BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini ialah metode penelitian korelasi. Seperti yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. disusun oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk. ekstrakurikuler terhadap budi pekerti siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. 1 Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka yang selanjutnya dilakukan analisis secara

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu tindakan mengukur atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagaimana dijelaskan (Azwar, 2010, p. 5) penelitian dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENILITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Dimana gejala ini adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk melakukan penelitianya. Penelitian ini berangkat dari adanya permasalahan.

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. (Prasetyo & Jannah, 2012: 27). Pendekatan kuantitatif di sini, yakni. penelitian sesuai dengan apa adanya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti akan menggunakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) dengan menggunakan metoda statistika untuk mengolahnya. Pada dasarnya, pendekatan ini dilakukan untuk penelitian inferensial dengan tujuan untuk pengujian hipotesis dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metoda kuantitatif akan diperoleh signifikasi hubungan antar variabel yang diteliti (Saifuddin, 2001: 5). Pertimbangan menggunakan metode dan pendekatan tersebut karena penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan keadaan dari variabel atau gejala-gejala yang diteliti kebenarannya, berdasarkan fakta-fakta yang ditemui di SMA Muhammadiyah Bantul. Bentuk penelitian dalam ini adalah studi hubungan atau korelasional. B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu pola asuh orang tua dan tingkat agresivitas anak. Berikut akan dijelaskan definisi konseptual dan operasional dari kedua variabel tersebut. a. Pola asuh orang tua Pola asuh merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Variabel bebas merupakan variabel yang (mungkin) menyebabkan, memengaruhi

30 atau berefek pada outcome. Variabel ini juga dikenal dengan istilah variabel treatment, manipulated, antecedent atau predictor (Creswell, 2016: 70). 1.) Definisi Konseptual Berdasarkan pendapat dari para ahli yaitu Hasan Langgulung, Kohn dan Diana Baumrind pola asuh merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai wujud tanggung jawab orang tua terhadap anak. 2.) Definisi Operasional Orang tua melakukan salah satu upaya dalam mendidik anak baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai wujud tanggung jawab orang tua terhadap anak. Tabel. 1 Kisi-Kisi Instrmen Variabel Pola Asuh Orang tua Dimensi Indikator Item Soal Total Favorable Unfavorable Otoriter a. Memperlakukan anak secara ketat 2, 3 1, 4, 5 5 b. Kurang memiliki kedekatan dengan anak dan 6, 7, 8, 9, 10 5 komunikasi berpusat pada orang tua c. Memaksakan keinginan terhadap anak 12, 15 11, 13, 14 5 Demokratis a. Membuat aturan yang disertai 16, 17, 18, 19, 20 5

31 dengan penjelasan b. Memberikan kesempatan anak untuk mengemukakan pendapat c. Menghargai keputusan anak 21, 22, 23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 30 5 5 Permisif a. Tidak banyak terlibat dalam kehidupan anak (kurang mengontrol anak) b. Membiarkan anak membuat keputusan sendiri 31, 32, 33, 34, 35 36, 37, 38, 39, 40 Total 20 20 40 5 5 b. Agresivitas Siswa Agresivitas merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Variabel terikat merupakan variabel yang bergantung pada variabel bebas. Variabel terikat ini merupakan outcome atau hasil dari variabel bebas. Istilah lain untuk variabel terikat adalah variabel criterion, outcome, effect atau response (Creswell, 2016: 70). 1.) Definisi Konseptual Berdasarkan pendapat beberapa ahli yakni Sadock, Myer, Baron, Diponegoro dan Malik, agresivitas merupakan perilaku seseorang (siswa) baik secara fisik maupun verbal yang bertujuan menyakiti orang lain atau menyebabkan kerusakan benda.

32 2.) Definisi Operasional Seseorang (siswa) yang berperilaku baik secara fisik maupun verbal yang bertujuan menyakiti orang lain atau menyebabkan kerusakan benda. Tabel. 2 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Agresivitas Siswa Dimensi Indikator Item Soal Total Favorable Unfavorable Verbal a. Melontarkan kata-kata 3, 5, 7 1, 2, 4, 6 7 kasar yang menyakiti orang lain b. Mencemooh orang lain 8, 11, 12 9, 10, 13 6 dengan kata-kata secara sengaja c. Melakukan kekerasan 14, 17, 19 15, 16, 18, 20 7 secara mental Non-Verbal a. Melakukan perbuatan 23, 25, 26 21, 22, 24 6 yang bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik b. Berbuat onar di 27, 29, 32 28, 30, 31, 33 7 lingkungan sekolah/ masyarakat c. Tidak disiplin di sekolah 35, 37, 39 34, 36, 38, 40 7 Total 18 22 40 C. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah Bantul dengan pertimbangan sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dirumukan di muka.

