PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Manajemen Sumberdaya Manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB XIII MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

1.3. Definisi Produksi Dan Manajemen Produksi Produksi disebut juga dengan istilah operasi merupakan salah satu fungsi pokok bisnis.

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi DOSEN : DIANA MA RIFAH

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

Kewirausahaan. Firdaus,S.Kom,M.Kom. Minggu, 19 Maret

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL. PemasaranPengantar Administrasi Bisnis: Keuangan. 1. Pendahuluan 1.1. Pengantar

Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja

Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

LAPORAN PERKEMBANGAN BISNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Pemasaran

Mahasiswa mampu menganalisis neraca perusahaan dengan akunakun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Motivasi Karyawan (Bab 10) Meningkatkan kepuasan Kerja Karyawan. Meningkatkan Kinerja Karyawan. Meningkatka n Kinerja Perusahaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun pengertian kompensasi menurut para ahli sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR MANAJEMEN Materi 9 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Sumber Daya Manusia Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc

SISTEM KOMPENSASI PEGAWAI

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kinerja. Pemberian imbalan berguna baik bagi perusahaan maupun

BAB II LANDASAN TEORI

ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MARET,

BAB II LANDASAN TEORI. permasalahan Tugas Akhir ini sebagai berikut: Pengertian sistem menurut McLeod dan Schell (2008:39) sistem merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka,

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

MSDM Materi 14 Audit SDM

MSDM Materi 14. Audit SDM. 1

Manajemen, Organisasidan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS.

FAKULTAS ILMU ADMINSTRASI PROGRAM STUDI ILMU ADMINSTRASI BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MSDM Materi 6 Orientasi dan Penempatan

Orientasi dan Penempatan

MSDM. Performance Management and Appraisal. Peran Strategis MSDM. Peluang yang sama dan Hukum. Mengelola Karir. Menetapkan rencana upah strategis

REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

Materi 10 Mengelola Sumber Daya Manusia & Hubungan Tenaga Kerja. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1

4. E-Commerce. 5. Bagaimana computer membantu

BAB III LANDASAN TEORI

2. Teori. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia di dalam Organisasi

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

PERENCANAAN SDM. Imam Gunawan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan melalui serangkaian aktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur manusia ini berkembang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY

Transkripsi:

PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Manajemen Sumberdaya Manusia Drs. M. Djudi Mukzam.M.Si dan Swasta Priambada, S.Sos, MAB Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Email : mjmukzam@yahoo.com / swasta_p@ub.ac.id 1. Pendahuluan 1.1 Pengantar 1.2 Tujuan 1.3 Definisi 2. Fungsi Pokok Manajemen SDM 2.1. Perencanaan SDM 2.2. Rekrutmen dan Seleksi 2.3 Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan 2.4. Penilain Kinerja 2.5. Kompensasi 2.6. Pemutusan Hubungan Kerja MODUL 12 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar. Sebagai fungsi manajemen, manajemen sumber daya manusia (MSDM) berkenaan dengan kegiatan-kegiatan dalam mengelola sumberdaya manusia (SDM) yang dibutuhkan perusahaan, mulai rekruitmen sampai pemensiunan. Sebagai cabang dari manajemen, maka MSDM merupakan upaya pemanfaatan SDM untuk mencapai tujuan organisasi, yang sekaligus juga dapat membantu para pekerja untuk mencapai tujuan-tujuan pribadinya. Kedua tujuan di atas (organisasional dan individual) bukanlah dua hal yang terpisah tetapi menyatu, dalam arti pencapaian tujuan yang satu tidak boleh mengorbankan tujuan yang lainnya. Di-bandingkan sumber daya lainnya, SDM mempunyai daya efektivitas yang lebih besar terhadap pencapaian tujuan organisasional. Keberhasilan suatu organisasi banyak tergantung kemampuannya dalam mengelola SDM. 1.2. Tujuan Menjelaskan lima komponen sistem managemen sumberdaya manusia Memahami isu-isu yang berpengaruh terhadap rekrutmen dan tahapan-tahapan dalam proses seleksi Memahami pengaruh penilaian kinerja terhadap motivasi karyawan Memahami pentingnya pelatihan dan pengembangan untuk membangun kemampuan, ketrampilan, dan pengetahuan karyawan Manejemen Sumberdaya Manusia

