PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2006 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN KABUPATEN DAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 26

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN KABUPATEN DAN DESA DI KABUPATEN MAGELANG

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

b. bahwa untuk melaksanakan maksud pada huruf a di atas, perlu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN KABUPATEN DAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 09 TAHUN 2007 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU,

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG DANA ALOKASI UMUM DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN KABUPATEN DAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 11 Tahun 2007 Seri E Nomor 11 Tahun 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 11 TAHUN 2007

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 26 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 9 SERI E

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 22 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

KABUPATEN BUTON UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 4/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 04 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA

B U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SUMBER PENDAPATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG BAGI HASIL PAJAK KABUPATEN KEPADA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN ALOKASI DANA PERIMBANGAN DESA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 9 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BENGKULU TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA DI WILAYAH KABUPATEN CIAMIS

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAROS,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PERIMBANGAN KEUANGAN KABUPATEN DAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PAKPAK BHARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2006 NOMOR 2 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 2 TAHUN 2006 TENTANG

' lndonesia Nomor 4438);

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

ALOKASI DANA DESA NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 11 TAHUN 2008 DISUSUN OLEH BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BONE

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2010 SERI E.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR,

TENTANG DANA ALOKASI DESA BUPATI DOMPU,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG DANA BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH BAGI DESA DAN ALOKASI DANA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) DI KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG SUMBER SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 102 TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 09 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 20 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 11 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

Transkripsi:

1 PEMERNTAH KABUPATEN MELAW PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAW NOMOR 3 TAHUN 2008 Tentang \ PERlMllANGAN KEUANGAi'l KABUPATEN DAN DESA BAGlAN HUKUM SEKRETARAT DAERAH KABUPATEN MELAW. TAHUN 2008

PEMERNT AH KABUP ATEN MELAW! A PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAW NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERMBANGAN KEUANGAN KABUPATEN DAN DESA DENGAN RAHMA T TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT MELAW,, c Menimbang Mengingat a. bahwa berdasarkan pasa1212 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mendukung kelancaran pe1aksanaan pemerintah dan pembangunan Desa perlu diberikan Perimbangan Keuangan Kabupaten dan Desa; b. bahwa Perimbangan Keuangan Kabupaten dan Desa dimaksud pada huruf a tersebut diatas, perlu diahu dengan Peraturan Daerah. 1. Undang-Undang Namar 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Alas Undang-undang Namar 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 3684); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau d.i Provinsi Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2003 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 4344); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 4389); 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nemor 4438 ); 5. Undang-Undang Namar 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nemor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2008 Nomer 59, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nemer 4844); 6. Peraturan Pemerintah Neme r 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik ndenesia

7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 T ahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Rep ublik ndonesia Tahun 2001 Nome r 119, Tambahan Lemba ran Negara Republik ndonesia Nomor 4139); 8. Peraturan Pemerintah Nemor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Nega ra Republik ndonesia Tahun 2005 Nemer 137, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 4575). 9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 4587); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nemer 4588); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 ten tang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, pemerintahan Daerah Previnsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kota (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahon 2007 Nemer 82, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomer 4737). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKLAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MELAW dan BUPAT MELAW MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAW TENTANG PERMBANGAN KEUANGAN KABU PATEN DAN DESA BAB KETENTUA Pasal1 UMUM Dalam Peraturan Daerah yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Melawi; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 3. Bupati adalah Bupati Melawi; 4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, ya ng selanjutnya disingkat APBD, adalah suatu rencana keuangan tahonan Daerah yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah ten tang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 5. Perimbangan Keuangan Kabupaten dan Desa adalah dana yang bersumber dad penerimaan APBD yang dialekasikan kepada Daerah; 6. Dana Alokasi Umum Desa, yang selanjutnya disingkat DAU Desa, adalah dana bantuan Pemerintah Kabupaten kepada Desa yang bersumber dari bagian perolehan Pajak Daerah, bagian perojehan Retribusi Daerah, bagian dari dana perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang diterima Pemerintah Kabupaten, yang dialokasikan dengan tujuan keadilan dan pemerataan kemampuan keuangan Desa,.~... J.....,... h ;",,,::>i 1r<>hlltll hitnnva:

i.1 7. Dana Khusus Alokasi Desa, yang selanjutnya disebut OAK Desa, adalah dana bantuan pemerintah Kabupaten kepada Desa untuk membiayai kegiatan yang sudah ditentukan Pemerintah Kabupaten; 8. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiaya i penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Pembangunan Daerah; 9. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danl atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan; 10. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepenhngan masyaraka t setempat berdasarkan asal usul, adat ishadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten Melawi; 11. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggara urusan Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan men gurus masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintdhan Negara Kesatuan Republik ndonesia; 12. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; 13. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga Jegislasi, penyusunan Peraturan Desa, anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, dan Keputusan Desa, serta penampungan dan pengaturan masyarakat; 14. Sumber Pendapatan Desa adajah sumber penerimaan Desa yang berasal dari Pendapatan ash Desa, bantuan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten, dan sumbangan dari Pihak Ketiga maupun Pinjaman Desa; 15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutrtya disingkat APBDesa adalah anggaran tahunan dari program pemerintah dan pembangunan Desa yang dijabarkan dan diterjemahkan dalam angka angka rupiah, yang mengandung perkiraan target pendapatan dan perkiraan batas tertinggi belanja Desa. BAB PERMBANGAN KE UANGAN KABUPATEN DAN DESA Bagian Pertarna Dana Alokasi Umum (DAU) Desa Pasal2 1 Sumber DAU Desa meliputi: a. Bagian dari penerimaan pajak daerah; b. Bagian dari penerimaan retribusi daerah tertentu; c. Bagian dari penerimaan dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima pemerintah kabupaten. Pasal3 Bagian dari penerimaan pajak daerah dialokasikan kepada Desa sebesar 10% (sepujuh persen) dari penerimaan pajak daerah yang ditetapkan dalam APBD selanjutnya akan diatur dengan Peraturan Bupati. Pasa14 (1) Bagian dari penerimaan retribusi daerah tertentu dialokasikan kepada desa sebesar 10%

Pasal5 (1) Bagian dad dana perimbangan pusat dan daerah yang diterima pemerintah kabupaten dialokasikan kepada desa sebesar 10% (sepuluh persen) dari penerimaan dana perimbangan yang ditetapkan dalam APBD.. J (2) Besaran prosentase bagian dari penerimaan dana perimbangan pusat dan daerah yang diterima Pemerintah Kabupaten yang dialokasikan kepada desa sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan secara bertahap dengan memperhatikan kondisi kesiapan desa. Pasal6 " (1) Plafon DAU Desa untuk seluruh Desa sekabupaten ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Melawi berdasarkan penjumlahan ketiga sumber DAU Desa sebagaimana dimaksud pasal3, 4, dan 5. (2) DAU masing masing desa ditentukan dengan penjumlahan alokasi rata rata dengan alokasi tertimbang berdasarkan porsi desa yang bersangkutan. (3) Alokasi rata rata untuk masing masing desa adalah sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dad plafon DAU Desa seluruh desa dibagi jumlah desa se Kabupaten Melawi. (4) Alokasi tertimbang adalah sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari plafon DAU Desa sekabupaten. (5) Porsi desa yang bersangkutan berupa proporsi bobot desa yang bersangkutan terhadap jumlah hobot seluruh desa. (6) Bobot desa ditentukan berdasarkan : a. b. c. d. e. f. g. luas wilayah; jumlah penduduk tahun sebelumnya; jumlah KK miskin sebelumnya; keterjangkauan desa; potensi desa tahun sebejumnya; pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun sebelumnya; luas tanah desa yang diolah untuk pertanian, perikanan dan lain lain usaha yang produktif. Pasal7 (1) DAU Desa untuk masing-masing desa dihitung berdasarkan rumusan sebagai berikut DAU Desa - 1 = RT + (BDi x BT) day Uraian DAU Desa - 1 = besaran DAU masing masing desa RT = besaran bantuan rata-rata masing-masing desa BD = hobot suatu desa BT = aiokasi bantuan secara tertimbang (2) Bobot suatu desa diperhitungkan dari kebutuhan suatu desa, potensi desa insentif desa, dan tanah desa. (3) Bobot kebutuhan desa diperhitungkan dari iuas wilayah, jumlah penduduk, jumlah KK miskin, dan keterjangkauan desa. 1 Bagian Kedua Dana Alokasi Khusus Desa Pasal8 (1) Pemerintah Kabupaten dapat memberikan DA~ Oesa bagi desa-desa tertentu untuk membiayai kegiatan yang sudah ditentukan pemerintah kabupaten. (2) Pengaturan lebih lanjut mengenai penggunaan OAK Oesa akan diatur dalam peraturan Bupati.