33 D. Populasi dan Sampel a. Populasi Penelitian Populasi merupakan kumpulan dari individu dengan kualitas atau ciri-ciri yang telah ditetapkan. Sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu dinamakan populasi finit sedangkan jika jumlah individu dalam kelompok tidak memiliki jumlah yang tetap, ataupun jumlahnya tidak terhingga, dinamakan infinit. Terkait dengan keterangan mengenai populasi dapat dikumpulkan dengan dua cara. Pertama, tiap unit populasi dihitung. Cara ini disebut sebagi sensus atau complete enumeration. Kedua, perhitunganperhitungan dilakukan hanya pada bagian unit populasi saja. Keterangan diambil dari wakil populasi atau disebut juga sebagai sampel. Teknik ini dinamakan survei sampel (sample survey) atau sample enumeration (Nazir, 1988: 325). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMA Muhammadiyah Bantul kelas XI angkatan tahun 2016/ 2017 dikarenakan kelas XI merupakan pertengahan jenjang di dalam tingkatan Sekolah Menengah Atas. Kelas XI mempunyai enam kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3 dengan keseluruhannya berjumlah 136 siswa.

34 Tabel. 3 Populasi Siswa SMA Muhammadiyah Bantul No. Kelas Populasi 1. Kelas XI IPA 1 26 2. Kelas XI IPA 2 24 3. Kelas XI IPA 3 31 4. Kelas XI IPS 1 14 5. Kelas XI IPS 2 20 6. Kelas XI IPS 3 21 Jumlah 136 b. Sampel Penelitian Sampel merupakan bagian dari populasi. Survei sampel merupakan suatu prosedur dengan hanya menggunakan sebagian dari populasi saja yang diambil dan digunakan dalam menentukan sifat dan ciri yang dikehendaki dari populasi (Nazir, 1988: 325). Sampel yang dipilih sebagai landasan penyimpulan harus dapat mewakili atau representatif untuk populasinya. Salah satu cara terbaik untuk memperoleh sampel seperti itu adalah teknik random sampling. Dasar pokok dari random sampling adalah bahwa semua anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dimasukkan menjadi anggota sampel (Hadi, 1979: 303). Apabila subyeknya kurang dari 100, sebagai patokannya lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Namun jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: 1.) Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.

35 2.) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. 3.) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel lebih besar, hasilnya akan lebih baik (Arikunto, 1993: 107). Berdasarkan pertimbangan di atas, maka penelitian ini mengambil sampel dengan prosentase sebesar 20 % sehingga jumlah siswa yang dijadikan sampel sebanyak 27 responden. Tabel. 4 Sampel Penelitian Siswa SMA Muhammadiyah Bantul No. Kelas Populasi Sampel (20 %) 1. Kelas XI IPA 1 26 5 2. Kelas XI IPA 2 24 5 3. Kelas XI IPA 3 31 6 4. Kelas XI IPS 1 14 3 5. Kelas XI IPS 2 20 4 6. Kelas XI IPS 3 21 4 Jumlah 136 27 E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam metode ilmiah yang bertujuan untuk menguji hipotesa yang telah dirumuskan. Data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan. Validitas dari data dapat ditingkatkan jika alat pengukur serta kualitas dari pengambil datanya sendiri cukup valid. Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada keterkaitan antara

36 metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah berfungsi memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data (Nazir, 1988: 211). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu: a. Angket/ Kuisioner Angket/ kuisioner merupakan teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis, 1993: 67). Dalam penelitian ini angket akan diberikan secara langsung pada responden yang berjumlah 27 siswa. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiono, 2015: 93). Di dalam angket yang disebarkan, sudah tersedia pernyataan yang disertai dengan pilihan jawabannya dan responden tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan keadaannya. Jawaban yang disediakan mempunyai rentang skor 1-5 yaitu: 1 berarti sangat rendah, 2 berarti rendah, 3 berarti sedang, 4 berarti tinggi, 5 berarti sangat tinggi. Angket ini berisi 80 item soal yang terdiri dari 40

