BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pedesaan yang telah lama berperan dalam pengembangan cadangan pangan.

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

MARGARETHA BUNGA (KEPALA BIDANG KETENAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN)

I. PENDAHULUAN. Menghaadapi tahun sektor pertanian masih dihadapkan pada

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2011

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Target dan Realisasi Pajak Air Permukaan di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT

PROGRES IMPLEMENTASI 5 SASARAN RENCANA AKSI KORSUP PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2015

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA SAIL KOMODO TAHUN 2013

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI TERPADU PERIKANAN BUDIDAYA 2017 Banten, 7-10 Mei 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA SAIL KOMODO TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu daerah yang

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bajo, kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. Perkembangan yang. sektor, salah satunya yang sangat pesat ialah pariwisata.

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan pembiayaan. Ditinjau dari aspek kemandirian daerah, pelaksanaan otonomi

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ayat (3) pasal 33 Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

MENGAWAL PELAKU UTAMA dengan ROADMAP BAKORLUH SULAWESI TENGGARA

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2006

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

Notulensi. Peserta (Daerah dan Pusat) Prov. DKI Jakarta, Aceh, Lampung dan Bengkulu. Nama. Penanggung Jawab Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DA TAHUN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANA

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB III TUGAS DAN FUNGSI BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016

BAB I PENDAHULUAN. induknya dan membentuk daerah otonomi baru. Tujuan pemekaran daerah baru yaitu untuk

PROFIL BALAI POM DI KUPANG

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2011 MENCAPAI 5,11 PERSEN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/294/KEP/ /2013

BUPATI BOJONEGORO KEPUTUSAN BUPATI BOJONEGORO NOMOR :188/5/KEP/412.11/2012

TAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA RESMI STATISTIK

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

Nomor : 2088/B14 /DN/ Mei 2017 Lampiran : 3 (tiga) lampiran H a l : Undangan Rakortek Persiapan Pelaksanaan Program PKB

PAPARAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR. Pada acara USULAN PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN DALAM RANGKA REVISI RENCANA TATA RUANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURAN NUSA TENGGARA TIMUR AGUSTUS 2010

WALIKOTA TASIKMALAYA

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA TAHUN 2016 MENCAPAI 5,19 PERSEN

RILIS HASIL PSPK2011

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB VI PENUTUP. 1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai R 2 = 0,328 berarti. pengangguran dan inflasi berkontribusi terhadap variabel terikat

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG SENTRA PRODUKSI PERIKANAN UNGGULAN DI KABUPATEN CIAMIS

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR KUPANG 09 SEPTEMBER 2013

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG

KEMENTERIAN AGAMA. Kepada Yth. Para Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota Se Provinsi Nusa Tenggara Timur Masing-masing di Tempat

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2012 MENCAPAI 5,61 PERSEN

RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RKA SKPD )

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG

KATA PENGANTAR Bagian I :

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (ANGKA SEMENTARA)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN. Jl. Polisi Militer, Telp. (0380) , , Fax.

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini membahas tentang kebijakan mengenai Sistem Pengendalian

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DATA KERJA SAMA DALAM NEGERI YANG MASIH BERLAKU DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

BAB IV GAMBARAN UMUM

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANYUWANGI

Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Sistim informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan Penyuluhan merupakan upaya pengembangan SDM yang sasarannya yaitu pemberdayaan pelaku utama, pelaku usaha dan masyarakat sehingga meningkatkan wawasan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam bidang kelautan dan perikanan baik teknis maupun non teknis untuk pengembangan usaha di bidang kelautan dan perikanan. Dalam mewujudkan upaya tersebut, penyuluh harus memiliki kapasitas dan kompetensi yang tinggi dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan pendampingan dalam menjalankan tugas tersebut. Dalam perjalanan mengemban tugas, para penyuluh perlu memiliki dan meningkatkan berbagai pengalaman dalam membawa pesan dan mendiseminasikan teknologi kepada para pelaku utama dengan filosofi yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak mau menjadi mau dan yang tidak mampu menjadi mampu. Untuk maksud di atas, Pemerintah perlu menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perikanan untuk meningkatkan pengembangan SDM di bidang perikanan sesuai dengan Undang Undang No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana diubah Undang Undang Nomor 45 2

