BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK SEWA JASA PENYIARAN TV DENGAN TV KABEL DI DESA SEDAYULAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

BAB IV. A. Tinjauan terhadap Sewa Jasa Penyiaran Televisi dengan TV Kabel di Desa Sedayulawas

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI TENTANG PERKAWINAN DI MASA IDDAH DI DESA SEDAYULAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PELAKSANAAN SEWA MENYEWA RUKO DI DESA KUWASEN KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Dusun Bruno 1 a. Deskripsi Wilayah. Hasil survey ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk

BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB III PRAKTEK GANTI RUGI DALAM JUAL BELI PADI TEBASAN DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

BAB III PRAKTIK PERSEWAAN ALAT-ALAT PESTA MAHKOTA INDAH DI KELURAHAN BIBIS KARAH KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini

BAB III PRAKTEK SEWA-MENYEWA TANAH SAWAH DIJADIKAN TAMBAK DI DESA MOJOPUROGEDE KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. Lowokwaru kota Malang. Memiliki curah hujan 1883 mm/thn, ketinggian 452 Meter dari

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN Form 1

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1989 TENTANG TELEKOMUNIKASI [LN 1989/11, TLN 3391]

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III DISKRIPSI TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI PERNIKAHAN WANITA HAMIL. A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III PRAKTEK SEWA MENYEWA TAMBAK SEBELUM JATUH TEMPO

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

P R O F I L DESA DANUREJO

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

BAB III TRANSAKSI GADAI SAWAH DI DESA BETON KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB III PRAKTIK TAKSIRAN DAN KOMPENSASI DALAM JUAL BELI PADI TEBASAN DI DESA POJOK WINONG KECAMATAN PENAWANGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN

BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA

Berdasarkan undang-undang, stasiun televisi di seluruh negara harus. memindahkan siaran mereka dari sistem analog ke digital pada tanggal 17 Februari

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

BUKU MONOGRAFI DESA KEADAAN PADA BULAN... TAHUN...

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTIK GANTI RUGI PADA PROSES BORONGAN IKAN LAUT DI KELURAHAN BRONDONG KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG UANG DENGAN PELUNASAN BARANG DI DESA KEDUNGRINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN

BUKU MONOGRAFI DESA KEADAAN PADA BULAN..s/d... TAHUN..

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN Form 1

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK JUAL BELI PESANAN MEBEL DI TOKO BAROKAH DESA JEPON BLORA

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Pasar Tiban Kelurahan Krapyak Lor Pekalongan. kamus bahasa Indonesia karangan Badudu-Zain kata tiba

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV PEMBAHASAN. a. Letak, Luas, dan Batas Daerah Penelitian. geografis berada di koordinat 07 o LS-7 o LS dan

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB I LATAR BELAKANG

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Singkat Tentang Trans TV dan Trans 7. Usahanya berada di bawah kepemilikan Para Group (PT Para Inti Investindo).

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB III MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK DI DESA BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTIK BAGI HASIL PENGOLAAN LAHAN TAMBAK DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN Form 1

BAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN AKAD SEWA MENYEWA KAMAR (KOST) BAGI MAHASISWA DI JEMURWONOSARI WONOCOLO SURABAYA

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. bagian timur dan merupakan Kabupaten yang letaknya paling

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG

Transkripsi:

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK SEWA JASA PENYIARAN TV DENGAN TV KABEL DI DESA SEDAYULAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Tentang Daerah Penelitian 1. Data wilayah a. Luas wilayah Luas wilayah Desa Sedayulawas adalah 1.063,783 Ha atau 10,64 km² yang terdiri dari : 1 1) Perumahan dan pekarangan : 31,795 Ha 2) Tanah sawah : 67,000 Ha 3) Tanah lading : 570,101 Ha 4) Hutan Negara : 164,955 Ha 5) Tambak : 94,400 Ha 6) Lain-lain : 135,532 Ha Di samping itu wilayah Desa Sedayulawas terbagi atas 3 (tiga) dusun yaitu : 1) Dusun Sedayulawas 2) Dusun Wedung 3) Dusun Ngesong 1 Profil Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Tahun 2013. 46

47 Dari ketiga dusun tersebut terbagi atas 8 (delapan) Rukun Warga dan 43 (empat puluh tiga) Rukun Tetangga. b. Batas wilayah Desa Sedayulawas masuk dalam wilayah Kecamatan Brondong dari 10 (sepuluh) desa/kelurahan yang ada dengan posisi garis pantai dan terletak pada jarak 0 km dari Ibu Kota Kecamatan Brondong dengan batas-batas sebagai berikut : 2 1) Sebelah utara : Laut Jawa 2) Sebelah selatan : Desa Sendangharjo 3) Sebelah barat : Desa Brengkok 4) Sebelah timur : Kelurahan Brondong c. Orbitrasi 3 1) Jarak Desa dari Ibu Kota Kecamatan : 00 km 2) Jarak Desa dari Ibu Kota Kabupaten : 64 km 3) Jarak Desa dari Ibu Kota Propinsi : 2. Data kependudukan 4 a. Jumlah Kepala Keluarga : 3.883 KK b. Adapun jumlah penduduk 2 Ibid. 3 Ibid. 4 Ibid.

