BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni yang mengatur tentang sistem

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

BAB II TINJAUAN UMUM RESTORAN. Sudah menjadi kebiasaan pengusaha bahwa untuk menjual barang-barang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari

Integrated Marketing Communication I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas un tuk menciptakan,

Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya. membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar produsen semakin ketat mengingat banyaknya produk

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Sehingga pemberian merek (branding) sebenarnya merupakan

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

LUCKY B PANGAU, S.SOS MM

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan

DESAIN MERK DAN KEMASAN

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. memaksa perusahaanuntuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia teknologi yang kian hari kian berkembang, menciptakan berbagai

Produksi Media PR Cetak. Modul ke: 05FIKOM. Brand Image. Fakultas. Program Studi HUMAS. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I. dari unsur-unsur tersebut (Kotler dan Keller, 2009). Tujuannya untuk. mengidentifikasi produk dan layanan dari kelompok penjual serta untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan unit bisnis nya masing-masing. Salah satu cara mempertahankan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut para ahli, definisi brand (merek) adalah: 1) Brand atau merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar dalam era teknologi terjadi sangat cepat dimana fenomena

BAB I PENDAHULUAN. khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian brand lainnya menurut Freddy Rangkuti (2002: 2) adalah sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi citra merek yang secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II URAIAN TEORETIS. Brand Equity Indomie dengan Mie Sedaap (Studi Kasus Pada Mahasiswa

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

Pertemuan Pertemuan 7 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di berbagai bidang usaha saat ini semakin tajam, hal ini tampak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Hal ini dikarenakan dengan pendidikan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

Sebuah produk merupakan segala hal yang dapat ditawarkan pada pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Pelanggan membeli produk karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis abad ini tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Merek Pemahaman merek dan pemasarannya sangatlah penting dalam masyarakat industri yang modern. Merek-merek memenuhi kebutuhan konsumen akan produk, memberikan fungsi secara konsisten dan menawarkan sesuatu yang lain dari pada yang lain pada situasi persaingan terbuka. Pemahaman berawal dari pengertian kebutuhan konsumen secara fungsional dan psikologikal. Mereka mengemas semua ini dalam sebuah merek dan mengkonsumsikan ke pasar. 2.2 MEREK Merek digunakan produsen untuk mengidentifikasikan produknya agar dikenal oleh masyarakat. Identitas ini menyediakan dasar relasi antar produsen dengan konsumen, selain alat untuk mengatasi peniruan suatu produk. Merek dapat didefinisikan sebagai berikut : Merek adalah nama, istilah, symbol, lambang atau rancangan untuk mengidentifikasikan produk Merek dapat didefinisikan sebagai suatu nama, sebutan, simbol, atau disain, atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk satu dengan produk pesaing lainnya ( Kotler : 2000 ) Nama merek merupakan indikator dasar utama dari merek yang menjadi dasar bagi kesadaran merek dan usaha-usaha komunikasi. Beberapa definisi menurut Kotler ( 2000 : 443 ) yang berhubungan dengan merek adalah : a. Nama merek (brand name), yaitu suatu huruf, kata, kelompok kata atau huruf yang dapat diucapkan. b. Tanda merek (brand mark), bagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, misalnya symbol dan desain. 6

c. Tanda perdagangan (trade mark), yaitu merek atau bagian merek yang penggunaannya diberikan perlindungan hukum. d. Hak cipta (Copy right), adalah perlindungan hukum dalam menghasilkan uang, menjual hasil karya dibidang sastra, musik dan karya-karya lainnya. Berikut ini pengertian merek menurut Philip kotler ( 2000 : 460 ) adalah : A brand is name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them, idented to identifity the goods or services of on seller of group seller and to differentiate them from those ad competitiors. Yang maksudnya adalah: Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol atau rencana atau bahkan kombinasi dari semuanya tadi, yang dimasukan untuk menyebutkan barang-barang atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual agar terbedakan dari para pesaing. Sedangkan pengertian lain tentang merek menurut Basu Swastha ( 1996 : 135 ) adalah : Merek adalah suatu nama, istilah, symbol, atau desain (rancangan) atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seseorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing. Didalam Undang-Undang Merek (UU No. 19 Tahun 1992) pasal 1 dikatakan bahwa merek adalah : Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdangan barang dan jasa. Pengertian lain mengenai merek menurut Djaslim Saladin ( 1999 : 110 ) adalah: Merek adalah sutu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau 7

