MENGUNGKAP NILAI PERJUANGAN MELALUI KETERBATASAN RUANG GERAK DALAM KARYA STRUGGLE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kreativitas merupakan satu proses pemikiran yang memunculkan

The choreographer conclude that the delimitation of the dody was not a make the movement, expresstion, and able to create esthetic movement.

TEKNIK GERAK BODY CONTACT PADA KARYA TARI GREGET NYALAMI

SEKARTAJI. Kata Kunci: Karakter, Tokoh, dan Sekartaji

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

BAB V PENUTUP. perawan tua dan divisualisasikan melalui gerak ketubuhannya menurut apa

Kata Kunci : In Control, Keseimbangan, Liris

PENYAJIAN VISUAL KOREOGRAFI PENDIDIKAN MBLEKOK NULOG SHEOCIANA RAMELIAH

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tidak baik dan menimbulkan konflik. Dan sahabat juga harus berani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cintya Iftinan, 2014 Manfaat Hasil Belajar Costume Performing Art Sebagai Kesiapan Menjadi Costume D esigner

BAB V KESIMPULAN. atau gangguan jiwa, dalam karya ini kegilaan tersebut di kemas dengan lebih

MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan

BAB V PENUTUP. Penciptaan karya tari ini merupakan penuangan ide serta kreativitas penata

BAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan

KAMUFLASE DIBALIK TOPENG DALAM SAJIAN KARYA TARI FACES

MATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI

Kata kunci : Tari Srimpi Guitar, koreografi

BAB V PENUTUP. orang penari putri, dua orang penari putra untuk menarikan tari Gendang Beleq

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II. Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP

BAB I PENDAHULUAN. dan teknik yang berkaitan dengan komposisinya (analisis bentuk at au penataan

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras

VISUALISASI ADEGAN KEPRAJURITAN DALAM PERTUNJUKAN WAYANG TOPENG JATIDUWUR JOMBANG DALAM KARYA TARI NAYAKA

BAB V PENUTUP. kemandirian dan kreatifitas penata tari dalam berkarya. Proses penciptaan yang

PROSES PENCIPTAAN TARI SILONGOR DI SMP NEGERI 2 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DESKRIPSI TARI TABUH TUAK OLEH : I Gede Oka Surya Negara,SST.,M.Sn

VISUALISASI CINTA TERLARANG DALAM BENTUK PENYAJIAN KARYA TARI RISTA

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

ESTETIKA TARI TIKUS BERDASI DALAM PERSPEKTIF SIMBOL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

TRAVESTI (VISUALISASI PERJUANGAN HIDUP TANDAK LUDRUK DALAM KARYA TARI)

BAB IV PENUTUP. Gerak miwir, cangkah, sagah, ongkrok, dan liukan badan merupakan fokus gerak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

FORMAT RANCANGAN PEMBELAJARAN. : Pendd. Seni Tari dan Drama : Dasar-dasar produksi pementasan drama tari

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

GARIS-GARIS KEHIDUPAN SEBUAH KOLABORASI GRAFFITI DAN KOREOGRAFI. Nama : Trisjatika Berliana Ilhami Pembimbing : Drs. Peni Puspito, M.

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

WAKUL PINCUK. Elly Juniantik

PENERAPAN TARI RANTAK PADA PEMEBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DI SMPN 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

Garapan Abimanyu Wigna Kiriman: Kadek Sidik Aryawan, Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar

3. Karakteristik tari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penelitian ini mengambil judul Perancangan Buku Referensi Karakteristik

WATAK-WATEK. Kata Kunci: Karakter, Anak Kembar, dan Watak-Watek

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

FORMAT RANCANGAN PEMBELAJARAN. : Pendd. Seni Tari dan Drama

BAB V PENUTUP. Karya tari Kicak Shrogol merupakan sebuah karya tari yang terinspirasi dari

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

TARZAN. Kata Kunci: langen carita, Persahabatan, dan Tarzan. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

JURNAL JEGHEH. Gagasan yang menjiwai karya ini adalah telah tentang seorang ibu.