Menjelaskan bagaimana pengupahan yang adil dapat mening-katkan motivasi karyawan Memahami pentingnya hubungan industrial dalam mewujudkan tujuan perusahaan 1.3. Definisi Boone & Kurtz (2007:422),manajemen sumber daya manusia adalah fungsi untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan karyawan yang memiliki kualifikasi untuk melaksanakan aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuantujuan organisasi. Simamora (2006:4), manajemen sumber daya manusia (human resources management) adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan.. 2.FUNGSI POKOK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Fungsi pokok dari manajemen sumber daya manusia dapat dikelompokan kedalam; perencanaan SDM, rekrutmen dan seleksi, orientasi, pelatihan, dan pengembangan, kompensasi, dan pemutusan hubunga kerja. 2.1. Perencanaan SDM Mathis & Jackson (2001:55) perencanaan SDM adalah proses analisis dan identifikasi tersedianya dan kebutuhan akan SDM sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.. Perencanaan sumberdaya manusia mencakup peramalan kebutuhan tenaga kerja di masa mendatang dari berbagai kategori pekerjaan, membandingkan kebutuhan SDM dengan kemampuan tenaga kerja yang ada, serta aspek pengembangan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja. Menurut Mangkunegara (200) secara sistematis perencanaan SDM mencakup penyusunan anggaran tenaga kerja ( manpower budgeting) dan penyusunan program tenaga kerja (manpower programming). Penyusunan anggaran tenaga kerja disebut juga penyusunan formasi berupaya memadukan jumlah tenaga kerja yang tersedia dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Di dalamnya termasuk upaya menentukan SDM yang bagaimana yang dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Hal ini harus dikaitkan dengan rencana-rencana pengembangan bisnis, dengan memperhatikan perubahan lingkungan, kondisi organisasi, dan kondisi tenaga kerja. Untuk jangka pendek dapat menggunakan teknik anggaran dan beban kerja. Sedang untuk jangka panjang dapat menggunakan teknik permintaan unit kerja, model probabilita, analisis trend dan sebagainya. Penyusunan program tenaga kerja merupakan kegiatan untuk mengisi formasi dalam kategori pekerjaan tertentu yang tersedia. Faktor yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan formasi antara lain ketidakhadiran, perputaran karyawan, tingkat produktivitas, mutasi/rotasi. Pengisian formasi tenaga kerja secara tepat dapat dihindari dampak negatif dari kekurangan ataupun kelebihan jumlah tenaga kerja. 82

2.2. Rekrutmen dan Seleksi. Rekrutmen adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna memenuhi kebutuhan perusahaan. Menemukan kandidat yang tepat untuk suatu pekerjaan bukanlah pekerjaan yang mudah. Terdapat dua sumber rekrutmen yaitu dari dalam dan dari luar perusahaan. Melalui kebijakan rekruitmen dari dalam (internal) berarti memberi kesempatan kepada karyawan yang ada untuk mengisi lowongan jabatan. Kebijakan ini akan lebih memotivasi karyawan untuk mencapai kinerja yang tinggi apabila ia mempunyai harapan bahwa kinerja yang baik akan berpeluang memperoleh imbalan berupa promosi. Melalui kebijakan rekruitmen dari luar (eksternal) berarti lowongan jabatan diberikan kepada orang-orang yang saat ini tidak menjadi karyawannya. Sumber rekruitmen eksternal dapat dilakukan melalui berbagai saluran diantaranya adalah: Memasang iklan Meminta bantuan konsultan personalia Meminta bantuan kantor penempatan tenaga kerja Memberikan bea siswa kepada pelajar atau mahasiswa Menggunakan perantaraan relasi bisnis perusahaan Menggunakan perantaraan karyawan perusahaan sendiri Seleksi adalah untuk cara untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang paling cocok dengan lowongan yang ditawarkan. Beberapa tekhnik seleksi yang lazim digunakan adalah sebagai berikut: a. Formulir Lamaran (aplications forms). Formulir lamaran berfungsi sebagai saringan pertama dalam proses pelaksanaan seleksi, apakah seorang pelamar dapat melanjutkan pada tahap seleksi berikutnya. b. Tes atau Ujian. Tes atau ujian dapat dilakukan secara tertulis maupun praktek sesuai dengan tujuannya. c. Referensi Pelamar. Referensi pelamar dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya; mendatangai atasan /majikan pelamar sebelumnya atau temantemannya, melalui surat kepada orang-orang yang banyak tahun diri calon, atau melalui kontak tetelpon. d. Wawancara. Wawancara digunakan untuk mengetahui dan melengkapi berbagai informasi dari calon diantaranya data pribadi, motivasi, sopan santun, penampilan, sikap dan sebagainya. 2.3. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan. Orientasi merupakan aktivitas pemberian kesempatan untuk beradaptasi dengan pekerjaan berikut budaya kerja perusahaan tersebut. Simamora (1997) membagi orientasi menjadi dua yaitu, tahap induksi dan tahap sosialisasi. Dalam tahap induksi karyawan baru mempelajari apa yang akan dilakukan, dimana tempat mereka meminta bantuan, serta peraturan, kebijakan, serta prosdur kerja dan sebagainya. Dalam tahap sosialisasi karyawan baru mempelajari, norma, sistem nilai, da pola perilaku yang disyaratkanoleh organisasi. Orientasi karyawan baru mempunyai beberapa tujuan, yaitu : untuk mempelajari prosedur/mekanisme pekerjaan penjalinan hubungan dengan atasan dan bawahan serta sesama karyawan memberikan karyawan perasaan memiliki dengan memperliha kan bagaimana pekerjaan mereka sejalan dengan keseluruhan organisasi mengurangi jumlah stres dan kegelisahan yang dialami karyawan baru mengurangi biaya start-up 83

