Strategi Pemasaran KR Berdasarkan Persepsi Konsumen Muhammad Yusuf Jurusan Teknik Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta e-mail: yusuf@akprind.ac.id Abstrak Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi ingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri. Surat kabar khususnya koran lokal sebagai salah satu sumber informasi dapat dibeli dengan dua macam cara, yaitu berlangganan dan eceran. Beberapa karakteristik yang dapat dilihat dari pembeli eceran adalah tidak terdapat ikatan untuk membeli dalam jangka waktu tertentu, tidak terdapat ikatan tempat pembelian, dan tidak terdapat ikatan untuk membeli merk yang sama. Cara konsumen menanggapi stimuli akan tergantung dari karakteristik yang dimilikinya. Stimuli yang sama dapat menberikan hasil yang berbeda. Karakteristik ini juga mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian. Semua input dari dalam diri konsumen ditambah apa yang diterimanya dari lingkungan membentuk sikap konsumen terhadap obyek sikap. Sikap bekerja sebagai tempat penampungan sementara yang siap dipanggil kapanpun dibutuhkan. Sikap mengantar kepada perilaku, meskipun tidak selalu sama dengan perilaku. Setelah keputusan pembelian dibuat, kemudian konsumen akan mengevaluasi pilihannya tersebut dan akan menjadi pengalaman konsumen yang nantinya dapat menjadi pertimbangan saat harus mengambil keputusan kembali, atau akan dibagikan kepada teman, keluarga, dan relasi. Evaluasi yang baik akan mengantar kepada komitmen merk. Pengalaman (experience) terhadap pembelian surat kabar menjadi penting dan harus terus diupayakan perusahaan. Setelah mendapatkan pasar, bukan berarti pekerjaan perusahaan selesaikarena pemeliharaan pasar harus terus dilakukan. Kata kunci: strategi, pemasaran, persepsi, distribusi, karakteristik. I. Pendahuluan Kedaulatan Rakyat merupakan salah satu koran lokal yang sebagian besar menyediakan berita lokal. Selain koran lokal sangat dibutuhkan bagi masyarakat setempat untuk mengetahui informasi wilayahnya, koran lokal juga dirasa menguntungkan bagi pemasang iklan, pengusaha lokal, dan pencari pekerjaan. Namun bermunculannya para pesaing harus tetap menjadi perhatian bagi pihak Kedaulatan Rakyat, antara lain Harian Jogja, Tribun Jogja, Bernas, Radar Jogja dan lainnya sehingga keputusan membeli dari konsumen berpengaruh besar pada berhasilnya suatu pemasaran produk dalam hal ini. Meskipun telah tersedia surat kabar dengan berbagai pilihan merk, ternyata tidak semua orang tertarik pada surat kabar. Bagaimana orang-orang merasakan tentang sesuatu, misalkan suka atau tidak suka, diinginkan atau tidak diinginkan, dianjurkan atau tidak dianjurkan, boleh atau tidak boleh, memuaskan atau tidak memuaskan, setuju atau tidak setuju disebut sebagai sikap (Marshall, 1998). Armstrong dan Kotler (dalam Wu, 2003) menggambarkan sikap sebagai evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang konsisten dari seseorang terhadap obyek atau ide. Sikap meletakkan orang ke dalam kerangka pikir untuk menyukai atau tidak menyukai, bergerak menuju atau menjauh dari obyek atau ide. Peter dan Olson (1999) mendefinisikan sikap sebagai evaluasi keseluruhan seseorang