FORMAT RANCANGAN PEMBELAJARAN

4. Simbol dan makna tari

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reggi Juliana Nandita, 2015

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Niat, kerja keras, kerjasama dan kesabaran adalah kunci utama

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

BAB V PENUTUP. agar dapat menggambarkan isi garapan. Kata Mucak Pendak berasal dari

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peranan seni budaya sangat penting dan perlu penanganan yang mendalam didunia

Berdasarkan hasil pengematan buatlah definisi tari menurut Anda:

Jubaidah Monayanti Fathan Jurusan : Pendidikan Seni Drama,Tari dan Musik Anggota Penulis : 1. Riana Diah Sitharesmi 2. Zulkifli S.Pd, M.Sn.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Azzela Mega Saputri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. rias, tata busana, pentas, setting, lighting, dan property. Elemen-elemen tari dapat

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

Tari-tari Tradisional Sumatera Utara Sebagai Sumber Proses kreatif Seniman Dalam Berkarya

ANALISIS UNSUR GERAK TARI LAWEUT DI SANGGAR SEULAWEUT

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni

PENDIDIKAN SENI TARI ANAK USIA DINI MELALUI STIMULUS BERKREASI TARI NUSANTARA

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

Dasar Kreativitas Tari

BAB I PENDAHULUAN. The House of Bernarda Alba (La Casa De Bernarda Alba) karya Federico

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

Implementasi Fungsi Kemoceng sebagai Alat Kebersihan dalam Karya Tari MOCENG

BENTUK PENYAJIAN KARYA TARI OPLOSAN

KOREOGRAFI TARI OREK-OREK DI SANGGAR ASRI BUDAYA LASEM KABUPATEN REMBANG

TATA ARTISTIK RISTIA KADIASTI

ABSTRAK. Keywords : minimalis,modern, geometris and asimetri, Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS KARYA

Transkripsi:

MENGUNGKAP NILAI PERJUANGAN MELALUI KETERBATASAN RUANG GERAK DALAM KARYA STRUGGLE Oleh :Intan Falahandini NIM. 10020134238 Intanwidianto92@gmail.com Pembimbing : Drs. Peni Puspito, M. Hum ABSTRAK Karya tari Struggle merupakan sebuah karya tari yang diciptakan sebagai bentuk penghargaan kepada sosok ibu yang hidup penuh dengan perjuangan. Penata tari sebagai seorang anak, dan pelaku seni ingin mengekspresikan kekagumannya terhadap perjuangan seorang ibu sebagai ide gagasan dalam penciptaan karya tari. Dalam penggarapan isi dari karya tari ini penata ingin mengungkapkan perjuangan ibu dalam menjalani hidupnya dengan keterbatasan dan keterikatannya terhadap keluarga, sehingga hal tersebut memunculkan sebuah ide untuk mengaitkan antara kehidupan seorang ibu yang terbatasi yang kemudian di visualisasikan dalam bentuk keterbatasan ruang gerak. Karya tari Struggle merupakan sebuah sajian pertunjukan yang menawarkan pengolahan kontrol gerak dalam sebuah ruang sempit secara sadar di atas panggung prosenium. Penata tari meletakan sebuah setting kerangka balok yang menjadi media eksplorasi gerak penari. Adapun desain visual, ruang sempit akan membentuk gerak dengan pengontrolan ruang tenaga dan waktu. Tipe tari yang di gunakan oleh penata tari ialah tipe tari dramatik dan studi. Mode penyajian karya tari Struggle ini menggunakan mode simbolis dan representative. Proses penciptaan karya tari ini melalui beberapa tahap, yaitu eksplorasi, improvisasi, foarming, dan evaluasi. Kata Kunci: Perjuangan, Keterbatasan ruang gerak, Struggle

TO SHOW THE VALUE OF THE STRUGGLE THROUGH VISUAL DESIGN SPACE LIMITATIONS IN STRUGGLE DANCE ABSTRACT Dance work Struggle is a dance work is created to appreciate a mother s life with full of struggle. The Choreographer as a child, and the doer want to express to admire toward struggle as mother be that of the main idea to create the dance work. From the process of creating the dance work is to show how amazed as a mother in their life with a lot of limited and responsibility in family, based on the background shows the main idea the correlation between the limited live of mother presents a visual design with dance movement within the limited space on the proscenium stage. Choreographer take a framework setting beam into exploration media the dancer motion can create movement by controlling energy, space and time in a limitation space. This type of the dance work is a dramatic and study. This struggle dance work presents symbol mode and representative. The process of creating this dance work is through some stage such as improvisation, foarming, evaluation Keywords: visual design space limitations, Struggle