Tahun 2009 Pasal 57 Ayat (1) dan melalui dana APBD I Tahun Anggaran 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Panyuluhan Provinsi NTT telah melaksanakan Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tanun 2015 di Hotel Timor Megah No. 56, Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 ini dihadiri oleh 37 Penyuluh Perikanan Swadaya dan 15 Penyuluh Perikanan PNS dari 11 kabupaten yang rencananya dihadiri oleh 40 Penyuluh Perikanan Swadaya dan 20 Penyuluh Perikanan PNS. Gambar 1.1 Pembukaan Kegiatan 3

1.2 Tujuan Tujuan Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tanun 2015 yaitu : 1. meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan bagi Penyuluh Perikanan Swadaya dan penyuluh Perikanan Pegawai Negeri Sipil, 2. memberikan arah, pedoman, dan cara budidaya perikanan yang menguntungkan bagi pelaku utama dan pelaku usaha perikanan. 1.3 Sasaran Adapun sasaran dari kegiatan ini yaitu Penyuluh Perikanan Swadaya dan Penyuluh Perikanan Pegawai Negeri Sipil yang ada di Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Rote Ndao, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ende, Manggarai Barat, Sumba Timur dan Kabupaten Sumba Tengah. 1.4 Input (Masukan) Biaya pelaksanaan dari kegiatan ini berasal dari Dokumen Pelaksana Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD) Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi 4

Nusa Tenggara Timur Nomor : 900.918.KU/DPA.39.AK/2015 tanggal 05 Januari 2015. 1.5 Output (Keluaran) Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terlaksananya Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tanun 2015. 1.6 Outcome (Hasil) Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu : 1. meningkatnya pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan peserta kegiatan, 2. meningkatnya pengetahuan mengenai cara budidaya perikanan yang menguntungkan bagi pelaku utama dan pelaku usaha perikanan. 1.7 Benefit (Manfaat) Manfaat dari kegiatan ini yaitu meningkatkan kapasitas dan kompetensi para peserta mengenai cara budidaya perikanan yang menguntungkan. 5

1.8 Impact (Dampak) Dampak dari pelaksanaan kegiatan ini adalah pelaku utama dan pelaku usaha perikanan dapat memperbaharui cara budidaya perikanan dalam hal ini budidaya ikan lele yang lebih menguntungkan. 6

7

BAB II METODELOGI 2.1 Dasar Pelaksanaan Dasar Hukum Pelaksanan Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tanun 2015 yaitu : Undang Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K) tanggal 15 November 2006; Undang Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana diubah Undang Undang Nomor 45 Tahun 2009; Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pengawasan dan Pembinaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur; Dokumen Pelaksana Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD) Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : 900.918.KU/DPA.39.AK/2015 tanggal 05 Januari 2015. 8

2.2 Waktu dan Tempat a. Waktu Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tanun 2015 telah dilaksanakan selama 3 (tiga) hari yaitu dari tanggal 15 17 Juni 2015. b. Tempat Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tanun 2015 telah dilaksanakan di Hotel Timor Megah Jalan Gajah Mada Nomor 56, Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan. 2.3 Peserta Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 dihadiri oleh 37 Penyuluh Perikanan Swadaya dan 15 Penyuluh Perikanan PNS dari 11 kabupaten yang rencananya dihadiri oleh 40 Penyuluh Perikanan Swadaya dan 20 Penyuluh Perikanan PNS. Rinciannya sebagai berikut : 9

Tabel 2.1 Peserta No Kabupaten Instansi Unsur yang Diundang/Peserta Penyuluh Perikanan Swadaya PNS Jumlah 1 Kupang BP4K 4 1 5 2 Timor Tengah Selatan BKPP 5 7 12 3 Timor Tengah Utara DKP 7 2 9 4 Belu DKP 8 4 12 5 Rote Ndao BKP4K 4 0 4 6 Flores Timur BKPP 2 0 2 7 Sikka BKPP 2 0 2 8 Ende DKP 2 0 2 9 Manggarai Barat BKPP 1 0 1 10 Sumba Timur BP4K 1 0 1 11 Sumba Tengah BKPP 1 1 2 Total 37 15 52 2.4 Materi dan Narasumber Narasumber kegiatan sebanyak 4 orang yaitu : a. 2 orang dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Banyuwangi b. 2 orang dari Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur 10

