PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OPEN SOURCE UNTUK PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
Seminar Nasional Informatika 2008 (semnasif 2008) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 24 Mei 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMBANGUN APLIKASI PEMETAAN WILAYAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROPINSI BENGKULU BERBASIS GIS

2.1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PEMETAAN SALURAN DRAINASE KOTA YOGYAKARTA BERBASIS WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB LOKASI BAHAN GALIAN KABUPATEN PONOROGO

WEB GIS. Arif Basofi PENS 2015

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Metode Perancangan BAB Metode Perancangan Sistem

Sistem Informasi Geografis Perumahan Di Kota Manado Berbasis Web

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

BAB I PERSYARATAN PRODUK

PENDAHULUAN Saat ini perkembangan teknologi di Indonsia telah banyak membantu manusia dalam mencari banyak informasi termasuk mengenai pencarian sekol

Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Jaringan Pipa PDAM Kabupaten Klaten

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 3. Metode Perancangan

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur

SISTEM ONLINE UNTUK PELACAKAN PAKET MENGGUNAKAN GPS. Dodo Zaenal Abidin,M.Kom. Abstrak

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PENYEBARAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH. Hamidi

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

lebih memilih internet sebagai sumber informasinya. Dengan alasan bahwa informasi yang disajikan akurat dan selalu baru. Salah satu bentuk pelayanan d

Web GIS. by: Arif Basofi

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Umum Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem c. Karakteristik Pengguna

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN UMUM DI KOTA TUBAN BERBASIS WAP

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:

III. BAHAN DAN METODE

Searching Location nearest public facility based on distance and road s route based GIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna,

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

TELEMATIKA, Vol. 12, No. 01, JANUARI, 2015, Pp ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ANGKUTAN UMUM DI SURABAYA BERBASIS WEB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRACT Depok has 97 private elementary schools in 11 districts. Information about private elementary schools is still lacking. This thesis using Arc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1.2 TUJUAN PENELITIAN

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN JALAN DI WILAYAH KOTA SAMARINDA DENGAN MENGGUNAKAN PETA DIGITAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN QUANTUM GIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem

MONITORING KONDISI JALAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN JALAN KOTA DEPOK

PENGEMBANGAN WEBGIS DALAM PEMETAAN SEKOLAH (SCHOOL MAPPING) UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KABUPATEN SUKOHARJO MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PERIBADATAN WILAYAH KOTA PADANG BERBASIS WEB

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PERIBADATAN WILAYAH SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN MADRASAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMETAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK SEBARAN RUMAH SAKIT DI WILAYAH JAKARTA BARAT

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PEMBERDAYAAN SISTEM PEMERINTAHAN DAN POTENSI DESA PADA KABAPUTEN PRINGSEWU BERBASIS WEB

PEMANFAATAN APLIKASI SOFTWARE OPEN SOURCE SPASIAL QUANTUM GIS UNTUK VISUALISASI DATA KEPENDUDUKAN BERBASIS WEB GIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Potensi Usaha Industri Kreatif

Sistem Informasi Geografis Potensi Wilayah Kabupaten Banyuasin Berbasis Web

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT USIA DI KABUPATEN SUKOHARJO BERBASIS WEB DISUSUN OLEH : AHMAD SIDIQ (K )

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Transkripsi:

