Pengaruh Pemberian Hormon Giberellin Terhadap Perkecambahan Benih Tanaman

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi

STUDI PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI BENIH DENGAN SKARIFIKASI MEKANIK DAN KIMIAWI

I. PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam medium pertumbuhan. Air

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 21 hari setelah tanam. Sedangkan analisis pengaruh konsentrasi dan lama perendaman

KAJIAN PENGARUH AUKSIN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman sumber karbohidrat

PENGERTIAN. tanaman atau bagian tanaman akibat adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kerontokan Bunga dan Buah

MATERI 1 STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN I. PENDAHULUAN

Gambar 3. Tanaman tanpa GA 3 (a), Tanaman dengan perlakuan 200 ppm GA 3 (b)

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi botani tanaman palem botol adalah sebagai berikut:

PENGARUH PERLAKUAN PENGAMPLASAN TERHADAP KECEPATAN BERKECAMBAH BENIH AREN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan.

PENGUJIAN PUPUK HANTU TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH SELADA (Lactuca sativa, L)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai

2014/10/27 O OH. S2-Kimia Institut Pertanian Bogor HERBISIDA. Company LOGO HERBISIDA PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kopi merupakan produk tanaman perkebunan yang dibutuhkan oleh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas pangan yang

I. PENDAHULUAN. Menurut undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pembentukan buah tanpa biji per tandan. 1. Persentase keberhasilan pembentukan buah tanpa biji

I. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. kecoklatan, dan memiliki bintil akar berwarna merah muda segar dan sangat

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman pinang mempunyai sistematika tanaman sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sesuai untuk perkecambahan pada biji Phalaenopsis amabilis (L.) Bl.

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura

I. PENDAHULUAN. karena nilai gizinya yang tinggi. Untuk memenuhi konsumsi dalam negeri,

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan salah satu sumber pangan penting di Indonesia dan di dunia,

I. PENDAHULUAN. multiguna karena hampir seluruh bagian pohonnya dapat dimanfaatkan.

I. Judul Pematahan Dormansi Biji II. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh cara pematahan dormansi pada biji berkulit keras dengan fisik dan kimiawi.

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMANYA PERENDAMAN DALAM LARUTAN GIBERELLIN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KAKAO

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman tomat menghasilkan buah yang mengandung banyak zat-zat penting

Dalam suatu tumbuhan yang mengalami perkecambahan terdapat: Planula : ujung batang yang akan menjadi sepasang daun, daun lembaga kotiledon kotiledon

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

MENGAMATI PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU

I. PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan organisme yang tidak dapat bergerak bebas yang pertumbuhan

Tipe perkecambahan epigeal

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

TINJAUAN PUSTAKA Perkecambahan Benih Padi

BAB I PENDAHULUAN. Kenari merupakan Family dari Burseraceae. Famili ini terdiri dari 16

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penanaman tanaman kacangan penutup tanah (Legume Cover Crop/LCC)

PERENDAMAN BENIH SAGA (Adenanthera pavonina L.) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI AIR KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KECAMBAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Lama Perendaman di Dalam Polyethylene Glycol (PEG) 6000

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. (United States Department of Agriculture, 2011). vertikal dan horizontal. Bagian akar yang aktif adalah pada kedalaman cm,

PEMATAHAN DORMANSI BENIH

II. TINJAUAN PUSTAKA. daya hidup benih yang ditunjukan dengan gejala pertumbuhan atau gejala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN. Pala (Myristica fragrans Houtt.) merupakan produk asli Indonesia, dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi botani tanaman palem botol adalah sebagai berikut:

Stratifikasi III. METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Waktu dan Tempat Penelitian

PENDAHULUAN. Tanamanaren(ArengapinnataMerr. ) banyakterdapatdantersebarhamperdiseluruhwilayah di Nusantara, khususnya di

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Purwoceng

PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU. Disusun oleh: Madania Asshagab Nur Fifa Rifa atus shalihah Sarinah Sri Rahmisari Rembulan

I. PENDAHULUAN. baku industri, pakan ternak, dan sebagai bahan baku obat-obatan. Di Indonesia,

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel pertumbuhan yang diamati pada eksplan anggrek Vanda tricolor

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI GIBERELIN (GA 3 ) TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobroma cacao L.)

