SKRIPSI. Oleh: DWI NUGROHO APRIANI NIM:

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

SKRIPSI. Diajukan Kepada Jurusan Tarbiyah STAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam.

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MI MUHAMMADIYAH BADAKARYA BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK N 2 PURWOKERTO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hlm Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet. 7,

IMPLEMENTASI EVALUASI AUTENTIK MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Oleh: SALIMAN NIM

BAB I PENDAHULUAN. penilaian, dan juga merupakan tiga dari sekian dimensi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

peningkatan kompetensi guru melalui penataran-penataran, perbaikan saranasarana pendidikan, dan lain-lain. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, 2010), Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 2.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

COVER PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MI MA'ARIF NU 02 KEMBANGAN KECAMATAN BUKATEJA KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN RUMPUN PAI DI MI NEGERI PURWOKERTO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 1 SOPAI KABUPATEN TORAJA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA SK, KD DAN SILABUS DENGAN METODE SAINTIFIK PADA MATERI PAI DI SEKOLAH DASAR ALAM AR-ROHMAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. evaluasi. Evaluasi merupakan alat untuk mengetahui atau proses belajar mengajar

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI GONGSENG SATU ATAP KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

Oleh : AMINUDIN NIM

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

DAFTAR RUJUKAN. Aminuddin dkk Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Ghalia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168.

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik yang akan mendatang. 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hlm Endang Poerwanti, dkk, Perkembangan Peserta didik, Malang: UMM Press, 2002, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. pihak pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Menurut Dimyati Mudjiono

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) anggapan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education. diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan.

Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang : Kalimasada Press, 1994.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Karya, Bandung, 2008, hlm Kamus Besar Bahasa Indonesia lengkap, CV Mini Jaya Abadi, Jakarta, 2000, hlm. 58.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Kebudayaan Islam adalah salah satu mata pelajaran pendidikan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS III SEMESTER II MELALUI METODE EKSPERIMEN DI MI MIFTAHUL HUDA SELANDAKA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi salah satu cita-cita dari

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. demikian, PAI memiliki peran strategis untuk menciptakan peserta didik yang

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1436 H

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah kurikulum, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman pada Al Quran surat Az-Zuhruf ayat 43 :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

BAB I PENDAHULUAN. Moh. Rosyid, Sosiologi Pendidikan, Idea Press, Yogyakarta, 2010, hlm.58. 3

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepibadian yang utama. 1. professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FIQIH DI MI AL-ITTIHAAD PASIR KIDUL PURWOKERTO BARAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

COVER PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDIT ALAM HARAPAN UMMAT PURBALINGGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar

BAB.I. PENDAHULUAN. landasan moral, dan etika dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan

PENGARUH PENERAPAN METODE ECLECTIC TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI MTS AN-NUR JAGASATRU CIREBON SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik,

Transkripsi:

COVER IMPLEMENTASI EVALUASI PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 3 MREBET KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: DWI NUGROHO APRIANI NIM: 1123308066 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2016

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN KEASLIAN... PENGESAHAN... NOTA PEMBIMBING... ABSTRAK... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii iv v vi viii ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Definisi Operasinal... 6 C. Rumusan Masalah... 8 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 8 E. Kajian Pustaka... 9 F. Sistematika Pembahasan... 10 BAB II EVALUASI PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Evaluasi Portofolio... 12 1. Pengertian Evaluasi Portofolio... 12 2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Portofolio... 15 3. Prinsip-prinsip Evaluasi Portofolio... 19

4. Karakteristik Evaluasi Portofolio... 22 5. Kriteria Evaluasi Portofolio... 25 6. Keunggulan dan Kelemahan Evaluasi Portofolio... 28 B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam... 33 1. Pengertian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam... 33 2. Tujuan dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam... 34 3. Fungsi Pendidikan Agama Islam... 35 C. Evaluasi Portofolio Pada Mata Pelajaran PAI... 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 45 B. Lokasi Penelitian... 45 C. Objek dan Subjek Penelitian... 46 D. Metode Pengumpulan Data... 47 E. Metode Analisis Data... 49 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Peneelitian... 52 1. Letak Geografis... 52 2. Sejarah Berdirinya... 52 3. Visi dan Misi... 53 B. Penyajian Data... 54 C. Analisis Data... 59