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OPEN SOURCE UNTUK PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI YOGYAKARTA Budi Santosa Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281 Yogyakarta Telp (0274)-485323 e-mail : dissan@if.upnyk.ac.id Abstract According to Indonesian Ministry of Heath Policy on Health Information System Stategy, much effort has been done to provide the information about public health services to community. Spatial characteristics are one of the major determinants in implementing services, even in the smaller municipal areas, and good quality spatial information is needed to inform decision making processes. However, limited funds, technical infrastructure and human resource capacity result in little or no access to spatial information for crucial infrastructure development decisions. The methodology that used to develop this system is Software Development Life Cycle (SDLC) / waterfall model. The tools Grass used to build a map and MapServer used to publish the digital map in the website. The result of this research is a Web based application research investigated whether it would be possible to develop a GIS for basic infrastructure planning and management using open source GIS. In this research, the information of public health services taken from Jogjakarta municipality prototype that can demostrate mapping the location of public health facilities that can be access from everywhere. Keywords Public Health, Facilities, Open Source, Geographic Information System, Mapping. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berpijak dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan yang mempunyai kewenangan menetapkan kebijakan sistem informasi nasional di bidang kesehatan maka perlu diadakan suatu penelitian ilmiah yang bertujuan mendukung kebijakan tersebut. Pijakan berikutnya adalah dinamika lingkungan strategis berupa revolusi teknologi telekomunikasi yang melahirkan bentuk sistem informasi geografis berbasis web interaktif dan dinamis. Sistem ini nantinya diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi semua pihak dalam rangka memudahkan tersedianya informasi kesehatan masyarakat dalam upaya memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat, karena dengan terwujudnya sistem informasi ini, distribusi pelayanan tenaga ahli kesehatan, obat-obatan dan sarana prasarana kesehatan akan lebih mudah, terencana, dan terpantau. Informasi yang ada akan memudahkan pemerintah memberikan sarana prasarana dan sumberdaya kesehatan pada lokasi-lokasi yang berprioritas tinggi dalam rangka pelayanan kesehatan masyarakat, pelayanan keluarga berencana, mengantisipasi kondisi darurat seperti bencana alam, wabah penyakit, kondisi gizi buruk, menyebarnya HIV atau virus berbahaya sejenis dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang sesuai cita-cita bangsa yang sedang dan terus berlangsung. 1.2. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian. Penelitian ini akan merancang kerangka arsitektur atau model sistem informasi terpadu berbasis komputer yang akan mendukung sistem informasi geografis berbasis web interaktif dan dinamis untuk mengelola data kesehatan masyarakat di tingkat puskesmas dengan menggunakan berbasis Open Source. Kemudian data tersebut diolah dan diproses menjadi informasi pemetaan kesehatan masyarakat dalam bentuk Sistem Informasi Geografis berbentuk Web Interaktif dan Dinamis yang bermanfaat bagi pemerintah dalam rangka pelayanan kesehatan masyarakat 1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka pada penelitian ini akan membahas bagaimana membangun suatu Aplikasi Sistem Informasi Geografis yang berbasis web interaktif dan dinamis untuk memberikan informasi pelayanan kesehatan secara lengkap dengan berbasis open source. 1.4 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, sasaran yang ingin dicapai adalah:

1. Memperoleh gambaran sistem informasi kesehatan masyarakat saat ini baik yang masih bersifat manual maupun yang telah terkomputerisasi dan menunjang kesiapan Dinas Kesehatan dalam penerapan teknologi informasi terkini. 2. Membangun Aplikasi Sistem Informasi Geografis yang akan memetakan informasi pelayanan kesehatan masyarakat berbasis open source. 1.5 Manfaat Penelitian Dengan penelitian ini manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Pengguna dapat memperoleh informasi atau data lokasi layanan kesehatan di kota Yogyakarta secara cepat, detil, dan mudah, terlebih bagi pengguna yang buta tentang kota Yogyakarta. 2. Data hasil query dari visualisasi peta lokasi layanan kesehatan ini dapat membantu menambah informasi dan pengetahuan pengguna, sebagai bahan penelitian, dan pengembangan lokasi layanan kesehatan per kecamatan di kota Yogyakarta. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Informasi Geografis Sistem informasi Geografis (SIG) saat ini merupakan perangkat bantu dalam pemetaan serta manajemen informasi berbasis geografis. Melalui perangkat ini kita dapat memvisualisasikan keadaan nyata bumi (real world) menjadi suatu gambar, Perangkat ini juga membantu kita memahami konsep-konsep fenomena alam terkait aspek geografis maupun keruangan sehingga memudahkan kita mengambil keputusan-keputusan perencanaan maupun pengelolaan sesuai dengan kebutuhan.(prahasta E,2002) 2.1.1 Definisi Sistem Informasi Geografis Seiring dengan perkembangan penggunaan SIG, terdapat banyak definisi, diantaranya adalah sebagai berikut :. (Prahasta E,2002) 1. SIG adalah sebuah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan atau manipulasi, analisis dan penayangan data yang mana data tersebut secara spasial (keruangan) terkait muka bumi 2. SIG adalah suatu sistem digital untuk analisis dan manipulasi seluruh data geografi yang digabungkan dalam sistem umtuk pemasukan data serta untuk penyajian keluaran hasil analisis dan manipulasi 3. SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang didesain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang berreferensi geografis 4. SIG adalah suatu set alat untuk mengumpulkan, menyimpan, memanggial, transformasi dan penyajian dat spasial dari dunia nyata kedalam suatu bentuk khusus untuk tujuan tertentu 5. SIG adalah Sebuah sistem yang berbasis komputer yang menyediakan empat komponen kemampuan untuk menangani data bergeoferensi, yaitu terdiri atas data masukan, manajemen data, manipulasi data, dan analisis data, serta data keluaran Dari beberapa definisi SIG diatas dapat ditarik kesimpulan, SIG diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospasial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Teknologi SIG mengintegrasi operasi-operasi umum database, seperti query, dan analisa statistic, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainnya.. 2.2 MapServer MapServer merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) di web. Aplikasi ini pertama dikembangkan di Universitas Minessota, Amerika Serikat untuk projek ForNet (sebuah projek untuk manajemen sumber daya alam ) yang disponsori NASA. Support NASA dilanjutkan dengan dikembangkannya projek TerraSIP untuk manajemen data lahan. Saat ini, karena sifatnya yang terbuka (open source),pengembangan MapServer dilakukan oleh pengembang dari berbagai negara. (Nuryadin, Ruslan, 2005) Pada bentuk paling dasar, MapServer berupa sebuah program CGI (Common Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di Web Server, dan berdasarkan beberapa parameter tertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk file *Map) akan menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar ataupun bentuk lain. Saat ini, selain dapat mengakses MapServer sebagai CGI, MapServer dapat diakses sebagai modul MapScript, melalui berbagai bahasa script: PHP, Perl, Pyton atau java. Akses fungsi-fungsi Mapserver melalui script akan lebih memudahkan pengembangan aplikasi. Pengembang dapat memilih bahasa yang paling familiar. 2.2.1 Komponen Pembentuk MapServer Komponen MapServer dibagi menjadi 4 kategori yaitu:(nuryadin,ruslan, 2005) 1. Komponen untuk akses Data Spasial