Pelatihan adalah proses untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia melalui perubahan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik karyawan yang sesuai dengan pekerjaan. Tujuan pelatihan antara lain untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan agar kompeten dalam pekerjaan, memperbaiki kinerja, memutakhirkan keahlian, mempersiapkan karyawan untuk promosi, memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi. Pelatihan yang tidak dikuti oleh pengembangan karir akan mengasilkan tenaga kerja yang kontra produktif. Setiap perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan akan memunculkan intensitas kebutuhan-kebutuhan pengembangan. Karena itu setiap karyawan lebih-lebih yang berbakat dan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kenajuan perusahaan harus diberi kesempatan mengembangakan karirnya. Cara yang lazim digunakan adalah dengan mempro mosikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi atau menugaskan pada pekerjaan yang lebih besar tantangan dan tanggung jawabnya. 2.4 Penilain Kinerja Penilaian kinerja yaitu evaluasi atas kinerja seorang karyawan dengan membandingkan prestasi kerja aktual dengan yang diinginkan. Berdasarkan evaluasi ini, manager mengidentifikasi kontribusi para karyawan pada organisasi. Hal ini berdampak pada suatu keputusan personalia yang berpengaruh terhadap status karyawan yang terkait dengan kemungkinan peringatan, pemecatan, promosi, demosi, pemindahan, peningkatan atau penurunan gaji maupun program pelatihan dan pengembangan Penilaian kinerja dilakukan dengan tujuan: Menjadisi dasar bagi pemberian imbalan (reward) Membangun dan meningkatkan hubungan antar karyawan Memberikan pemahaman yang jelas dan konkrit tentang prestasi riil dan harapan atasan Memberikan feedback bagi rencana perbaikan dan peningkatan kinerja. Apabila tujuan-tujuan di atas dapat diealisasikan, maka penilaiaan kinerja akan dapat memberikan sejumlah manfaat diantaranya adalah: Sistem penilaian memungkinkan strategi dan tujuan organisasi diterjemahkan ke dalam tujuan dan standar pekerjaan. Memberikan kontribusi bagi produktifitas dan keuntungan organisasi melalui pengembangan kinerja individu. Memungkinkan manajer mengatur orang-orang dengan cara yang sistematis melalui manajemen dan sistem evaluasi/penilaian kinerja terintegrasi. Membantu manajemen dalam memutuskan kenaikan gaji yang seimbang antara tingkat prestasi dan tingkat gaji. Mengenal karyawan yang berpotensi untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar, baik untuk masa serkarang maupun masa yang akan datang, dan memberikan bimbingan mengenai apa yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa potensinya bisa makin berkembang. 2.5 Kompensasi/ Imbalan. Salah satu fungsi penting dalam manajemen SDM adalah penentuan kompensasi bagi karyawannya. Kompensasi berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial dan non finansial yang diterima para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi. Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa /imbalan atas tenaga dan pikiran yang telah mereka sumbangkan kepada 84