terhadap sebuah konsep. Cara seseorang menerima dan menanggapi keadaan di sekelilingnya tersebut dipengaruhi oleh karakteristik yang dimilikinya. Karakteristik konsumen adalah hal-hal yang menggambarkan siapa konsumen itu dan orang lain. Menurut Kotler (2002), karakteristik konsumen terdiri dari faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Batasan masalah yang digunakan adalah surat kabar dibatasi pada surat kabar harian umum, penelitian dilakukan di wilayah Yogyakarta dan beberapa daerah sekitarnya, yaitu Sleman dan Bantul, responden dalam penelitian ini adalah konsumen personal (bukan agen atau kantor) yang membeli surat kabar dengan cara mengecer di wilayah penelitian, karakteristik konsumen dibatasi pada faktor budaya, faktor sosial, dan faktor pribadi, sikap diukur menggunakan model sikap-terhadap-perilaku (attitude-toward-behavior model) dari Fishbein, keputusan pembelian meliputi merk surat kabar apa yang dibeli, tempat pembelian, status pemakaian, dan frekuensi pembelian, analisis dibatasi pada pembelian satu surat XXVIII-1
kabar dengan merk yang paling sering dibeli konsumen, dan hubungan antara stimuli dan proses pengambilan keputusan tidak dibahas. II. Metode Sikap konsumen dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, yang meliputi faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Kemudian, sikap tersebut akan mempengaruhi keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian. Hubungan antara variabel-variabel tersebut dijabarkan dalam hipotesis-hipotesis sebagai berikut: H 1. Sikap pembelian surat kabar secara signifikan berbeda berdasarkan karakteristik konsumen H 2. Sikap pembelian surat kabar secara signifikan berbeda berdasarkan keputusan pembelian dan komitmen merk H 3. Karakteristik konsumen berhubungan dengan keputusan pembelian Sikap konsumen berhubungan dengan komitmen merk. H 4 Penelitian ini juga dilengkapi dengan uraian deskriptif yang memicu konsumen membeli surat kabar, topik baca yang diminati, dan usulan lokasi distribusi. Terdapat enam variabel yang menjadi perhatian dalam penelitian, yaitu: variabel stimuli, variabel faktor budaya, variabel faktor sosial, variabel faktor pribadi, variabel sikap, variabel keputusan pembelian, dan variabel komitmen merk. Data primer diperoleh dari survei konsumen yang membeli surat kabar harian umum secara eceran di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Sampel diambil menggunakan stratified random sampling, yaitu memilih sampel secara acak dengan sebelumnya membuat strata atau tingkatan. Dasar penentuan strata adalah jumlah pembeli surat kabar lokal (Kedaulatan Rakyat) dan surat kabar luar (selain Kedaulatan Rakyat), dimana Kedaulatan Rakyat menguasai sekitar 60% pasar surat kabar harian umum di Yogyakarta dengan olpah harian lebih dari 125.000 eksemplar. Pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan penghitungan frekuensi dapat dilihat pada Tabel 1 sampai Tabel 4 di bawah ini, Tabel 1 Stimuli Pembelian Surat Kabar Hal atau situasi yang memicu pembelian surat kabar a. Membutuhkan pengumuman, pemberitahuan, informasi kegiatan b. Mendengar ringkasan berita dari radio atau TV c. Membaca judul