jasa dari seseorang penjual atau sekelompok penjual dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari prodak pesaing. Buchori Alma ( 2000 : 105 ) juga mengemukakan bahwa merek adalah : Suatu tanda atau symbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya. Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa definisi mengenai merek mempunyai pengertian yang sama, yaitu adalah suatu kata, symbol, susunan warna, gambar atau kombinasi diantara unsur-unsur tersebut. Merek juga memberikan identitas terhadap prodak dan dapat membedakan prodak tersebut dengan prodak pesaingnya. 2.2.1 Manfaat Merek Bagi Konsumen Merek merupakan identitas yang diberikan produsen terhadap produknya agar diketahui oleh konsumen. Merekpun memberikan keuntungan bagi konsumen misalnya perlindungan kualitas produk. Kualitas produk yang buruk akan merusak image terhadap merek dan perusahaan. Oleh karena itu pemilik merek harus terus menerus memelihara kualitas secara konsisten. Bahkan, tekanan dari persaingan merek mungkin dapat menyebabkan perbaikan dalam kualitas. Merek juga memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian ulang dari merek yang memberikan keputusan. Hal ini menyebabkan konsumen lebih percaya diri dalam melakukan keputusan pembelian. Menurut Kotler (2000 : 64) konsumen dapat memperoleh keuntungan dari merek-merek ini, yaitu: 1. Merek menawarkan konsumen kemudian dalam berbelanja. Merek mempermudah dalam mengidentifikasikan banyak produk, dan mereduksi kelelahan berbelanja. Konsumen dapat membeli produk pada toko yang tepat dan selalu terjamin untuk memperoleh produk yang sama. 2. Merek memberikan konsumen kualitas yang konsisten. Sekali konsumen menemukan merek seperti yang mereka harapkan, mereka percaya akan memperoleh kualitas yang sama pada setiap 8

pembeliannya. Hal ini penting, karena konsumen memiliki rentang kualitas tertentu pada variasi produknya. 3. Merek mempermudah pembelian barang-barang pengganti suku cadang pelayanan, dan aksesoris. Pembelian produk dengan merek terkenal dan yang digunakan untuk jangka waktu lama, akan menjajikan tersedianya suku cadang pengganti, pelayanan, dan aksesoris. 4. Merek menawarkan sumber kepada konsumen mengenai kesalahan ataupun kerusakan. Pada produk dengan merek yang dikenal, konsumen terjamin untuk mendapatkan ganti rugi apabila produknya rusak. 5. Merek memperkecil resiko yang dirasakan oleh konsumen. Ketika konsumen membeli produk, sejumlah uang dan waktu dikorbankan, bahkan dapat menimbulkan kerugian personal atau memalukan. 6. Merek memberikan ketepatan ekspresi diri seseorang. Merek seperti produk, dapat menyatakan banyak tentang seseorang. Banyak orang mengetahui hal ini, dan menggunakan merek untuk memelihara dan meningkatkan konsep dirinya dengan cara nonverbal. dapat melambangkan pemiliknya sebagai orang yang sukses. 7. Merek dapat memenuhi banyak kebutuhan Sebagai manfaat tambahan suatu produk, merek dapat memenuhi beberapa kebutuhan konsumen. Ketika konsumen membeli suatu produk, mereka juga memenuhi kebutuhan lainnya 2.2.2 Ekuitas Merek Brand/merek adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan nama atau symbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Suatu merek pada gilirannya memberi tanda pada konsumen mengenai sumber produk tersebut, dan 9

melindungi konsumen maupun produsen dari para competitor yang berusaha memberikan produk-produk yang tampak sejenis. Salah satu asset perusahaan yang tak berwujud adalah ekuitas yang diwakili oleh brand/merek. Brand dan segala yang diwakilinya merupakan asset yang penting karena menjadi salah satu modal perusahaan dalam persaingan (keuntungan kompetitif) dan sebagai sumber penghasilan masa depan (keuntungan finansial). Keberhasilan suatu merek diterima oleh konsumen ditentukan oleh banyak faktor yang diantaranya adalah karakteristik dari merek itu sendiri. Merek yang baik adalah merek yang mudah diterima dan dipahami oleh konsumen. Maka dari itu, karakteristik merek yang baik menut William J. Station ( 1996 : 271 ). Adalah 1. Mengingatkan sesuatu tentang karakteristik prodak berdasarkan kegunaannya. Beberapa nama yang mengingat konsumen tentang kegunaan produk misalnya Antimo (obat anti mabuk), Rinso, Hansaplast, Sanyo dan lain-lain. 2. Mudah dieja, dibaca dan diingat. Sederhana, pendek dan nama satu suku kata seperti Vicks, Top dan sebagainya. 3. Mempunyai ciri khas tersendiri. Merek-merek Nasional Fuji, Kodak termasuk karakterisik ini. 4. Bisa diadaptasi oleh prodak-prodak baru yang mungkin ditambah dilini produk. Misalnya Erikson, sekarang diganti menjadi Sony Erikson. 5. Bisa didaftarkan dan dilindungi hak paten. Pengakuan nilai (ekuitas) sebuah nama merek dan pengelolaan nama sangat penting untuk memperoleh keunggulan kompetitif maksimal bagi pemilik nama. Menurut Henry Simamora (2000:495) Ekuitas merek (Brand Equity) dapat diartikan sebagai berikut: Ekuitas merek adalah seperangkat aktifa (assets) dan kewajiban (liabilities) merek yang terkait dengan sebuah merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh 10