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa (Cocos nucifera L) disebut pohon kehidupan, karena hampir semua

TINJAUAN PUSTAKA. Kingdom : Plantae; Subkingdom : Tracheobionta; Super Divisi : Spermatophyta;

II. TINJAUAN PUSTAKA. Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil Percobaan I. Pengaruh Suhu Air dan Intensitas Perendaman terhadap Perkecambahan Benih Kelapa Sawit

I. PENDAHULUAN. memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang tinggi

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)VARIETAS KRIEBO TERHADAP KONSENTRASI ASAM GIBERELIN

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family

merangsang skutelum menghasilkan GA. GA dikirim ke sel-sel protein untuk membentuk enzim baru sebagai pelarut cadangan makanan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Buncis (Phaseolus vulgaris L.) adalah anggota sayuran genus Phaseolus yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu mempunyai banyak nama daerah, di antaranya adalah ketela pohon,

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh-tumbuhan. Terkait dengan tumbuh-tumbuhan sebenarnya telah

II. TINJAUAN PUSTAK A. 2.1 Karakteristik dan Komposisi Kimia Benih Kedelai

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan tanaman diawali oleh proses perkecambahan, ada beberapa

Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelin (GA3) dan Pengaruh Terhadap Perkecambahan Benih Palem Raja (Roystonea regia)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. karbohidrat sehingga dapat dijadikan alternatif makanan pokok. Selain

I. PENDAHULUAN. Lada (Piper nigrum Linn.) merupakan tanaman rempah-rempah yang memiliki

Sri Wira Karina 1), Elis Kartika 2), dan Sosiawan Nusifera 2) Fakultas Pertanian Universitas Jambi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KALIN merangsang pembentukan organ. Rhizokalin Filokalin Kaulokalin Anthokalin

Transkripsi:

Pengaruh Pemberian Hormon Giberellin Terhadap Perkecambahan Benih Tanaman Zaki Ismail Fahmi (PBT Ahli Pertama) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Hormon tumbuh atau zat pengatur tumbuh merupakan sekumpulan senyawa organik, baik yang terbentuk secara alami maupun buatan. Hormon tumbuh dalam kadar sangat kecil mampu menimbulkan suatu reaksi atau tanggapan baik secara biokimia, fisiologis maupun morfologis, yang berfungsi untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat pengatur tumbuh berbeda dengan unsur hara atau nutrisi tanaman, baik dari segi fungsi maupun senyawa penyusunnya (Anonim 1, 2012). Hormon tumbuh pada tanaman adalah senyawa organik yang bukan termasuk unsur hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung (promote), menghambat (inhibit) dan dapat merubah proses fisiologis tumbuhan. Hormon tumbuh tidak dihasilkan oleh suatu kelenjar sebagaimana pada hewan, melainkan dibentuk oleh sel-sel yang terletak di titik-titik tertentu pada tanaman, terutama titik tumbuh di bagian pucuk tunas maupun ujung akar. Selanjutnya hormon akan bekerja pada jaringan di sekitarnya, ditranslokasi ke bagian tanaman yang lain untuk aktif bekerja di sana. Pergerakan hormon dapat terjadi melalui pembuluh tapis, dan pembuluh kayu. Secara individu tanaman akan memproduksi sendiri hormon setelah mengalami rangsangan. Proses produksi hormon dilakukan secara endogen oleh tanaman. Lingkungan merupakan faktor penting yang dapat memicu tanaman untuk memproduksi hormon. Setelah menghasilkan hormon hingga pada ambang konsentrasi tertentu, maka sejumlah gen yang semula tidak aktif akan memulai menunjukkan reaksi sehingga akan menimbulkan perubahan fisiologis pada tanaman (Anonim 1, 2012). Winarno (2011) menyatakan bahwa pada perbanyakan secara generatif, masalah utama yang dihadapi adalah lamanya waktu yang diperlukan benih untuk berkecambah. Hal ini dikarenakan beberapa faktor antara lain keadaan benih pada awal perkecambahan, permeabilitas kulit benih, dan tersedianya air di sekeliling benih. Jika ketiga faktor tersebut tidak mendukung benih untuk melakukan perkecambahan maka benih memiliki kemampuan untuk memundurkan fase perkecambahannya yang disebut dormansi. Peranan hormon tumbuh (salah satunya giberellin) di dalam benih yang mengalami dormansi adalah 1

