuk menunjang keberlangsungan layanan yang bernilai bagi pelanggan dibutuhkannya desain layanan yaitu Design dengan berfokus pada proses Catalogue yang menghasilkan sebuah dokumen yang menyediakan sumber informasi tentang IT Delivery bagi bisnis dari organisasi penyedia layanan dan dokumen Level yang menghasilkan sebuah dokumen mengenai seluruh operasional layanan dan kinerja layanan TI. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana rancangan service catalogue management dan service level management pada layanan angkutan penumpang PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Tujuan penelitian ini adalah memberikan rancangan service catalogue management dan service level management pada layanan angkutan penumpang PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Manfaat pada penelitian ini yakni: hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi semua instansi pemerintahan dalam menerapkan Tata Kelola TI khusunya menggunakan framework ITIL Versi 3, dan juga membantu PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merancang service catalogue management dan service level management pada layanan angkutan penumpang. 2. Landasan Teori 2.1 Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Information Technology Infrastructure Library (ITIL) menyediakan kerangka kerja praktek terbaik yang komprehensif, konsisten dan koheren untuk manajemen layanan TI dan proses yang terkait melalui pendekatan berkualitas tinggi untuk mencapai efektivitas bisnis dan efisiensi dalam manajemen layanan TI [7]. ITIL menyediakan kerangka kerja untuk tata kelola TI, dan pengelolaan dan pengendalian layanan TI. ITIL berfokus pada pengukuran terus-menerus dan peningkatan kualitas layanan TI yang disampaikan, baik dari sisi bisnis dan perspektif pelanggan. Terdapat 5 domain pada ITIL yaitu: 1. Strategy Domain ini menjelaskan pengembangan strategi untuk mengubah manajemen service TI menjadi sebuah aset strategis dari organisasi. 2. Design Domain ini menjelaskan pengembangan panduan manajemen layanan TI berdasarkan strategi yang sudah dikembangkan sebelumnya pada tahap Strategy, selain itu panduan dibandung berdasarkan policy yang berlaku dalam organisasi dan sebagai pemenuhan kepuasan pelanggan. 3. Transition Domain ini menjelaskan proses transisi dari tata kelola yang lama menjadi tata kelola yang baru yang sudah dikembangkan pada tahap Design dan direalisasikan pada Operation dengan mengontrol risiko kegagalan.

4. Operation Domain ini menjelaskan langkah-langkah best practice untuk melakukan manajemen service TI. Domain ini juga menjadi panduan untuk mencapai. 2.2 Design Design adalah domain yang memberikan mendesain dan mengembangkan s dan proses yang didalamnya terdapat prinsip-prinsip rancangan dan metode yang akan mengubah tujuan strategis menjadi sebuah portofolio layanan dan aset layanan [8]. Design menyediakan good-practice pada desain layanan TI, proses dan lainnya. Desain dalam ITIL juga mencakup semua elemen penyedia layanan teknologi yang berfokus pada desain teknologi tersebut. Sehingga bagaimana layanan yang direncanakan yakni apakah solusi sudah berinteraksi dengan bisnis dan lingkungan. Proses-proses yang terdapat pada Design: 1. Design Coordination 2. Catalogue 3. Level 4. Capacity 5. Availability 6. IT Continuity 7. Information Security 8. Supplier 2.3 Catalogue Catalogue adalah proses yang menyediakan sumber informasi tentang IT Delivery bagi bisnis dari organisasi penyedia layanan, Catalogue memastikan bahwa area bisnis dapat dilihat secara akurat dan digambarkan secara konsisten dari layanan TI yang tersedia. Tujuan dari Catalogue adalah untuk menyediakan sumber informasi dari seluruh layanan yang ada, berisi informasi yang akurat tentang semua operasional layanan dan ini menjadi persiapan untuk menjalankan operasional layanan. Dua pandangan umum yang terdapat pada Catalogue adalah: a. Bisnis/katalog layanan pelanggan berisi rincian layanan TI yang disampaikan kepada pelanggan. Proses bisnis mendukung dan memberikan pandangan bagi pelanggan. b. Teknis/katalog layanan pendukung berisi rincian dukungan layanan TI yang tersampaikan dan link layanan pelanggan, item konfigurasi dan jasa pendukung lainnya yang diperlukan untuk pengiriman layanan. 