KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014


KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2009

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2008

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,99 PERSEN.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

Transkripsi:

BPS PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2011 SEBESAR 10,83 PERSEN No. 19/05/31/Th XIII, 5 Mei 2011 Jumlah angkatan kerja pada Februari 2011 tercatat 5,01 juta orang, bertambah sekitar 263,46 ribu orang dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2010 sebesar 4,75 juta orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi DKI Jakarta pada Februari 2011 sebesar 4,47 juta orang, bertambah sekitar 258,22 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2010 sebesar 4,21 juta orang. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi DKI Jakarta pada Februari 2011 sebesar 10,83 persen, mengalami penurunan sebesar 0,49 persen dibandingkan keadaan Februari 2010 (11,32 persen). Namun demikian secara absolut jumlah pencari kerja mengalami peningkatan sebesar 5,24 ribu orang, dari 537,47 ribu orang pada Februari 2010 menjadi 542,71 ribu orang pada Februari 2011. Pada periode Februari 2010 Februari 2011, ada penambahan penduduk yang bekerja di sejumlah sektor, yaitu sektor primer bertambah 60,38 ribu orang, sekunder bertambah 45,37 ribu orang dan sektor tersier bertambah 152,46 ribu orang. Pada Februari 2011, status pekerjaan sebagai buruh/karyawan merupakan yang terbanyak, yaitu sebesar 2.862,37 ribu orang (64,08 persen), diikuti berusaha sendiri sebesar 767,99 ribu orang (17,19 persen), sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas sebesar 152,19 ribu orang (3,41 persen). Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2011, sebesar 3,86 juta orang (86,46 persen) bekerja diatas 35 jam perminggu, sedangkan pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam hanya sebesar 37,57 ribu orang (0,84 persen). Pada Februari 2011, pekerja yang berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas mendominasi, yaitu sebesar 1.937,42 ribu orang (43,37 persen), diikuti dengan pendidikan Tinggi (Diploma dan Sarjana) sebesar 894,01 ribu orang (20,01 persen). 1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Angka Pengangguran Secara keseluruhan struktur ketenagakerjaan di Provinsi DKI Jakarta pada bulan Februari 2011 telah mengalami perubahan. Pada bulan Februari 2011, jumlah angkatan kerja tercatat 5,01 juta orang, naik sebesar 263,46 ribu orang dibanding keadaan Februari 2010. Peningkatan jumlah angkatan kerja terjadi pada angkatan kerja laki-laki sebanyak 235,55 ribu dan perempuan sebanyak 27,91 ribu. Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 19/05/31/Th XIII, 5 Mei 2011 1

Jumlah penduduk yang bekerja meningkat dari 4,21 juta orang pada Februari 2010 menjadi 4,47 juta orang pada Februari 2011, atau terjadi peningkatan sebesar 258,22 ribu orang. Selama satu tahun ini, peningkatan jumlah penduduk yang bekerja didominasi oleh laki-laki. Peningkatan penduduk laki-laki yang bekerja sebesar 230,38 ribu orang, sementara itu penduduk perempuan yang bekerja mengalami peningkatan sebesar 27,84 ribu orang. Selama periode 2010-2011, angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 11,32 persen menjadi 10,38 persen, atau terjadi penurunan sebesar 0,49 persen. Menurut jenis kelamin, TPT laki-laki mengalami penurunan dari 10,29 persen menjadi 9,67 persen, dan TPT perempuan turun dari 12,90 persen menjadi 12,71 persen. Secara absolut, jumlah penganggur mengalami peningkatan sebesar 5,24 ribu orang dari 537,47 ribu orang pada Februari 2010 menjadi 542,71 ribu orang pada Februari 2011. Selama setahun terakhir, penambahan penganggur laki-laki sebesar 5,17 ribu orang dan penambahan penganggur perempuan sebesar 0,07 ribu orang. Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk bekerja dan penganggur tersebut, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengalami peningkatan sebesar 1,10 persen yaitu dari 66,84 persen pada Februari 2010 menjadi 67,94 persen pada Februari 2011. TPAK laki-laki sedikit mengalami penurunan dari 83,20 pada Februari 2010 persen menjadi 83,15 persen pada Februari 2011, sedangkan TPAK perempuan mengalami peningkatan dari 51,50 persen menjadi 52,44 persen. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan Utama 2009-2011 Februari 2009 Februari 2010 Februari 2011 Kegiatan Utama Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Angkatan Kerja 2.840,38 1.917,14 4.757,52 2.859,91 1.886,46 4.746,37 3.095,46 1.914,37 5.009,83 a. Bekerja 2.519,83 1.667,13 4.186,96 2.565,73 1.643,17 4.208,9 2.796,11 1.671,01 4.467,12 b. Penganggur 320,55 250,01 570,56 294,18 243,29 537,47 299,35 243,36 542,71 2. Bukan Angkatan Kerja 562,40 1.688,57 2.250,97 577,63 1.776,75 2.354,38 627,47 1.736,11 2.363,58 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK %) 4. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT %) 83,47 53,17 67,88 83,20 51,50 66,84 83,15 52,44 67,94 11,29 13,04 11,99 10,29 12,90 11,32 9,67 12,71 10,83 2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Distribusi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha, dibedakan menurut tiga sektor utama yaitu sektor primer, sekunder dan tersier. Sektor primer merupakan gabungan sektor pertanian dan pertambangan, sektor sekunder merupakan agregat sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, serta sektor listrik, gas dan air. Sektor tersier merupakan gabungan sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa kemasyarakatan. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 19/05/31/Th XIII, 5 Mei 2011

Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut tiga sektor utama. Sektor primer terjadi peningkatan penduduk yang bekerja sebesar 60,38 ribu orang, sektor sekunder sebesar 45,38 ribu orang. Peningkatan terbesar terjadi pada sektor tersier, yaitu sebanyak 152,46 ribu orang, dari 3.383,78 ribu (Februari 2010) menjadi 3.536,24 ribu (Februari 2011). Peningkatan yang cukup signifikan pada sektor tersebut sebagian besar merupakan kontribusi dari sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi, sektor perdagangan, rumah makan dan restoran, serta sektor keuangan, real estate dan usaha persewaan. Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Sektor Utama, 2009 2011 Sektor Utama Februari 2009 Februari 2010 Februari 2011 Selisih Kol (4) dan kol (3) (1) (3) (4) (4) (5) 1. Primer 29,60 41,33 101,72 60,38 2. Sekunder 803,17 783,79 829,17 45,38 3. Tersier 3.354,19 3.383,78 3.536,24 152,46 Jumlah 4.186,96 4.208,90 4.467,12 258,22 3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan utama. Dari enam kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, pada bulan Februari 2011 terdapat sebesar 3.056,30 ribu orang penduduk (68,42 persen) bekerja pada kegiatan formal, dan 1.410,82 ribu orang (31,58 persen) bekerja pada kegiatan informal. Tabel 3 Penduduk usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama, 2009 2011 Februari 2009 Februari 2010 Februari 2011 Status Pekerjaan Utama L P L+P L P L+P L P L+P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Berusaha Sendiri 576,20 308,27 884,47 604,35 325,1 929,45 538,02 229,97 767,99 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap 169,78 114,31 284,09 136,03 92,63 228,66 139,36 98,06 237,41 3. Berusaha dibantu buruh tetap 168,02 39,33 207,35 164,79 35,52 200,31 141,75 52,18 193,93 4. Buruh/karyawan 1.490,68 1.004,86 2.495,54 1.544,88 1.014,56 2.559,44 1.784,19 1.078,19 2.862,37 5. Pekerja Bebas 60,43 28,28 88,71 72,38 41,56 113,94 102,93 49,29 152,22 6. Pekerja tidak Dibayar 54,72 172,08 226,80 43,30 133,80 177,10 89,87 163,33 253,19 Jumlah 2.519,83 1.667,13 4.186,96 2.565,73 1.643,17 4.208,9 2.796,11 1.671,01 4.467,12 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 19/05/31/Th XIII, 5 Mei 2011 3

