MATRIK SYLABUS PELATIHAN SETRAWAN

dokumen-dokumen yang mirip
MATRIK KURIKULUM PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING DESA

MATRIK KURIKULUM PELATIHAN TENAGA AHLI DAN PENDAMPING PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

PB 1. Visi Undang-undang Desa

Modul Pelatihan Setrawan

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik

Pengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

UU No. 6 Tahun 2014 kesatuan masyarakat hukum berwenang untuk mengatur dan mengurus

MANAJEMEN DAN TEKNIS PENDAMPING KAWASAN PERDESAAN

KEPALA DESA MIAU MERAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DESA MIAU MERAH NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG

TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

KEPALA DESA MIAU MERAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DESA MIAU MERAH NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

KEPALA DESA KEHIDUPAN BARU KABUPATEN BATANG HARI PERATURAN DESA KEHIDUPAN BARU NOMOR : 05 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DESA KALIJAGA TIMUR

PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2015 menurut Undang-undang No.6 Tahun menteri Desa No.21 tahun 2015 tentang prioritas penggunaan

MENGEMBANGKAN DEMOKRATISASI DESA. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia

Lex Et Societatis Vol. V/No. 9/Nov/2017

MEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN DESA MELALUI UNDANG-UNDANG DESA Oleh : Mardisontori, LLM *

KEPALA DESA RARANG SELATAN KECAMATAN TERARA KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DESA RARANG SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2017

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA PLD PENDAMPINGAN DESA

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPALA DESA BADAMITA KABUPATEN BANJARNEGARA PERATURAN DESA BADAMITA NOMOR : 03 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2017

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

KEPALA DESA CINTAKARYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA TERM OF REFERENCE (TOR) PENDAMPING DESA

Disampaikan pada: SOSIALISASI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA dan TRANSISI PNPM MANDIRI Jakarta, 30 April 2015

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

KEPALA DESA GADUNG KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh: Bito Wikantosa Kasubdit Perencanaan dan Pembangunan Partisipatif

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi i

MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI POKOK-POKOK PIKIRAN MENGENAI REVITALISASI PERAN PENDAMPING DALAM MEWUJUDKAN DESA KUAT DAN MANDIRI

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

Perencanaan. Bab3. Penyusunan perencanaan Pembangunan Desa melalui Musyawarah Desa. Pembentukan Tim Penyusunan RPJM Desa

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Bab8 Pembinaan dan Pengawasan

Hari Prasetyo Controll and Analysis Program Implementation Specialist Tim Advisory PNPM Mandiri Perkotaan.

PANDUAN TEKNIS REKRUTMEN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL DALAM RANGKA PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

DESA PANDA KABUPATEN BIMA PERATURAN DESA PANDA NOMOR 1 TAHUN Tentang

A. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

Perspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015

PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN ANGGARAN 2017

KEPALA DESA LICIN KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA LICIN NOMOR 7 TAHUN 2015 T E N T A N G

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

-2- No.1934, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tenta

MEWUJUDKAN TATAKELOLA PEMERINTAHAN DESA

KEPALA DESA BENCULUK KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA BENCULUK NOMOR TAHUN 2016

SALINAN KEPALA DESA CLURING KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA CLURING NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA TENGAH KECAMATAN MAMBORO DESA WENDEWA UTARA PERATURAN DESA NOMOR 01 TAHUN 2016

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi i

2016, No Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor

Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP dan Kementerian PPN/BAPPENAS

KEPALA DESA CLURING KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI

KEPALA DESA CINTAKARYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

KEPALA DESA SEMPU KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA SEMPU NOMOR : 4 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN KEPALA DESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DESA GIRIPANGGUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG. RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKPDes)TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 10 SERI E

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

KEPALA DESA CIBITUNG KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN SUKABUMI PERATURAN DESA CIBITUNG NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

Perspektif Kemendes No. 2 dan 4 Tahun 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG,

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

PENDAMPING DESA. oleh: Ahmad Erani Yustika

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

UNDANG-UNDANG DESA, REGULASI YANG MEMBEBANI DESA.