Komponen ini bertugas untuk menangani baca/tulis data spasial, baik yang tersimpan sebagai file maupun tersimpan DBMS. a. Shapelib : merupakan library yang ditulis dalam bahasa C, untuk keperluan baca tulis data Shapefile (*Shp) yang didefinisikan ESRI. Format ini umum digunakan dalam aplikasi SIG untuk menyimpan data vektor simpel (tanpa topologi) dengan atribut. Pada MapServer Shapefile merupakan format data default. b. GDAL: merupakan library yang berfungsi sebagai penerjemah untuk berbagai format data raster. c. OGR : merupakan library dengan fungsionalitas yang identik, untuk beragam format data vektor. 2. Komponen untuk Penggambaran Peta MapServer akan mengirimkan tampilan peta berupa gambar. Beberapa komponen ini berperan dalam membentuk gambar peta yang dihasilkan oleh MapServer. a. Libpng : merupakan library yang digunakan untuk baca tulis gambar dalam format PNG (Portable Network Graphic) b. Libjpeg : merupakan library yang digunakan untuk baca tulis gambar dalam format JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Groups). c. GD : untuk menggambarkan objek geografis seperti garis, polygon, atau bentuk geometris lain. GD juga dapat digunakan untuk menghasilkan gambar dalam format PNG dan JPEG d. FreeType : merupakan library yang digunakan untuk menampilkan tulisan menggunakan font TrueType 3. Komponen untuk menangani Proyeksi Peta Library Proj digunakan MapServer untuk menangani sistem proyeksi peta. 4. Komponen Pendukung a. Zlib : dibutuhkan oleh library GD untuk keperluan kompresi data gambar b. Regex : library ini dugunakan untuk menangani ekspresi regular Gambar 1. Anatomi dari Map Server (http://mapserver.org) 3. Metodologi Penelitian Metodologi yang akan digunakan pada penelitian ini antara lain ; SWOT Analysis, SDLC (System Development Life Cycle) yang meliputi tahap Analysis, Design, Implementation, Testing dan Maintenance, (Pressman,2002). Penelitian dimulai dengan melakukan SWOT Analysis terhadap pelayanan kesehatan di Yogyakarta, dalam hal ini beberapa Puskesmas di wilayah kabupaten Sleman Yogyakarta (pilot project Puskesmas Depok, Maguwoharjo, Sleman). Berdasarkan hasil SWOT Analysis, data-data yang diperoleh digunakan sebagai acuan didalam membangun suatu Sistem Informasi Geografis Untuk pemetaan pelayanan kesehatan masyarakat. Pembangunan sistem ini menggunakan metode SDLC. Tahap pertama melakukan analisa kebutuhan dari sistem yang akan dibuat. Tahap kedua membuat rancangan terhadap analisa yang telah dilakukan, meliputi rancangan logika dan rancangan antarmuka sistem. Tahap ketiga adalah implementasi yaitu, mewujudkan sistem dengan melakukan pembuatan program (coding). Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PhP, MySQL, serta MapServer untuk menampilkan sistem melalui internet. Seluruhnya merupakan paket aplikasi yang open source. Tahap keempat melakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat untuk menguji apakah hasil penelitian sudah benar sesuai dengan yang diharapkan. Tahapan terakhir adalah pemeliharaan, yaitu operasional dari sistem yang dihasilkan, bila ada kerusakan dapat segera dilakukan perbaikan. 3.1 Analisa dan Perancangan Sistem

