I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) informasi pada

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Proses pengembangan modul interaktif fisika materi fluida SMA/MA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa ini mempengaruhi perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. adanya kecenderungan masyarakat Indonesia yang ingin menimba ilmu diluar

I. PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia pendidikan tentunya timbul tantangan-tantangan

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam yang. ruang dan waktu. Dalam mempelajari gejala alam, fisika memiliki

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

I. PENDAHULUAN. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fisika dengan pendekatan kontekstual,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

I. PENDAHULUAN. Siswa sulit untuk mengaplikasikan hasil pembelajaran fisika dalam kehidupan

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan pemahaman secara nyata. Pada pelajaran fisika, media

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara. keseluruhan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi sekolah, Jumlah seluruh kelas VII di SMP Negeri 20

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

I. PENDAHULUAN. Perubahan kurikulum dalam dunia pendidikan di Indinesia yang sering kali terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dibuka secara elektronik melalui komputer sesuai dengan perkembangan teknologi

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

I. PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Media

I. PENDAHULUAN. teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Sebagai ilmu

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB I PENDAHULUAN. serta menghindari terjadinya verbalisme yang terus-menerus. Penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk membantu aktivitas manusia. Melalui internet, manusia

I. PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Optik merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang

psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS Fisika Berbasis KPS.

III. METODE PENELITIAN. Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media

I. PENDAHULUAN. pelatihan dalam usaha mendewasakan manusia. Terjadi perkembangan pada proses

BAB I PENDAHULUAN. penerapannya banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Fisika berperan

I. PENDAHULUAN. Fisika merupakan salah satu pelajaran IPA yang menarik untuk dipelajari karena

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran fisika sering kali masih dianggap sulit bagi siswa. Kesulitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia

I. PENDAHULUAN. alam, meliputi segala akibat dan dampak terhadap kehidupan. Ilmu tersebut selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

I. PENDAHULUAN. Karakteristik materi pembelajaran fisika yang abstrak, menuntut kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

I. PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar di sekolah terdapat hubungan yang erat antara

BAB I PENDAHULUAN. bahan ajar dihasilkan dari upaya pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) menuntut

I. PENDAHULUAN. Pelajaran fisika telah diperkenalkan kepada siswa di Sekolah Dasar (SD) dan di

III. METODE PENELITIAN. (LKS) praktikum listrik dinamis berbasis TIK dengan menggunakan LiveWire

I. PENDAHULUAN. artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang. segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan pembelajaran seperti

METODE PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

III. METODE PENGEMBANGAN. memvalidasi produk. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu proses pembelajaran guru dan murid terjadi suatu interaksi. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. berimplikasi pada semua guru yang memiliki tanggung jawab untuk. atas diantaranya adalah siswa harus memiliki kemampuan dalam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis terhadap Profile FMIPA Universitas Lampung yang saat ini telah ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF MATERI PEMBIASAN CAHAYA DENGAN STRATEGI INKUIRI

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini, media pembelajaran mengalami kemajuan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI BIOLOGI

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2009:2).

Pengembangan Media Pembelajaran Animated Video pada Materi Fluida SMA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berlangsung pesat, saat ini bermunculan istilah e-learning, online

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KARYA BHAKTI PRINGSEWU

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran inkuiri adalah salah satu cara belajar atau penelaahan yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, teknologi informasi adalah bagian dari media yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar tersebut

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran fisika di SMA secara umum adalah memberikan bekal. ilmu kepada siswa, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang

I. PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan. pemahaman, skill, dan berkarakter. Kurikulum ini bertujuan untuk

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) informasi pada masa ini mempengaruhi perkembangan dalam bidang lain. Salah satu bidang yang memanfaatkan perkembangan IPTEK informasi adalah bidang pendidikan. Teknologi informasi dimanfaatkan oleh pelaku pendidikan untuk membelajarkan siswa pada perkembangan IPTEK informasi itu sendiri dan sebagai media pembelajaran untuk menyampaikan isi pembelajaran dari guru kepada siswa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan dan dikembangkan berdasarkan prinsip berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, relevan dengan kebutuhan kehidupan, menyeluruh dan berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara kepentingan nasional, dan kepentingan daerah. Berkembangnya IPTEK informasi yang tersedia di sekolah seharusnya dapat mempermudah guru dalam menyampaikan isi pembelajaran, jika guru mampu