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA

TRANSFORMASI DESA PENGUATAN PARTISIPASI WARGA DALAM PEMBANGUNAN, PEMERINTAHAN DAN KELOLA DANA DESA. Arie Sujito

Transkripsi:

MATRIK SYLABUS PELATIHAN SETRAWAN Implementasi Undang-Undang Nomor 6 tentang

Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahiim Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT dengan rahmatnya bahwa Modul Pelatihan Setrawan Program Pendampingan dalam rangka fasilitasi implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang telah hadir dihadapan pembaca. Secara umum modul pelatihan ini dimaksudkan untuk menyiapkan setrawan dalam melaksanakan tugas fasilitasi implementasi Undang Undang di lokasi pilot project Program Pendampingan di 5 Provinsi yaitu : Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), tugas yang wajib diemban adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara (Pasal 2). Harapan dari kehadiran modul pelatihan ini dapat memenuhi kebutuhan semua pihak dalam rangka mendorong peningkatan kapasitas setrawan sebagai Pegawai Negeri Sipil yang mampu melakukan fasilitasi pendampingan desa sesuai dengan kebutuhan, kondisi sosial masyarakat dan peraturan yang berlaku. Selain itu harapannya Modul Pelatihan ini bisa menjadi bahan referensi bagi pelaku pemerintahan baik di nasional, provinsi, kabupaten, desa, masyarakat dan pemangku kepentingan lain dalam upaya memfasilitasi implementasi Undang-Undang No. 6 tahun 2014 tentang. DIREKTUR JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika i

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi A. LATAR BELAKANG 1. Tujuan Intruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) B. RUANG LINGKUP C. TUJUAN PELATIHAN D. STRUKTUR PELATIHAN E. SUSUNAN MATERI PELATIHAN F. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN Pokok Bahasan 1 : UU Sebagai Jalan Transformasi Sosial Pokok Bahasan 2 : Konsep Inklusi dan Optimasi Peran Kelompok Marginal Pokok Bahasan 3 : Adat Dalam Bingkai Kebhinekaan Indonesia Pokok Bahasan 4 : Optimasii hak Asal-Usul & Kewenangan Lokal Skala Pokok Bahasan 5 : Demokratisasi Tata Kelola Kelembagaan Pokok Bahasan 6 : Orientasi dan Tujuan Pokok Bahasan 7 : Pengembangan Aset dan Ekonomi Pokok Bahasan 8 : Citra Diri Setrawan i ii 1 2 3 4 5 7 ii

MATRIKS KURIKULUM PELATIHAN SETRAWAN DALAM PROGRAM PENDAMPINGAN DESA A. LATAR BELAKANG Dalam pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang dan peraturan pelaksanaannya membutuhkan kesiapan pemangku kepentingan baik Pemerintah Daerah, Pemerintah, masyarakat dan pendamping agar berjalan secara efektif. Peningkatan kapasitas setrawan ( PNS) sebagai akseletator pembangunan dan pendampingan desa menjadi salah satu aspek penting yang dapat membantu pencapai tujuan dan target pelaksanaan UU secara optimal. Kapasitas setrawan selaku pendampingan desa yang dimaksud mencakup: (1) pengetahuan tentang kebijakan UU ; (2) keterampilan memfasilitasi pemerintah desa dalam mendorong tatakelola pemerintah desa yang baik; (3) keterampilan tugas-tugas teknis pemberdayaan masyarakat; dan (4) sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi pendampingan dan tuntutan UU. Dalam meningkatkan kinerja pendampingan tercermin dari komitmen, tanggung jawab dan keterampilan untuk mewujudkan tatakelola desa yang mampu mendorong kemandirian pemerintah desa dan masyarakat melalui pendekatan partisipatif. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang pasal 128 huruf dijelaskan bahwa pendampingan masyarakat desa secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten / kota dan dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat, dan/atau pihak ketiga. Terkait pendampingan tersebut dapat dijelasakan sebagai berikut : (1) Pemerintah dan pemerintah daerah menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat dengan pendampingan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan. (2) Pendampingan masyarakat dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat, dan/atau pihak ketiga. (3) Camat atau sebutan lain melakukan koordinasi pendampingan masyarakat di wilayahnya. Selanjutnya dalam pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2015 tentang Kementerian, PDT dan Transmigrasi Pasal 10 huruf (d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasar, 1

pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan sarana prasarana desa serta pemberdayaan masyarakat. Salah satu sarana untuk meningkatkan kompetensi pemangku kepentingan dalam memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat ditentukan oleh berbagai faktor yang terkait langsung dengan pengelolaan proses pelatihan atau pembelajaran (latar belakang peserta, materi, metode, media dan penilaian pembelajaran) maupun pengelolaan kegiatan (manajemen) dalam penyelenggaraan pelatihan. Hal ini tercermin dalam kurikulum (Garis-Garis Besar Program Pelatihan) yang dirancang sesuai dengan kebutuhan peningkatan kapasitas Setrawan pendamping desa. Persoalan kualitas pelatih dan penyelenggraan termasuk manajemen pelatihan seringkali menjadi penting dalam mendukung pencapian tujuan pembelajaran. Dengan demikian, keseluruhan unsur dalam pembelajaran harus diperhatikan secara seksama dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan pelatihan khususnya oleh penyelenggara pelatihan. Atas dasar hal tersebut, dalam rangka mendukung pelaksanaan UU dan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang menginisiasi penyelenggaraan pelatihan setrawan dalam rangka pendampingan desa untuk mendorong mendukung implementasi UU. Diharapkan dalam pelatihan ini dapat menghasilkan setrawan pendampingan desa yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai untuk membantu pemerintah daerah dan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa secara profesional, efektif dan efisien, akuntabel, terbuka dan bertanggungjawab. B. RUANG LINGKUP Kurikulum Pelatihan Setrawan disusun dengan maksud memberikan kerangka acuan dalam penyelenggaraan pelatihan Setrawan sebagai Pendampingan agar siap mengawal pendampingan implementasi UU. Selanjutnya, dalam rangka mempersiapkan dan melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Setrawan Pendamping maka disusun paket pelatihan yang terdiri dari: (1) Petunjuk Penyelenggaraan Pelatihan Setrawan; (2) Matrik Kurikulum Pelatihan Setrawan; 2

(3) Panduan Pelatih dalam memfasilitasi proses pembelajaran bagi Setrawan. C. TUJUAN PELATIHAN Tujuan Pelatihan Setrawan dalam Implementasi Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang, yaitu: 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Peserta memiliki kompetensi Sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam memfasilitasi implementasi Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Memahami perspektif dan semangat Implementasi Undang-Undang ; (2) Memahami peran fungsi setrawan selaku PNS dalam Pengorganisasian dan pemberdayaan masyarakat; (3) Terampil dalam memfasilitasi pemerintahan kabupaten dalam implementasi Undang-Undang ; (4) Terampil dalam memfasilitasi pemerintahan desa dan masyarakat mengelola pembangunan desa; (5) Terampil dalam memfasilitasi pemerintahan desa dan masyarakat dalam Pengelolaan Keuangan ; (6) Terampil dalam memfasilitasi Pemerintah dan BPD dalam menyusun RPJM dan RKP; (7) Terampil dalam memfasilitasi Pemerintah dan BPD dalam menyusun Peraturan ; (8) Terampil menyusun langkah strategis untuk transformasi desa 3