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 68 B. Saran-saran... 69 C. Kata Penutup... 70 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti luas adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai kebutuhan. 1 Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 disebutkan "Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara". 2 Memperhatikan tujuan yang hendak dicapai tersebut, yakni yang pertama adalah agar peserta didik memiliki kekuatan spiritual keagamaan, maka pendidikan agama sebagai salah satu subyek mata pelajaran yang harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di Indonesia. Hal ini karena kehidupan beragama merupakan salah satu dimensi kehidupan yang diharapkan dapat terwujud secara terpadu dalam dimensi kehidupan lain pada setiap individu warga Negara, begitu juga dengan pendidikan agama Islam. Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan. Menghayati 1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rodakarya, 2011), hlm.10. 2 UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 1

makna dan maksud serta tujuannya yang pada akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akherat kelak. 3 Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik atau siswa tentang ajaran Islam untuk mengembangkan kehidupan beragama sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Sasaran pendidikan di sekolah tidak hanya sekedar mengetahui ajaran agama saja, melainkan yang lebih penting adalah mengamalkan ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah, maupun di luar sekolah seperti di dalam keluarga. Kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian/evaluasi merupakan tiga dimensi dari sekian banyak dimensi yang sangat penting dalam pendidikan. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa. 4 Oleh karena kurikulum itu merupakan penjabaran tujuan pendidikan yang menjadi landasan program pembelajaran. sedangkan Proses pembelajaran secara umum dapat diartikan sebagai proses interaksi komunikasi antara siswa dengan guru dalam kegiatan pendidikan. 5 Menurut Syaiful Sagala pembelajaran merupakan suatu proses yang sistemis, melalui tahap rancangan, 3 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 26. 4 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Ksara, 2011), hlm. 65. 5 Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran, (Jagjakarta: Arruzz Media, 2013),hlm.81.

pelaksanaan dan evaluasi. 6 Proses pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum dan berhasil tidaknya proses pembelajaran. oleh karena itu evaluasi harus dilakukan secara terus menerus, evaluasi tidak hanya sekedar menentukan angka keberhasilan belajar, tetapi yang lebih penting adalah sebagai dasar untuk umpan balik (feed back) dari proses interaksi edukatif yang telah dilaksanakan. 7 Evaluasi juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan, misalnya apakah proses pembelajaran sudah baik dan dapat dilanjutkan atau masih perlu perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, disamping kurikulum yang cocok dan proses pembelajaran yang benar perlu ada sistem evaluasi yang baik dan terencana. Terlebih lagi rumpun pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) yang isi dan materinya syarat dengan muatan norma dan nilai-nilai di dalamnya, tentunya memerlukan evaluasi yang dilakukan bukan hanya terfokus pada satu aspek saja (kognitifnya) seperti yang selama ini dilakukan, tetapi harus menyeluruh, selain aspek kognitif juga aspek afektif dan psikomotornya. Keseluruhan aspek yang dinilai berdasar atas konsep keterpaduan materi dan proses penyelenggaraan 6 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 64. 7 Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm.245.

pendidikan yang meliputi keterpaduan antara lingkungan pendidikan, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. 8 Oleh karena itu, evaluasi pada mata pelajaran pendidikan agama Islam itu harus benar-benar baik dan terencana. Karena pembelajaran pendidikan agama Islam berkaitan dengan keyakinan, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan peserta didik sehari-hari, tentunya tidak bisa diukur hanya dengan mengandalkan tes tertulis saja, melainkan perlu adanya format evaluasi yang terpadu, efektif dan efisien. Dan itu terdapat dalam Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yang meliputi tes tertulis, tes perbuatan, pemberian tugas, penilaian kinerja (performance assessment), penilaian proyek, penilaian hasil kerja peserta didik (product assessment), penilaian sikap dan penilaian portofolio. Secara umum, portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa atau catatan mengenai siswa yang didokumentasikan secara baik dan teratur. Portofolio dapat berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan guru, catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang dibuat siswa. 9 Sebagai instrumen evaluasi, portofolio difokuskan pada dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu bukti tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh 8 Abdul Madjid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.189. 9 Ibid., hlm.192.

siswa. Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi perkembangan siswa dalam belajarnya, cara berfikirnya, pemahamannya atas pelajaran yang bersangkutan. Portofolio bukan hanya sekedar kumpulan hasil kerja siswa siswa yang sengaja dibuat siswa untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi, pemahaman dan pencapaian dalam mata pelajaran tertentu.akan tetapi merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran, atau peningkatan belajar siswa. SMP Negeri 3 Mrebet merupakan Sekolah Menengah Pertama yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006. Sehingga pelaksanaan evaluasi dalam KBK/KTSP mengacu pada konsep evaluasi Berbasis Kelas (PBK) atau classroom based assasment yang diharapkan bisa mengumpulkan informasi tentang keberhasilan siswa bukan hanya dalam mencapai kompetensi atau kemampuan kognitif saja melainkan harus bisa mengukur tingkah laku (performance) peserta didik. Berdasarkan wawancara penulis dengan Priyanto, S.Pd.I, guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Mrebet pada tanggal 4 November 2015, beliau menyatakan bahwa SMP Negeri 3 Mrebet dalam pembelajaran pendidikan agama Islam menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan telah menerapkan evaluasi portofolio sebagai salah satu cara untuk mengukur kemampuan hasil belajar siswa. Sebagai contoh evaluasi portofolio di kelas VII semester I pada kompetensi dasar shalat berjamaah, siswa diberi tugas