2.4 Level Level adalah sebuah proses yang ada dalam setiap organisasi penyedia jasa TI. Dalam proses SLM ini memiliki tanggung jawab dalam bentuk persetujuan dan dokumentasi tingkat layanan target didalam sebuah dokumen Level Agreement (SLA) dan Level Requirement (SLR) untuk setiap layanan dan aktifitas yang berhubungan dengan TI. Tujuan dari Level adalah untuk memastikan bahwa semua operasional layanan dan kinerja layanan diukur secara konsisten pada seluruh organisasi penyedia TI, dan memastikan bahwa laporan yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan pelanggan. Hal yang paling utama yang disediakan pada proses SLM adalah Level Agreement (SLA), Operational Level Agreement (OLA) dan perjanjian dukungan lainnya. Proses SLM juga merencanakan peningkatan pelayanan dan rencana mutu pelayanan. 3. Metodologi Penelitian 3.1 Model Konseptual Model Konseptual adalah sebuah gambaran logis dari realitas atau masalah yang dinyatakan dalam seperangkat konsep yang dirangkai berdasarkan aspek hipotesis dan teoritis. Untuk menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan penelitian dibutuhkan suatu kerangka berpikir yang dapat menjabarkan konsep dalam memecahkan masalah secara ringkas dan teratur. Model konseptual pada penelitian ini akan dijelaskan pada Gambar 1.

Design Transition Operation Bisnis proses layanan angkutan penumpang Daftar layanan TI angkutan penumpang Business Plan (Renstra TI dan Renstra Bisnis) PT. KAI Catalogue Portfolio Catalogue Change Strategi TI PT. KAI Informasi Bisnis Analisis Dampak Bisnis Feedback dan Komplain Informasi kebutuhan bisnis eksisting dan akan datang angkutan penumpang Level Agreement Level Operational Level Agreement Level Requirement SOP Incident SOP Problem 3.2 Sistematika Penelitian Gambar 1 Model Konseptual Sistematika penelitan menggambarkan setiap tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian perancangan service design. Sistematika penelitian ini memberikan sebuah arahan dan cara dalam memecahkan permasalahan yang ada pada perumusan masalah untuk mencapai tujuan pada perancangan service design. Berikut ini penjelasan tahapan sistematika pemecahan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tahap Insisiasi Tahap inisiasi dimulai dengan tahap perumusan masalah yang dilanjutkan dengan tahap penentuan tujuan penelitian yang dibatasi oleh batasan masalah. Terdapat dua cara studi pendahuluan, yakni studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka mencakup tentang IT Governance dan ITIL versi 3 tahun 2011 pada domain Design, pada proses Catalogue dan Level. Sedangkan studi lapangan dapat dilakukan dengan observasi secara langsung kepada PT. Kereta Api Indonesia pada layanan angkutan penumpang. b. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data Pada tahap pengumpulan dan analisis data dimulai dengan melakukan wawancara dan observasi pada layanan Angkutan Penumpang PT. Kereta Api Indonesia pada divisi IT (EMI). Data dan informasi yang didapatkan kemudian dianalisis dan menghasilkan sebuah analisa kondisi saat ini layanan dan kemudian ditentukan gap (kesenjangan) dengan kondisi ideal yang diharapkan perusahaan. c. Tahap Perancangan Pada tahap perancangan, hasil analisa pada tahap sebelumnya diolah pada proses perancangan Catalogue dan Level secara bertahap. d. Tahap Reporting Pada tahap reporting, setelah melakukan perancangan beberapa dokumen tersebut, maka dilakukan pelaporan terhadap sejumlah dokumen yang telah dihasilkan. Dokumen tersebut diantaranya dihasilkan dari proses yang difokuskan yakni proses Catalogue dan Level. e. Tahap Kesimpulan dan Saran Tahap ini adalah tahap terakhir pada aktivitas penelitian yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini, proses yang harus dilakukan adalah melakukan pembuatan kesimpulan dan saran berdasarkan keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan. 