headline d. Mendengar kejadian heboh dari pembicaraan dengan orang lain e. Membutuhkan informasi iklan (barang, jasa, lowongan) f. Melihat gambar cover g. Melihat gambar atau berita tokoh idola h. Mempunyai banyak waktu luang Jumlah 310 103 74 157 231 19 68 99 Tabel 2 Topik Baca Isi Surat Kabar Topik baca Jumlah Topik baca Jumlah a. Sungguh-sungguh terjadi 80 j. Keluarga atau familia 35 b. Olahraga 157 k. Politik 102 c. Ilmu atau teknologi 93 l. Lingkungan 15 d. Keagamaan 48 m. Hobi (otomotif,tanaman,dll) 43 e. Hukum dan kriminal 119 n. Ekonomi dan bisnis 70 f. Hiburan, tren atau mode 105 o. Pariwisata 14 g. Sosial kemasyarakatan 77 p. Iklan 56 h. Kesehatan atau seks 66 q. Profil tokoh 28 i. Seni, sastra, budaya 27 r. Opini pembaca 11 Tabel 3 Usulan Lokasi Distribusi (Kios) Usulan Lokasi Jumlah Usulan Lokasi Jumlah a. Restoran, kafe 26 k. Tempat parkir kantor 22 b. Desa, tempat terpencil 96 l. Tempat parkir mall 38 XXVIII-2
Usulan Lokasi Jumlah Usulan Lokasi Jumlah c. Koperasi atau kantin kantor 34 m. Bandara 13 d. Hotel, penginapan 23 n. Emperan mall, plaza 67 e. Daerah kos-kosan 71 o. Emperan kantor 21 f. Bioskop 13 p. Salon, perawatan tubuh 9 g. Pasar 88 q. Perumahan atau kompleks 122 h. Pom bensin 120 r. Halte bis atau halte taksi 129 i. Kampus 90 s. Dekat sekolahan 63 j. Tempat sarana olahraga 28 Tabel 4 Usulan Lokasi Distribusi (Pengasong) Usulan Lokasi Pengasong Jumlah Usulan Lokasi Pengasong Jumlah a. Desa, tempat terpencil 145 i. Tempat parkir mall 27 b. Hotel, penginapan 25 j. Kampus 73 c. Daerah kos-kosan 86 k. Pom bensin 71 d. Restoran, kafe 27 l. Bandara 13 e. Kantor 66 m. Salon, perawatan tubuh 11 f. Pasar 69 n. Tempat sarana olahraga 28 g. Perumahan atau kompleks 148 o. Halte bis atau halte taksi 98 h. Dalam bis atau angkutan 138 p. Sekolah 36 Untuk data berskala Likert, deskripsi dan hasil selengkapnya diberikan pada Tabel 5. Tabel 5 Deskripsi Jawaban Pernyataan Berskala Likert N Minimum Maximum Mean Std. DevSkewnessKurtosis Harga turun (K21) 404 1 5 2.86 1.18 -.180-1.033 Anggap setia (K23) 404 1 5 2.88 1.00.311 -.537 Tidak tersedia (K24) 404 1 5 2.68.92.564 -.428 Berita tidak sedap (K26) 404 1 5 3.40.85 -.424.082 Tidak berbeda (K31) 404 1 5 2.88.91.176 -.650 Komitmen Merk 404 8 23 14.71 2.80.383 -.011 Sikap 404 53 175 111.74 21.97.178.264 Penggunaan analisis variansi dan uji chi square untuk mengolah data dilakukan dengan memperhatikan syarat data, baik jumlah dan tipenya, dan asumsi yang diperlukan agar menghasilkan kesimpulan yang dapat dipercaya. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6 sampai Tabel 8. Kategori (%) Daerah/propinsi asal 1. Yogyakarta (40,8) 2. Sleman (48,3) 3. Bantul (10,9) Suku bangsa 1. Jawa (93,3) 2. Luar Jawa (6,7) Agama 1. Islam (73,8) 2. Non Islam (26,2) Area Tempat Tinggal 1. Yogyakarta (48,5) 2. Pinggiran Yogyakarta (28,2) 3. Luar Yogyakarta (23,3) Kegiatan 1. Belajar/kuliah (23,8) 2. Bekerja/pensiun (76,2) Status pernikahan 1. Lajang (56,9) 2. Menikah (43,0) Tabel 6 Rekap Hasil Anova Pengujian Hipotesis 1 Rata-rata Sikap 110,72 111,60 116,16 111,36 116,93 112,54 109,47 110,47 113,17 112,64 114,80 110,78 112,84 110,28 F Sig. 1,163 0,314 1,648 0,200 1,243 0,265 2,318 0,129 Scheffe test XXVIII-3