48 Tabel 1.1 No. Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) Keterangan 1. Laki-laki 7.841 2. Perempuan 8.575 Jumlah 16.416 c. Kewarganegaraan 5 1) WNI : 16.416 2) WNA : - jiwa d. Keagamaan 6 Agama yang di anut rata-rata beragama Islam yang dapat dikatakan 100% memeluk Agama Islam. 3. Data Pendidikan a. Lulus pendidikan umum 7 1) Lulusan SD/MI : 3.462 2) Lulusan SLTP/MTs : 5.122 3) Lulusan SLTA/MA : 4.932 4) Lulusan D-1, D-2/Akademi : 183 5) Lulusan Sarjana (S-1) : 1.205 5 Ibid. 6 Ibid. 7 Ibid

49 6) Lulusan Pasca Sarjana (S-2) : 75 b. Lulusan pendidikan khusus 8 1) Lulusan Pondok Pesantren : 312 2) Lulusan Sekolah Luar Biasa : 12 3) Lulusan Kursus/ Keterampilan : 62 4. Data mata pencaharian Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian : 9 a. Pegawai 1) PNS : 309 2) TNI / POLRI : 12 3) Swasta : 512 b. Pedagang : 569 c. Petani : 1.897 d. Buruh : 207 e. Pertukangan : 330 f. Pensiunan : 7 g. Nelayan : 300 h. Jasa : 55 8 Ibid. 9 Ibid.

50 B. Pelaksanaan Praktik Sewa Jasa Penyiaran Televisi dengan TV Kabel Di Desa Sedayulawas Di Desa sedayulawas terdapat suatu kegiatan usaha penyewaan jasa TV Kabel yang mana kegiatan usaha ini sudah berlangsung sejak tahun 2009. Televisi kabel atau sering dikenal dengan Cable Antena Television (CATV) adalah sistem penyiaran acara televisi lewat isyarat frekuensi radio yang ditransmisikan melalui atau kabel khusus dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena. Selain acara televisi, acara radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel. kegiatan usaha penyewaan jasa TV Kabel ini dilakukan selain untuk usaha mencari nafkah juga karena di Desa Sedayulawas belum ada yang melakukan usaha tersebut sehingga peluang bisnisnya lumayan menjanjikan karena tidak ada pesaingnya. Penyewaan jasa TV Kabel di Desa Sedayulawas ini pertama dilakukan mulai tahun 2009 dengan modal ± 18 juta, dengan menyebarkan brosur untuk mempromosikan kegiatan bisnisnya ke masyarakat Desa Sedayulawas. Kemudian tinggal menunggu pelanggan untuk meminta pemasangan TV Kabel. Sampai sekarang pelanggannya sudah mencapai 204 orang yang menggunakan jasa penyiaran televisi dengan TV Kabel tersebut. Dan dari 204 pelanggan tersebut, semuanya merupakan masyarakat Desa Sedayulawas sendiri.

51 Dari hasil wawancara peneliti dengan pelanggan jasa TV Kabel, rata-rata alasan mereka menggunakan jasa penyiaran televisi dengan TV Kabel adalah karena pemasangannya tidak sulit yang hanya menggunakan kabel itupun di pasangkan oleh pihak yang menyewakan, tidak memasang sendiri selain itu alasannya juga karena channel dari TV Kabel itu lebih banyak sekitar 30 channel. Berbeda dengan antenna yang pemasangannya lebih sulit dan rumit, karena antena harus dipasang di tempat yang tinggi dan harus mengatur posisi antena agar gambar televisi bisa jernih tapi dengan risiko jatuh dari ketinggian yang bisa membahayakan keselamatan jiwa. Dan antenna juga gampang rusak seperti karena terkena angin yang kencang, kesangkut layang-layang pada saat musim layang-layang, dan juga gampang terkena petir karena posisi antenna yang tinggi. Dan juga channelnya juga lebih sedikit dibandingkan dengan TV Kabel. Dalam melaksanakan perjanjian sewa jasa terdapat beberapa cara atau proses untuk melakukan perjanjian, sebagaimana proses yang terjadi dalam pemasangan TV Kabel di Desa Sedayulawas. Pertama, pihak konsumen terlebih dahulu meminta untuk dipasangkan TV Kabel oleh pihak yang menyewakan dengan cara dihubungi langsung face to face ke rumah pihak yan menyewakan atau dengan cara lewat telepon atau sms. Kedua, pihak yang menyewakan datang ke rumah konsumen untuk memasang TV Kabel. Awal Pemasangan TV Kabel dikenakan biaya Rp.