Dari yang dilakukan di Dinas Kesehatan kota Yogyakarta bahwa proses pelayanan tidak terkomputerisasi secara penuh. Sistem yang berjalan berupa web berisi tentang informasi Dinas Kesehatan kota Yogyakarta. Pada Web dinkes belum tersedia peta yang berfungsi untuk memberikan informasi layanan kesehatan di kota Yogyakarta. Peta masih manual yaitu berupa file di kertas. Sistem tersebut mempunyai kelemahan untuk melihat informasi secara cepat dan mudah. Sistem ini dibangun untuk mengembangkan sistem yang telah ada sehingga memberikan informasi tentang tempat layanan kesehatan yang ada di daerah kota Yogyakarta kepada pengguna melalui internet. Layanan kesehatan dikelola oleh Dinas Kesehatan Yogyakarta. Oleh karena itu, sistem memberikan informasi mengenai visi dan misi Dinas Kesehatan Yogyakarta serta informasi mengenai perizinan dalam mengelola tempat layanan kesehatan. Lokasi tempat layanan kesehatan divisualisasikan dalam bentuk peta yang terdiri dari data kota Yogyakarta dalam bentuk polygon, data jalan dalam bentuk garis (line) dan data tempat layanan kesehatan dalam bentuk titik (point) yang dibagi menjadi Balai Kesehatan Ibu & Anak, Pengobatan Tradisional, Balai Pengobatan, Laboratorium, Praktek Kelompok, Puskesmas, Rumah Bersalin, Rumah Sakit Khusus, dan Rumah Sakit Umum dalam bentuk titik (point). Sembilan kategori tempat layanan kesehatan tersebut direpresentasikan dengan theme yang berdiri sendiri-sendiri sehingga pengguna dapat menampilkan baik semuanya maupun satu per satu. Sistem juga dapat menampilkan perbesaran dan pengecilan peta berdasarkan theme yang dipilih. Sistem pun dapat mengembalikan ukuran peta semula sesuai dengan skalanya. Dari setiap theme, sistem dapat menampilkan peta sesuai dengan proses klik mouse pilihan pengguna di dalam theme yang bersangkutan. Proses pencarian data dikategorikan berdasarkan theme yang ada. Dengan memilih kategori theme tersebut dan melakukan proses klik mouse pada gambar peta, sistem akan mencari data sesuai dengan theme yang dipilih dan menampilkan hasil pencarian dalam bentuk data. Proses pencarian data juga dapat dilakukan berdasarkan nama (searching by name). Gambar 2. Arsitektur SIG berbasis Web 3.1.1 Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan digunakan untuk mengidentifikasi terhadap kebutuhan sistem baru. Kebutuhan sistem meliputi analisis kebutuhan pengguna, kebutuhan admin, dan analisis kebutuhan sistem informasi geografis untuk pemetaan layanan kesehatan di kota Yogyakarta. Sistem akan menampilkan informasi kepada pengguna dengan memproses data yang telah tersimpan dalam basisdata. Kebutuhan pengguna pada sistem ini meliputi apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna pada Sistem informasi geografis untuk pemetaan layanan kesehatan di kota Yogyakarta. Kebutuhan pengguna tersebut meliputi : 1. Kebutuhan pengguna akan tampilan informasi tentang profil Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. 2. Kebutuhan pengguna akan tampilan perijinan layanan kesehatan. 3. Kebutuhan pengguna akan tampilan informasi tentang profil Dinas Kesehatan kota Yogyakarta. 4. Kebutuhan pengguna akan tampilan peta layanan kesehatan di kota Yogyakarta. 5. Kebutuhan pengguna akan tampilan informasi layanan kesehatan. 3.2 Perancangan Proses dirancangan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD). Berikut ini adalah DFD level 0 yang merupakan penggambaran sistem secara umum. Terdapat dua entitas luar yaitu Admin dan Pengguna. Pengguna bisa