Tabel 2.2 Materi dan Narasumber NO. MATERI KEGIATAN NARASUMBER 1 2 3 4 Dasar dasar Penyuluhan Perikanan Meningkatkan Peran dan Fungsi Penyuluh Perikanan Swadaya Teknik Pembenihan Ikan Lele Teknik Pembesaran Ikan Lele Kepala BKPP Provinsi NTT Kepala Bidang Ketenagaan Penyuluhan P2K Dian Tugu Warsito, S.St.Pi., MP JUMLAH JAM (@ 45 MENIT) I Putu Suarma, S.Pi 4 5 Kunjungan Lapangan Panitia 4 JUMLAH SK Narasumber dapat dilihat pada Lampiran 3. 3 3 4 18 2.5 Metode Metode yang digunakan dalam Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 dilaksanakan dengan 2 cara yaitu : 1. Di Dalam Ruangan dengan cara : pemaparan materi oleh narasumber, diskusi dan rumusan hasil diskusi untuk ditindaklanjuti 2. Di Lapangan yaitu Kunjungan Lapang 11

2.6 Panitia Panitia Pelaksana Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 yaitu : Tabel 2.3 Panitia No. Nama / NIP Jabatan Dalam Dinas 1. Bonevasius Tober, S.TP, MM 19661023 199903 1 002 2. Etty Keo 19630824 198403 2 007 3. Augustinus Frumentius Harudabawur, SPi 19700516 200012 1 007 4. Elisabeth N.P. Bolen, SP 19860106 201101 2 009 5. Maria M.D. Bate, S.Pt 19820105 201212 2 003 6. Dominikus Tupen Sabon, S.Pt Kasubid Pengembangan Ketenagaan Penyuluhan Kasubid Pengembangan Informasi, Komunikasi dan Publikasi Penyuluhan Staf Bidang Ketenagaan Staf Bidang Ketenagaan Staf Bidang Ketenagaan Staf Bidang Ketenagaan Jabatan Dalam Panitia Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota 7. Winarty R. Danun, SP Staf Sub Bagian Anggota Keuangan 8. Adrianus G. N. Lesik, SH Staf Bidang Ketenagaan Anggota SK Panitia dapat dilihat pada Lampiran 4. 2.7 Sumber Dana Sumber Dana Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 12

yaitu Dokumen Pelaksana Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD) Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : 900.918.KU/DPA.39.AK/2015 tanggal 05 Januari 2015. 13

14

BAB III PELAKSANAAN Tahapan tahapan pelaksanaan dari Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 3.1 Persiapan Tahapan persiapan meliputi Penyusunan Juklak / TOR Kegiatan, Pembentukan Panitia Pelaksana (SK Panitia dapat dilihat pada Lampiran 1), Survey lokasi pelaksanaan kegiatan, penetapan narasumber / pembicara (SK Narasumber dapat dilihat pada Lampiran 2), Penyampaian informasi narasumber dan ke kabupaten (dapat dilihat pada Lampiran 3). Gambar 3.1 Pembukaan kegiatan oleh Kepala Bidang Ketenagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan 15

3.2 Pembukaan Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 dibuka oleh Kepala Bidang Ketenagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan mewakili Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT. Bersama Kepala Bidang Ketenagaan, hadir pula Kepala Sub Bidang Pengembangan Ketenagaan Penyuluhan dan Kepala Sub Bidang Pengembangan Informasi, Komunikasi dan Publikasi Penyuluhan. 3.3 Pemaparan Materi 1. Dasar dasar Penyuluhan Perikanan Pokok pokok materi yang disampaikan yaitu : Mengapa Penyuluh diperlukan dalam Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang berkelanjutan Landasan Pembangunan SDM perikanan dan masyarakat pedesaan Hirarki Kelembagan Penyuluhan Pemerintah Asas Penyuluhan Luaran Penyelenggaraan Penyuluhan Karakteristik Sistem Penyuluhan Perikanan Falsafah Penyuluhan KP Hal utama yang dilakukan dalam Penyelenggaraan penyuluhan 16

2. Meningkatkan Peran dan Fungsi Penyuluh Perikanan Swadaya Pokok pokok materi yang disampaikan yaitu : Dasar Hukum Pelaksanaan Penyuluhan Swadaya Kedudukan dan hubungan kerja Penyuluh Perikanan Swadaya Tugas dan peran Penyuluh Perikanan Swadaya Hak dan Kewajiban Penyuluh Perikanan Swadaya serta Sanksi Perikanan Swadaya Gambar 3.2 Pemaparan Materi Teknik Pembenihan Ikan Lele 3. Teknik Pembenihan Ikan Lele Pokok pokok materi yang disampaikan yaitu : cara pembenihan ikan lele mulai dari persiapan sarana dan prasarana, pengelolaan induk, pemijahan, penetasan telur, pengelolaan pakan serta pengelolaan kualitas air. 17