Kategori (%) Rata-rata Sikap F Sig. Scheffe test Jenis kelamin 1. Laki-laki (60,4) 2. Perempuan (39,6) Kelas usia 1. 17 24 tahun (43,1) 2. 25 32 tahun (26,2) 3. 33 40 tahun (15,8) 4. Di atas 40 tahun (14,9) Pendapatan 1. Kurang dari 0,5 juta (53,5) 2. 0,5 1 juta (32,2) 3. Lebih dari 1 juta (14,3) Pendidikan terakhir 1. Pendidikan Dasar (10,4) 2. Pendidikan Menengah (60,4) 3. Pendidikan Tinggi (29,2) Kategori (%) Koran yang sering dibeli 1. Koran lokal (KR) (63,9) 2. Koran luar (selain KR) (36,1) Status pembelian 1. Pembeli baru (46,8) 2. Pembeli lama (53,2) Frekuensi pembelian 1. Hampir setiap hari (28,2) 2. 1 2 kali seminggu (22,3) 3. Tidak tentu, tergantung (49,5) Komitmen Merk 1. Komitmen rendah (93,6) 2. Komitmen tinggi (6,4) 111,23 112,51 112,22 114,82 106,88 110,05 111,11 110,41 117,05 102,98 112,04 114,22 0,322 0,571 1,809 0,145 4,562 0,011 (1,2) (1,3) (2,1) (3,1) I. Tabel 7 Rekap Hasil Anova Pengujian Hipotesis 2 Rata-rata Sikap 111,45 112,23 111,17 112,23 113,28 111,48 110,97 110,80 125,35 F Sig. 0,143 0,706 X 2 (0,836) 0,658 Scheffe test 10,670 0.001 (1,2) (2,1) Variabel Kategori (% dari Total Baris) Jenis kelamin 1. Laki-laki (63,1/36,9) 2. Perempuan (65,0/35,0) Daerah Asal 1. Yogyakarta (72,7/27,3) 2. Luar Yogya (57,7/42,3) Kategori Pendidikan 1. Pendidikan Dasar (76,2/23,8) 2. Pendidikan Menengah (60,7/39,3) 3. Pendidikan Tinggi (66,1/33,9) Kategori Pendapatan 1. kurang dari 0,5 juta (69,0/31,0) 2. 0,5 1 juta (57,7/42,3) 3. lebih dari 1 juta (58,6/41,4) Kategori Pendapatan 1. kurang dari 0,5 juta (18,1/21,3/60,6) 2. 0,5 1 juta (33,1/24,6/42,3) 3. lebih dari 1 juta (55,2/20,7/24,1) Kategori Sikap 1. Sikap negatif (97,5/2,5) 2. Sikap positif (89,6/10,4) Tabel 8 Rekap Hasil Chi Square Variabel Kategori (% dari Total Kolom) Kategori Koran 1. Koran lokal (59,7/40,3) 2. Koran luar (61,6/38,4) Kategori Koran 1. Koran lokal (46,5/53,5) 2. Koran luar (30,8/69,2) Kategori Koran 1. Koran lokal (12,4/57,4/30,2) 2. Koran luar (6,8/65,8/27,4) Kategori Koran 1. Koran lokal (57,8/29,1/13,2) 2. Koran luar (45,9/37,7/16,4) Kategori Frekuensi Beli 1. Tiap hari (34,2/37,7/28,1) 2. 1-2 kali/seminggu (51,1/35,6/13,3) 3. Jarang/tidak tentu (65,5/27,5/7,0) Kategori Komitmen Merk 1. Komitmen rendah (52,7/47,6) 2. Komitmen tinggi (19,2/80,8) Χ 2 Sig. Symmetric Measure 0,149 0,700 -,019 9,500 0,002 0,153 4,109 0,128 0,101 5,288 0,071 0,114 38,722 0,000 0,310 10,694 0,001 0,163 XXVIII-4
Sikap konsumen terhadap pembelian surat kabar dan komitmen merk yang telah diperoleh dapat dibandingkan antar surat kabar seperti terlihat pada Tabel 9. Dengan demikian, perusahaan dapat mengevaluasi posisi berdasarkan keadaan konsumennya. Tabel 9 Rekap Perbandingan Sikap dan Komitmen Merk Surat Kabar Lokal (KR) Surat Kabar Luar (selain KR) Jumlah konsumen yang bersikap negatif 50,4% 50,0% Jumlah konsumen yang bersikap positif 49,6% 50,0% Jumlah konsumen yang berkomitmen rendah 95,0% 91,1% Jumlah konsumen yang berkomitmen tinggi 5,0% 8,9% Rata-rata sikap konsumen 111,45 112,23 Rata-rata komitmen merk konsumen 14,40 15,25 Setelah mengetahui sikap konsumen terhadap pembelian surat kabar, dapat disusun