ANALISIS KADAR LOGAM TIMBAL (Pb) PADA PANGAN JAJANAN DI SDN KOMPLEKS LARIANGBANGI KOTA MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN PINGGIRAN JALAN KECAMATAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO. Oleh Zulyaningsih Tuloly NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko

Departemen Kesehatan Lingkungan. Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo diawali dengan berkembangnya aspirasi masyarakat terutama dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH LAMA WAKTU PAJAN TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) DALAM MAKANAN JAJANAN GORENGAN DI LINGKUNGAN WORKSHOP UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

ANALISIS MUTU MIKROBIOLOGIS PADA PANGAN JAJANAN ANAK DI SD KOMPLEKS LARIANGBANGI MAKASSAR

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai campuran bensin. Fungsi timbal di sini bertujuan untuk mengontrol

MINYAK SEBELUM DAN SESUDAH PENGGORENGAN YANG DIGUNAKAN PEDAGANG GORENGAN SEKITAR KAWASAN TRAFFIC LIGHT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 48 telah. kesehatan keluarga, perbaikan gizi, pengawasan makanan dan minuman,

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negar

mendirikan pabrik bertujuan untuk membantu kemudahan manusia. Namun, hal

KEAMANAN PANGAN HASIL TERNAK DITINJAU DARI CEMARAN LOGAM BERAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Timbal telah diakui sebagai racun selama ribuan. tahun dan telah menjadi fokus dari regulasi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL) sebagai zat aditif bensin yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DALAM SARDEN KEMASAN KALENG YANG MASA BERLAKUNYA AKAN HABIS KURANG DARI DUA BULAN

SAYURAN SELADA DAN KOL YANG DIJUAL DI PASAR KAMPUNG LALANG MEDAN BERDASARKAN JARAK LOKASI BERDAGANG DENGAN JALAN RAYA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha

EFEKTIFITAS DEPURASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granossa)

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor telah lama menjadi salah satu sumber pencemar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

AMANKAH PANGAN ANDA???

Uji Kualitas Mikrobiologis Pada Makanan Jajanan di Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar

BAB I PENDAHULUAN. yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan

KONSENTRASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DALAM MAKANAN JAJANAN, KERANG Anadara sp. DAN URINE SISWA SD NEGERI TALLO TUA 69 MAKASSAR

PENGARUH PERENDAMAN DENGAN KERTAS KORAN DALAM AIR PANAS TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) PADA IKAN ASIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan harga mutlak bagi setiap orang. Menurut Undangundang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pencemaran udara telah lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat, terutama

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SUKOHARJO. Oleh : Kesehatan Bidang J NIM FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam

BAB I PENDAHULUAN. harus aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan kimia

BAB 1 : PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai upaya sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KADAR ARSEN (As) DAN TIMBAL (Pb) PADA MINYAK GORENG PEMAKAIAN BERULANG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN TIMBAL (Pb) PADA IKAN NIKE (Awaous melanocephalus) DI MUARA SUNGAI BONE KOTA GORONTALO

ANALISIS KADAR CO dan NO 2 SERTA KELUHAN KESEHATAN PEDAGANG ASONGAN DI TERMINAL AMPLAS TAHUN 2014 SKRIPSI. Oleh : IRMAYANTI NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia.

PENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan

HUBUNGAN KADAR PLUMBUM (Pb) DALAM DARAH DENGAN JUMLAH ERITROSIT PADA PEDAGANG PASAR BUKU BELAKANG SRIWEDARI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan industri adalah limbah bahan berbahaya dan beracun. Penanganan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Faktor-faktor yang menentukan kualitas makanan baik, dapat ditinjau dari

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III ( Tiga ) Kesehatan Bidang Gizi.