Dari Tabel 3 terlihat bahwa dari 4.467,12 ribu orang yang bekerja, status pekerjaan yang terbanyak sebagai buruh/karyawan sebesar 2,9 juta orang (64,08 persen), diikuti berusaha sendiri sebesar 767,99 ribu orang (17,19 persen), sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas sebesar 152, 19 ribu orang (3,41 persen). Dari penduduk yang bekerja dengan status buruh/karyawan, 62,33 persen adalah laki-laki dan 37,67 persen perempuan. Sementara itu, penduduk yang bekerja dengan status berusaha sendiri, sebagian besar adalah laki-laki yaitu 70,06 persen dan hanya 29,94 persen perempuan. Dalam periode satu tahun terakhir (Februari 2010 Februari 2011) terdapat penambahan pekerja dengan status buruh/karyawan sebesar 302,93 ribu orang, dan pekerja keluarga atau pekerja tidak dibayar sebesar 76,09 ribu orang. 4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja perminggu tidak mengalami perubahan berarti. Pada Februari 2011, pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam perminggu proporsinya relatif kecil yaitu hanya 37,57 ribu orang (0,84 persen) dari total penduduk yang bekerja sebesar 4.467,12 ribu orang. Sementara itu penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu pekerja dengan jam kerja 35 jam ke atas perminggu jumlahnya mencapai 3.862,43 ribu orang (86,46 persen). Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu, 2010 2011 Jumlah Jam Kerja seminggu Februari 2010 Februari 2011 Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 7 16,58 18,36 34,94 14,40 23,17 37,57 8 14 26,99 40,97 67,96 18,80 44,08 62,87 15 24 65,20 105,84 171,04 84,41 104,74 189,15 25 34 85,87 120,94 206,80 154,27 160,84 315,11 1 34 194,63 286,11 480,74 271,88 332,82 604,70 35+ *) 2.371,10 1.357,06 3.728,17 2.524,23 1.338,19 3.862,43 Jumlah (1-35+) 2.565,73 1.643,17 4.208,91 2.796,11 1.671,01 4.467,12 *) Termasuk sementara tidak bekerja 5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Pada Februari 2011, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami kenaikan jika dibandingkan keadaan Februari 2010, kecuali untuk jenjang pendidikan SD ke bawah turun sebesar 154,02 ribu orang (4,86 persen). Pada Februari 2011, pekerja dengan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas mendominasi, yaitu sebesar 1.937,42 ribu orang (43,37 persen), diikuti dengan pendidikan Tinggi (Diploma dan Sarjana) sebesar 894,01 ribu orang (20,01 persen). 4 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 19/05/31/Th XIII, 5 Mei 2011

Tabel 5 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2010 2011 Pendidikan Tertinggi yang Februari 2010 Februari 2011 Ditamatkan Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) SD Ke Bawah 532,66 496,18 1.028,84 471,40 403,43 874,83 SLTP 447,77 283,20 730,97 414,31 346,56 760,87 SLTA 1.168,70 532,55 1.701,25 1.396,82 540,60 1.937,42 Pendidikan Tinggi 416,60 331,24 747,84 513,58 380,42 894,00 Jumlah 2.565,73 1.643,17 4.208,90 2.796,11 1.671,01 4.467,12 6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Jumlah pengangguran pada Februari 2011 mencapai 542,71 ribu orang atau 10,83 persen dari total angkatan kerja. Secara umum Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun, dimana TPT Februari 2011 sebesar 10,83 persen turun dari TPT Februari 2010 sebesar 11,32 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2010 TPT hampir di semua tingkat pendidikan cenderung turun, kecuali untuk tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Diploma I/II/III mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,78 persen dan 5,61 persen. Sedangkan TPT pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan relatif tidak berubah. Tabel 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2010 2011 (persen) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Februari 2010 Februari 2011 Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) SD Ke Bawah 5,69 6,73 6,20 5,43 2,71 4,19 Sekolah Menengah Pertama 8,75 9,75 9,14 6,66 6,38 6,53 Sekolah Menengah Atas 10,01 14,40 11,39 10,46 20,42 13,17 Sekolah Menengah Kejuruan 13,49 18,02 15,02 14,75 16,61 15,35 Diploma I/II/III 13,74 14,44 14,09 9,65 27,82 19,70 Universitas 13,65 20,53 16,63 7,83 10,82 9,02 Jumlah 10,29 12,90 11,32 9,67 12,71 10,83 Pada Februari 2011, TPT untuk pendidikan Sekolah Kejuruan dan Diploma menempati urutan teratas, yaitu masing-masing sebesar 15,35 persen dan 19,70 persen. TPT dengan tingkat pendidikan Universitas mengalami penurunan yang signifikan dari 16,63 persen pada Februari 2010 menjadi 9,02 persen pada Februari 2011. Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 19/05/31/Th XIII, 5 Mei 2011 5

BPS PROVINSI DKI JAKARTA Informasi lebih lanjut hubungi: Sri Santo Budi Muliatinah, M.A. Kepala Bidang Statistik Sosial Telepon : 021-42877301 Ext: 4010 Fax : 021-42877350 e-mail : bps3100@bps.go.id Homepage: http://jakarta.bps.go.id 6 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 19/05/31/Th XIII, 5 Mei 2011