I. PENDAHULUAN Pada jaman sekarang emansipasi semakin digalakan oleh para perempuan, terbukti dari banyaknya peran yang di ambil oleh para perempuan dari berbagai sektor bidang kehidupan. Perempuan mendapatkan kebebasannya (emansipasi), bebas dalam berfikir, berpendapat, bergerak, berperilaku, baik di dalam keluarga maupaun di tengah masyarakat. Peran perempuan dalam keluarga pun mengalami keleluasaan, khususnya sebagai seorang ibu bukan hanya sebagai istri, pengatur rumah tangga, pendidik, dan patner hidup tetapi lebih luas yaitu memiliki hak untuk berpendidikan tinggi dan juga bekerja. Bagi seorang perempuan dengan status istri dan seorang ibu memiliki peran ganda tidaklah mudah, sebab seorang ibu memiliki keterikatan dengan seorang anak akan lebih berat dalam menjalankan perannya di luar lingkungan keluarg. Keadaan tersebut membuktikan bahwa perjuangan perempuan layak untuk dihargai. Dimana pada saat ini banyak sekali perempuan yang berkarir dalam dunia kerjanya akan tetapi juga tidak meninggalkan kodratnya sebagai seorang ibu rumah tangga yang merupakan penentu generasi bangsa yang cerdas. Oleh karena itu perjuangan seorang ibu sangatlah perlu untuk diperhitungkan. Penata tari sebagai seorang anak, dan pelaku seni ingin mengekspresikan kekagumannya terhadap perjuangan seorang ibu sebagai ide gagasan dalam penciptaan sebuah karya tari. Penata tari merasa tertarik mengangkat tema ini sebagai sebuah bentuk penghargaan dari seorang anak untuk dedikasi sang ibu. Penata tari menyadari secara teoritis proses penciptaan karya tari haruslah meninggalkan berbagai kesan bagi masyarakat penikmat seni. Berawal dari pengalaman estetis, manusia memperoleh kesan dari kehidupannya. Kesan-kesan inilah yang nantinya akan diabadikan dalam bentuk penciptaan karya tari. Melalui tahapan proses penciptaan nantinya karya tari yang bertemakan perjuangan sosok ibu, diharapkan menjadi sebuah karya yang mampu menyampaikan nilai moral kepada masyarakat, tentunya dengan balutan teknik gerak serta ilmu koreografi yang sesuai. Karya tari ini lebih memusatkan pada sebuah kejadian atau suasana yang hendak dikomunikasika tanpa menggelar cerita. Pada umunya seorang penata tari menuangkan kekaryaannya dengan memfokuskan pada beberapa bagian detail visual yang bisa dilihat oleh pemerhati. Misalnya saja detail visual dari aspek koreografi yang berhubungan dengan gerak sebagai bahan baku, tubuh sebagai alat, ruang, waktu dan tenaga. Pada aspek pendukung yang lainnya misalnya setting atau ruang pertunjukan cenderung menjadi prioritas kedua. Penata tari lebih memilih menggunakan aspek pendukung standar yang sudah biasa digunakan, yaitu panggung yang dapat mempermudah keleluasaan gerak penari. Hal ini menggelitik penata tari untuk membuat pertunjukan karya tari yang berbeda dengan menawarkan desain visual keterbatasan ruang di atas panggung prosenium. Menurut penata tari penggunaan ruang terbatas akan berpengaruh besar terhadap hasil koreografi karena pengolahan tenaga, ruang dan waktu yang di lakukan penari di ruang yang luas akan berbeda dengan ruang yang sempit. Sehingga diharapkan pertunjukan yang disajikan mampu memberi nilai tambah terhadap estetika gerak tari dengan keterbatasan ruang. II METODE PENCIPTAAN Di dalam karya ini penata tari menggunakan metode konstruksi, yaitu metode/petunjuk penyusunan dan pengkombinasian dari berbagai elemen untuk mencapai keberhasilan yang harus dipahami bagi seorang penata tari. Penata tari dalam menciptakan sebuah karya tari haruslah memiliki susunan ide dalam pembentukan sebuah karya tari, agar penciptaan kekaryaan dapat terkonsep dengan baik. Karya tari Struggle merupakan karya tari yang mengusung tema perjuangan seorang ibu dalam menjalani hidup untuk anaknya. Hal ini menjadi sebuah persoalan yang menarik untuk di ungkap sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan sosok seorang ibu untuk anaknya ketika anak masih ada dalam kandungan sampai hidup di dunia, sebuah tema sederhana yang menjadi dasar penciptaan karya tari ini. Kata Struggle sendiri memiliki arti perjuangan maka karya tari ini akan lebih menekankan pada nilai perjuangan yang di ungkap dalam bentuk sajian pertunjukan. Adapun konsep berikut yang harus diperhatikan oleh penata tari ialah penggunaan teknik dan gaya yang akan digunakan. Dalam karya ini penata

