BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

dokumen-dokumen yang mirip
MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA

GENERATOR SINKRON Gambar 1

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II GENERATOR SINKRON

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MOTOR KAPASITOR START DAN MOTOR KAPASITOR RUN. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya

TUGAS AKHIR PENGARUH PERUBAHAN ARUS EKSITASI TERHADAP ARUS JANGKAR DAN FAKTOR DAYA PADA MOTOR SINKRON 3 FASA

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

BAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

Penggunaan & Pengaturan Motor Listrik PENGEREMAN MOTOR LISTRIK

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II DASAR TEORI. Generator arus bolak-balik (AC) atau disebut dengan alternator adalah

20 kv TRAFO DISTRIBUSI

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II GENERATOR SINKRON

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA PHASA. berupa putaran menjadi energi listrik bolak-balik (AC).

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II PRINSIP KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA. Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN TERMINAL, REGULASI, DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON 3 FASA ROTOR SALIENT POLE DENGAN METODE BLONDEL (TWO REACTION THEORY)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN Manfaat Penulisan Tugas Akhir

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perubahan beban terhadap karakteristik generator sinkron 3 fasa PLTG Pauh

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

BAB II LANDASAN TEORI

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III OPERASI PARALEL GENERATOR PLTU UNIT 3/4 TANJUNG PRIOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

MAKALAH MOTOR SINKRON

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK (MESIN SEREMPAK)

MOTOR DC Pengertian Motor DC

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor induksi tiga fasa rotor belitan merupakan salah satu mesin ac yang

ANALISIS GENERATOR DAN MOTOR = V. SINKRON IÐf SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA REAKTIF SISTEM

Gambar 1. Karakteristik torka-kecepatan pada motor induksi, memperlihatkan wilayah operasi generator. Perhatikan torka pushover.

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

MODEL SISTEM.

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

MODUL I TRANSFORMATOR SATU FASA

Mesin Arus Bolak Balik

TUGAS PERTANYAAN SOAL

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mekanis berupa tenaga putar. Dari konstruksinya, motor ini terdiri dari dua bagian

Transkripsi:

BAB II MTR SINKRN Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor. Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder. Arus searah (DC untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin dan sikat. Jadi kontruksi motor sinkron ini adalah sama dengan generator sinkron, bedanya hanya bahwa generator sinkron rotornya diputar untuk menghasilkan tegangan, sedangkan motor sinkron statornya diberi tegangan agar rotornya berputar. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron Gambar 2.1 Terjadinya torsi pada motor sinkron (a tanpa beban (b kondisi berbeban (c kurva karakteristik torsi Gambar 2.1 memperlihatkan keadaan terjadinya torsi pada motor sinkron. Keadaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut: apabila kumparan jangkar (pada stator dihubungkan dengan sumber tegangan tiga fasa maka akan mengalir arus tiga fasa pada kumparan. Arus tiga fasa pada kumparan jangkar ini menghasilkan medan putar homogen (B S. Berbeda dengan motor induksi, motor sinkron mendapat eksitasi dari 50

sumber DC eksternal yang dihubungkan ke rangkaian rotor melalui slip ring dan sikat. Arus DC pada rotor ini menghasilkan medan magnet rotor (B R yang tetap. Kutub medan rotor mendapat tarikan dari kutub medan putar stator hingga turut berputar dengan kecepatan yang sama (sinkron. Torsi yang dihasilkan motor sinkron merupakan fungsi sudut torsi (δ. Semakin besar sudut antara kedua medan magnet, maka torsi yang dihasilkan akan semakin besar seperti persamaan di bawah ini. T = k.b R.B net sin δ (2.1 Pada beban nol, sumbu kutub medan putar berimpit dengan sumbu kumparan medan (δ = 0. Setiap penambahan beban membuat medan motor tertinggal dari medan stator, berbentuk sudut kopel (δ; untuk kemudian berputar dengan kecepatan yang sama lagi. Beban maksimum tercapai ketika δ = 90 o. Penambahan beban lebih lanjut mengakibatkan hilangnya kekuatan torsi dan motor disebut kehilangan sinkronisasi. leh karena pada motor sinkron terdapat dua sumber pembangkit fluks yaitu arus bolak-balik (AC pada stator dan arus searah (DC pada rotor, maka ketika arus medan pada rotor cukup untuk membangkitkan fluks (ggm yang diperlukan motor, maka stator tidak perlu memberikan arus magnetisasi atau daya reaktif dan motor bekerja pada faktor daya = 1,0. Ketika arus medan pada rotor kurang (penguat bekurang, stator akan menarik arus magnetisasi dari jala-jala, sehingga motor bekerja pada faktor daya terbelakang (lagging. Sebaliknya bila arus pada medan rotor belebih (penguat berlebih, kelebihan fluks (ggm ini harus diimbangi, dan stator akan menarik arus yang bersifat kapasitif dari jala-jala, dan karenanya motor bekerja pada faktor daya mendahului (leading. Dengan demikian, faktor daya motor sinkron dapat diatur dengan mengubah-ubah harga arus medan (I F 2.2 Model dan Dinamika Mesin Sinkron Mesin sinkron dapat dimodelkan dengan menggunakan rangkaian ekivalennya. Dari rangkaian ekivalen ini mesin sinkron dapat dianalisa dengan berbagai kondisi dengan cara yang mudah dan cepat tanpa harus mengoperasikan langsung mesin ini pada sistem tenaga. Dari rangkaian ekivalen ini dapat dianallisa kondisi dinamis atas statis suatu mesin. Motor sinkron pada dasarnya adalah sama dengan generator sinkron karena mempunyai bentuk konstuksi yang sama, kecuali arah aliran daya pada motor sinkron merupakan kebalikan dari generator sinkron. 51

