II LANDA SAN TEO RI BAB II LANDASAN TEORI. Sulfamic acid juga dikenal sebagai asam amidosulfonic, asam amidosulfuric, asam

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TEMPERATUR REGENERASI TERHADAP PENURUNAN KELEMBABAN RELATIF DAN EFEKTIFITAS PENYERAPAN UAP AIR PADA ALAT UJI DEHUMIDIFIER DENGAN DESICCANT

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer

Partikel Materi. Partikel Materi

BAB II PERANCANGAN PRODUK. : Sebagai bahan baku pembuatan ammonia, plastik,

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

BAB V CAMPURAN BEREAKSI : PEMBAKARAN

TUGAS KIMIA FISIKA KESETIMBANGAN FASE DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 : ANDI AZIS RUSDI MOH. SOFYAN HARMILA EKA YULIASTRI

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

Kesetimbangan Kimia. Bab 4

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

WUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil

Menurut Brennan (1978), pengeringan atau dehidrasi didefinisikan sebagai pengurangan kandungan air oleh panas buatan dengan kondisi temperatur, RH, da

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

Gambar 4.2 Larutan magnesium klorida hasil reaksi antara bubuk hidromagnesit dengan larutan HCl

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Campuran udara uap air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Titik Leleh dan Titik Didih

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

Perhatikan gambar diagram P-T berikut:

Larutan dan Konsentrasi

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Sulfur dan Asam Sulfat

MODUL III KESETIMBANGAN KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan jumlah penduduk, ekonomi, industri, serta transportasi,

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

I. PENDAHULUAN. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Udara

BAB IX PENCEMARAN UDARA AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DI PERKOTAAN

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

Proses Produksi Amonia

DAUR BIOGEOKIMIA 1. DAUR/SIKLUS KARBON (C)

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

C. ( Rata-rata titik lelehnya lebih rendah 5 o C dan range temperaturnya berubah menjadi 4 o C dari 0,3 o C )

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

PERSYARATAN PENGAMBILAN. Kuliah Teknologi Pengelolaan Limbah Suhartini Jurdik Biologi FMIPA UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Sifat Fisik Kimia Produk

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer

III ZAT MURNI (PURE SUBSTANCE)

BAB II DASAR TEORI 0,93 1,28 78,09 75,53 20,95 23,14. Tabel 2.2 Kandungan uap air jenuh di udara berdasarkan temperatur per g/m 3

Sulistyani M.Si

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. dalam alkohol (Faith and Keyes,1957).

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

LATIHAN ULANGAN SEMESTER

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 1. MATERI Latihan Soal 1.3

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Batu bara + O pembakaran. CO 2 + complex combustion product (corrosive gas + molten deposit

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

TITIK LELEH DAN TITIK DIDIH. I. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan titik leleh beberapa zat Menentukan titik didih beberapa zat II.

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.

OLIMPIADE SAINS NASIONAL CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) Yogyakarta Mei Lembar Jawab.

Sumber:

c. Suhu atau Temperatur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

II LANDA SAN TEO RI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sulfamic Acid Sulfamic acid juga dikenal sebagai asam amidosulfonic, asam amidosulfuric, asam aminosulfonic, dan asam sulfamidic, serta dalam bahasa Indonesia sering disebut Asam Sulfamat adalah senyawa molekul dengan rumus HOSO 2 NH 2. Senyawa ini larut dalam air dan cukup banyak penggunaannya antara lain sebagai metal cleaning dan bahan baku pemanis buatan. Sulfamic acid meleleh pada 205 C dan akan terdekomposisi pada suhu yang lebih tinggi menjadi H 2 O, SO 3, SO 2, dan N 2. Sulfamic acid (HOSO 2 NH 2 ) dapat dianggap sebagai senyawa antara asam sulfat (H 2 SO 4 ), dan sulfamide (H 4 N 2 SO 2 ). Sulfamic acid diproduksi industri dengan bahan baku urea dan asam sulfat berasap (oleum). Proses reaksi yang terjadi dilakukan dalam dua tahap : NH 2 CONH 2 + SO 3 [HSO 3 NHCONH 2 ] [HSO 3 NHCONH 2 ] + H 2 SO 4 2 HOSO 2 NH 2 + CO 2 5