menggunakan teknik teknik gerak yang dapat di lakukan oleh penari nya dan juga dilihat secara visual mengandung nilai estetis. Selain itu teknik yang di gunakan ialah teknik-teknik yang mengolah kontrol ruang, tenaga dan waktu dalam dengan mengeksplor ruang sempit yang telah disetting oleh penata. Pada teknik ini lebih lebih banyak menggunakan teknik pengontrolan gerak,pernafasan dada dan perut yang dihasilkan dari pengolahan ruang. Sedangkan gaya yang digunakan merupakan gaya yang tercipta dari kejujuran penata tari terhadap dirinya sendiri. Gaya itulah yang kemudian menjadi ciri khas yang melekat pada diri penata. Konsep visual merupakan konsep yang sangat penting dalam karya tari Struggle sebab dalam karya tari ini penata menonjolkan setting panggung sebagai media eksplorasi gerak. Penata tari menghadirkan setting kerangka balok dengan ukuran 2X3 meter di atas panggung prosenium. Penataan cahaya hanya difokuskan pada setting kerangka balok yang di letakan pada area dead center panggung agar menghasilakan efek penyempitan ruang di atas panggung. Gambar 1. Setting panggung karya tari Sruggle (Doc.Widi,30 Mei 2016) Tata rias juga memiliki bagian penting terkait pengungkapan isi dan memepertegas garis-garis wajah di atas panggung dengan jarak pandang penonton yang jaraknya bervariasi. Penata tari dalam menentukan tata rias pun perlu perencanaan, perencanaan kesesuaian dengan garapan yang akan di sajikan di atas panggung. Dalam karya tari ini penata tari menggunakan tata rias karakter. Busana tari yang baik bukan sekedar berguna sebagai penutup tubuh penari, tetapi merupakan pendukung desain keruangan yang melekat pada tubuh penari. Busana yang dikenakan oleh penari mengandung elemen elemen wujud, garis, warna kualitas, tekstur dan dekorasi ( Sal Murgiyanto,1983:98). Pemilihan warna kostum juga menjadi pertimbangan khusus penata tari, disamping ditentukan oleh isi tarian juga dipengaruhi oleh warna latar belakang, wujud latar, serta penataan cahanya. Jika terlalu banyak menggunakan warna muda, maka kesannya akan terlihat ringan. Sebaliknya jika terlalu banyak menggunakan warna warna yang tua maka akan menimbulkan kesan yang menekan. Maka penata tari menggunakan busana kasual dengan warna coklat tanah. Gambar 2. Tata busana penari perempuan tampak dari depan dan samping. ( Doc. Ulva, 30 Mei 2016) Dalam penciptaan karya tari, penata tari harus cermat dan teliti dalam memilih, baik memilih penari maupun instrumen pengiringnya. Menjadi hal yang sangat penting, karena ketika penari tidak mampu mengelola gerak yang di inginkan oleh penata maka apa saja yang terkandung dalam karya tari ini tidak akan tersampaikan pada penikmat tari. Begitu pula dengan pemakaian jumlah penari yang harusnya disesuaikan dengan tema yang diangkat dan diambil oleh penata tari. Pada karya tari yang berjudul Struggle ini penata tari memilih 3 penari perempuan sebagai simbol peran seorang ibu dalam keluarga dan 2 penari pendukung yaitu 1 bayi memperkuat karakter seorang ibu serta 1 lakilaki dewasa sebagai simbol pasangan hidup. Penata tari dalam penggarapan musik pengiring tari menggunakan musik editing yang mampu membangun suasana yang ingin dihadirkan pada setiap adegan. III DESKRIPSI KEKARYAAN Deskripsi adalah suatu kaedah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat

diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalami sendiri (Dani Vardiansya, 2008:09). Deskripsi dalam karya ini merupakan uraian dari bentuk penyajian karya tari Struggle dengan tujuan agar dapat dipahami oleh penikmat. Karya Tari Struggle di bagi menjadi beberapa adegan, dimana setiap adegan memiliki rangkaian gerak yang kemudian dirangkai dalam sebuah struktur gerak yaitu: 1. Intro Durasi Suasana Motivasi isi Simbol Gerak : 2 menit : Sunyi : Pembentukan imajinasi : Meraba,mengalun, Meringkuh, Menggendong Lampu menyoroti kerangka balok yang telah disetting panggung tanpa ada musik dan penari yang bertujuan untuk membangun imajinasi penonton pada sebuah kerangka balok yang telah di setting di atas panggung. Seorang penari masuk dalam setting kerangka balok penggambaran bahwa ia berada di dalam garis-garis imajiner. Kemudian seorang penari lain muncul di sudut panggung sebagai wujud imajinasi penari pertama yang menggambarkan perasaan seorang ibu yang mengandung dan di sudut lain seorang bayi yang di hadirkan sebagai wujud imajinasi janin di dalam kandungan. 2. Adegan Pertama Durasi : 4 menit 3 detik Suasana : Tenang Motivasi isi : Relasi ibu dan anak Simbol Gerak : Berlari, Duet, gendongan, membelai, memeluk, mengulang, meniru Dua penari berlari saling bergantian melintasi ruang-ruang kehidupan bertemu pada satu titik ruang saling berhadapan. Penari satu menggerakan tangannnya ke depan dan penari satunya mengikuti sebagai simbol instink seorang ibu dan anak yang saling berkoneksi ketika berada di kandungan. Kemudian dua penari melempar tubuh di sisi luar namun saling berpegangan sebagai simbol eratnya hubungan ibu dan anak. Sesekali satu penari mengikuti gerakan penari yang lainnya sebagai penggambaran seorang ibu yang selalau memberikan pembelajaran hidup pada anaknya. 3. Adegan Kedua Peran Ibu dalam Keluarga Durasi : 3 menit 6 detik Suasanana : Tenang sedikit tegang Motivasi Isi : Penggambaran multiperan seorang ibu. Simbol Gerak : Motif gerak yang berulang, aktivitas sehari-hari, aktivitas seorang ibu rumah tangga, aktivitas seorang ibu sebagai wanita karir dan aktivitas peran ganda seorang ibu. Penggambarannya satu penari menari dengan tenang dan pelan penggambaran seorang ibu rumah tangga yang hangat dan lembut. Gerakan dilanjutkan oleh satu penari dengan gerakan yang lebih cepat dan menggunakan simbol-simbol penggunaan sepatu dan tas sebagai simbol wanita karir. Kemudian gerakan dilanjutkan oleh penari ketiga gerakan yang mengalun dan semakin cepat sebagai penggambaran seorang ibu yang berperan ganda. Selanjutnya ketiga penari melakukan gerakan yang sama dan berulangulang pada empat arah hadap sebagai simbol rutinitas sehari-hari yang mereka lakukan dan terus berkesinambungan di dalam garis kodratnya. Ketiga penari melakukan gerakan rampak dengan tempo yang beraturan. 4. Adegan Ketiga Perang Batin seorang Ibu 5. Durasi : 5 menit Suasanana : Tenang, Tegang dan Motivasi Isi bergejolak : Perjuangan seorang ibu menghadapi kehidupan Simbol Gerak : Gerakan jatuh bangun, gerak terbatasi, kadang melawan, mencoba keluar dan kembali tersadar. Penggambarannya penari satu masuk dalam kerangka balok yang lainnya hanya melihat dari sisi ujung yang lain sebagai simbol seorang ibu hanya memiliki satu tubuh dengan batasan kodratnya sebagai seorang wanita yang berada dalam keluarga, namun memiliki peran yang lain