D. STRUKTUR PELATIHAN Bagian I Persfektif Undang Undang Bagian II Implementasi Undang Undang Bagian III Pendampingan PB.1. UU sebagai jalan Transformasi Sosial PB.4. Optimalisasi Hak Asal-Usul & Kewenangan Lokal Skala PB.8. Citra Diri Setrawan PB.2. Promosi Inklusi Sosial dan Optimas Peran Kelompok Termarjinalkan PB.5. Demokratisasi dan Tata Kelola Kelembagaan PB.6. Orientasi dan Tujuan PEMBULATAN & RKTL PB.3. Adat dalam Bingkai Kebhinekaan Indonesia PB.7. Pengembangan Ekonomi UMPAN BALIK 4

E. SUSUNAN MATERI PELATIHAN No POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN KOMPETENSI JAMPEL Pengetahuan Keterampilan Sikap 1 2 3 4 5 Dinamika Kelompok dan Pengorganisasian Peserta Kegiatan Pre-Test Perkenalan Tujuan Pelatihan dan Ungkapan Harapan Diri Peserta Tdk dihitung sebagai materi 1. UU Sebagai Jalan Menuju Transformasi Sosial 1.1 UU : Syarat Transformasi 90 1.2 Perkembangan paradigma tentang desa 90 2. UU dalam Promosi Inklusi Sosial 3. Adat Dalam Bingkai Kebhinekaan 4 Optimasii hak Asal-Usul & 1.3 Ruang-ruang strategis untuk mengoptimalisasi UU 2.1. Konsep Inklusi sosial dalam konteks implementasi UU. 45 90 2.2. Analisa sosial untuk Optimasi Ruang 90 Inklusi Kelompok Marginal Nomenklatur pengakuan desa adat 135 4.1. Pemetaan hak bawaan sesuai asalusul dan urusan lokal berskala desa 90 5

No POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN KOMPETENSI JAMPEL Pengetahuan Keterampilan Sikap 1 2 3 4 5 Kewenangan 4.2. Kewenangan tugas dari supra desa 45 Lokal Skala 4.3. Pelembagaan Kewenangan desa. 45 5 Demokratisasi Tata Kelola 5.1. Demokratisasi Tata Kelola Kelembagaan 90 Kelembagaan 5.2. Tata Kelola dan Kelengkapan 45 Peraturan 6 Orientasi dan 6.1. Fasilitasi Perencanaan 90 Tujuan Pembangunan 6.2. Peran Pendampingan Dalam 90 Pengelolaan Anggaran 6.3. Mengawal Pelaksanaan Kegiatan 45 7 Pengembangan 7.1. Potensi dan aset ekonomi desa 90 Ekonomi 7.2. BUM sebagai pendorong 90 pengembangan ekonomi desa 8 Citra Diri setrawan 8.1. Identifikasi Citra Diri Setrrawan 45 Wrap Up dan Post Test 8.2. Teknik mengembangkan citra diri sebagai coomunity organizer sesui dengan kebutuhan visoning desa yang mengacu pada mandat UU. Peyimpulan pokok pokok materi sebelum Post test 45 Tdk dihitung sebagai 6

No POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN KOMPETENSI JAMPEL Pengetahuan Keterampilan Sikap 1 2 3 4 5 materi JUMLAH JAM PELAJARAN (Menit) 1350 F. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PELATIHAN (SILABUS) Alur pelatihan Setrawan Pendampingan dimulai dengan meletakkan Perspektif kepada para calon setrawan pendamping desa tentang UU sebagai sebagai jalan masuk dan prasarat terwujudnya keselamatan hidup rakyat di perdesaan. Untuk melakukan hal tersebut, paling tidak ada 5 syarat perubahan yang harus dilakukan oleh calon setrawan pendamping desa untuk mendorong terjadinya transformasi di desa. Langkah berikutnya calon setrawan pendamping desa diberikan pemahaman tentang tantangan dan peluang yang dapat dimanfaatkan dalam mengimplementasikan UU, serta perannya sebagai fasilitator dan pengorganisir masyarakat yang secara bertahap ditumbuhkan melalui materi Citra Diri seorang pendamping desa. Tumbuhnya kesadaran dan komitmen Setrawan Pendamping akan tugasnya mendorong dan mewujudkan desa sebagai self governing community melalui proses village driven development harus dibarengi dengan Pengetahuan,ketrampilan dan sikap yang memadai dalam memfasilitasi implementasi UU, mulai dari perencanaan hingga pengawasan. Oleh karenanya calon Setrawan Pendamping desa diberikan materi yang bersifat teknis terkait implementasi UU, seperti keuangan, RPJM, RKP, Bumdes, Peraturan di dll. Secara keseluruhan dalam kurikulum Pelatihan Setrawan Pendampingan seluruh materi yang diberikan dibingkai dengan perspektif POD, Pengorganisasian masyarakat (CO), deliberatif, dan Advokasi dalam pembahasan dan analisa materinya. Adapun secara rinci keseluruhan materi tersebut dituangkan dalam matrik kurikulum pelatihan setrawan sebagai berikut; 7

No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan) Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 1. UU sebagai jalan Mampu memahami 1.1. UU : Syarat penting 1. Mampu menjelaskan latar Curah hand out 90 Transformasi Sosial struktur UU, asas terjadinya transformasi Pendapat & Bahan prinsip dasar UU desa. belakang dan visi terbitnya desa pemantulan Bacaan Mampu memahami dan UU No.6 Tahun 2014 merumuskan strategi kebijakan UU dan perubahan-perubahan kebijakan yang ada. 2. Mampu menjelaskan pengertian azas rekognisi dan subsidiaritas dan Tanya-jawab Wrap up implementasinya dalam kehidupan berdesa 3. Mampu menganalisa perubahan kebijakan dan merumuskan strategi kebijakan terkait implementasi UU desa. Mampu mengenali dan memahami paradigma desa baru sebagai self governing community dan local self government. 1 Mampu menjelaskan paradigma desa baru sesuai dengan UU 1.2. UU, Paradigma Baru tentang 90 2 Mampu enemukenaii praktek-praktek terbaik perkembangan desa berdasarkan paradigma 8

Mampu menemu kenali ruang-ruang strategis dan rumusan strategi untuk mengoptimalisasi UU No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan) Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 desa baru sesuai Undangundang 1 Mampu menemu kenali dan menjelaskan ruangruang strategis untuk mengoptimalisasi UU 2 Mampu menjelaskan langkah transformasi sosial di tingkat desa yang bisa dilakukan. 3 Merumuskan rencana tindak lanjut dalam kerangka strategi mewujudkan transformasi desa. 1.3. Ruang-ruang strategis Implementasi UU 45 2 Inklusi Sosial dan Optimasi Peran Kelompok Rentan Mampu menjelasakan persepktif dan konsep inklusi sosial yang terkait dengan UU 1. Menjelaskan konsep dasar, prinsip dan indikator inklusi sosial 2. Menjelaskan pasal-pasal dalam UU yang terkait dengan Inklusi sosial 1. Mampu identifikasi ketimpangan sosial, ekonomi, budaya yang ada 2.1. Inklusi Sosial dalam Implementasi UU 3. Analisa Sosial untuk Optimasi Ruang Inklusi untuk Kelompok Marjinal Ceramah, Curah pendapat Permainan Curah pendapat Diskusi Media tayang Lembar infromasi 90 9