37 item untuk variabel pola asuh orang tua dan 40 item untuk variabel tingkat agresivitas. Pada setiap soal disediakan lima alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS) dengan skoring untuk item soal favorable SS = 5, S = 4, N = 3, KS = 2, TS = 1 dan untuk item unfavorable SS = 1, S = 2, N = 3, KS = 4, TS = 5. b. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap atau bertatap muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada si peneliti. Wawancara ini dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi (Mardalis, 1993: 64). Wawancara ditujukan kepada guru mata pelajaran dan guru BK yang mengerti kondisi siswa SMA Muhammadiyah Bantul. c. Dokumentasi Dengan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai halhal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274). Dokumen yang digunakan dalam penelitan ini adalah dokumen mengenai gambaran umum tentang sekolah SMA Muhammadiyah Bantul.

38 F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Alat ukur atau instrumen di dalam penelitian harus melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur sesuatu yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2010: 211). Instrumen dapat dikatakan baik jika mampu mengungkap data yang dapat dipercaya. Uji reliabilitas menunjuk pada tingkat kehandalan sebuah instrumen. Uji validitas instrumen dapat menggunakan koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Pearson. Kemudian penghitungannya dapat dibantu dengan program SPSS. Rumus korelasi Pearson sebagai berikut (Masrukhin, 2007: 123): r xy = Keterangan: r xy = angka indeks (koefisien) korelasi antara variabel X dan Y Ʃ XY = jumlah perkalian masing-masing skor variabel X dan Y Ʃ X Ʃ Y Ʃ X 2 Ʃ Y 2 N = jumlah masing-masing skor variabel X = jumlah masing-masing skor variabel Y = jumlah kuadrat masing-masing skor variabel X = jumlah kuadrat masing-masing skor variabel Y = jumlah kasus (number of cases) Sedangkan uji reliabilitas instrumen dapat menggunakan rumus Spearman-Brown yang bertujuan untuk memperoleh indeks reliabilitas

39 soal. Uji reliabilitas instrumen dibantu juga dengan menggunakan program SPSS. Rumus Spearman-Brown sebagai berikut: r 11 = 2 x r ½ ½ ( 1 + r ½ ½ ) Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen r ½ ½ = r xy yang disebutkan sebagai indeks korelasional antara dua belahan instrumen (Arikunto, 2013: 223). G. Teknik Analisis Data Analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasional yang merupakan teknik analisis mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuannya adalah mencari bukti ada atau tidak adanya hubungan, menjawab pertanyaan (lemah, cukup, kuat), memperoleh kejelasan dan kepastian (signifikan atau tidak) (Masrukhin, 2007: 121). Proses penghitungan data dibantu dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS), aturan dalam penyimpulan data pada analisis ini sama dengan aturan penyimpulan dalam data analisis komparatif, yakni dengan melihat signifikansi. Jika sig > 0,5, korelasi dinyatakan tidak signifikan. Rumus yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah rumus korelasi product-moment (Masrukhin, 2007: 123): r xy =

40 Keterangan: r xy = angka indeks (koefisien) korelasi antara variabel X dan Y Ʃ XY = jumlah perkalian masing-masing skor variabel X dan Y Ʃ X Ʃ Y Ʃ X 2 Ʃ Y 2 N = jumlah masing-masing skor variabel X = jumlah masing-masing skor variabel Y = jumlah kuadrat masing-masing skor variabel X = jumlah kuadrat masing-masing skor variabel Y = jumlah kasus (number of cases) Di dalam penelitian, untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya koefisien korelasi atau menginterpretasikan koefisien korelasi digunakan pedoman sebagai berikut (Hadi, 1989: 135): X SDi = ½ (skor tertinggi + skor terendah) = 1/6 (skor tertinggi skor terendah) Untuk kategori tinggi = (X + 1 Sdi) (X + 3 SDi) Untuk kategori sedang = (X 1 SDi) (X + 1 SDi) Untuk kategori rendah = (X 3 SDi) (X 1 SDi)