4. Teknik Pembesaran Ikan Lele Pokok pokok materi yang disampaikan yaitu : Keberhasilan Usaha Budidaya Ikan sangat ditentukan oleh sejumlah faktor (faktor fisik kondisi sarana prasarana maupun pengeloiaannya) Persiapan kolam/wadah budidaya : tahap awal yang menentukan keberhasilan budidaya. Diperlukan penyiapan kolam dan media pemeliharaannya seoptimal mungkin sesuai dengan sifat biota yang akan dibudidayakan, serta kondisi kolam wadah/budidaya. Tahapan budidaya : persiapan kolam, pemilihan dan penebaran benih, pemilihan dan pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, monitoring kondisi ikan budidaya, pengendalian hama dan penyakit dan panen yang lebih ekonomis. Gambar 3.3 Pemaparan Materi Teknik Pembesaran Ikan Lele 18

5. Kunjungan Lapangan Kegiatan kunjungan lapang diselenggarakan pada hari ke tiga ke kelompok Budidaya SUKA MAJU. Kelompok Suka Maju berada di Desa Kesetnana Kecamatan Molo Selatan. Kelompok ini diketuai oleh Ibu Gambar 3.4 Kunjungan Lapang 1 Damaris Mella, Sekretaris Bapak One Jefri Selan, Bendahara Ibu Margerita Selan dengan anggota kelompok 10 orang. Kelompok Suka Maju terbentuk atas kerjasama antara Penyuluh Perikanan Swadaya atas nama Nikodemus A. Tefbana dengan anggota kelompok. Guna memanfaatkan sumber air yang tidak digunakan setelah dikelolah oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kelompok Suka Maju memanfaatkan lahan tersebut untuk meningkatkan kondisi ekonomi dan meningkatkan nilai gizi keluarga. Gambar 3.5 Kunjungan Lapang 2 19

Kelompok ini terbentuk pada tanggal 20 Februari 2015 dengan usaha yang dikembangkan yaitu budidaya ikan nila, karper dan mujair. Kelompok memiliki kolam sejumlah 12 dengan ukuran yang bervariasi. Pada saat para peserta dan panitia kegiatan mengunjungi lokasi, kolam kolam masi dalam proses awal penyiapan lahan untuk proses budidaya ikan lele. 3.4 Masalah Dari pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 ini, terdapat bebrapa masalah sebagai berikut : 1. peserta yang semula mendaftar tidak semuanya dapat hadir karena kendala kesehatan dan juga transportasi, 2. waktu yang tersedia untuk pelatihan masih sangat kurang sehingga para pemateri dan peserta tidak dapat melakukan proses pembelajaran di lapangan langsung. 20

3.5 Rencana Tindak Lanjut Memperhatikan materi yang telah disampaikan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan / Sekretaris Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Para Instruktur Ahli sebagai Pemateri Utama kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan (Ikan Lele / clarias batrachus, sp ) dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Banyuwangi serta hasil kunjungan lapangan, maka semua peserta sepakat untuk menindaklanjuti hasil kegiatan sebagai berikut : 1. Penyuluh Perikanan merupakan perseorangan yang mempunyai tugas sebagai fasilitator dan sebagai pembina pelaku utama dan pelaku usaha perikanan. Untuk itu setiap Penyuluh Perikanan baik Penyuluh Perikanan PNS maupun Penyuluh Perikanan Swadaya selalu membangun komunikasi dan konsolidasi serta wajib melaporkan dan menyusun Profil Kelompok Pelaku Utama Binaannya secara berjenjang sampai ke tingkat Provinsi (BKP2) untuk direkap dan diteruskan ke Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan melalui SIMLUH KP; 2. Pembangunan Kelautan dan Perikanan berkelanjutan merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan kesejahteraaan masyarakat demi pengentasan kemiskinan serta menjaga kelestarian lingkungan, untuk 21