I. PENDAHULUAN. terkontaminasi baik secara bakteriologis, kimiawi maupun fisik, agar

BAB I PENDAHULUAN. ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan

STUDI DESKRIPTIF KANDUNGAN TIMBAL (Pb) DALAM URINE PADA PEDAGANG ASONGAN DI SEKITAR JUMBO PASAR SWALAYAN KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. gangguan perkembangan ( 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian laut seakan-akan merupakan sabuk pengaman kehidupan manusia

HUBUNGAN KADAR TIMBAL DALAM DARAH DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEDAGANG BUKU DI PASAR BUSRI SRURAKARTA

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIAAN OBAT HERBAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

TINJAUAN PUSTAKA Anak Sekolah Dasar Sikap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Letusan penyakit akibat pangan (food borne diseases) dan kejadiankejadian

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi keadaan gizi masyarakat yang baik menjadi salah satu cara

PENDAHULUAN. oleh manusia, baik untuk keperluan sehari-hari dipakai sebagai air minum, air untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi masalah adalah kebiasaan jajan dikantin atau warung di sekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. sedang istirahat di sekolah. Hal tersebut terjadi karena jarangnya orang tua

Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya mikroorganisme patogen pada makanan dan minuman sehingga bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. buang tanpa adanya pengolahan limbah yang efesien dan terbuang mengikuti arus

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe dan Sn DALAM SUSU KENTAL MANIS

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS KADAR TIMBAL (Pb) PADA MAKANAN JAJANAN BERDASARKAN LAMA WAKTU PAJANAN YANG DIJUAL DI PINGGIR JALAN PASAR I PADANG BULAN MEDAN TAHUN 2009

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi, kemajuan

BAB 1 : PENDAHULUAN. sanitasi. Banyaknya lingkungan kita yang secara langsung maupun tidak lansung. merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pesat dapat dilihat dari tingginya jumlah kendaraan seiring dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

KANDUNGAN LOGAM KADMIUM (Cd), TIMBAL (Pb) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN KOMUNITAS IKAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI PERCUT TESIS.

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

ESTIMASI KANDUNGAN KADMIUM DALAM PRODUK KOSMETIK U. Anggita 1, Itnawita 2, S. Anita 2

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Selain untuk dikonsumsi air juga digunakan hampir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) Gracilaria sp. DI TAMBAK DESA KUPANG SIDOARJO

BAB 1 : PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 2014 pada pasal 1 ayat 9 yang menyatakan

UJI KADAR MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN SUNGAI TULABOLO KECAMATAN SUWAWA TIMUR TAHUN 2013 SUMMARY. Fitrianti Palinto NIM

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Bali dengan banyak aktivitas manusia seperti tempat singgah kapal-kapal

PENGARUH PERBEDAAN WAKTU DAN PROSES PEMASAKAN TERHADAP KONSENTRASI LOGAM TEMBAGA DAN KADMIUM PADA KERANG HIJAU (Perna viridis)

Nurmaya Effendi, Mamat Pratama, Husna Kamaruddin. Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia

Transkripsi:

ANALISIS KADAR LOGAM TIMBAL (Pb) PADA PANGAN JAJANAN DI SDN KOMPLEKS LARIANGBANGI KOTA MAKASSAR Analysis of Lead Levels on Streets Foods at SDN Lariangbangi Makassar St Hartini Djalil, Saifuddin Sirajuddin, Zakaria Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (nhiny.dj@gmail.com, saifuddin59@yahoo.com, zakaria_gz@yahoo.com, 08970826243) ABSTRAK Pangan jajanan anak SD sebagian besar berada di ruang terbuka maupun di pinggir jalan, sehingga resiko kontaminasi dari polutan akan semakin besar. Salah satu polutan yang dihasilkan kendaraan bermotor yaitu timbal (Pb). Timbal (Pb) adalah logam berat beracun dan berbahaya yang dapat meracuni lingkungan dan mempunyai dampak pada seluruh sistem di dalam tubuh. Timbal (Pb) dapat masuk ke tubuh melalui pangan jajanan yang dijual di pinggir jalan dalam keadaan terbuka. Penelitian ini bertujuan menganalisis kadar cemaran timbal pada pangan jajanan di lingkungan SDN Lariangbangi Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif. Penelitian dilakukan dengan dua tahap yaitu observasi dan pengambilan sampel di lingkungan SDN Lariangbangi Kota Makassar dan analisis kadar cemaran Timbal (Pb) dengan metode SSA (Spektofotometri Serapan Atom). Hasil penelitian menunjukkan 5 sampel yang dianalisis, tidak satupun yang terdeteksi mengandung logam berat Timbal (Pb). Kesimpulan penelitian ini bahwa semua sampel yang diteliti aman untuk dikomsumsi karena tidak melebihi ambang batas cemaran logam timbal, yaitu 0, 25 ppm. Kata kunci: Pangan jajanan, kadar logam timbal (Pb) ABSTRACT Street food elementary students are mostly located in open spaces or on the street, so the risk of contamination from pollutants will be even greater. One motor vehicle generated pollutants are lead ( Pb ). Lead ( Pb ) is a toxic and hazardous heavy metals that can poison the environment and have an impact on the entire system in the body. Lead ( Pb ) can enter the body through food snacks are sold at the roadside in the open state. This study aims to analyze the levels of lead contamination in food snacks in the SDN Lariangbangi Makassar. Type of study is a descriptive survey. The study was conducted with two stages of observation and sampling in the SDN Lariangbangi Makassar and analysis of contamination levels of Lead (Pb) with AAS method (Atomic Absorption spectophotometri ). The results showed 5 samples analyzed, none contained detectable heavy metals Lead (Pb). The conclusion of this study that all the samples studied as safe for consumption does not exceed the threshold of lead metal contamination 0, 25 ppm. Keywords: Streets food, lead metal (Pb) levels 1

