STUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

AKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014 BAB 1 PENDAHULUAN

STUDIO TUGAS AKHIR BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Fungsional 4.1 Pemintakatan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN FOOTBALL ACADEMY GERAK. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA UNDIP - 1 -

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

Bab I. Pendahuluan. Selatan, pemerintah telah membuat kebijakan dan program yang tertuang dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini.

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

GELANGGANG REMAJA MUSIK DI BANDUNG

BAB III METODE PERANCANGAN. permasalahan terkait dengan objek rancangan. Setelah itu akan dirangkum dalam

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

Olahraga ekstrem telah lama lahir dan dikenal oleh masyarakat luas, dengan banyak pilihan jenis serta spesifikasi yang berbeda beda.

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PUSAT PELATIHAN BASKET KLUB SAHABAT SEMARANG BAB 1 PENDAHULUAN

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium.

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

Universitas Sumatera Utara BAB 1

BAB III METODE PERANCANGAN. terjadi saat ini disertai dengan literatur-literatur yang mendukung teori-teori yang

BAB III METODE PERANCANGAN. ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-kali sehingga memungkinkan kita

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sepak Bola: Stadion: a. b.

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ialah merupakan metode dalam sebuah perancangan. Yang hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. harus diperhatikan dengan teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal.

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek. kota besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN RE-DESAIN STADION CANDRADIMUKA KEBUMEN

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB I PENDAHULUAN. [Pick the date]

PERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode

BAB I PENDAHULUAN. ibid 3 Profil Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

BAB III METODE PERANCANGAN

Dukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB III METODE PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola adalah salah satu cabang olang raga yang sangat popular di seluruh dunia, hampir jutaan orang disetiap penjuru dunia turut mengambil bagian dalam dunia persepakbolaan dan ditonton oleh miliaran orang diseluruh dunia.begitupun dengan persepakbolan di Indonesia, saat ini dunia persepakbolaan Indonesia sangat mendominasi dunia olah raga di tanah air. Dalam sejarahnya, Indonesia pernah mencapai prestasi membanggakan dalam kiprahnya di kancah dunia. Salah satunya yaitu Indonesia pernah menjadi wakil di piala dunia pertama di asia pada tahun 1938, ikut serta dalam Olimpiade Melbrouene 1956 dll. Namun dalam perkembangannya, langkah persepakbolaan nasional Indonesia telah jauh tertinggal, jangankan berkiprah di tingkat internasional, dalam tingkat regional se asia tenggarapun tidak dapat menunjukan prestasi yang membanggakan. Terlepas dari apa yang terjadi di atas, persepakbolaan dikompetisi lokal saat ini sangat menanjak, hampir setiap daerah dipelosok tanah air berlomba menunjukan kemampuanya untuk jadi yang terbaik. demikianpun dengan persebakbolaan Bandung, yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia dan mempunyai club sepakbola besar. Dalam masa kompetisinya, Bandung pernah menjuarai kompetisi pada masa era perserikatan. Tetapi hingga sekarang prestasi tersebut terus mengalami penurunan meskinpun saat ini tengah menanjat tetapi masih terangin - angin. Hal ini diakibatkan oleh berbagai kendala, sebagian besar kekurangan terdapat pada sistem pelatihan yang masih sederhana. Penunjang pelatihan pun masih kurang lengkap. Pembinaan sangat diperlukan bagi sebuah club ataupun sebuah kesebelasan untuk meningkatkan kualitas agar menjadi kesebelasan yang cukup tangguh dan mampu berbicara di taraf internasional. Akan tetapi, kondisi saat ini tidak dapat dipungkiri, fasilitas dan sarana yang ada belum memenuhi suatu kebutuhan sebuah kesebelasan ataupun persepakbolaan untuk membantu meningkatkan prestasi. I - 1