BAB PELAKSANAAN Bagian Pertama Pengelolaan dan Penggunaan Perimbangan Keuangan Kabupaten dan Desa Pasal9 (1) Penggunaan dana perimbangan desa dimusyawarahkan antara Pemerintah Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan dituangkan dalam Peraturan Desa tentang anggaran pendapatan dan belanja desa (APB Desa) tahun yang bersangkutan. (2) Rambu-rambu penggunaan perimbangan keuangan kabupaten dan desa akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. (3) Semua penerimaan dan pengeluaran keuangan sebagai akibat diberikannya perimbangan keuangan kabupaten dan desa dicatat dan dibukukan dalam buku administrasi keuangan desa oleh bendahara umum desa. (4) Perencanaan d an pelaksanaan pembangunan dikoordinasikan oleh Lembaga Permusyawatan Masyarakat Desa. (5) Kebutuhan pembangunan internal desa menjadi tanggung jawab desa. Bagian Kedua Tugas Tugas Kepala Desa dan BPD Pasal 10, (1) Tugas-tugas Kepala Desa: a. mengkoordinasi musyawarah antara pemerintahan desa, BPD, dan elemen desa terkait lainnya mengenai rencana penggunaan perimbangan keuangan kabupaten dan desa; b. mengimpormasikan pada publik ten tang rencana penggunaan perimbangan keuangan kabupaten dan desa; c. menyusun reneana Peraturan Desa tentang APB Desa yang setelah mendapat persetujuan BPD ditetapkan menjadi peraturan desa; d. bertanggung jawab atas penggunaan Dana perimbangan keuangan Kabupaten dan Desa. (2) Tugas-tugas BPD : a. bersama-sarna pemerintah desa menyusun rene ana peraturan desa ten tang APB Desa, yang didalanmya termasuk reneana penggunaan perimbangan keuangan kabupaten dan desa; b. mengawasi penggunaan perimbangan keuangan kabupaten dan desa baik tertib administrasi maupun pelaksanaan dilapangan; c. meminta pertanggungjawaban kepala desa atas penggunaan perimbangan keuangan kabupaten dan desa. BAB V PEMBNAAN DAN PE CAWASAN Pasalll (1) Pembinaan atas penggunaan dana perimbangan kabupaten dan desa dilakukan oleh Tim Pembina Tingkat Kabupaten dan Tim Pembina Tingkat Kecamatan. (2) Tim Pembina Pengelolaan dana perimbangan di tetapkan dengan Keputusan Bupah Melawi.

4. i\.4 RTTN HTHER 0 Pasa112. ( Pengawasan atas penggunaan perimbangan keuangan kabupaten dan desa dilakukan oleh lnspektorat Kabupaten. BABV SANKS Pasa113 Penggunaan perimbangan keuangan Kabupaten dan Desa yang tidak sesuai dengan ketentuan dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan peninjauan kembali atas besaran perimbangan keuangan Kabupaten dan Desa untuk desa yang bersangkutan tahun berikutnya. BABV KETENTUAN PERALHAN Pasal14 (1) Dengan ditetapkannya peraturan daerah ini, maka bantuan desa melalui l(satu) pintu; (2) Bantuan desa yang diberikan sebelum ditetapkannya peraturan daerah ini melalui berbagai jalur ditiadakan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal15 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan ditetapkan dengan Peraturan Bupati sepanjang mengenai pelaksanaan. Pasal16 Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatkannya dalam embaran Daerah Kabupaten Melawi Ditetapkan di Nanga Pinoh ~"":':"":~ tanggal... >eft'" bey" 2008 ~-:::Y:~~ T MELAW, A. SUMAN KURiK Diundangkan di Nanga Pinoh pada tanggal.3 ~ef~ v- 2008 ERAH KABUPATEN MELAW,

PENjELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAW NOMOR :3 TAHUN 2008 -f TENTANG PERMBANGAN KEUANGAN KABUPATEN DAN DESA L UMUM Dengan diterbitkannya Undang - Undang Nomer 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai Pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 maka Peraturan Pemerintah Nomer 72 Tahun 2005 ten tang Desa. Walaupun terjadi penggantian undang-undang namun prinsip dasar sebagai landasan pengaturan mengenai desa tetap yaitu Keanekaragaman, yang memiliki makna bahwa istilah Desa dapat disesuaikan dengan asal-usul dan kondisi 505ial budaya masyarakat setempat. Hal ini berarti pota penyelenggaraan pemerintahan serta pelaksanaan pembangunan di Desa harus menghormati sistem nilai bersama dalam kehidupan berbangsa dan bemegara. Bahwa Penyelenggaraan pemerintahan dan pejaksanaan pembangunan di Desa harus mengakomodasi aspirasi masyarakat yang diartikulasi dan diagregasi melalui BPD dan Lembaga kemasyarakatan sebagai mitra Pemerintah Desa, Pemberdayaan Masyarakat memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat. Dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Desa dan untuk meningkatkan pelayanan serta pemberdayaan masyarakat Desa mempunyai sumber pendapatan yang terdiri atas pendapatan asli Desa, bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kahupaten, bagian dari dana perimbangan keunagan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten, bantuan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.. PENjELASAN PASAL DEM PASAL Pasall sampai dengan pasall6 ; Cukup jejas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MELAW NOMOR 'l3