profil responden yang mempunyai sikap positif seperti terlihat pada Tabel 10. Dengan demikian, dapat digunakan sebagai masukan kepada perusahaan untuk merancang kebijakan pemasarannya lebih dekat dengan kelompok responden bersikap positif. Tabel 10 Rekap Profil Responden Bersikap Positif Karakteristik Responden Jumlah Prosentase (%) Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan Area tempat tinggal 1. Yogyakarta 2. Pinggiran Yogyakarta 3. Luar Yogyakarta Agama 1. Islam 2. Non Islam Suku bangsa 1. Jawa 2. Luar Jawa Pendidikan terakhir 1. Pendidikan Dasar (SD dan SMP) 2. Pendidikan Menengah (SMU atau SMK) 3. Pendidikan Tinggi (Sarjana) Pendapatan 1. Kurang dari 0,5 juta 2. 0,5 1 juta 3. Lebih dari 1 juta Kegiatan 1. Belajar atau kuliah 2. Bekerja atau pensiunan Status pernikahan 1. Lajang 2. Menikah Kelas usia 1. 17 24 tahun 2. 25 32 tahun 3. 33 40 tahun 4. Di atas 40 tahun Daerah asal 1. Yogyakarta 2. Pinggiran Yogyakarta 3. Luar Yogyakarta 119 82 88 67 46 149 52 184 17 11 122 68 105 62 34 51 150 122 79 83 65 27 26 76 98 27 59,2 40,8 43,8 33,3 22,9 74,1 25,9 91,5 8,5 5,5 60,7 33,8 52,2 30,8 16,9 25,4 74,6 60,7 39,3 41,3 32,3 13,4 12,9 37,8 48,8 13,4 XXVIII-5
III. ANALISIS HASIL PENELITIAN a. Analisis data karakteristik responden Dari responden yang diperoleh, didapatkan gambaran keadaan pasar, antara lain sebagian besar adalah laki-laki (60,4%). Cukup banyak responden dengan tingkat pendidikan terakhir SMU (60,4%) dan perguruan tinggi (28,2%). Tingkat pendapatan yang berbentuk pyramid mengindikasikan sebagian besar responden berpenghasilan rendah (53,5%). Responden yang bekerja di bidang perdagangan sebanyak 22,5%, sedangkan kalangan pendidikan 7,9% dan mahasiswa 23,8%. Sebagian besar responden menunjukkan keterangan belum berkeluarga (56,9%). Deskripsi kisaran usia responden menunjukkan konsumen surat kabar lebih banyak pada usia-usia produktif bekerja atau berkegiatan. Pasar surat kabar di Yogyakarta diramaikan konsumen yang berdomisili di Yogyakarta (48,5%) dan sekitar Yogyakarta (28,2%), juga oleh konsumen yang berasal dari luar kota Yogyakarta (48,3%). Surat kabar yang tersedia di pasar dikelompokkan menjadi surat kabar lokal (Kedaulatan Rakyat) dan surat kabar luar (selain Kedaulatan Rakyat). Pembeli eceran yang merupakan pembeli lama sebanyak 53,2%. Responden yang membeli surat kabar tergantung kebutuhan sebanyak 46%. Akan tetapi, konsumen yang hampir setiap hari membeli surat kabar juga cukup banyak (28,2%). Responden merupakan konsumen (pembeli eceran) dengan komitmen merk rendah (93,6%). Pengelompokkan responden berdasarkan sikap pembelian surat kabar menunjukkan jumlah respon yang seimbang antara konsumen yang mempunyai sikap positif dan negatif. b. Analisis sikap Sikap bertambahnya wawasan mendapat tempat paling positif. Artinya, manfaat ini dirasakan konsumen sangat penting dan diakui manfaat tersebut dapat diperoleh dari pembelian surat kabar. Kemudian sikap positif berikutnya berturut-turut didapat oleh manfaat mampu terlibat dalam pembicaraan dengan orang lain (nyambung), mendapatkan berbagai rubrik, mendapat iklan, manfaat cek silang, mengetahui berita tokoh masyarakat dan tokoh