Gambar 2. 1 Struktur ikatan molekul Sulfamic Acid Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/sulfamic_acid 2.2 Sistem Pneumatic Conveying Salah satu cara yang umum dipakai dalam transportasi material padat di industri kimia adalah sistem pneumatic conveying. Prinsip kerjanya adalah memindahkan padatan yang tersuspensi dalam udara atau gas yang bertekanan dalam pipa horizontal maupun vertical. Pada sistem peneumatic conveying ini dapat memindahkan partikel padat yang berbentuk powder atau bubuk sampai yang berbentuk pellet dengan bulk density 16 sampai 3200 kg/m 3 atau 1 sampai 200 lb/ft 3. Sedangkan Sulfamic Acid sendiri adalah produk yang berbentuk bubuk dengan ukuran partikel antara 0,15 mm hingga 2 mm atau berukuran 100 mesh hingga 10 mesh dan mempunyai bulk density antara 1300 kg/m 3 hingga 1400 kg/m 3. Ada 3 sistem pneumatic yang umum dipakai dalam industri, berdasarkan pertimbangan biaya operasional dan sifat material yang akan dipindahkan. (Kimbel, Kirk W, 1998) : 1. Pneumatic sistem vacuum 2. Pneumatic sistem pressure (tekan) 3. Pneumatic sistem gabungan vacuum dan pressure (tekan). 6

Gambar 2. 2 Pneumatic sistem vacuum Sumber : Shiddharta Ray. (2008). Materials Handling. New Delhi : New Age International (P) Limited, Pubisher Gambar 2. 3 Pneumatic sistem pressure (tekan) Sumber : Shiddharta Ray. (2008). Materials Handling. New Delhi : New Age International (P) Limited, Pubisher 7

Gambar 2. 4 Pneumatic sistem gabungan vacuum dan pressure (tekan) Sumber : Shiddharta Ray. (2008). Materials Handling. New Delhi : New Age International (P) Limited, Pubisher 2.3 Psikometri Psikometri merupakan kajian tentang sifat-sifat campuran udara dan uap air, yang mempunyai arti penting dalam bidang teknik pengkondisian udara. Udara di atmosfer tidak kering betul tetapi merupakan campuran antara udara dan uap air. Psikometri menggunakan sifat-sifat termodinamika untuk menganalisa kondisi dan proses yang melibatkan udara lembab. (Perry, R.H. and Green, D. Perry s, 1984). Udara di atmosfer terdiri dari beberapa komponen yang berbentuk gas seperti uap air dan dan berbagai macam pengotor antara lain asap, serbuk dan polutan. Udara kering adalah semua uap air dan pengotor dihilangkan. Dengan kata lain udara kering adalah 8