2 memanfaatkannya secara maksimal. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis berupa wawancara terhadap guru fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 9 Bandar Lampung mengenai metode pembelajaran dan ketersediaan sarana pembelajaran. Sarana pembelajaran hasil perkembangan IPTEK yang terdapat di sekolah tersebut belum dimanfaatkan untuk pembelajaran fisika contohnya laboratorium komputer. Adanya laboratorium komputer, seharusnya guru dapat mengembangkan pendekatan pembelajaran langsung, sehingga siswa mendapatkan pengalaman langsung. Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang berkaitan erat dengan fenomena-fenomena yang terjadi di alam sekitar, khususnya pada materi fluida. Banyak fenomena alam yang dijadikan dasar oleh para ilmuwan untuk menjadi sebuah hukum, misalnya: Hukum Pokok Hidrostatis, Hukum Pascal, Hukum Archimedes, Hukum Bernoulli dan sebagainya yang digunakan hingga saat ini. Hukum-hukum tersebut akan lebih efektif jika dibelajarkan dengan pengalaman langsung (praktikum). Menurut wawancara yang dilakukan kepada guru di SMA N 9 Bandarlampung, pembelajaran fisika dengan metode praktikum sudah dilaksanakan namun belum tuntas memenuhi kompetensi dasar materi fluida. Keterbatasan pembelajaran dengan metode praktikum adalah metode ini memerlukan waktu yang banyak. Metode praktikum atau pengamatan secara langsung adalah salah satu cara dalam pembelajaran fisika yang dapat digunakan untuk membuktikan hukumhukum dalam ilmu fisika. Metode praktikum yang digunakan untuk

3 membuktikan hukum-hukum fisika akan mudah dilakukan jika alat praktikum yang diperlukan lengkap dan siswa terampil dalam melaksanakan kegiatan praktikum. Sedangkan, untuk dapat mengamati fenomena alam secara langsung sebagai bahan pembelajaran tidaklah mudah, banyak hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain: ketepatan waktu dan lingkungan ketika fenomena alam tersebut terjadi dengan proses pembelajaran. Video adalah salah satu upaya yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan pada metode praktikum atau pengamatan secara langsung. Hal ini karena video merupakan media audiovisual yang memiliki unsur gerakan dan suara. Kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang dapat mengajak siswa untuk melalang buana kemana saja walaupun dibatasi dengan ruang kelas. Objek-objek yang terlalu kecil, terlalu besar, berbahaya, atau bahkan tidak dapat dikunjungi oleh siswa karena lokasinya di belahan bumi lain, dapat dihadirkan melalui media video. Video sebagai media pembelajaran akan lebih efektif jika disertai dengan teks yang sesuai materi pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan jika ada program yang dapat menyajikan video dan teks dalam satu menu. Oleh sebab itu. penulis akan mengembangkan program yang dapat menggabungkan kedua komponen tersebut. Penulis mencoba memberikan alternatif dengan membuat suatu modul pembelajaran interaktif yang dapat menyajikan pembelajaran fisika secara kompleks agar siswa memahami pembelajaran fisika dengan baik. Oleh karena itu penulis mengangkat penelitian dengan judul "Pengembangan

4 Modul Interaktif Materi Fluida SMA/MA Menggunakan Macromedia Captivate." B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian pengembangan ini sebagai berikut. 1. Bagaimana bentuk Modul Interaktif Materi Fluida Menggunakan Macromedia Captivate Untuk Siswa Kelas XI SMA 9 Bandar Lampung yang disajikan sesuai dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL)? 2. Apakah Modul Interaktif Materi Fluida Menggunakan Macromedia Captivate Untuk Siswa Kelas XI SMA 9 Bandar Lampung yang dikembangkan menarik dan efektif sebagai sumber belajar mandiri? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut. 1. Membuat Modul Interaktif Materi Fluida Menggunakan Macromedia Captivate Untuk Siswa Kelas XI SMA 9 Bandar Lampung yang disajikan sesuai dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL). 2. Mendeskripsikan keefektifan dan kemenarikan Modul Interaktif Materi Fluida Menggunakan Macromedia Captivate Untuk Siswa Kelas XI SMA 9 Bandar Lampung yang dikembangkan.

5 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian pengembangan ini di antaranya: 1. Memberi alternatif pemecahan masalah dalam keterbatasan praktikum fisika khususnya pada pembelajaran materi fluida. 2. Tersedianya sumber belajar yang bervariasi bagi siswa yang dapat digunakan secara mandiri atau bersama kelompok belajarnya dalam proses pembelajaran untuk mencapai penguasaan kompetensi. 3. Memberikan motivasi bagi guru untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran dan memanfaatkan teknologi khususnya teknologi berbasis elektronik dalam kegiatan pembelajaran. E. Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari berbagai macam perbedaan penafsiran tentang penelitian ini maka diberikan batasan sebagai berikut : 1. Pengembangan adalah proses menerjemahkan spesifikasi desain ke dalam suatu wujud fisik tertentu. 2. Pengembangan yang dimaksud adalah pembuatan Modul Pembelajaran Interaktif pada Materi Fluida Menggunakan Macromedia Captivate dengan mengombinasikan video dan teks yang sesuai dengan materi tersebut yang berbentuk disc berformat CD. 3. Materi yang disajikan dalam modul ini adalah materi fluida SMA/MA yang disesuaikan dengan standar isi dari BSNP dan alur penyajian disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

6 4. Program yang digunakan dalam penelitian ini adalah Macromedia Captivate, Pinnacle Studio 9.3, Xilisoft Video Converter dan Adobe Photoshop CS 8.0. 5. Alat-alat yang gunakan dalam penelitian ini antara lain alat praktikum fluida, kamera, komputer, Handphone dan Microphone.