PENDAHULUAN Anak usia sekolah adalah investasi bangsa karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan dari kualitas anak-anak saat ini. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan. Tumbuh berkembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantiítas yang baik serta benar. Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. 1 Makanan jajanan bermanfaat terhadap penganekaragaman makanan sejak kecil dalam rangka peningkatan mutu gizi makanan yang dikonsumsi. Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada kelompok anak sekolah adalah dengan menyediakan makanan jajanan yang bergizi guna memenuhi kebutuhan tubuh selama mengikuti pelajaran di sekolah. Makanan jajanan memberikan kontribusi masing-masing sebesar 22,9%, dan 15,9% terhadap keseluruhan asupan energi dan protein anak sekolah dasar. 2 Penyakit melalui makanan (food borne disease) dapat berasal dari berbagai sumber, yaitu organisme patogen termasuk bakteri, kapang, parasit, dan virus, dari bahan kimia seperti racun alami, logam berat, pestisida, hormon, antibiotik, bahan tambahan berbahaya dan bahan-bahan perta.nian lainnya; atau dari bahan fisik seperti potongan tulang, duri, pecahan kaca dan lain-lain. 3 Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa food borne disease dapat disebabkan oleh bahan kimia seperti logam berat. Logam berat dapat menyebabkan timbulnnya suatu bahaya pada makhluk hidup, karena logam berat tersebut mempunyai sifat yang merusak jaringan tubuh makhluk hidup. 4 Menurut Kepmenkes No:1098/Menkes/SK/VII/2003 dan Peraturan Pemerintah RI No. 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan gizi pangan. Pada pasal 9 PP No. 28 Tahun 2004 dijelaskan bahwa cara produksi pangan siap saji yang baik harus memperhatikan aspek keamanan pangan dengan cara mencegah tercemarnya pangan siap saji oleh cemaran biologis yang mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan. Namun pada kenyataannya hanya sedikit dari penjual makanan yang mematuhi aturan-aturan tersebut dan biasanya hanya dilaksanakan oleh penjual makanan yang dikelola dengan baik. 5 Makanan jajanan anak SD sebagian besar berada di ruang terbuka maupun di pinggir jalan, sehingga resiko kontaminasi dari polutan akan semakin besar. Salah satu polutan yang dihasilkan kendaraan bermotor yaitu timbal (Pb). Timbal (Pb) adalah logam berat beracun dan berbahaya yang dapat meracuni lingkungan dan mempunyai dampak pada seluruh sistem di dalam tubuh. Timbal (Pb) dapat masuk ke tubuh melalui makanan jajanan yang dijual di 2