No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan) Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 di desa dan faktor-faktor kelompok penyebabnya. 2. Mampu identifikasi keterlibatan (partisipasi) warga desa perempuan, anak, kelompok adat dan kelompok rentan dalam perencanaan desa. 3. Mampu merancang strategi optimasi ruangruang keterlibatan permempuan, anak, kelompok adat dan kelompok rentan (termajinalkan) dalam proses perencanaan, pengawasan pembangunan desa. 3 Adat Dalam Bingkai Kebhinekaan Mampu menjelasakan landasan filosofis, sosiologis-historis, dan yuridis nomenklatur desa adat 1. Mampu menjelaskan dasar pemikiran dan arti strategis munculnya nomenklatur desa adat bagi kelangsungan hidup masyarakat hukum adat di Indonesia Curah pendapat Diskusi kelompok pemaparan 90 10

No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan) Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 2. Mampu menjelaskan persamaan dan perbedaan nomenklatur desa dan desa adat dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan 3. Mampu menjelaskan faktor faktor penyebab belum optimalnya implementasi nomenklatur desa adat 4. Mampu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengoptimalkan nomenklatur desa adat 4 Optimalisasi hak asal-usul & kewenangan lokal skala desa Mampu memahami esensi dan ruang lingkup kewenangan desa (hak asal-usul dan kewenangan lokal berskala desa) sebagai perangkat membangun desa yang 1. Dapat mengidentifikasi dan merumuskan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa 4.1 Pemetaan hak bawaan sesuai asal-usul dan urusan lokal berskala desa Disko Pleno Meta Plan Kertas Plano Cerita kasus 45 11

No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan) Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 kuat, maju, mandiri dan 4.2 Kewenangan tugas dari 45 1. Mampu identifikasi dan demokratis supra desa merumuskan kewenangan supra desa berdasarkan UU dan di regulasi lainnya. 2. Mampu menemukan praktek kewenangan supra desa berdasarkan UU dan peluang menata kembali pola relasi desasupra desa yang akan dijalanakan 3. Mampu merumuskan strategi pola relasi desasupra desa yang akan dijalanakan Disko Pleno Meta Plan Kertas Plano Cerita kasus 1. Dapat menjelaskan pentingnya pelembagaan kewenangan desa (regulasi desa) dalam perspektif azas UU 2. Dapat menjelaskan tahapan pelembagaan kewenangan desa 4.3 Pelembagaan Kewenangan. Disko Pleno Power Point Meta Plan Kertas Plano Cerita kasus 45 12

No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan) Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 5. Demokratisasi dan Tata Kelola Kelembagaan 1. Mampu menjelaskan tentang hakekat 5.1. Demokratisasi tata kelola kelembagaan desa Meta Plan Kertas 90 Mampu memahami Kelembagaan sebagai Tata Kelola yang Demokratis. kelembagaan desa yang demokratis dan sistem kepemimpinan desa; 2. Mampu mengidentifikasi bentuk/sosok demokrasi desa yang tepat dengan konteks kekinian dan konteks local. 3. Mampu mengenal relasi yang demokratis dalam hubungan antara kepala desa, BPD, dan masyarat 4. Mampu mengenali expresi dan wahana ruang publik sebagai meanifestasi dari demokrasi deliberatif, Tanya Jawab, Curah pendapat Plano Cerita kasus 1. Mampu menjelaskan pengertian, jenis dan kedudukan Peraturan di ; 2. Mampu menjelaskan kewenangan, fungsi dan cakupan materi Peraturan 5.2. Tata Kelola dan Kelengkapan Peraturan Tanya Jawab, Disko Curah pendapat 45 13

No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan) Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 ; 3. Mampu menjelaskan landasan, tahap dan tata cara penyusunan Peratun 6 Orientasi dan Tujuan Memahami hubungan antara Azas (Rekognisi dan Subsidiaritas), Kewenangan, Tujuan dengan Perencanaan 1. Mampu menjelaskan pokok penting Pedoman terkait dengan Perencanaan sebagai tahapan proses Pembagunan yang partisipatif. 2. Mampu menjelaskan bentuk-bentuk partisipasi dan keswadayaan masyararakat dalam Perencanaan sebagai wujud nyata pengakuan hak-hak rakyat atas pembanguan 3. Mampu menjelaskan halhal strategis pendampingan dan 6.1. Fasilitasi Perencanaan Disko Pleno 90 14