idola, dan terakhir, surat kabar dapat membuat pekerjaan menjadi semakin lancar dan tidak membosankan. Jumlah konsumen yang tergolong bersikap positif juga menurun sesuai dengan urutan di atas. Dari sini, dapat ditarik kesimpulan bahwa membeli surat kabar lebih dipandang sebagai sekolah masyarakat. c. Analisis komitmen merk Hal yang paling dapat membuat konsumen berpaling adalah tidak tersedianya produk di pasaran (rata-rata terkecil 2,68). Pernyataan Tidak terlalu berbeda bagi Anda untuk membeli merk surat kabar selain yang biasa Anda beli juga mempunyai rata-rata jawaban yang kurang dari 4 (2,88). Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan antar merk tidak begitu signifikan dirasakan konsumen. Sementara itu, harga surat kabar yang diturunkan masih mampu membuat konsumen mempertimbangkan kembali keputusan pembeliannya. Hal ini terlihat dengan rata-rata jawaban sebesar 2,86, yang artinya konsumen setuju mengganti pilihannya jika harga merk lain diturunkan. Anggapan setia adalah penilaian responden terhadap dirinya sendiri mengenai tingkat kesetiaannya terhadap satu merk surat kabar. Ratarata 2,88, berarti konsumen mengakui dan menyadari bahwa dirinya tidak terlalu setia pada satu merk surat kabar. Berita tidak sedap yang didengar responden tidak langsung mengubah keputusannya memberikan rata-rata tertinggi, yaitu 3,40. d. Analisis hasil anova 1. Karakteristik konsumen yang memberikan kontribusi signifikan dalam perbedaan sikap 2. Dari pengujian yang dilakukan, tidak ditemukan perbedaan sikap yang signifikan berdasarkan karakteristik konsumen kecuali oleh tingkat pendidikan terakhir. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang membuat pergaulannya semakin luas dan cara berpikirnya semakin terbuka untuk menerima hal-hal baru dan berguna. 3. Perbedaan sikap berdasarkan perbedaan keputusan pembelian dan komitmen merk konsumen. 4. Komitmen merk merupakan hasil evaluasi pascapembelian yang dilakukan konsumen. Jika harapan konsumen terpenuhi melalui pembelian produk dengan merk tertentu, maka akan mengantar kepada pembentukan sikap yang positif. e. Analisis uji chi square 1. Jenis kelamin dengan pilihan surat kabar yang sering dibeli 2. Hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin seseorang tidak berhubungan dengan surat kabar yang dipilihnya. 3. Daerah asal konsumen dengan pilihan surat kabar yang sering dibeli XXVIII-6
4. Hasil uji chi square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara keduanya. Hubungan ini disebabkan oleh masih adanya ikatan kedaerahan. 5. Tingkat pendidikan konsumen dengan pilihan surat kabar yang sering dibeli 6. Konsumen dengan tingkat pendidikan tertentu tidak mengindikasikan pembelian merk surat kabar tertentu pula. Kenyataan ini memberikan sebuah tantangan tersendiri bagi perusahaan, yaitu bagaimana produk harus disusun untuk dapat diterima oleh konsumen dengan berbagai tingkat pendidikan. 7. Tingkat pendapatan konsumen dengan pilihan surat kabar yang sering dibeli 8. Perbedaan jumlah pembeli menunjukkan pola yang sama. Pilihan surat kabar konsumen tidak berhubungan dengan tingkat pendapatannya. 