pinggir jalan dalam keadaan terbuka. Hal ini akan lebih berbahaya lagi apabila makanan tersebut dipajankan dalam waktu yang lama. 6 Kontaminasi timbal ndi lingkungdapat terjadi pada makanan/minuman, air, udara, dan tanah. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kontaminasi Pb dalam lingkungan adalah pemakaian bensin bertimbal yang masih tinggi di Indonesia sebagai bahan bakar kendaraan yang mengakibatkan makin tinggi tingkat pencemaran Pb di udara. Hal ini dikarenakan sekitar 70 % Pb yang ada dalam bahan bakar dalam mesin kendaraan akan diemisikan ke udara. 7 Menurut Habrianti, konsentrasi 1 µg/m 3 timbal yang berada di udara, akan berdampak pada peningkatan kadar timbal dalam darah antara 2,5-5,3 µg/dl. Apabila telah terakumulasi hingga 10 µg/dl pada seorang anak, maka poin IQ-nya cenderung menurun 2,5 poin, bahkan bisa kehilangan sampai empat poin IQ pada usia tujuh tahun. Dampak lain yang tampak adalah anak dapat mengalami gejala anemia, hambatan dalam pertumbuhan, perkembangan kognitif yang buruk, sistem kekebalan tubuh melemah disertai gejala autis, bahkan dapat terjadi kematian dini. 8 Sumber cemaran timbal lainnya adalah peralatan dapur seperti yang terbuat dari porselin, khususnya yang digunakan untuk memasak dan menyajikan makanan. Selain itu, air minum yang disalurkan lewat pipa timbal akan tinggi kandungan timbal yang terlarut dalam air tersebut. 9 Cemaran logam dalam produk pangan olahan yang diatur dalam keputusan Dirjen POM tersebut meliputi Arsen (Ar) 0,25 ppm, Cadmium (Cd) 0,2 ppm, Merkuri (Hg) 0,03 ppm, Timah (Sn) 40 ppm dan Timbal (Pb) 0,25 ppm. 10 Sehingga berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merasa perlu untuk meneliti kadar logam berat Timbal (Pb) pada pangan jajanan (makanan dan minuman) anak SD Kompleks Lariangbangi Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar logam berat Timbal (Pb) pada jajanan di lingkungan SD Negeri Kompleks Lariangbangi Makassar. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kompleks Lariangbangi Kota Makassar pada bulan Maret - Mei 2014 yang diawali dengan observasi. Populasi penelitian adalah semua pangan jajanan yang dijual di lingkungan SDN Komples Lariangbangi Kota Makassar. Sampel penelitian adalah pangan jajanan yang memungkinkan terkontaminasi logam Timbal (Pb) yang berjumlah 5 sampel. Analisis kadar Timbal menggunakan metode SSA. Pengolahan dan analisis data dipaparkan secara deskriptif. 3

HASIL Semua sampel yang dianalisis kadar timbal (Pb), yaitu bakso, bakso goreng, dadar telur, tela-tela dan twister chips tidak satupun terdeteksi tercemar logam timbal (Pb) dengan metode SSA (Tabel 1). Sedangkan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan penjual jajanan, data yang diperoleh mengenai pendidikan penjual menunjukkan bahwa penjual jajanan di SDN Kompleks Lariangbangi rata-rata memiliki pendidikan terakhir, yaitu SMA atau STM. Karena pendidikannya yang rendah maka memungkinkan pengetahuan, sikap, dan prakteknya umunya terbatas pada pengalaman dan kebiasaan yang dilakukan sehari-hari yang diperoleh secara turun temurun (Tabel 2). Sedangkan untuk pengetahuan tentang praktik keamanan pangan terhadap cemaran timbal, 60% penjual jajanan di SDN Kompleks Lariangbangi memiliki sikap yang postif terhadap praktik keamanan pangan terhadap cemaran logam. Akan tetapi 2 dari 5 penjual memiliki sikap negatif terhapad praktik keamanan pangan terhadap cemaran timbal dikarenakan 2 dari 5 penjual tersebut menjajahkan jualannya di pinggir jalan raya. Walaupun demikian kelima penjual, sama-sama memiliki resiko jualannya tercemar timbal dikarenakan kelima penjual tersebt menggunakan alat pengolah dan penyaji pangan yang berasal mengandung unsur logam, seperti koran bekas dan kertas bekas. (Tabel 3) PEMBAHASAN Observasi dan pengambilan sampel dilakukan pada hari sekolah, yaitu hari seninsabtu sekitar pukul 09.00 12.00. waktu pengambilan sampel dilakukan saat jam istirahat, yaitu sekitar pukul 10.00. sampel yang diambil dari penjual kemudian dimasukkan ke dalam zip lock untuk menghindari adanya kontaminasi dari luar. Setelah pengambilan sampel, sampel kemudian dibawa ke laboratorium untuk dianalisis kadar timbalnya (Pb). Semua sampel jajanan yang diteliti memenuhi syarat yang ditetapkan BPOM. Kelima sampel tersebut yang dianalisis melalui metode SSA (Spektofotometri Serapan Atom) negatif atau tidak melewati ambang batas cemaran logam Timbal (Pb). Dalam hal ini berdasarkan hasil analisis tersebut, kelima sampel aman dan layak dikomsumsi jika dilihat dari keamanan pangan secara kimiawi. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor HK. 00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan disebutkan bahwa cemaran kimia adalah cemaran dalam makanan yang berasal dari unsur atau senyawa kimia yang dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia, 4