Salah satu yang memenunuhi hal tersebut adalah dengan menciptakan suatu iklim kompetisi yang sehat, yang dapat diwujudkan dengan memulai suatu kurikulum ataupun jenjang pendidikan yang khusus melatih dan menempa bibit bibit pesepakbola yang tangguh sejak dini dengan didukung oleh sarana dan fasilitas yang memenuhi segala kebutuhan pesepakbola yang berpotensi. Oleh karena itu diperlukannya suatu wadah untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang bertujuan untuk menciptakan para pemain sepak bola yang terlatih secara teknis, dengan diadakannya sebuah sarana pendidikan berupa sekolah olah raga sepakbola yang menerapkan pembinaan dan pelatihan khusus olah raga sepak bola. Dengan demikian diharapkan dapat menciptakan pemain ataupun seorang atlet yang professional yang berkualitas baik jasmani dan rohani, dan dapat membawa nama baik khususnya Indonesia dimata dunia. 1.2 Maksud, Tujuan dan Manfaat Perancangan 1.2.1 Maksud Maksud dari pengambilan judul ini adalah : a. Memberikan gagasan sarana untuk menunjang fasilitas yang memadai bagi dunia persepakbolaan tanah air. b. Meningkatkan gairah sepak bola pada khususnya masyarakat Bandung dan sekitar. c. Meningkatkan kiprah jawa barat umumnya khususnya Bandung sebagai kiblat persepakbolaan tanah air. 1.2.2 Tujuan Tujuan dari pengambilan judul ini adalah : a. Meingkatkan sumber daya manusia di kota Bandung khususnya dan tanah air pada umunya, terutama dalam bidang olahraga sepakbola. b. Sebagai wadah bagi pengembangan bakat sepak bola, mulai dari teknik, kepribadian dan berilmu pengetahuan tentang dunia persepakbolaan. c. Membawa nama baik Indonesia di persepak bolaan internasional. I - 2

1.3 Penjelasan Proyek Pusat pendidikan dan pelatihan sepak bola Bandung ini merupakan tempat untuk melatih orang orang muda usia 7 17 tahun yang ingin mendalami bidang olah raga sepak bola dengan khusus yang berbasis kurikulum terpadu. Maksud dari penjelasan tersebut yaitu proses pembinaan yang bertaraf seperti halnya pada pembinaan sekolah sepakbola standar internasional, dimana para calon atlet pesepakbola selain menguasai teknik ditunjang dengan prasarana yang memadai untuk lebih mendukung tercapainya sebuah prestasi, dengan demikian keselarasan tersebut diharapkan dapat menjadi proyek yang menjadi sebuah sistem pembinaan dan pelatihan untuk pengembangan bakat sebuah profesi. Dengan kata lain, proyek ini merupakan sekolah sepak bola dengan sarana pelatihan untuk pengembagan bakat dalam mendalami profesi. Mengapa dipilih sepak bola sebagai spesialisasi dalam proyek ini, karena : - Olah raga yang paling diminati di Indonesia khususnya di kota Bandung, dimana masyarakat Bandung dan sekitarnya pada umumnya sangat antusias terhadap sepak bola. - Masih jarangnya pembinaan sekolah sepak bola yang terorganisasi dengan baik. - Sebagai sarana pengembangan bakat profesi dalam bidang olah raga sepak bola di kota Bandung dan sekitarnya. - Olah raga sepak bola lebih merakyat dan biasa dilakukan oleh semua lapisan masyarakat baik kaya atau miskin. Adapun sasaran yang diwadahi : - Ditujukan bagi para generasi muda usia 7-17 tahun dari segala lapisan masyarakat umum yang ingin meningkatkan kemampuan bersepak bola agar mampu menjadi pemain profesional. - Para pelatih, pendidik dan staf yang ingin menurunkan dan mendedikasikan ilmu dan keterampilannya, baik dalam persepak bolaan dan ilmu pengetahuan. - Skala regional : melayani masyarakat Bandung dan Jawa Barat pada umumnya. - Skala nasional : melayani masyarakat diluar Jawa Barat. I - 3

1.4 Perumusan Masalah Aspek Fungsional (Fungsi Bangunan) - Bagaimana menciptakan sebuah rancangan yang dapat berkompetisi dalam memaksimalkan potensi bibit pemain sepak bola yang ada dengan mendisain sebuah sarana pembinaan berupa sekolah olah raga sepakbola. Dengan demikian diharapkan agar menciptakan pemain pemain yang berkualitas tidak saja secara teknis namun juga secara moral yang akhirnya dapat mengangkat prestasi persepak bolaan Bandung baik di tingkat nasional maupun dikancah internasional. - Bagaimana menciptakan hubungan fungsional antar fungsi secara tepat dan benar sehingga tercipta alur pemakai yang efisien. Aspek Lingkungan (Tapak dan Kondisi Fisik Lingkungan) - Kawasan perancangan adalah Kawasan Pendidikan dan Niaga tepatnya di Kawasan Gelanggang Olah Raga Lodaya - Kondisi topografi lokasi perancangan berupa lahan datar - Lokasi perancangan dikelilingi oleh jalan - Peraturan pengendalian lingkungan untuk lokasi perancangan memiliki maksimal KDB 50% - Aksesibiltas / pencapaian ke dalam tapak secara umum berkaitan dengan jarak, waktu dan system jaringan transportasi yang sudah ada. - Bagaimana merencanakan serta merancang sirkulasi (kendaraan dan pejalan kaki) dan parkir yang optimal, karena sirkulasi dan parkir yang tidak terarah serta tidak teratur akan menimbulkan masalah kesemerawutan lalu-lintas dan dapat mengurangi minat orang yang datang berkunjung. Aspek Arsitektural (Bentuk Bangunan dan Ekspresi Bangunan) - Bagaimana menghilangkan kesan bangunan pelatihan sepakbola yang formal dan berkesan monoton yang menyebabkan ketidak tertarikannya minat. - Bagaimana menciptakan citra bangunan yang khas dari lingkungan kawasan. - Merencanakan dan merancang gubahan massa yang konsekuen dengan program ruang di dalamnya yang sesuai fungsi. - Bagaimana merancang ekspresi banguanan melalui fungsi dan spirit bangunan. I - 4