untuk melaksanakan shalat berjamaah maghrib di masjid tempat masing-masing siswa dan mencatat serta memberi tanda tangan siapa yang jadi muadin, imam dan berapa orang shalat berjamaah maghrib. 10 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai bagaimana penerapan evaluasi portofolio di SMP Negeri 3 Mrebet dengan judul "Implementasi Evaluasi Portofolio Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 3 Mrebet Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2015/2016" B. Definisi Operasional 1. Implementasi Evaluasi Portofolio Implementasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu penerapan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga di suatu peristiwa. 11 Evaluasi atau penilaian adalah proses, cara, perbuatan menilai. Sedangkan portofolio adalah suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan seorang siswa (bersifat individual yang menggambarkan (merefleksikan) taraf pencapaian, kegiatan belajar, kekuatan dan pekerjaan terbaik siswa. 12 Implementasi evaluasi portofolio yang dimaksud di sini adalah suatu jenis penilaian yang digunakan oleh guru untuk mengetahui perkembangan pengetahuan dan kemampuan peserta didik melalui kumpulan hasil belajarnya (peserta didik) yang terpilih sebagai bukti perkembangan, hasil Nopember 2015. 10 Wawancara dengan Priyanto, S.Pd.I Guru PAI SMP Negeri 3 Mrebet pada tanggal 4 11 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm.427. 12 Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm.118.

usaha dan prestasi belajar dalam kurun waktu tertentu.kelas VII Sekolah Menengah Pertama pada materi shalat, siswa diberi tugas untuk mengisi lembar observasi dari guru dalam rangka menilai pelaksanaan shalat siswa di rumah. 2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan. Menghayati makna dan maksud serta tujuannya yang pada akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akherat kelak. 13 Maksud dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang terdapat dalam skripsi ini adalah mata pelajaran pendidikan agama Islam pada kelas VII SMP Negeri 3 Mrebet yang meliputi; Al-Qur'an dan Hadits, akidah, akhlak, fiqih, tarikh dan kebudayaan Islam dengan menggunakan evaluasi portofolio. 3. SMP Negeri 3 Mrebet SMP Negeri 3 Mrebet adalah lembaga pendidikan formal yang berada dibawah kementerian pendidikan nasional Kabupaten Purbalingga yang berada di Desa Mrebet Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga. 13 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm.26.

Dengan demikian maksud dari penelitian ini adalah penelitian lapangan tentang bagaimana penerapan evaluasi portofolio sebagai salah satu jenis evaluasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Mrebet. C. Rumusan Masalah Berdasarkan pada definisi operasional di atas, maka rumusan masalahnya adalah: Bagaimana implementasi evaluasi portofolio pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Mrebet Tahun Pelajaran 2015/2016? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang implementasi evaluasi portofolio pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Mrebet. 2. Manfaat Dengan tercapainya tujuan penelitan tersebut di atas, diharapkan penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut : a. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam mengembangkan keilmuan pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. b. Secara Praktis 1) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi mengenai implementasi evaluasi portofolio pada mata pelajaran Pendidikan agama Islam.

2) Bagi penulis khususnya menambah pengetahuan penulis tentang evaluasi portofolio pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. 3) Memberikan informasi ilmiah bagi guru dalam menerapkan evaluasi portofolio pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. E. Kajian Pustaka Kajian Pustaka merupakan bagian yang mengungkapkan teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam hal ini penulis telah melakukan beberapa tinjauan terhadap beberapa Skripsi atau karya ilmiah lainnya yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan, antara lain: Maria Ulfah (2011) yang berjudul Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Margasari Kabupaten Tegal yang berisi tentang pelaksanaan penilaian berbasis kelas PAI di SMP Negeri 3 Margasari Kabupaten Tegal yang meliputi tes tertulis, penilaian perbuatan, penilaian tugas, penilaian sikap dan penilaian portofolio. 14 Skripsi saudari Nur Fitriani (2009) dengan judul Penerapan Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 9 Purwokerto. Hasil dari penelitian ini adalah Penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 9 Purwokerto sudah diusahakan secara sistematis dan terarah. Guru sebagai pelaksana evaluasi sudah berusaha melaksanakan tahap-tahap penilaian portofolio yang diawali dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, serta pelaporan. Penggunaan portofolio dalam penilaian pembelajaran PAI di SMP Negeri 9 Purwokerto cukup memberikan 14 Maria Ulfah, Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Margasari Kabupaten Tegal, (Purwokerto: STAIN, 2011).