itu Penyuluh Perikanan perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan, sehingga diharapkan masing masing kabupaten untuk segera mengusulkan rancangan anggaran kegiatan pelatihan budidaya ikan lele bagi Penyuluh Perikanan PNS dan Penyuluh Perikanan yang belum mengikuti pelatihan di Kabupaten masing masing. 3. Rendahnya kapasitas penyuluh di lapangan, disebabkan oleh minimnya informasi yang diterima dan pengetahuan akan teknik dan teknologi perikanan khususnya perikanan budidaya oleh penyuluh perikanan yang bersangkutan, untuk itu kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan yang telah dilaksanakan ini sangat perlu ditindaklanjuti dalam pelaksanaan tugas penyuluhan di wilayah penyuluh masing masing sehingga Penyuluh Perikanan Swadaya harus bergandengan tangan dengan Penyuluh Perikanan PNS untuk melakukan monitoring hasil kegiantan khususnya Budidaya Ikan Lele dan melaporkan hasilnya secara berjenjang. Rencana Tindak Lanjut yang telah ditandatangai oleh perwakilan para peserta dapat dilihat pada Lampiran 9. 22

3.6 Penutupan Penutupan Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 dilaksanakan di Lokasi Taman Rekreasi BU AT, Soe. Gambar 3.6 Penutupan Kegiatan 23

24

BAB IV PENUTUP 5.1 Simpulan Dari pelaksanaan kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. kegiatan dilaksanakan pada tanggal 15 17 Juni 2015 di Hotel Timor Megah Jln. Gajah Mada No. 56, Soe Timor Tengah Selatan, 2. peserta kegiatan yang hadir yaitu 37 Penyuluh Perikanan Swadaya dan 15 Penyuluh Perikanan PNS dari 11 kabupaten yaitu Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Rote Ndao, Flores Timur, Sikka, Ende, Manggarai Barat, Sumba Timur dan Kabupaten Sumba Tengah, 3. materi yang disampaikan oleh 2 instruktur ahli dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Banyuwangi pemateri dan 2 narasumber dari Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu Dasar dasar Penyuluhan Perikanan, Meningkatkan Peran dan Fungsi Penyuluh Perikanan Swadaya, Teknik Pembenihan Ikan Lele, Teknik Pembesaran Ikan Lele, 4. kegiatan kunjungan lapang diselenggarakan pada harihari ke tiga ke kelompok Budidaya SUKA MAJU 25

yang berada di Desa Kesetnana Kecamatan Molo Selatan, 5. setelah pemaparan materi, para peserta menandatangani Rencana Tindak Lanjut untuk dilaksanakan, 6. penutupan kegiatan dilaksanakan di Lokasi Rekreasi BU AT, Soe. 5.2 Saran Dari masalah yang dihadapi pada kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 ini, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. mengingat pentingnya Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan bagi para penyuluh perikanan, bagi kabupaten yang tidak mengikutsertakan penyuluh perikanannya dalam kegiatan ini untuk dapat mengusulkan rancangan anggaran kegiatan pelatihan budidaya ikan lele bagi Penyuluh Perikanan di daerahnya, 2. untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi yang tinggi dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan pendampingan dalam menjalankan tugasnya perlu ada pelatihan di bidang kelautan dan perikanan dengan praktek langsung. 26

Memperhatikan tujuan kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 yang telah dilaksanakan, diharapkan para peserta yang merupakan Penyuluh Perikanan Swadaya dan Penyuluh Perikanan PNS dapat menerapkan serta meneruskannya kepada para pelaku utama maupun pelaku usaha di wilayah kerjanya masing masing. Demikian Laporan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 ini disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan ini. 27

28

Lampiran 1 : Foto Peserta Per Kabupaten Kab. TTS Kab. TTU Kab. Belu Kab. Kupang Kab. Rote Ndao Kab. Flores TImur Kab. Sikka Kab. Ende Kab. Manggarai Barat Kab. Sumba Timur Kab. Sumba Tengah Panitia 29

Lampiran 2 : Foto foto Kegiatan Pembukaan kegiatan oleh Kepala Bidang Ketenagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Foto bersama pemateri Penyampaian Materi 30