dapat menstimulasi sintesis ribonuklease, amilase dan protease di dalam benih. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian giberellin terhadap perkecambahan benih tanaman. II. Hormon Giberellin 2.1. Apa itu Hormon Giberellin? Giberellin merupakan senyawa diterpenoit. Struktur dasar kimia giberellin adalah kerangka giban dan kelompok karboksil bebas. Terdapat bermacam-macam bentuk giberellin yaitu GA 1, GA 2, GA 3,, GA 52. Zat ini memiliki sifat-sifat antara lain : berbentuk kristal, sedikit larut dalam air, larut dengan bebas alam methanol, ethanol, aseton, dan larut sebagian dalam etil asetat (Gardner, Pearce dan Mitchel, 1991 dalam Saut, 2002). Menurut Hutty dan Philips (1995) dalam Saut (2002) menyebutkan bahwa GA 3 adalah satu kelompok dari giberellin yang mengontrol prosesproses perkembangan tanaman yang meliputi : perkecambahan, perpanjangan sel, dan perkembangan bunga dan biji. Literatur lain menambahkan giberellin mampu mengatasi dormansi benih pada berbagai spesies dan berlaku sebagai pengganti suhu rendah, panjang hari dan cahaya merah. Salah satu efek giberellin pada benih adalah mendorong pemanjangan sel sehingga radikula dapat menembus endopserm kulit biji atau kulit buah yang membatasi pertumbuhan (Sallisbury & Ross, 1995 dalam Fatimah dan Junairiah, 2004). 2.2. Fungsi Hormon Giberellin Manfaat pemberian giberellin pada tanaman (anonim 2, 2013) : a) Mematahkan dormansi atau hambatan pertumbuhan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh normal dengan cara mempercepat proses pembelahan sel. b) Merangsang pemanjangan sel. c) Meningkatkan proses pembungaan. d) Menyebabkan perkembangan buah tanpa benih/partenokapri. e) Dapat menunda penuaan daun dan buah. f) Memacu proses perkecambahan benih dan pertumbuhan perikarp. 2.3. Mekanisme Kerja Hormon Giberellin 1. Proses perkecambahan benih. Salah satu efek giberellin adalah mendorong proses terjadinya sintesis enzim dalam benih seperti amilase, protease dan lipase dimana enzim tersebut akan merombak dinding sel endosperm benih dan menghidrolisis pati dan protein yang akan memberikan energi bagi perkembangan embrio diantaranya adalah radikula yang akan mendobrak endopsperm, kulit biji atau kulit buah yang 2

membatasi pertumbuhan/perkecambahan benih sehingga benih berkecambah (Anonim 3, 2011). Winarno (2011), menambahkan fase akhir dari dormansi adalah fase berkecambah. Permulaan fase perkecambahan ini ditandai dengan penghisapan air (imbibisi) kemudian terjadi pelunakan kulit benih sehingga terjadi hidratasi protoplasma. Setelah fase istirahat berakhir, maka aktivitas enzimatik mulai berlangsung. Di dalam aktivitas metabolisme, giberellin yang dihasilkan oleh embrio ditranslokasikan ke lapisan aleuron sehingga menghasilkan enzim α amilase. Proses selanjutnya yaitu enzim tersebut masuk ke dalam cadangan makanan dan mengkatalis proses perubahan cadangan makanan yang berupa pati menjadi gula sehingga dapat menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas sel dan pertumbuhan. 2. Berperan dalam pemanjangan sel, dengan cara : a) Peningkatan kadar auksin - Giberellin akan memacu pembentukan enzim yang melunakkan dinding sel terutama enzim proteolitik yang akan melepaskan amino triptofan (prekusor/pembentuk auksin) sehingga kadar auksin meningkat. - Giberellin merangsang pembentukan polihidroksi asam sinamat yaitu senyawa yang menghambat kerja dari enzim IAA oksidase dimana enzim ini merupakan enzim perusak auksin. b) Giberellin merangsang terbentuknya enzim amilase dimana enzim ini akan menghidrolisis pati sehingga kadar gula dalam sel akan naik yang akan menyebabkan air lebih banyak lagi masuk ke sel sehingga sel memanjang. 3. Berperan dalam partenokapri. Pada beberapa kasus pembentukan buah dapat terjadi tanpa adanya fertilisasi atau pembuahan, proses ini dinamai partenokapri. 4. Pemberian giberellin di bawah tajuk tanaman dapat meningkatkan laju fotosintesis. Daun berkembang secara signifikan karena hormon ini memacu pertumbuhan daun, terjadi peningkatan pembelahan sel dan pertumbuhan sel yang mengarah pada perkembangan daun. Selain itu juga memacu pemanjangan batang tanaman. III. Penelitian Mengenai Pegaruh Pemberian Giberellin Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatimah dan Junairiah (2004) menunjukkan bahwa prosentase perkecambahan benih jati tertinggi sebesar 40 % diperoleh dari perlakuan giberellin 10 ppm. Perlakuan ini menyebabkan batang menjadi lebih tinggi, daun yang terbentuk lebih banyak, serta lebih 3