No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan) Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 fasilitasi Perencanaan yang harus dilakukan Setrawan 1. Mampu mengemukakan pokok-pokok penting terkati ketentuan pengelolaan keuangan sesuai peraturan dan regulasi yang ada 2. Mampu menjelaskan APB sebagai hulu kebijakan pembangunan 3. Menjelaskan aspirasi dan kepentingan rakyat sebagai basis legitimasi APB 4. Mampu menemukenali potensi konflik terkait anggaran dan keuangan 5. Mampu menjelaskan langkah taktis Setrategis dalam fasilitasi proses Penganggaran dan pengelolaan keuangan 6.2. Peran Pendampingan dalam Pengelolaan Anggaran Disko Pleno 90 15

No Materi Pelatihan Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Metode Media Waktu (Pokok Bahasan) Bahasan 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Dapat menjelaskan tahaptahap Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan sebagai mekanisme untuk mewujudkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik 2. Bisa menjelaskan peran Setrawan dalam ikut mengawal Pelaksanaan 3. Mampu mengetahui cara dan tindakan yang tepat dalam melaksanakan misi strategis pengawalan Pelaksanaan 6.3. Mengawal Pelaksanaan Brainstromin g Pleno Curah Pendapat Disko 45 7 Pembangunan Ekonomi Memahami Perencanaan sebagai sarana keberpihakan terhadap rakyat. Memahami Kaitan Perencanaan 1. Menjelaskan keterkaitan partisipasi warga pada perencanaan pembangunan desa merupakan peluang warga untuk menentukan tujuan 7.1. Potensi dan Aset Ekonomi Simulasi Disko Curah ide pleno Kertas plano dan alat tulis 90 16

No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan) Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 dengan partisipasi dan pengembangan aset dan potensi ekonomi desa. keswadayaan warga aktif 2. Mengidentifakasi asset potensial desa dan memetakan potensi ekonomi desa 3. Menganalisis peluang pengembangan kegiatan ekonomi desa 1. Mampu menjelaskan azas, peran dan fungsi BUM dalam kerangka visi UU 7.2. BUM sebagai pendorong pengembangan ekonomi desa. Brainstromin g Pleno Curah Pendapat 90 2. Bisa merumuskan peran dan langkah strategis dalam mendorong masyarakat dan para pihak untuk pengembangan ekonomi desa Disko 8 Citra Diri Setrawan Memahami tugas pokok akselerasi perubahan mental di lingkungan pemerintahan maupun perubahan masyarakat 1. Mampu mengenali dan menjelaskan fungsi dan peran Setrawan dalam rangka implementasi UU 8.1. Identifikasi Citra Diri Setrawan Pleno Curah Pendapat Meta plan Plano Alat tulis 90 17

No Materi Pelatihan (Pokok Bahasan) Kompetensi Dasar Indikator keberhasilan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 dalam mewujudkan visi UU.. Disko Memahami makna citra diri Setrawan dalam kaitannya dengan tugas khusus untuk mendorong partisipasi dan inisiatif masyarakat dalam rangka menuju transformasi desa 2. Mampu merumuskan media atau alat ukur untuk mengidentifikasi citra diri Setrawan yang sesuai dengan visi dan semangat perubahan desa sebagaimana diamanatkan UU. 1. Mengenal dan memahami arti dan peran Community Organizer dalam kerangka visi perubahan desa sebagaimana diamanatkan UU 2. Mengenal dan memahami tugas dan tanggungjawab Setrawan dalam perspektif Community Organizer 3. Menemukan langkahlangkah pengembangan citra diri Setrawan dalam perspektif Community Organizer sejalan dengan visi dan mandat UU 8.2. Citra Setrawan Sebagai Community Organizer 45 18

19