52 150.000. kemudian pihak yang menyewakan mencatat tanggal awal pemasangan sebagai acuan untuk penarikan selanjutnya setiap bulannya dengan membayar Rp. 15.000/ bulan. tetapi dalam hasil wawancara dengan pengguna jasa pemasangan TV Kabel, dalam awal akad pihak yang menyewakan tidak memberikan informasi mengenai kelebihan dan kekurangan mengenai TV Kabel tersebut. Setiap bulan pelanggan atau konsumen pengguna jasa di tarik pembayaran sewa jasa TV Kabel dengan cara pada saat sudah tanggal pembayaran pihak yang menyewakan mendatangi langsung setiap rumah pelanggannya dan memberi sebuah bukti pembayaran siaran TV. Gambar 1.1 Bukti pembayaran siaran tv Dan cara untuk mengakhiri penyewaan jasa tersebut hanya tinggal menghubungi pihak yang menyewakan untuk tidak lagi menggunakan jasa

53 penyiaran televisi dengan TV Kabel, karena dalam perjanjian sewa jasa TV Kabel ini tidak ada kontrak sewa. Jadi dapat mengakhiri sewa kapanpun. Kemudian pihak yang menyewakan langsung datang ke rumah pelanggan yang ingin mengahiri penyewaan jasa TV Kabel dan mencabut TV Kabel tersebut. 10 C. Bentuk Kerugian Kerugian merupakan nilai yang harus di tanggung jika alternatif yang terbaik tidak terjadi atau tidak muncul, sehingga berkurangnya harta kekayaan pengguna atau setiap orang pemakai barang yang disebabkan oleh adanya kerusakan. Kerugian yang dimaksud dalam permasalahan ini adalah belum terpenuhinya hak konsumen sebagai pengguna jasa penyiaran televisi dengan TV Kabel dalam hal keterbatasan penggunaan jasa TV Kabel tersebut sehingga belum dapat digunakan sebagaimana semestinya. Sedangkan konsumen sebagai pengguna jasa tersebut telah memenuhi kewajiban sebagaimana dalam Pasal 5 undang-undang no. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Dari hasil observasi dan wawancara peneliti dapat menyimpulkan mengenai bentuk kerugian yang dialami pengguna jasa TV Kabel di Desa Sedayulawas. Adapun bentuk kerugian dari pengguna jasa TV Kabel adalah belum dapat menikmati atau menonton televisi dengan penuh disebabkan oleh gangguangangguan yang terjadi terhadap TV Kabel. 10 Jamaluddin, Wawancara, Lamongan, 26 Maret 2015.

54 Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Anshori yang menggunakan jasa TV Kabel: Saya sebagai pelanggan TV Kabel merasa kecewa terhadap jasa penyiaran televisi dengan TV Kabel ini karena sering terjadi gangguan sehingga pada saat enak-enak menonton gambarnya hilang. Hal ini membuat saya marah sehingga saya sering complain terhadap pihak yang menyewakan 11 Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Ibu Nanik yang juga pengguna jasa TV Kabel: Selama saya menggunakan jasa TV Kabel ini memang sering terjadi gangguan yaitu siaran televisinya mati, tetapi saya sungkan untuk komplain, ya hanya menunggu sampai siaran televisinya nyala kembali saja. 12 Hal ini juga di sampaikan oleh Bapak Mufarohan juga sebagai pengguna jasa TV Kabel: TV Kabel ini sering terjadi gangguan mas, gangguannya kadang lama berjam-jam, kadang sebentar sekitar 10 sampai 20 menitan, tapi lama atau sebentarkan membuat saya sebagai penonton televisi kan kecewa pada saat asyik-asyik nonton terus mati. Sehingga saya komplain kepada pihak yang menyewakan. Tetapi biasanya saya kalau komplain itu kalau matinya lama. 11 Anshori, Wawancara, Lamongan, tanggal 26 Maret 2015. 12 Nanik, Wawancara, Lamongan, tanggal 26 Maret 2015.