leh karena arah aliran daya pada motor sinkron dibalik, maka arah aliran arus pada stator motor sinkron juga dapat dianggap dibalik jika dibandingkan dengan generator sinkron. 2.2.1 Motor sinkron 1-fasa Untuk menganalisa kondisi motor sinkron dengan mudah, harus diketahui terlebih dahulu bentuk model rangkaian ekivalennya. Rangkaian ekuivalen motor sinkron ini mirip dengan rangkaian ekuivalen generator sinkron, kecuali arah arus jangkar (Ia yang dibalik. leh karena itu bentuk rangkaian ekuivalen motor sinkron 1-fasa mirip dengan rangkaian ekivalen alternator 1-fasa, tetapi dengan arah arus jangkar yang terbalik. Bentuk rangkaian ekivalen motor sinkron 1-fasa ini diperlihatkan pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Rangkaian ekuivalen motor sinkron Dari gambar 2.2 dapat dibuatkan persamaan-persamaan yang memenuhi pada rangkaian ekuivalen motor sinkron 1-fasa sebagai berikut. V = a + Ia.Ra + jia.x S (2.2 atau : a - Ia.Ra j.ia.x S (2.3 dan: Pin x Ia x cos φ (2.4 Pcu = (Ia 2 x Ra (2.5 Pind = Pin Pcu (2.6 Pout = Pind Prot (2.7 Pout η = x100% (2.8 Pin Dengan : 52

a = GGL induksi lawan pada kumparan motor sinkron (V V = tegangan terminal motor sinkron (V Ia = arus jangkar motor sinkron (A cosφ = faktor daya Ra = tahanan jangkar motor sinkron (ohm Xs = reaktansi sinkron motor sinkron (ohm Pout = daya keluaran motor sinkron (W Pin = daya masukan motor sinkron (W Pcu = rugi-rugi tembaga pada motor sinkron (W Pind = daya mekanik yang dibangkitkan pada rotor motor sinkron (W η = efisiensi motor sinkron 2.2.2 Motor sinkron 3-fasa Konstruksi motor sinkron 3-fasa sama dengan konstruksi generator sinkron 3- fasa (alternator 3-fasa. leh karena itu, kumparan motor sinkron ini juga dapat dibuat dalam bentuk hubunga bintang (Y dan delta seperti halnya pada alternator 3- fasa. Motor ini dapat dianalisa dengan menggunakan rankaian ekivalen yang sama dengan alternator, tetapi dengan arah arus yang berbeda. Dengan menggunakan gambar 1.35 pada bagian sub bab alternator 3-fasa, maka dapat dibuatkan rumus untuk motor sinkron 3-fasa sebagai berikut. a. Untuk hubungan bintang (Y V fasa R RN LN RN R.( R + jx R S ( R dengan : (2.9 V fasa S SN LN θ SN S.( R + jx S S( S dengan: (2.10 V fasa T TN ( θ + 240 LN TN T.( R + jx T S ( T dengan : (2.11 ( θ + 120 53

dengan : V V LN / 3 RS ST TR b. Untuk hubungan delta fasa RS dengan : V fasa S dengan : V fasa TR dengan : V RS ST TR RS ST TR RS.( R RS jx S ( RS θ ST ST +.( R + jx ( θ + 240 TR TR S ( ST.( R + jx ( θ + 120 S ( TR (2.12 (2.13 (2.14 dengan : I A = I / 3 Untuk menghitung efisiensi motor sinkron 3-fasa dapat digunakan persamaan (2.8 dengan cara mengkalikan dengan 3 (tiga semua hasil pada persamaan (2.4 sampai dengan persamaan (2.7. 54