dapat berupa cemaran logam berat, cemaran mikotoksin, cemaran antibiotik, cemaran sulfonamida atau cemaran kimia lainnya. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa untuk batas maksimum cemaran logam Timbal (Pb) untuk pangan olahan adalah 0, 25 ppm. Jika dibandingkan dengan hasil analisis kelima sampel jajanan, tidak satupun yang mendekati apalagi melebihi batas cemaran maksimum. 11 Akan tetapi jika tetap tidak memperhatikan aspek cemaran timbal (Pb) terutama dari udara yang tercemar dan tetap mengkomsumsi jajanan dalam jumlah yang banyak, maka timbal (Pb) yang masuk melalui makanan atau minuman tersebut akan menuju faring kemudian dibawa ke saluran cerna. Selanjutnya timbal (Pb) akan tersimpan dalam darah yang lama kelamaan akan terakumulasi. Menurut Habrianti, apabila konsentrasi timbal terakumulasi hingga 10 µg/dl pada seorang anak, maka poin IQ-nya cenderung menurun 2,5 poin, bahkan bisa kehilangansampai 4 poin IQ pada usia tujuh tahun.dampak lain anak mengalami gejala anemia, hambatan dalam pertumbuhan, perkembangan kognitif buruk, system kekebalan tubuh melemah disertai gejala autis, bahkan dapat terjadi kematian dini. 8 Berdasarkan hasil observasi, 2 dari 5 penjajah jajanan menyajikan makanannya di pinggir jalan tanpa wadah penutup, sedangkan 3 penjajah lainnya berada dalam lingkungan sekolah tetapi saat menyajikan jajanannya masih menggunakan koran bekas sebagai wadah penyimpanan maupun sebagai wadah penutup. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sumber-sumber pencemar Timbal (Pb) diantaranya berasal dari asap kendaraan bermotor yang mencemari jajanan yang dipajankan tanpa wadah penutup serta alat-alat berbahan logam maupun kertas bekas juga menjadi salah satu sumber kontaminasi Timbal (Pb) pada pangan terutama jika digunakan saat pangan dalam keadaan panas. 12 Faktor lainnya yang mempengaruhi adanya pencemaran Timbal (Pb) pada pangan adalah arah mata angin. Depkes RI menyebutkan bahwa akibat pergerakan angin, akan terjadi proses penyebaran bahan pencemar. Dari 5 sampel, 3 dari sampel tersebut berada dalam sekolah sehingga tidak bersentuhan langsung dengan jalan raya. Namun, arah dan kecepatan angin sangat mempengaruhi distribusi pencemar. Dimana 2 dari 5 sampel diambil di pinggir jalan yang langsung berhunbungan dengan jalan raya dimana banyak kendaraan bermotor berlalu lalang. Menurut Rubhan hal ini menjadi faktor penting karena setiap 10% timbal diemisikan kendaraan bermotor, akan terdeposit dala jarak 100 m dari jalan raya. Semakin dekat jarak pangan dengan traffic light semakin mudah dan tinggi konsentrasi paparan timbal (Pb). 13 Dari hasil analisis yang tidak terdeteksi kadar timbal dalam sampel belum tentu karena sampel sama sekali tidak tercemar timbal (Pb) tetapi kemungkinan sampel tersebut 5