udara yang sama sekali tidak mengandung uap air. Komposisinya relatif konstan, tetapi sedikit bervariasi yang bergantung pada waktu, lokasi geografis dan ketinggian. Persentasi perkiraan komposisi dari udara kering dalam udara yaitu Nitrogen 78%, Oksigen 21%, Argon 0,9%, dan lainnya yang berjumlah relative kecil antara lain karbon dioksida, neon, helium, metana, sulfur dioksida, hidrogen, serta komponen kesil seperti kripton, xenon, dan ozon. Konstanta gas untuk udara kering didasarkan pada karbon-12, adalah : R da = 8314,41/287,9645 = 287,055 J/(kg o da K) Udara Lembab atau udara basah adalah campuran dari udara kering dan uap air. Dengan kata lain udara kering yang mengandung uap air. Jumlah uap air bervariasi dari nol (udara kering) sampai maksimum yang tergantung dari temperatur dan tekanan. Saturasi adalah keadaan keseimbangan netral antara udara lembab dan fasa air terkondensasi (cair atau padat). Masa molekul relatif dari air adalah 18,01528 pada skala karbon-12. Konstanta gas untuk uap air adalah : Rw = 8314,41/18,01528 = 461,520 J/(kg o da K) Pada beberapa proses pengkondisian udara, kandungan air ada yang dengan sengaja dihilangkan tetapi pada proses lain air atau uap air sengaja ditambahkan. 2.4 Parameter Kelembaban 2.4.1 Perbandingan Kelembaban : didefinisikan sebagai perbandingan antara masa uap air terhadap masa udara kering. W = M w /M da.( 2.1 ) W (kandungan uap atau pebandingan campuran) sama dengan perbandingan fraksi mol xw/xda dikalikan dengan perbandingan masa molekul (18,01528/28,9645 = 0,62198) : 9

W = 0,62198 χ w /χ da. 2.4.2 Kelembaban spesifik adalah pebandingan dari masa uap air dibanding masa total dari udara lembab, = M w /( M w + M da ) ( 2.2 ) Bentuk dari perbandingan kelembaban, = W/(1+W). 2.4.3 Kelembaban absolut (masa jenis uap air) dv adalah perbandingan masa uap air dengan volume total udara contoh. dv = M w /V..( 2.3 ) 2.4.4 Masa jenis ( dari campuran udara lembab adalah perbandingan dari total masa dengan volume total. = ( Mw+ M da )/V = (1/ )(1+W)...( 2.4 ) dimana adalah volume spesifik dari udara lembab, m 3 /kg da dirumuskan =V/ M da 2.4.5 Perbandingan kelembaban saturasi W s (t, p) adalah perbandingan kelembaban dari uap air dijenuhkan dengan air (atau es) pada temperatur t dan tekanan p yang sama. 10

2.4.6 Temperatur bola basah termodinamika adalah temperatur saat dimana air (cair atau padat) menguap ke udara lembab pada temperatur bola kering dan perbandingan kelembaban dapat membawa udara sampai jenuh adiabatic pada temperatur yang sama, dan tekanan totalnya konstan. Parameter ini dipertimbangkan terpisah pada bagian temperatur bola basah termodinamika dan temperatur dew point. 2.4.7 Derajat kejenuhan adalah perbandingan antara perbandingan kelembaban udara dengan perbandingan kelembaban saat uap air jenuh pada temperatur dan tekanan yang sama. = W / W s..( 2.5 ) 2.4.8 Temperatur Dew-point (t d ) adalah temperature pada udara lembab jenuh pada tekanan dengan perbandingan kelembaban yang sama seperti contoh udara lembab yang diberikan. W s (p,t d ) = W..( 2.6 ) 2.4.9 Kelembaban Relatif Ø adalah perbandingan fraksi mol dari uap air χ w pada contoh udara lembab yang diberikan terhadap fraksi mol x ws pada contoh udara jenuh pada temperatur dan tekanan yang sama. = χ w / χ ws ( 2.7 ) 2.5 Dehumidifikasi Proses dehumidifikasi adalah proses untuk mengurangi kandungan uap air dari udara. Kandungan uap air yang tinggi di dalam udara dapat menimbulkan berbagai 11

macam masalah baik bagi manusia maupun bagi material di sekelilingnya, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Membuat produk yang berbentuk powder / kristal dapat membeku (caking). 2. Mempercepat pertumbuhan jamur dan meningkatkan populasi serangga. 3. Mempercepat korosi logam. 4. Merusak proses finishing permukaan. 5. Membuat tekanan fisiologis dan ketidaknyamanan. 6. Menimbulkan penyakit. 7. Mengurangi hambatan listrik pada insulator. 12