2.2.3 Kurva karakteristik torsi-kecepatan motor sinkron Gambar 2.3 Karakteristik torsi - kecepatan Motor sinkron pada dasarnya merupakan alat yang menyuplai tenaga ke beban pada kecepatan konstan. Kecepatan putaran motor adalah terkunci pada frekuensi listrik yang diterapkan, oleh karena itu kecepatan motor adalah konstan pada beban bagaimanapun. Kecepatan motor yang tetap ini dari kondisi tanpa beban sampai torsi maksimum yang bisa disuplai motor disebut torsi pullout. Bentuk karakteristik torsi terhadap kecepatan ini diperlihatkan pada gambar 2.3 Dengan mengacu kebali ke persamaan (2.3 dan (2.6 dapat dibuatkan persamaan torsi motor sinkron 3-fasa sebagai berikut. T ind 3. Vφ. a.sinδ = (2.15 ω. Xs m Torsi maksimum motor terjadi ketika δ = 90. Umumnya torsi maksimum motor sinkron adalah tiga kali torsi beban penuhnya. Ketika torsi pada motor sinkron melebihi torsi maksimum maka motor akan kehilangan sinkronisasi. Dengan mengacu kembali ke persamaan (2.1, (2.3 dan (2.6, maka persamaan Torsi maksimum (pullout motor sinkron dapat dibuatkan sebagai berikut. T = k. B. B (2.16 ind atau T ind R net 3. Vφ. a. = (2.17 ω. Xs m 55

Dari persamaan di atas menunjukkan bahwa semakin besar arus medan, maka torsi maksimum motor akan semakin besar. 2.2.4 Pengaruh perubahan beban pada motor sinkron Gambar 2.4 Pengaruh perubahan beban pada motor sinkron Gambar 2.4 memberikan gambaran bentuk pengaruh perubahan beban pada motor sinkron. Jika beban dihubungkan pada motor sinkron, maka motor akan membangkitkan torsi yang cukup untuk menjaga motor dan bebannya berputar pada kecepatan sinkron. Misal mula-mula motor sinkron beroperasi pada faktor daya mendahului (leading. Jika beban pada motor dinaikkan, putaran rotor pada asalnya akan melambat. Ketika hal ini terjadi, maka sudut torsi δ menjadi lebih besar dan torsi induksi akan naik. Kenaikan torsi induksi akan menambah kecepatan rotor, dan motor akan kembali berputar pada kecepatan sinkron tapi dengan sudut torsi δ yang lebih besar. 2.2.5 Pengaruh pengubahan arus medan pada motor sinkron Kenaikan arus medan I F menyebabkan kenaikan besar a tetapi tidak mempengaruhi daya real yang disuplai motor. Daya yang disuplai motor berubah hanya ketika torsi beban berubah. leh karena perubahan arus medan tidak mempengaruhi kecepatan dan beban yang dipasang pada motor, maka daya real yang disuplai motor juga tidak berubah. leh karena tegangan fasa sumber tegangan juga konstan, maka jarak daya pada diagram fasor (a.sin δ dan Ia.cos θ pada gambar 2.5 juga harus konstan. Ketika arus medan dinaikan, maka a naik, tetapi ia hanya 56

bergeser di sepanjang garis dengan daya konstan. Gambaran hubungan pengaruh kenaikan arus medan pada motor sinkron ini diperlihatkan pada gambar 2.5. Gambar 2.5 Pengaruh kenaikan arus medan pada motor sinkron Ketika nilai a naik, besar arus Ia mula-mula turun dan kemudian naik lagi. Pada nila a rendah, arus jangkar Ia adalah lagging dan motor bersifat induktif. Ia bertindak seperti kombinasi resitor-induktor dan menyerap daya reaktif Q. Ketika arus medan dinaikkan, arus jangkar menjadi kecil dan pada akhirnya menjadi segaris (sefasa dengan tegangan. Pada kondisi ini motor bersifat resistif murni. Ketika arus medan dinaikkan lebih jauh, maka arus jangkar akan menjadi mendahului (leading dan motor menjadi beban kapasitif. Ia bertindak seperti kombinasi resistor-kapasitor menyerap daya reaktif negatif Q (menyuplai daya reaktif Q ke sistem. Hubungan antara arus jangkar Ia dengan arus medan I F untuk satu beban (P yang tetap akan merupakan kurva yang berbentuk V seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.6. Beberapa kurva V digambarkan untuk level daya yang berbeda. Arus jangkar minimum terjadi pada faktor daya satu dimana hanya daya real yang disuplai ke motor. Pada titik lain, daya reaktif disuplai ke atau dari motor. Untuk arus medan lebih rendah dari nilai yang menyebabkan Ia minimum, maka arus jangkar akan tertinggal (lagging dan menyerap Q. leh karena arus medan pada kondisi ini adalah kecil, dan motor dikatakan under excitation. Untuk arus medan lebih besar dari nilai yang menyebabkan Ia minimum, maka arus jangkar akan mendahului (leading dan menyuplai Q. Kondisi ini disebut over excitation. 57