tetap tercemar tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga tidak terbaca oleh limit deteksi. Selain karena kemungkinan tidak terbaca oleh limit deteksi, kesalahan juga bisa berasal dari metode AAS sendiri. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa sampel yang dianalisis menunjukkan tidak terdeteksi adanya cemaran logam berta Timbal (Pb) pada 5 macam sampel pangan jajanan yang dijajakan di SDN Kompleks Lariangbangi dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi karena tidak melebihi ambang batas cemaran yang ditentukan. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan validasi dalam pengujian laboratorium sehingga nantinya hasil yang diperoleh lebih akurat. Bagi pihak SDN Kompleks Lariangbangi hendaknya memberikan informasi yang benar kepada para murid dan penjajah pangan jajanan mengenai dampak cemaran logam Timbal (Pb) pada pangan bagi kesehatan dan cara menghindari cemarannya. Bagi penjual jajanan sebaiknya pengolahan dan penyajian jajanan sebaiknya menggunakan alat yang aman bagi kesehatan khususnya makanan jajanan dalam keadaaan panas/hangat serta menggunakan wadah penutup saat menyajikan jajanan tersebut sehingga resiko tercemar Timbal (Pb) bisa diatasi. DAFTAR PUSTAKA 1. Cahyadi. Gizi Buruk dan Kemiskinan. [Makalah]. Medan : Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara; 2009. 2. Aprilia, B, A. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Makanan Jajanan Pada Anak Sekolah Dasar [Skripsi]. Semarang: Universitas Dipenogoro; 2011. 3. Fardiaz, S. Strategi Riset Bidang Mikrobiologi untuk Meningkatkan Keamanan Pangan di Indonesia [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 1996. 4. Darmono. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas Indonesia; 1995. 5. Supraptini. Kualitas Bahan Makanan di Pasar Tradisional di Beberapa Kota di Indonesia (Kota Sragen di Jateng dan Ganyar di Bali) [Laporan Hasil Penelitian]. Puslitbang Ekologi Dan Status Kesehatan, Badan Litbangkes, Kementrian Kesehatan RI; 2010. 6. Marbun N.B. Analisis Kadar Timbal (Pb) Pada Makanan Jajanan Berdasarkan Lama Waktu Pajanan yang Dijual di Pinggir Jalan Pasar I Padang Bulan Medan Tahun 2009 [Skripsi]. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara; 2010. 6

7. Fischbein & Hu. Occupational and Environmental Exposure to Lead. In: Occupational and Environmental Medicine. William, N. Rom. 4th ed. Lippincott, New York: William and Wilkins; 2007. 8. Habrianti, dkk. Konsentrasi Logam Berat Timbal (Pb) Dalam Makanan Jajanan, Kerang Andara sp. Dan Urine Siswa SD Negeri Tallo Tua 69 Makassar [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013 9. Agustina, Christin. Keamanan Mikrobiologis Makanan Jajanan dari tiga Kantin Sekolah di Bogor. Bogor; Institut Pertanian Bogor; 2002. 10. Palar, H. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta : Rineka Cipta; 2004. 11. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK. 00.06.1.52.4011. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan; 2009. 12. Hasibuan, R dkk. Analisa Kandungan Timbal (Pb) pada Minyak Sebelum dan Sesudah Penggorengan yang Digunakan Pedagang Gorengan Sekitar Kawasan Traffic Light Kota Medan Tahun 2012. Medan : Universitas Sumatera Utara; 2012. 13. Ruhban, dkk. Analisis Hubungan Kadar Timbal Darah dengan Sindrom Agen di Terminal Regional Daya Makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2008. 7

LAMPIRAN Tabel 1 Hasil Laboratorium Uji Kadar Timbal dengan Metode SSA pada Pangan Jajanan di SD Kompleks Lariangbangi Kota Makassar Sampel Pb (ppm) Ambang batas cemaran (ppm) Dadar Telur (1) Dadar telur (2) Baksko goreng (1) Bakso goreng (2) Bakso rebus (1) Bakso rebus (2) 0,25 ppm Tela-tela (1) Tela-tela (2) Twister chips (1) Twister chips (2) Sumber: Data Primer, 2014 Tabel 2 Karakteristik Penjual Jajanan di SDN Kompleks Lariangbangi Kota Makassar Karakteristik Umur Jenis Pendidikan Jajanan yang (Tahun) Kelamin Terakhir Dijual Penjual A 27 Laki-laki SMA Bakso goreng Penjual B 30 Laki-laki SMA Dadar telur Penjual C 48 Laki-laki STM Bakso rebus Penjual D 52 Perempuan SMP Twister chips Penjual E 49 Perempuan SMA Tela-tela Sumber: Data primer, 2014 Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Praktik Keamanan Pangan pada Jajanan di SDN Kompleks Lariangbangi Kota Makassar Responden Skoring Persentase Kategori Sikap (%) Penjual A 4 40 Positif Penjual B 5 40 Positif Penjual C 7 70 Positif Penjual D 7 70 Positif Penjual E 7 70 Positif Sumber: Data primer, 2014 8