sebuah prodak atau jasa kepada sebuah perusahaan dan atau pelanggan perusahaan. Pengertian lain mengenai ekuitas merek menurut E. Krapp ( 2001 : 2 ) adalah: Totalitas dari persepsi merek, mencakup kualitas relative dari produk dan jasa, kinerja keuangan, loyalitas pelanggan, karyawan,dan semua Stake Holder yang merasakan tentang merek. Aktiva dan kewajiban yang mempengaruhi ekuitas mereka meliputi loyalitas merek, kesadaran merek, persepsi mutu, dan berbagai asoiasi merek lainnya. Menurut Philip Kotler ( 2002 : 65 ) ekuitas merek yang tinggi memberikan sejumlah keunggulan kompetitif, seperti : Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena tingkat kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi. Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan pengecer karena pelanggan mengharapkan mereka mempunyai merek tersebut. Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari pesaingnya karena merek tersebut memiliki kualitas yang diyakini lebih tinggi. Perusahaan dapat lebih mudah meluncurkan perluasan merek karena merek tersebut memiliki nilai tinggi. Merek itu memberikan perubahan terhadap persaingan harga yang ganas Adapun tingkat merek di pasar menurut Philip Kotler (2000 : 64 ) : 1. Brand Awarenes (kesadaran Merek) Pada tingkat ini konsumen bisa mengingat keberadaan produk tertentu dengan menyadari fungsi produknya. 2. Brand Acceptability (penerima merek) Pada sebagian besar konsumen tidak akan menolak untuk membeli produk ini. 11

3. Brand preference (Preferensi Merek) Pada tingkat ini,dibenak konsumen telah terbentuk persepsi merek. Misalnya produk merek A lebih unggul dari produk merek B. 4. Brand loyalty (Kesetiaan Merek) Pada tingkat yang paling tinggi ini akhirnya konsumen hanya mau mengunakan produk bermerek tertentu. 2.2.3 Asosiasi Merek Segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Sebuah merek adalah seperangkat asosiasi, biasanya terangkai dalam berbagai bentuk yang bermakna. Asosiasi-asosiasi, tersebut dikelola dalam kelompokkelompok yang mempunyai arti tertentu. Asosiasi dan pencitraan keduanya memiliki berbagai persepsi yang mungkin mencerminkan realitas obyektif. 2.2.4 Kesadaran Merek Kesadaran merek (Brand Awareness) adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari katagori produk tertentu. 12

Konsumen akan cenderung membeli merek yang sudah dikenal karena mereka merasa aman dengan sesuatu yang dikenal. Beberapa konsumen mempunyai asumsi bahwa sebuah merek yang sudah dikenal mempunyai kemungkinan bisa diandalkan, kemantapan dalam bisnis dan kualitas yang bisa dipertanggungjawabkan. Faktor kesadaran khususnya penting dalam konteks dimana merek harus lebih dulu memasuki rangkaian pertimbangan pasti sebagai salah satu merek yang akan dievaluasi. Merek yang tidak dikenal biasanya hanya mempunyai sedikit peluang untuk dipilih. 13

2.2.5 Persepsi Kualitas Kesan kualitas bisa didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan. Kesan kualitas merupakan persepsi yang pertama-tama ada didalam benak pelanggan. Sebuah merek akan dikaitkan dengan persepsi kualitas tanpa perlu mendasarkan pengetahuan mendetail mengenai spesifikasi produk bersangkutan. Persepsi kualitas mungkin berwujud sesuatu yang berbeda untuk masing-masing tipe industri. Kesan kualitas berarti sesuatu yang berbeda untuk tiap-tiap merek, namun demikian karakteristik yang penting dari suatu merek akan selalu bisa diukur. Kesan kualitas akan mempengaruhi langsung keputusan pembelian dan loyalitas merek, khususnya ketika seseorang pembeli tidak termotivasi atau tidak sanggup mengadakan analis yang mendetail mengenai suatu produk, hal ini juga bisa mendukung suatu batas harga yang pada gilirannya bisa menciptakan margin bruto sehingga bisa diinvestasikan kembali dalam ekuitas merek. Kesan kualitas bisa menjadi dasar untuk perluasan merek, jika sebuah merek dihargai dalam satu konteks, asumsinya bisa menjadi merek itu mempunyai kualitas tinggi dalam konteks lain yang berkaitan. 2.2.6 Loyalitas Merek Pengertian loyalitas merek adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu merek. Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karena hal ini merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Apabila loyalitas merek meningkat, maka kerentaan kelompok pelanggan dari serangan kompetitor dapat dikurangi. Hal ini merupakan suatu indikator dari ekuitas merek yang berkaitan dengan perolehan laba dimasa yang akan datang karena loyalitas merek secara langsung dapat diartikan sebagai penjual dimasa depan. 14