Gambar 2.6 Kurva V hubungan antara arus jangkar Ia dengan arus medan I F untuk satu beban (P yang tetap pada motor sinkron 2.3 Kondensor Sinkron Telah diterangkan sebelumnya bahwa apabila motor sinkron diberi penguatan berlebih, maka untuk mengkompensasi kelebihan fluks, dari jala-jala akan ditarik arus kapasitif. Karena itu motor sinkron (tanpa beban yang diberi penguat berlebih akan berfungsi sebagai kapasitor dan mempunyai kemampuan untuk memperbaiki faktor daya. Motor sinkron demikian disebut kondensor sinkron. 2.4 Daya Reaktif Gambar 2.7 Diagram vektor daya reaktif motor sinkron tanpa beban 58

Motor sinkron tanpa beban dalam keadaan penguatan tertentu dapat menimbulkan daya reaktif. Perhatikan diagram vektor motor sinkron tanpa beban pada gambar 2.7. Pada gambar (a, penguatan normal, sehingga V =. Motor dalam keadaan mengambang karena tidak memberikan ataupun menarik arus. V berimpit dengan karena dalam keadaan tanpa beban sudut daya δ = 0. Pada gambar (b, penguatan berlebih, sehingga >V. Arus kapasitif (leading current ditarik dari jala-jala. Daya aktif P I cos θ = 0. Jadi, motor berfungsi sebagai pembangkit daya reaktif yang bersifat kapasitif (kapasitor. Pada gambar (c, penguatan berkurang, sehingga < V. Arus magnetisasi (lagging current ditarik dari jala-jala. Jadi, motor berfungsi sebagai pembangkit daya reaktif yang bersifat induktif (induktor. 2.5 Starting Motor Sinkron Gambar 2.8 Torsi motor sinkron pada kondisi start Pada saat start ( tegangan dihubungkan ke kumparan stator kondisi motor adalah diam dan medan rotor B R juga stasioner, medan magnet stator mulai berputar pada kecepatan sinkron. Saat t = 0, B R dan B S adalah segaris, maka torsi induksi pada rotor adalah nol. Kemudian saat t = ¼ siklus rotor belum bergerak dan medan magnet 59

stator ke arah kiri menghasilkan torsi induksi pada rotor berlawanan arah jarum jam. Selanjutnya pada t = ½ siklus B R dan B S berlawanan arah dan torsi induksi pada kondisi ini adalah nol. Pada t = ¾ siklus medan magnet stator ke arah kanan menghasilkan torsi searah jarum jam. Demikian seterusnya pada t = 1 siklus medan magnet stator kembali segaris dengan medan magnet rotor. Bentuk hubungan Torsi motor sinkron pada kondisi start ini diperlihatkan pada gambar 2.8. Selama satu siklus elektrik dihasilkan torsi pertama berlawanan jarum jam kemudian searah jarum jam, sehingga torsi rata-rata pada satu siklus adalah nol. Ini menyebabkan motor bergetar pada setiap siklus dan mengalami pemanasan lebih. Tiga pendekatan dasar yang dapat digunakan untuk menstart motor sinkron dengan aman adalah. 1. Mengurangi kecepatan medan magnet stator pada nilai yang rendah sehingga rotor dapat mengikuti dan menguncinya pada setengah siklus putaran medan magnet. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi frekuensi tegangan yang diterapkan. 2. Menggunakan penggerak mula eksternal untuk mengakselarasikan motor sinkron hingga mencapai kecepatan sinkron, kemudian penggerak mula dimatikan (dilepaskan. 3. Menggunakan kumparan peredam (damper winding atau dengan membuat kumparan rotor motor sinkron seperti kumparan rotor belitan pada motor induksi (hanya saat start. 60