9. Tingkat pendapatan konsumen dengan frekuensi pembelian surat kabar 10. Konsumen yang hampir setiap hari membeli surat kabar, 28,1% diantaranya mempunyai tingkat pendapatan tinggi. Sedangkan 60,6% dari konsumen berpendapatan kurang dari 0,5 juta per bulan dilaporkan jarang membeli surat kabar. Dengan demikian, tingkat pendapatan konsumen berhubungan dengan frekuensi pembelian surat kabar. 11. Sikap konsumen dengan komitmen merknya 12. Sebanyak 80,8% dari konsumen yang mempunyai komitmen merk tinggi mempunyai sikap pembelian surat kabar yang positif. Sementara itu, hanya 2,5% dari konsumen yang mempunyai sikap negatif yang tergolong mempunyai komitmen merk tinggi. Terdapat cukup bukti untuk menyatakan terdapat hubungan antara sikap konsumen dengan komitmen merknya. IV. KESIMPULAN 1. Uraian deskriptif hal atau situasi yang sering memicu konsumen membeli surat kabar secara berturut-turut berdasarkan frekuensi terbanyak adalah membutuhkan pengumuman, pemberitahuan, dan informasi kegiatan, membutuhkan informasi iklan, mendengar kejadian heboh dari pembicaraan dengan orang lain. 2. Uraian deskriptif topik baca yang diminati konsumen secara berturut-turut berdasarkan frekuensi terbanyak adalah olahraga, hukum dan kriminal, hiburan dan tren atau mode, politik, ilmu teknologi, sungguh-sungguh terjadi. 3. Uraian deskriptif lima lokasi yang diinginkan konsumen agar tersedia kios surat kabar adalah halte bis atau halte taksi, sekitar perumahan atau kompleks, pom bensin, desa atau tempat terpencil, dan lingkungan kampus. Lima lokasi yang diinginkan konsumen agar tersedia pengasong surat kabar adalah sekitar perumahan atau kompleks, desa atau tempat terpencil, dalam bis atau angkutan, halte bis atau halte taksi, dan daerah koskosan. 4. Uraian deskriptif ciri kelompok responden bersikap positif antara lain, responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, berdomisili di kota, mayoritas beragama Islam, bersuku Jawa, tingkat pendidikan SMU atau SMK, berpendapatan kurang dari setengah juta per bulan, kegiatan utama bekerja, masih lajang, berusia muda, dan berasal dari Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Pustaka PelajarYogyakarta. Depdikbud Direktorat Jenderal Kebudayaan. (1998). Peranan Media Massa Lokal Bagi Pembinaan Dan Pengembangan Kebudayaan Daerah. Yogyakarta. Http://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Prenhallindo. Kotler, Philip., & Amstrong, Gary. (1999). Principles of Marketing. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc Peter, J. Paul and Jerry C.Olson. 2000. Consumen Behavior : Perilaku Konsumen dan Strategi Perusahaanan. Jilid 1,2. Penerbit Erlangga. Jakarta. Santoso, Singgih., & Tjiptono, Fandy. (2002). Riset Pemasaran, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Simamora, Bilson. (2002). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Singarimbun, Masri, & Effendi, Sofian. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S. Syamsul, Asep. (2003). Jurnalistik Praktis. PT. Remaja Rosdakarya Bandung. Tjiptono, Fandy. (1995). Strategi Pemasaran.Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Umar, Husein. (2002). Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama XXVIII-7
XXVIII-8