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Analisis Kondisi Saat Ini Analisis kondisi saat ini adalah tahap yang menjelaskan dan menggambarkan kondisi saat ini pada layanan TI perusahaan, khususnya layanan TI unit komersial angkutan penumpang. Analisis ini akan

menghasilkan sebuah dokumen rekomendasi untuk peningkatan layanan TI unit komersial angkutan penumpang. Tahap pertama yang dilakukan adalah mendapatkan kondisi eksisting perusahaan pada proses service catalogue management dan service level management. Kondisi eksisting ini dilakukan dengan mencari nilai metrik dari sebuah perusahaan atau Key Performance Indicator (KPI) dengan memetakan ITIL Versi 3 proses service catalogue management dan service level management dengan kerangka kerja COBIT 5. Penjelasan pemetaan akan dijelaskan pada Tabel 1. Design Tabel 1 Pemetaan ITIL Versi 3 dengan COBIT 5 ITIL Versi 3 COBIT 5 Catalogue Level APO05 APO09 Manage Portofolio Manage Agreements Setelah pemetaan dilakukan, maka diketahui proses service catalogue management berada pada domain APO05 yaitu manage portofolio dan proses service level management berada pada domain APO09 yaitu manage service agreement, setelah itu analisis process goal dan related metrics dari setiap domain. Penjelasan process goal dan related metrics setiap domain akan dijelaskan pada Tabel 2. Tabel 2 Penjelasan Domain COBIT 5 COBIT 5 Domain APO05 No. Process Goal Related Metrics 1. Perpaduan investasi yang tepat didefinisikan Persentase dari investasi IT yang dapat ditelusuri 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. dan selaras dengan strategi perusahaan Sumber pendanaan investasi diidentifikasi secara jelas dan tersedia Business case program dievaluasi dan diprioritaskan sebelum pendanaan dialokasikan. Pandangan yang menyeluruh dan akurat dari kinerja portofolio investasi yang ada. Perubahan program investasi tercermin dalam layanan TI yang relevan, aset dan portfolio sumber daya Keuntungan yang direalisasikan karena adanya monitoring benefit Perusahaan dapat dengan efektif memanfaatkan layanan IT yang didefinisikan pada catalogue Persetujuan layanan ( Agreement) dicerminkan dengan kebutuhan perusahaan dan kemampuan dari IT Performa layanan IT sebagaimana diatur didalam Agreement untuk strategi perusahaan Rasio antara dana yang dialokasikan dan dana yang digunakan Persentase dari unit-unit bisnis yang terlibat didalam evaluasi dan proses yang prioritas Tingkatan dari kepuasan dengan laporan monitoring portofolio Persentase perubahan dari program investasi yang tercermin didalam portofolio IT yang relevan Persentasi dari investasi dimana keuntungan yang terealisasi telah diukur dan dibandingkan dengan business case Domain APO05 Jumlah dari proses bisnis yang tidak terdefinisi di Agreement Persentase kepuasan pelanggan atas pelayanan yang memenuhi tingkatan (level) yang telah disetujui Persentase target layanan yang tepat sasaran atau tercapai Setelah memetakan antara ITIL versi 3 dengan COBIT 5 kemudian melakukan assessment dengan menganalisis kondisi eksisting perusahaan pada proses service catalogue management dan service level management. Tahap selanjutnya setelah mengetahui kondisi eksisting perusahaan pada proses service catalogue management dan service level management adalah melakukan analisis gap dan analisis risiko yang dianalisis dari kondisi eksisting perusahaan. Analisis gap dan risiko dilakukan pada proses service catalogue management dan service level management akan menghasilkan sebuah rekomendasi dan kebijakan TI.