panjang dibandingkan dengan kontrol maupun kelompok perlakuan yang lain. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara pemberian giberellin dengan perlakuan lainnya terhadap kecepatan dan prosentase perkembangan serta pertumbuhan tanaman jati. Maryani dan Irfandri (2008) menyatakan bahwa terdapat interaksi antara skarifikasi dan perendaman benih aren dalam larutan giberellin terhadap prosentase kecambah, tinggi bibit umur 3 dan 4 bulan. Perlakuan skarifikasi dan perendaman dalam larutan giberellin 50 ppm memperlihatkan pertumbuhan bibit aren yang terbaik dibandingkan kombinasi perlakuan lainnya. Perendaman dalam larutan giberellin dapat meningkatkan pertumbuhan bibit aren. Pertumbuhan tertinggi pada perendaman dalam konsentrasi 50 ppm. Pada penelitian tanaman rotan yang dilakukan oleh Sugiharti dalam Maryani (2008) melaporkan bahwa pemberian giberellin dengan konsentrasi 50 ppm mampu memberikan daya kecambah terbaik yaitu 85,55 % dan apabila konsentrasi giberellin ditingkatkan menjadi 75 ppm dan 95 ppm menyebabkan daya kecambah semakin menurun. Saut (2002) menyatakan bahwa pada penelitian perendaman benih tomat varietas Ratna pada larutan GA 3 dan Shiimarocks berpengaruh sangat nyata terhadap daya berkecambah, berat kering kecambah normal dan kecepatan tumbuh, serta berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh maksimum dan tinggi tanaman. Perlakuan GA 3 150 ppm selama 48 jam dan Shiimarocks 500 ppm 24 jam merupakan perlakuan yang paling banyak menghasilkan viabilitas benih tertinggi berdasarkan peubah yang diamati. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nurshanti (2009), diperoleh hasil bahwa pemberian zat pengatur tumbuh GA 3 dengan kepekatan 75 ppm memberikan pengaruh terhadap perkecambahan benih palem raja lebih tinggi yaitu 32 % dibandingkan dengan perlakuan lainnya. IV. Penutup Berdasarkan dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, hormon giberellin terbukti mempengaruhi perkecambahan benih tanaman. Perlunya penelitian yang lebih mendalam mengenai pengaruh pemberian larutan giberellin terhadap benih-benih tanaman perkebunan yang masih jarang dilakukan. Sehingga dapat menjadi acuan dalam mengecambahkan benihbenih tanaman perkebunan terutama benih yang mengalami masa dormansi. 4

Daftar Pustaka Anonim 1. 2012. Hormon Tumbuhan atau ZPT (Zat Pengatur Tumbuh). http://tanijogonegoro.com. Diakses Pada Tanggal 8 Nopember 2013. Anonim 2. 2013. Giberellin. http://sigmaorganik.blogspot.com. Diakses Pada Tanggal 6 Nopember 2013. Anonim 3. 2011. Pengaruh dan Fungsi Hormon. http://henvikaekaade. Blogspot.com. Diakses Pada Tanggal 6 Nopember 2013. Fatimah dan Junairiah. 2004. Peranan Hormon Giberellin Dalam Pemecahan Dormansi Bibit Jati (Tectona grandis linn. F). http://infolitbang. ristek.go.id/index.php. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2013. Maryani, A. T. 1998. Pengaruh Skarifikasi dan Giberellin Terhadap Perkecambahan Benih dan Pertumbuhan Bibit Rotan Manau. Thesis. Program Pasca Sarjana Universitas Andalas, Padang. Maryani, A.T dan Irfandri. 2008. Pengaruh Skarifikasi dan Pemberian Giberellin Terhadap Perkecambahan Benih Tanaman Aren (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.). Sagu, Vol. 7 No. 1 6. Nurshanti, D, F. 2009. Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberellin (GA3) dan Pengaruh Terhadap Perkecambahan Benih Palem Raja (Roystonea regia). Agronobis, Vol. 1 No.2, September 2009. Saut, L. 2002. Pengaruh Perlakuan Perendaman Benih Dalam Larutan GA3 dan Shiimarocks Terhadap Viabilitas Benih Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.), Terung (Solanum melongena L.) dan Cabai (Capsicum annuum L.). Skripsi. Jurusan Budi Daya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Winarno, E. 2011. Pengaruh Lama Waktu Perendaman Benih Kacang Hijau (Phaseolus vulgaris) Dalam Air Kelapa Terhadap Kecepatan Perkecambahan. 5