di dalam satu tubuh tersebut. Penari yang lain mengikuti dan bergerak bersama-sama sebagai simbol ketika peran-peran ibu ini berjalan beriringan. Kemudian seorang penari melakukan gerakan yang berbeda dari dua penari yang lainnya, mulai muncul konflik batin dalam dirinya. Dua penari menggerakkan kerangka balok pada posisi diagonal sebagai simbol bahwa telah terjadi ketidak simbangan peran yang dilakukan sehingga menimbulkan konflik. Selanjutnya mengubah arah hadap kerangka balok oleh penari dengan bentuk seolah kubus sebagai simbol semakin beban mempersempit ruang gerak seorang ibu. 6. Adegan Terakhir Kembali pada Kodrat Durasi : 3 menit Suasanana : Bergejolak, tenang, ketulusan Motivasi Isi : Pelabuhan terakhir seorang ibu menjalani multiperannya adalah anak. Simbol Gerak : Mengalun, bergejolak, tidak terkendali dan halus Ketiga penari mulai bergerak tidak terarah, saling bergantian bermain level, tenaga dan waktu yang kemudian berhenti di satu sudut kerangka balok. Pandangan ketiga penari mengarah pada satu titik pada sorotan lampu di depan panggung, padang yang mengarah pada penari pendukung laki-laki membawa seorang bayi. Hal ini sebagai penggambaran bahwa sebagai seorang ibu dan istri bagi perempuan anak dan suami yang mampu menghentikan segala sesuatu yang dilakukannya. Perlahan penari perempuan mendekat dan mengarahkan kedua tangannya pada sang bayi sebagai simbol naluri seorang ibu yang selalu terikat dengan anaknya. IV SIMPULAN DAN SARAN Karya tari Struggle merupakan sebuah inspirasi yaitu dalam menambah penawaran bentuk pertunjukan karya tari dengan mengeksplor ruang yang dibatasi. Pada karya tari ini penata tari harus mempertimbangkan berbagai macam hal. Terutama tema yang diangkat dalam karya serta penyusunan koreografinya. Di dalam karya tari Struggle ini koreografer menginginkan bentuk penyajian yang diangkat dan divisualisasikan dapat dijadikan renungan untuk masyarakat untuk lebih menghargai perempuan khususnya seorang ibu. Adapun dengan adanya karya Struggle ini juga dapat dijadikan inspirasi dan motivasi para koreografer muda dalam menciptakan karyakarya tari selanjutnya dengan menggunakan konsep ruang terbatas yang lebih inovatif dan variatif. DAFTAR PUSTAKA Hawkins, Alma M. 1990. Mencipta Lewat tari ( creating through dance). Yogyakarta : Institut SeniIndonesia Yogyakarta. Hidajat, Robby, 2013. Kreativitas Koreografi (Pengetahuan dan Praktikum Koreografi Bagi Guru). Malang:Surya PenaGemilang. Hidajat, Robby, 2005. Wawasan Seni (PengetahuanPraktis Bagi Guru Seni Tari). Malang:Universitas Negeri Malang. Humphrey, Doris.1983. Seni Menata Tari ( The Art of Makijg Dance). Jakarta : Dewan Kesenian Jakarta. Meri, La. 1986. Elemen elemen dasar Komposisi tari ( Dances Composition, the Basic Elements). Yogyakarta:Lagalio untuk fakultas kesenian Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Murgiyanto, Sal. 1983. Koreografi ( Pengetahuan Dasar Komposisi Tari). Jakarta: Departemen Pendidikandan Kebudayaan. Puspito, Peni. 2013. Pengetahuan Seni Tari ( Seni tari dalam perspektif seni pertunjukan). Surabaya :Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Unesa. Smith,Jacqueline.1985.Komposisi Tari (sebuah Petunjuk Praktis BagiGuru).Yogyakarta: Ikalasti Yogyakarta. Supriyono, 2012. Pengetahuan Komposisi Tari. Malang: Bayumedia Publishing. Kartono,Kartini.1992. Psikologi Wanita (jilid 2);Mengenal Wanita sebagai Ibu dan Nenek. Bandung : Mandar Maju. Bashin,Kamla dkk. 1995. Feminisme dan Relevansinya.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.