4.2 Analisis Kondisi Ideal Analisis kondisi ideal adalah tahap yang menggambarkan kondisi perusahaan yang seharusnya. Analisis ini memberikan sebuah rekomendasi berdasarkan tiga kunci utama dari framework ITIL Versi 3 yakni, Process akan menghasilkan sebuah kebijakan TI, prosedur dan perancangan service dari proses service catalogue management dan service level management. Kemudian adalah People yang akan menghasilkan sebuah struktur kerja, komposisi SDM dan kompetensi SDM yang memberikan rekomendasi pelatihan bagi setiap peran yang terlibat sesuai dengan proses service catalogue management dan service level management, dan Technology yang akan menghasilkan sebuah rekomendasi arsitektur teknologi. 1. Process Process adalah bagian yang menjelaskan tahapan-tahapan yang akan menjadi rekomendasi bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yakni berisi rancangan kebijakan TI dan prosedur perancangan service catalogue management dan service level management. Kebijakan TI dianalisis berdasarkan analisis gap dan analisis risiko yang dilakukan sehinggan akan menghasilkan suatu kebijakan dari setiap proses service catalogue management dan service level management. Tahapan selanjutnya adalah melakukan perancangan service, tahap perancangan service ini adalah dengan menganalisa pada tahap service catalogue management dan service level management. Hasil perancangan adalah analisis service catalogue dan analisis service level agreement. Tahap selanjutnya adalah membuat prosedur perancangan service catalogue management dan service level management. Prosedur perancangan service catalogue management yang akan dijelaskan pada Gambar 2. Prosedur Catalogue Gambar 2 Prosedur perancangan service catalogue management Ketua Unit Bisnis Tim Bisnis Tim IT Planning & Governance Ketua IT Mulai Renstra TI Renstra Bisnis Menganalisa Investasi TI Mendefinisikan Catalogue dan Portofolio Informasi Bisnis Mengumpulkan Daftar Layanan TI Angkutan Penumpang Menganalisa Kinerja Layanan TI Membuat Catalogue Catalogue Mengumpulkan Dokumentasi Daftar semua Layanan TI Membuat Portofolio Portofolio Mengesahkan dokumen Catalogue dan Portofolio Mendapatkan dokumen Portofolio dan Catalogue Selesai 2. People People pada penelitian ini menjelaskan tahapan-tahapan mengenai sumber daya manusia dan organisasi. Tahap ini akan membuat sebuah rekomendasi sumber daya manusia yang berisi struktur kerja perancangan service catalogue management dan service level management yang menjelaskan analisis service catalogue dan service level agreement pada layanan TI PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Pada perancangan service catalogue management terdiri dari 4 peran yakni Ketua IT yaitu Executive Vice President Unit Sistem Informasi (EMI) yang bertanggung jawab penuh dalam perancangan service catalogue management PT. Kereta Api Indonesia (Persero), dan ada Tim IT Planning & Governance yang membantu ketua IT dalam merancang service catalogue management. Pada perancangan service level management terdiri dari 5 peran yakni ketua IT yaitu Executive Vice President Unit Sistem Informasi (EMI) yang bertanggung jawab penuh dalam perancangan service catalogue management PT. Kereta Api Indonesia (Persero), dan ada Tim IT Planning & Governance yang membantu ketua IT dalam merancang service level management, dan Tim Operasional TI yang sepenuhnya bertanggung jawab mendefinisikan keluhan pengguna. Tahap selanjutnya adalah menentukan komposisi SDM berdasarkan struktur kerja proses service catalogue management dan service level management. Dan tahap selanjutnya adalah pemetaan kompetensi SDM pada proses service catalogue management dan service level management dengan

melihat setiap pekerjaan dari masing-masing peran dalam merancang proses service catalogue management dan service level management dan memberikan skill level sesuai dengan tingkatan dari setiap peran yang terlibat dari setiap proses perancangan service design. Kompetensi SDM ini juga memberikan rekomendasi pelatihan yang sesuai dari setiap perannya masing-masing. Berikut adalah skill level yang ada pada penelitian ini akan dijelaskan pada Tabel 3. Skill Level 0 1 2 3 4 5 Tabel 3 Tingkat Kompetensi SDM Keterangan Skill - Tidak dibutuhkan keterampilan No knowledge of or experience with this skill Tidak memiliki pengetahuan terhadap apa yang harus dilakukan. Basic Skill Memiliki pengetahuan dasar namun masih membutuhkan bimbingan. Intermediate Skill Mampu melakukan berbagai tugas tanpa adanya bimbingan dan dapat melakukan berbagai tugas tanpa pengawasan. Strong Skill Mampu bekerja secara independen. Exceptional