1.5 Pendekatan Perancangan Dalam mencapai tujuan kegiatan diperlukan suatu pendekatan untuk dapat mengenali masalah (problem identification), memberikan alternatif solusi, dan juga dapat merencanakan program perbaikan dan pengendalian rancangan yang melibatkan semua unsur terkait. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan perancangan ini, antara lain: a) Pendekatan Fungsi Melakukan pendekatan fungsi untuk menentukan konsep dalam perancangan dengan mengkaji kebijakan tentang pertimbangan-pertimbangan mengenai standard dan persyaratan perancangan suatu Pusat Pelatihan Sepakbola. b) Pendekatan Lingkungan Perencanaan dan Perancangan Pusat Pelatihan Sepakbola Bandung harus tetap mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan. Hal ini mengingat kawasan perancangan Pusat Pelatihan Sepakbola Bandung sebagai kawasan yang berada di kawasan pendidikan dan niaga, dalam rangka mendukung implementasi rencana tata ruang secara optimal. c) Pendekatan Aspek Psikologi Manusia Maksud pendekatan ini adalah bahwa kegiatan perencanaan dan perancangan Pusat Pelatihan Sepakbola Bandung harus dan tetap memperhatikan aspek psikologi manusia khususnya pemakai fasilitas. Pendekatan aspek psikologi pemakai fasilitas dalam hal ini berupa; bahan material, warna, pencahayaan, penghawaan, dan suasana. 1.6 Metodologi Perancangan 1.6.1 Metode Pengumpulan Data Survai Lapangan Survai ke lahan yang akan dibangun sehingga dapat diketahui keadaan dan potensi sekitar lahan Studi Banding Survai dilakukan untuk memperoleh data seakurat mungkin agar dapat menunjang proses desain I - 5

- Dengan mencari situasi dan kondisi di proyek yang serupa yang sudah ada sehingga dapat diketahui dan analisa kelemahan dan kelebihan yang berguna bagi proses perancangan. - Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai system kerja, kegiatan, dan metode pelatihan - Untuk mendapatkan data mengenai persyaratan dan kebutuhan ruang agar dapat menyelesaikan desain yang sesuai dengan kebutuhan Studi Literatur Melalui buku buku tentang kajian literatur tentang dunia sepak bola, serta informasi terbaru tentang dunia sepak bola internasional mengenai : - Teori dan riset yang berkaitan dengan tema - Karakteristik standar ruang - Karakter dan perilaku remaja Media informasi lain Pengumpulan data juga dieroleh melalui internet, Koran dan sebagainya yang bekaitan dengan penjelasan dan informasi terbaru tentang sekolah sepak bola. 1.6.2 Metode Pengolahan Data Data-data yang telah terkumpul diolah lebih lanjut dengan cara menyortir dan membandingkan antara data lapangan dengan data literatur. Data yang diperoleh dari hasil survei, observasi, dan internet dibandingkan dengan data-data literatur. Apakah kenyataan di lapangan sudah sesuai dengan literatur atau belum. Hal ini dapat menghasilkan data yang akurat, sehingga perancangan yang dihasilkan pun dapat menjawab setiap permasalahan yang ada di lapangan. 1.7 Ruang Lingkup Perancangan 1.7.1 Lingkup Lokasi Perancangan Perancangan Pusat Pelatihan Sepakbola ini berlokasi di Jl. Banteng Kota Bandung yaitu di kawasan Gelanggang Olah Raga Lodaya. Kawasan ini berupa zona pendidikan dan pusat niaga. lokasi perencanaan adalah sebagai berikut; - Lokasi : Jl. Banteng - Luas : ± 2.8 Ha I - 6