organisasi. Kompensasi merupakan elemen pengendalian dan motivasi bagi karyawan. Kompensasi juga memberi penguatan perilaku karyawan yang telah memberi kontribusi positif bagi organisasi. Jadi kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yg diberikannya kepada perusahaan. Terminologi kompensasi adalah sebagai berikut: a. Upah dan gaji, (wages and salary ) Sistem apapun yang dipilih, pengupahan harus menarik (membuat betah), dan memotivasi karyawan, untuk itu upah; Harus bersaing, dalam arti upah harus disesuaikan dengan tingkat pasaran yang berlaku, agar dapat menarik staf yang berkualitas. Secara intern dianggap adil, dalam arti upah tidak hanya harus adil tetapi juga harus dirasakan adil. Sesuai dengan tingkat prestasi, karena upah merupakan alat motivasi yang paling efektif, walaupun bukan satu-satunya dan tidak bertahan lama. b. Tunjangan (Fringe benefit) Tunjangan adalah pembayaran-pembayaran (payments) dan jasa-jasa ( services) yang melindungi dan melengkapi gaji pokok. Tunjangan dibedakan menjadi 3 (Simamora, 1997) yaitu; 1) tunjangan yang menggantikan pendapatan seperti pensiun; 2) tunjangan-tunjangan yang memberikan rasa aman, seperti tunjangan kesehatan; 3) Tunjangan lainnya seperti pembayaran biaya sekolah, biaya liburan. c. Insentif (incentive) Insentif adalah program kompensasi yang mengkaitkan bayaran dengan produktivitas, seperti komisi, bonus, pembagian keuntungan. Tujuan utama program insentif adalah mendorpong dan mengimbali produktivitas karyawan dan efektivitas biaya. Insentif ini dapat dikaitkan dengan produktivitas individu maupun kelompok. d. Fasilitas Contoh fasilitas adalah rumah dinas, mobil perusahaan, keanggotaan klub, tempat parkir khusus. Adapun tujuan kompensasi adalah; Memikat (calon) karyawan sehingga diperoleh karyawan yang berkualitas Mempertahankan karyawan yang ada agar tidak keluar. Memotivasi agar mengejar kinerja tinggi Menguatkan perilaku positif spt;disiplin, kesetiaan 8. Pemutusan Hubungan Kerja Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena sesuatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dan pengusaha. PHK dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu; 1. Keinginan manajemen dengan alasan pengurangan buruh, penundaan pekerjaan, pelanggaran disiplin, pelanggaran kejahatan, sakit menahun dan berkepanjangan, dan mangkir tidak sah. 2. Keinginan buruh, dengan alasan tidak mendapatkan peker jaan yang cukup, tidak dipenuhinyanya hak, terancam, dsb 3. Putus demi hukum, dalam arti putus dengan sendirinya tanpa adanya tindakan salah satu pihak, baik pekerja maupun manajemen yang ditujukan untuk itu. misalnya karena telah memasuki usia pensiun, buruh meninggal dunia, kontrak habis. 4. Putus karena keputusan pengadilan. Baik pihak pekerja maupun pihak manajemen berdasarkan alasan penting dapat mengajukan permintaan secara tertulis kepada pengadilan negeri di tempat kediamannya untuk menyatakan perjanjian kerja putus. 85

Secara umum hak-hak pekerja atau karyawan yang di PHK meliputi: a. Uang pesangon (UP) adalah pembayaran berupa uang dari pengusaha kepada pekerja sebagai akibat adanya PHK. b. Uang penghargaan masa kerja (UPMK) adalah uang j asa sebagai penghargaan pengusaha kepada pekerja yang dikaitkan dengan lamanya masa kerja. c. Uang Penggantian Hak (UPH) adalah pembayaran berupa uang dari pengusaha kepada pekerja sebagai penggantian istirahat tahunan, istirahat panjang, biaya perjalanan pulang, ketempat dimana pekerja diterima bekerja, fasilitas pengobatan, fasilitas perumahan dan lain-lain sebagai akibat adanya pengakhiran hubungan kerja REFERENSI Alma, Buchari. 2009. Pengantar Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. Boone & Kurtz. 2002. Pengantar Bisnis, Jilid I & II. Jakarta: Penerbit Erlangga. Jatmiko.2005. Pengantar Bisnis. Malang: UMM Press. Nickels, William G., Jam M. Hugh dan Susan M. Hugh. 2004. Pengantar Bisnis: Understanding Business. Jakarta: Salemba Empat. Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga. Yogyakatra: STIE YKPN PROPAGASI A. Latihan dan Diskusi (studi kasus ) 1. Bagaimana pendapat Anda tentang mengisi lowongan pekerjaan dengan orang dalam, apakah akan lebih baik pengaruhnya terhadap perusahaan dan juga terhadap masyarakat secara umum? Berikan alasannya 2. Bagaimana cara pengembangan karyawan, yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. 3. Bagaimana sebaiknya, agar karyawan tidak pindah ke perusahaan lain? Pentingkah itu dilakukan? B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri) 1. Kompensasi merupakan elemen pengendalian dan motivasi bagi karyawan. a. Apa yang dimaksud dengan kompensasi b. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi 2. Salah satu fungsi MSDM adalah penilaian kinerja. a. Apa yang dimaksud dengan penilaian kinerja b. Sebutkan tujuan penilaian kinerja 3. Salah satu aspek penting dalam MSDM adalah pelatihan dan pengembangan SDM 86

a. Apakah pelatihan dan pengembangan merupakan tanggung jawab departemen SDM? Jelaskan alasannya! b. Mengapa pelatihan dan pengembangan SDM diperlukan? Jelaskan 4. MSDM diperlukan bagi semua organisasi tanpa kecuali a. Jelaskan arti pentingnya manajemen sumberdaya manusia (MSDM) bagi organisasi bisnis b. Bagaimana posisi MSDM dalam manajemen? Jelaskan 5. Salah satu aspek penting dalam MSDM adalah pelatihan dan pengembangan SDM a. Apakah pelatihan dan pengembangan merupakan tanggung jawab departemen SDM? Jelaskan alasannya! b. Mengapa pelatihan dan pengembangan SDM diperlukan? Jelaskan! 87