Para peserta pada saat mendengarkan materi Kunjungan Lapangan Penutupan 31

Lampiran 3 : SK Narasumber 32

33

34

35

Lampiran 4 : SK Panitia 36

37

38

39

Lampiran 5 : Daftar Hadir Pembukaan 40

41

42

43

Lampiran 6 : Tanda Terima ATK 44

45

46

47

Lampiran 7 : Tanda Terima KIT 48

49

50

51

Lampiran 8 : Daftar Hadir Materi 52

53

54

55

Lampiran 9 : Rencana Tindak Lanjut 56

57

Lampiran 10 : Tanda Terima Sertifikat 58

59

60

61

Lampiran 11 : Sertifikat 62

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. Hal. i ii iii iv v BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar Belakang.. 2 1.2 Tujuan.. 4 1.3 Sasaran 4 1.4 Input (Masukan)... 4 1.5 Output (Luaran).... 5 1.6 Outcome (Hasil) 5 1.7 Benefit (Manfaat). 5 1.8 Impact (Dampak) 6 BAB II METODELOGI 7 2.1 Dasar Pelaksanaan.. 8 2.2 Waktu dan Tempat.. 9 2.3 Peserta. 9 2.4 Materi dan Narasumber. 10 2.5 Metode 11 2.6 Panitia.. 12 2.7 Sumber Dana. 12 BAB III PELAKSANAAN 14 3.1 Persiapan.... 15 3.2 Pembukaan.... 16 3.3 Pemaparan Materi... 16 3.4 Masalah... 20 3.5 Rencana Tindak Lanjut.. 21 3.6 Penutupan.. 23 BAB V PENUTUP 24 5.1 Simpulan.... 25 5.2 Saran.... 26 LAMPIRAN 28 63 iii

DAFTARTABEL Tabel Judul Hal. Tabel 2.1 Peserta..... 10 Tabel 2.2 Materi dan Narasumber.. 11 Tabel 2.3 Panitia...... 12 64 ii

DAFTAR GAMBAR Gambar Judul Hal. Gambar 1.1 Pembukaan Kegiatan 3 Gambar 3.1 Pembukaan Kegiatan Oleh Kepala Bidang 13 Ketenagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan... Gambar 3.2 Pemaparan Materi Teknik Pembenihan Ikan 14 Lele... Gambar 3.3 Pemaparan Materi Teknik Pembesaran Ikan 16 Lele... Gambar 3.4 Kunjungan Lapang 1..... 17 Gambar 3.5 Kunjungan Lapang 2... 17 Gambar 3.6 Penutupan Kegiatan... 20 65 iv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Judul Hal. Lampiran 1 Foto Kegiatan.. 29 Lampiran 2 Foto foto Kegiatan Lampiran 3 SK Narasumber 30 Lampiran 4 SK Panitia.. 34 Lampiran 5 Daftar Hadir Pembukaan. 38 Lampiran 6 Tanda Terima ATK.. 42 Lampiran 7 Tanda Terima KIT.... 46 Lampiran 8 Daftar Hadir Materi... 50 Lampiran 9 Rencana Tindak Lanjut. 54 Lampiran 10 Tanda Terima Sertifikat. 56 Lampiran 11 Sertifikat 60 66 v

Undang Undang No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana diubah Undang Undang Nomor 45 Tahun 2009 Pasal 57 Ayat (1) mengisyaratkan bahwa Pemerintah perlu menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perikanan untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia di bidang perikanan. Dalam rangka meningkatkan wawasan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam bidang kelautan dan perikanan baik teknis maupun non teknis untuk pengembangan usaha di bidang kelautan dan perikanan bagi para Penyuluh Perikanan Swadaya dan Penyuluh Perikanan PNS, maka melalui dana APBD I Tahun Anggaran 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Panyuluhan Provinsi NTT telah melaksanakan Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 di Hotel Timor Megah No. 56, Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan pada tanggal 15 17 Juni 2015. Kegiatan Pelatihan Penyuluhan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 ini dihadiri oleh 37 Penyuluh Perikanan Swadaya dan 15 Penyuluh Perikanan PNS dari 11 kabupaten yang rencananya dihadiri oleh 40 Penyuluh Perikanan Swadaya dan 20 Penyuluh Perikanan PNS sehingga perlu dilaporkan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan di lapangan. Demikian Laporan Kegiatan Pelatihan Budidaya Perikanan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 ini dibuat, semoga bermanfaat. Kupang, 2015 KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN / SEKRETARIS BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DRS. HADJI HUSEN PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19590911 198602 1 003 67 i

68

69

70

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN PENYULUHAN BUDIDAYA PERIKANAN TINGKAT PROVINSI NTT TAHUN 2015 Bidang Ketenagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan / Sekretariat Bakorluh Provinsi NTT Jl. Polisi Militer, Kupang 2015 71