- Topografi : Relatif Datar - Kota : Bandung - Batas-batas kawasan perencanaan Utara : Jl. Lodaya Bandung yang merupakan kawasan niaga dan pendidikan Selatan : Jl. Banteng Bandung yang merupakan kawasan niaga dan pendidikan Barat : Gelanggang Olah Raga Lodaya Timur : Jl. Palasari Bandung yang merupakan kawasan niaga U Gambar 1.1 Peta Kawasan Lokasi Perencanaan U U Gambar 1.2 Lokasi perancangan 1.7.2 Lingkup Kegiatan Perancangan Adapun lingkup kegiatan pada perancangan Pusat Pelatihan Sepakbola Bandung, Berupa; I - 7

1. Pengumpulan data Mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif dari sumber data primer maupun sekunder sebagai bahan analisis. 2. Analisis Melakukan analisis data baik dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif yang dapat dipakai sebagai bahan acuan sebagai dasar perencanaan dan perancangan Pusat Pelatihan Sepakbola. 3. Penyusunan Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan, berupa; a) Konsep dasar perancangan tapak - Building coverage dan floor area ratio - Peletakan massa - Sistem sirkulasi, aksesibilitas, dan parkir - Pemintakatan. b) Konsep dasar perancangan bangunan - Program aktifitas - Program Fasilitas - Skala Bangunan - Warna dan material - Penghawaan, pencahayaan, dan akustik ruang - Jalur jalur sirkulasi dan ruang ruang komunal - Element-element asitektural, seperti ruang luar terbuka, landscape, kolam kolam air dan sebagainya. c) Konsep dasar perancangan struktur - Pemilihan struktur bangunan yang representatif dan mampu mencerminkan teknologi. - Jenis struktur dan teknologi konstruksi sesuai dengan persayaratan ruang. 4. Proses Desain Merupakan penjabaran dari semua proses di atas secara visual dan grafis ke dalam bentuk gambar sketsa yang dicerminkan dan diterapakan pada desain bangunan yang nyaman dan tepat yang secara arsitektural. I - 8

1.8 Kerangka Berfikir Latar Belakang Studi Literatur Mengumpulkan berbagai data dan informasi tentang pelatihan sepakbola, baik standart standart, kriteria, hingga perkembangan terbaru tentang pelatihan, dan dunia persepakbola Studi Kasus Survai terhadap tempat pelatihan yang telah ada untuk diamati dan mengetahui masalah yang ada Studi Lokasi Identifikasi existing Studi kelayakan lokasi Analisa tapak Pengumpula Data Analisa Gagasan Tema Konsep Perancangan Perancangan Tapak Perancangan Bangunan Desain Gambar 1.3 Diagram kerangka berfikir I - 9

1.9 Sistematika Laporan Sistematika pembahasan laporan pendahuluan ini terdiri dari 6 bab, dengan lingkup bahasan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Memaparkan tentang; Latar Belakang Pemilihan Objek, Maksud, Tujuan dan Manfaat Perancangan, Permasalahan Perancangan. Pendekatan Perancangan, Ruang Lingkup Perancangan, Metodologi Perancangan, Kerangka Berpikir, dan Sistematika Pembahasan laporan. BAB 2 DESKRIPSI PROYEK Memaparkan tentang; Deskripsi Umum Proyek, Pengertian judul, Program Kegiatan, Kebutuhan Ruang, Studi Banding Proyek Sejenis. BAB 3 ELABORASI TEMA Berisi Latar Belakang Pemilihan Tema, Pengertian Tema, Interpretasi Tema dan Studi Banding Tema sejenis serta kesimpulan dari studi banding dan bagaimana implikasinya ke dalam perancangan. BAB 4 ANALISIS Merupakan kesimpulan yang dihasilkan dari data-data yang diperoleh pada tahapan pengumpulan data melalui metoda deskriptif yang meliputi; Analisis Fungsional, Analisis Lingkungan, dan Kesimpulan. BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Memaparkan tentang konsep perancangan yang meliputi; 1)Konsep Dasar, 2)Konsep Rencana Tapak, berupa; Konsep Pemintakatan, Konsep Tata Letak Massa Bangunan, Konsep Tata Ruang Luar dan Hierarki Ruang, Konsep Pencapaian, Sirkulasi dan Parkir, serta Konsep Utilitas, 3)Konsep Perancangan Bangunan, berupa, Konsep Perancangan Gubahan Massa, Konsep Fasade, Konsep Sirkulasi Ruang Dalam, Konsep Utilitas Bangunan, Konsep Bukaan Pencahayaan dan penghawaan, Konsep Struktur dan Konstruksi. BAB 6 HASIL PERANCANGAN Berisikan produk dari proses perancangan yang dilakukan, meliputi; Peta Situasi, Gambar-gambar perancangan, serta Foto-foto maket. I - 10