memilih tampilan yang berhubungan dengan dinkes, melihat perijinan layanan kesehatan, melihat peta layanan kesehatan, memilih layanan kesehatan, mencari layanan kesehatan, mengisi buku tamu. Admin memiliki kemampuan untuk melakukan login, mengolah data admin, meng-upload peta. Gambar 3. DFD Level 0 SIG Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Yogyakarta Sedangkan untuk perancangan tabel terdapat beberapa tabel yang terlibat, salah satu yang terpenting adalah tabel puskesmas Tabel 1. Tabel puskesmas.dbf Nama Field Tipe Data Ukuran Constrain Keterangan Id Number 5 Not Null Id puskesmas Nama String 50 Not Null Nama puskesmas Lat String 15 Not Null Latitude Lon String 15 Not Null Longitude Alamat String 100 Not Null Alamat Telp String 15 Null Telp Izin String 25 Null Izin sarana Fasilitas String 200 Not null Fasilitas 4. Hasil Dan Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas tentang implementasi sistem informasi geografis pelayanan kesehatan masyarakat di Yogyakarta. Proses implementasi dari perancangan sistem yang dilakukan pada bab sebelumnya akan dijelaskan pada bab ini. Implementasi bertujuan untuk menerjemahkan keperluan perangkat lunak. Tahap implementasi ini merupakan tahapan lanjutan dari tahap perancangan yang sudah dilakukan. Dalam tahap implementasi ini akan dijelaskan mengenai perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam membangun sistem ini, file-file yang digunakan dalam membangun sistem, tampilan halaman web beserta potongan-potongan script program untuk menampilkan halaman web tersebut, terdapat juga script program untuk melakukan proses edit data dinas kesehatan, upload file peta, edit admin dan edit buku tamu. 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat Lunak Yang Digunakan Perangkat lunak yang digunakan dalam membangun sistem informasi geografi layanan kesehatan di kota Yogyakarta berbasis web ini adalah: 1. Sistem informasi Microsoft Windows XP Professional SP2 2. Mapserver berupa ms4w 3. ArcView GIS 3.3 4. Internet Explorer 5. MySql server 5.0 6. Pemrograman script menggunakan PHP 4.1.2 Perangkat Keras Yang Digunakan

Perangkat keras yang digunakan untuk membuat sistem informasi geografi layanan kesehatan di kota Yogyakarta berbasis web ini adalah: 1. Intel Core 2 Duo 2. DDR2 1543 MB 3. HDD 120 GB 4. Input/Output Device 4.1.3 File yang digunakan dalam sistem Dalam pembangunan sistem informasi geografi panti asuhan, panti jompo, dan rumah singgah berbasis web ini, digunakan beberapa jenis file dengan format yang berbeda. File tersebut antara lain *.map, *.php, *.phtml, *.html, *.shp, *.dbf, *.shx, *.jpg, *.png. Tabel 2 berikut merupakan tabel daftar format file. Tabel 2. Daftar format file No. Jenis File Keterangan 1 *.map File konfigurasi peta milik mapserver. 2 File PHP yang digunakan untuk memproses file.map untuk *.php menampilkan ke dalam halaman web dan aksi dari semua proses yang terjadi pada halaman web. 3 File konfigurasi untuk menampilkan data spasial ke dalam halaman *.phtml web hasil proses dari pemrosesan file.map oleh file mapscript.php 4 File yang digunakan sebagai template yang menentukan bagaimana *.html legenda, query, dan beberapa pendukung dalam penampilan data spasial ke dalam halaman web. 5 *.shp File dalam Arcview yang merupakan hasil digitasi untuk tiap layer objek pemetaan 6 *.dbf File dalam ArcView, merupakan atribut layer pada peta 7 *.shx File indeks dalan ArcView 8 *.jpg, *.gif, File gambar yang digunakan dalam sistem *.png 9 *.css File yang digunakan untuk membuat interface dalam web 4.2 Tampilan Peta pada halaman Web Hasil dari pembangunan sistem informasi geografis berbasis open source untuk pelayanan kesehatan masyarakat di Yogyakarta ditampilkan didalam peta tematik dalam web. Pengguna dapat dengan mudah memilih lokasi dari layanan kesehatan publik dengan mengklik ikon yang ada pada peta. Gambar 4 menggambarkan Tampilan peta pada web. Gambar 4. Halaman Peta Terdapat beberapa jenis tempat layanan kesehatan yaitu Balai Layanan kesehatan Ibu & Anak, Layanan kesehatan Tradisional, Laboratorium, Praktek Kelompok, Puskesmas, Rumah Bersalin, Rumah Sakit Khusus, dan Rumah Sakit Umum.