55 Gangguan-gangguan yang terjadi terbagi menjadi dua, yaitu gangguan yang terjadi karena force marjuer (darurat) yang tidak bisa dihindari dan gangguan yang terjadi karena kelalaian. Adapun sebab ganguan-gangguan yang terjadi karena force marjuer pada TV Kabel menurut penuturan pihak yang menyewakan adalah : 13 1. Gangguan satelit Gangguan satelit ini merupakan gangguan yang terjadi akibat melemahnya sinyal satelit pemancar sehingga terjadi gangguan terhadap siaran televisi. Gangguan satelit ini terjadi setiap bulan dan berlangsung selama 10 sampai 20 menit. 2. Gangguan petir Gangguan ini terjadi juga akibat ketika adanya petir sehingga siaran televisi terganggu. 3. Putusnya kabel penyambung Putusnya kabel penyambung ini akibat kurang rapatnya kabel sehingga ketika terkena angin kencang atau sesuatu yang menyebakan putusnya kabel. Mengenai putusnya kabel ini, pernah terjadi di satu RT, sehingga mengakibatkan siaran televisi satu RT tersebut mati sampai berjam-jam dan hal itu sering terjadi sampai lima kali. 14 Dan juga pernah terjadi hal serupa yaitu putusnya kabel dikarenakan terkena tebangan pohon sehingga kabelnya 13 Jamaluddin, Wawancara, Lamongan, tanggal 26 Maret 2015. 14 Aimmah, Wawancara, Lamongan, 25 Oktober 2014.

56 terputus sehingga semua pengguna jasa TV Kabel siaran televisinya mati sampai berjam-jam. 4. Konsleting Konslet terjadi akibat pelanggan yang nakal, yang menyalurkan TV Kabel sendiri tanpa sepengetahuan pihak yang menyewakan. Contohnya, pelanggan yang menyewa TV Kabel untuk satu televisi, tetapi pelanggan menggunakan dua televisi tanpa sepengetahuan pihak yang menyewakan. Tetapi hal ini, langsung ditangani oleh pihak yang menyewakan. Sedangkan gangguan yang terjadi karena kelalaian pihak pelaku usaha adalah Konsleting listrik sehingga meledaknya boster dari TV Kabel. Konsleting ini merupakan gangguan yang terjadi akibat kelebihan power dari pihak yang menyewakan sehingga mengakibatkan konslet yang lama sampai berjam-jam karena rusaknya boster dari TV Kabel. Hal ini pernah terjadi sampai mati sekitar 7 jam sehingga banyak yang komplain dari pihak pengguna jasa TV Kabel ini. Tetapi pihak pelaku usaha langsung memperbaikinya dengan biaya sendiri yang tidak sedikit sekitar ratusan ribu untuk membeli alatnya yang rusak. Dari gangguan-gangguan tersebut menyebabkan hak untuk menonton siaran televisi belum sepenuhnya terpenuhi yang membuat para pengguna jasa penyiaran televisi dengan TV Kabel merasa kecewa dan rugi karena gangguangangguan yang terjadi seperti disebutkan diatas tidak diberi tahu oleh pihak yang menyewakan kepada pelanggan pada awal akad. Dikarenakan menurut pihak

57 yang menyewakan, tidak diberitahukannya informasi mengenai gangguangangguan yang terjadi karena para pelanggan pasti sudah tahu mengenai TV Kabel ini karena pihak pelanggan sendiri yang ingin memasang TV Kabel bukan permintaan dari pelaku usaha sehingga pelaku usaha tidak perlu untuk memberitahu mengenai gangguan-gangguan yang terjadi dan gangguangangguan itu juga tidak selalu terjadi dan di luar kekuasaan pelaku usaha serta tidak sampai berlarut-larut lamanya, sehingga gangguan-gangguan tersebut dijelaskan ketika terjadi gangguan saja dan adanya keluhan dari pihak konsumen. Adapun perlindungan konsumen atas force majeure dalam masalah gangguan siaran TV dengan TV Kabel, pihak pelaku usaha tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan akibat force majeure karena dalam perjanjian disebutkan bahwa semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu pihak sebagai akibat terjadinya force majeure bukan merupakan tanggung jawab pihak lain, sehingga pelaku usaha TV Kabel tidak bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh pihak konsumen. Sedangkan kerugian yang diakibatkan karena kelalaian yang terjadi pada sewa jasa TV Kabel di Desa Sedayulawas dari hasil penelitian penulis, bahwa ketika terjadi kelalaian diatas pihak pelaku usaha sudah bertanggung jawab dengan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada TV Kabel dengan biaya sendiri. Jadi, mengenai masalah yang disebabkan karena force majeure diatas dari hasil penelitian menjelaskan bahwa kerugian tersebut

58 tidak ditanggung oleh pihak pelaku usaha, hanya saja seperti putusnya kabel penghubung dan konsleting dikarenakan ulah orang yang tidak bertanggung jawab serta pelanggan yang nakal itu diperbaiki sendiri. Sedangkan mengenai kerugian karena faktor kelalaian dari pihak pelaku usaha, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika terjadi kelalaian, pihak pelaku usaha sudah bertanggung jawab sepenuhnya dengan memperbaiki semaksimal mungkin kerusakan yang terjadi.