Skill Mampu memimpin orang lain. Dalam perancangan service catalogue management dan service level management, unit bisnis ikut terlibat dalam mendefinisikan layanan TI pada layanan angkutan penumpang. Kemudian setelah membuat struktur kerja, diperlukan pemetaan roles and responsibilities sesuai dengan framework ITIL Versi 3, dalam penelitian ini pemeraan Diagram RACI adalah matrik yang menjadi dasar dalam melakukan pemetaan. Pemetaan diagram RACI ini dilakukan sesuai dengan peran dan tanggung jawab dari masing-masing peran yang terlibat dan sesuai dengan prosedur pada perancangan proses service catalogue management dan service level management. Diagram RACI penelitian ini adalah sebagai rekomendasi untuk PT. Kereta Api Indonesia dalam perancangan service catalogue management dan service level management. 3. Technology Technology adalah bagian yang akan menjelaskan mengenai technology yaitu perancangan arsitektur teknologi bagi unit TI dab unit bisnis. Arsitektur teknologi adalah kebutuhan-kebutuhan teknologi yang digunakan yang terdiri dari komponen perangkat keras. Arsitektur teknologi yang tepat akan sangat membantu pencapaian tujuan organisasi [9]. Pada bagian ini, akan memberikan sebuah rekomendasi arsitektur teknologi perancangan service design PT. Kereta Api Indonesia (Persero), yang mengusulkan untuk menggunakan aplikasi UpTime. Aplikasi ini berfungsi untuk me-monitoring SLA sehingga kinerja layanan TI dapat selalu dipantau. Rekomendasi arsitektur teknologi perancangan service design akan digambarkan pada Gambar 3. Direktorat Sistem Informasi Gambar 3 Rekomendasi Arsitektur Teknologi Telkom Sigma UpTime RTS Database Server UpTime Web Server UpTime Application Server UpTime WAN Database Server RTS Application Server RTS Web Server RTS LAN LAN Application Client UpTime Application Client RTS Router Router

5. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat dijelaskan berdasarkan perancangan service design adalah bahwa PT. Kereta Api Indonesia adalah perusahaan yang berfokus untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja layanan kepada pelanggan sehingga untuk menunjang keberlangsungan layanan yang bernilai bagi pelanggan dibutuhkannya desain layanan yaitu service design dengan berfokus pada dua proses perancangan yaitu: a. Membuat rancangan service catalogue management yang menghasilkan sebuah dokumen yang menyediakan sumber informasi tentang IT service delivery bagi bisnis dari organisasi penyedia layanan, oleh karena itu perancangan proses service catalogue management akan menghasilkan sebuah dokumen service catalogue yang berisi informasi mengenai deskripsi detail layanan TI pada unit layanan angkutan penumpang dan dokumen service portofolio yang berisi informasi mengenai deskripsi detail semua layanan TI pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) b. Membuat rancangan service level management yang akan menghasilkan sebuah dokumen mengenai seluruh permintaan terhadap layanan TI, operasional layanan TI dan kinerja layanan TI, dikarenakan belum adanya pemantauan dan dokumentasi terhadap kinerja layanan TI pada layanan angkutan penumpang dan pada rancangan service level management akan menghasilkan sebuah dokumen service level requirement, service level agreement, dan operational level agreement. Daftar Pustaka [1] Henderi., 2009. Good IT Governance: Framework and Prototype for Higher Education. [2] Utomo, Agus P., 2011. Mariana, Novita., Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) pada Bidang Akademik dengan COBIT Framework Studi Kasus pada Universitas Stikubank Semarang, Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, Volume 16, Number 2, pp. 139-149. [3] Yohana, Dewi L.W., 2013. Analisa Teori IT Governance menggunakan COBIT 5, Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Volume 1, Nomor 1, pp. 99-106. [4] Toleman, M., Cater-Steel, A., & Tan, W, G, 2009. Implementing IT A Case Study Focussing on Critical Success Factors, Journal of Computer Information System. [5] Tumpal, P. S., Achmad Holil, N. A., 2010. Sistem Manajemen Insiden pada Program Manajemen Helpdesk dan dukungan TI berdasarkan Framework ITIL V3 (Studi Kasus pada Biro Teknologi Informasi (BPK-RI). [6] Wibisono, B., Arifin, R., Serly, Veronica, S., Yulistiawati, & Yulia., 2014. Framework dan Dukungan IBM Terhadap Perkembangan ITIL. [7] IT Governance Institute (ITGI), 2014. COBIT Mapping: Mapping of ITIL v3 With COBIT 4.1 IT Governance. [8] Office Government Commerce. 2007, ITIL Design. [9] Solichin, A., & Hasibuan, Z. A., 2012. Pemodelan Arsitektur Teknologu Informasi Berbasis Cloud Computin