Sedangkan kota Yogyakarta sendiri terbagi menjadi 14 kecamatan. Setiap kecamatan diberikan warna yang berbeda sehingga pengguna dapat dengan mudah membedakan lokasi masing-masing kecamatan beserta dengan jenis layanan kesehatan yang masuk ke dalam area kecamatan tersebut. Masing-masing legenda atau layer dapat ditampilkan sendiri-sendiri maupun bersama-sama seperti terlihat pada gambar dengan mencentang tombol di Legenda. Fungsi ini dapat membantu pengguna dalam memperoleh informasi tentang jenis layanan kesehatan yang akan dicari. 4.3 Pembahasan Hasil Sistem yang diimplementasikan telah berjalan dengan baik. Seluruh modul yang telah dirancang dan diimplementasikan dilakukan pengujian secara fungsional untuk memastikan bahwa seluruh fungsi dari sistem berjalan dengan baik. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Dari proses analisis, perancangan dan implementasi yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan telah dihasilkan sistem informasi geografi berbasis open source untuk pemetaan layanan kesehatan di kota Yogyakarta berbasis web dengan ketentuan sebagai berikut : a. Sistem mampu menampilkan peta secara interaktif kepada pengguna sehingga pengguna dapat menggunakan sistem ini dengan mudah dan cepat. b. Kemudahan yang ditawarkan membuat sistem tidak membatasi kalangan tertentu saja yang dapat mengakses peta lokasi layanan kesehatan di kota Yogyakarta. c. Pengguna dapat memperoleh informasi atau data lokasi layanan kesehatan di kota Yogyakarta secara cepat, detil, dan mudah, terlebih bagi pengguna yang buta tentang kota Yogyakarta. 5.2 Saran Untuk pengembangan sistem selanjutnya, dapat diberikan saran-saran sebagai berikut : a. Program bisa menampilkan hasil proses searching by name ke dalam peta. b. Disertakan pemrograman JavaScript untuk membuat tampilan peta menjadi lebih interaktif, seperti pemberian tool tip text ketika mouse berada di atas lokasi di dalam gambar peta. c. Untuk mempercepat proses loading halaman web ketika online, dapat dikembangkan Sistem Informasi Geografi berbasis web dengan menggabungkan pemrograman MapScript/PHP dan Ajax. Daftar Pustaka [1],2004, Strategi Kebijakan Pemerintah di bidang Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. [2] Dokumen Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, bidang regulasi dan sumber daya kesehatan, Yogyakarta, 2005. [3] Dinkes, humas, Dinas Kesehatan kota Yogyakarta,http://kesehatan.jogja.go.id/index.php,(accessed at 20 Jan 2009). [4] Fatansyah, Basis Data, Informatika, Bandung, 2002. [5] Hartono, Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta, 1999. [6] Kadir, Abdul, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003. [7] Peranginangin, Kasiman, Aplikasi WEB dengan PHP dan MYSQL, Andi, Yogyakarta, 2006. [8] Pressman, R.S., Rekayasa Perangkat Lunak :Pendekatan Praktisi, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta, 1997. [9] Wicaksono, Rifky S., Sistem Informasi Geografi pemetaan fasilitas kesehatan di kota Magelang berbasis web, Teknik Informatika UPN, Yogyakarta, 2007. [10] Yulianto, Dwi, Sistem Informasi Geografi Untuk Pemetaan Layanan Kesehatan Di Kota Yogyakarta

Biodata Penulis Budi Santosa, S.Si., M.T. lahir di Palu, 10 September 1970, Alamat Rumah Jln. Keniten, Tamanmartani (RT01/RW01), Kalasan, Sleman 55571. Lulus S1 tahun 1996 dari Program Studi Ilmu Komputer FMIPA UGM Yogyakarta dan S2 Teknik Informatika ITB, tahun 2000. Pekerjaan sejak 2002 sampai dengan sekarang sebagai Staf.Pengajar di Program Studi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta. Telah melakukan beberapa penelitian yang didanai oleh DIKTI (Penelitian Dosen Muda) dan beberapa penelitian. Sampai saat ini telah menulis puluhan makalah pada berbagai seminar, majalah/jurnal ilmiah dan proceeding yang meliputi bidang Sistem Informasi, Rekayasa Perangkat Lunak dan Sistem Informasi Geografis.