dampak yang baik sebab menghasilkan dokumentasi hasil belajar peserta didik yang otentik yang menyajikan/ memberikan bukti yang jelas (lebih lengkap) tentang pemahaman siswa terhadap materi tertentu termasuk sikap dan motivasi belajar. 15 Kedua skripsi di atas memiliki persamaan dengan penelitian yang penulis susun yaitu sama-sama mengkaji tentang evalauasi atau penilaian dalam pembelajaran PAI, adapun letak perbedaan dengan penelitian yang penulis laksanakan yaitu penulis lebih memfokuskan pembahasan pada penerapan penilaian portofolio yang digunakan sebagai salah satu jenis evaluasi untuk menilai kemampuan atau prestasi belajar peserta didik. F. Sistematika Pembahasan Agar skripsi ini mudah dipahami maka skripsi ini disusun secara sistematis mulai dari awal sampai akhir.secara garis besar skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, utama dan akhir. Bagian awal meliputi halaman judul, pernyataan keaslian, nota dinas, pembimbing, halaman pengesahan, motto, halaman persembahan, kata pengantar dan daftar isi.bagian utama skripsi ini terdiri dari: Bab I Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, kajian pustaka, sistematika pembahasan. Bab II Evaluasi portofolio dalam pembelajaran pendidikan agama Islam terdiri atas 3 bagian yaitu: Evaluasi portofolio meliputi pengertian evaluasi portofolio, tujuan dan fungsi; prinsip-prinsip, karakteristik serta keunggulan dan kelemahan 15 Nur Fitriani, Penerapan Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 9 Purwokerto, (Purwokerto: STAIN, 2009).

evaluasi portofolio, Pembelajaran pendidikan agama Islam, meliputi pengertian, tujuan dan ruang lingkup PAI, fungsi PAI, evaluasi PAI. Penilaian portofolio dalam pembelajaran PAI. Bab III berisi Metode Penelitian yang meliputi: Jenis penelitian, Sumber data, Teknik pengumpulan data, Teknik analisis data. Bab IV berisi pembahasan hasil penelitian. Bab V berisi penutup yang meliputi: kesimpulan, saran-saran dan penutup. Pada bagian akhir skripsi ini terdiri dari daftar pustaka, lampiranlampiran dan daftar riwayat hidup penulis.

BAB V BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa SMP Negeri 3 Mrebet sudah menerapkan Evaluasi Portofolio sebagai salah satu jenis evaluasi pada mata pelajaran PAI sebagai bentuk implementasi dari kurikulum 2004 (KBK sekarang KTSP). Portofolio dipandang lebih komprehensif untuk menilai kemampuan siswa karena melalui portofolio guru dapat menilai pemahaman siswa dari banyak konsep dan topik yang sudah diberikan, siswa dapat mendemonstrasikan kemampuan untuk mengintegrasikan teori dan praktek dan juga dapat merefleksikan nilai-nilai dan sikap (aspek afektif) yang terdapat dalam diri siswa. Oleh karena itu penilaian portofolio merupakan jenis penilaian yang dapat untuk menilai tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Implementasi evaluasi penilaian portofolio dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 3 Mrebet sudah diusahakan secara sistematis dan terarah. Guru sebagai pelaksana evaluasi sudah berusaha melaksanakan tahap-tahap penilaian portofolio yang diawali dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, serta pelaporan. Perencanaan dimulai dari tahap penentuan tujuan, penetapan isi/bahan portofolio, membuat kriteria-kriteria penilaian dan menentukan format penilaian. Penentuan tujuan diawali dari guru menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator untuk menetapkan sasaran evaluasi. Selanjutnya tahap penetapan isi/bahan portofolio juga harus disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran dan melibatkan persetujuan siswa termasuk dalam penetapan criteria penilaian. Kriteria penilaian dibuat mengacu pada bahan yang dijadikan isi portofolio. Format penilaian dibuat oleh guru sendiri disesuaikan dengan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya. Tahap pelaksanaan meliputi tahap koleksi dan tahap pengamatan atau penilaian portofolio. Bagaimana cara pengumpulan dan kapan waktu pengumpulan evidence sudah dibicarakan dengan siswa saat penentuan bahan/isi portofolio. Setelah evidence dikoleksi/dikumpulkan, selanjutnya evidence diamati dan dinilai dengan mengacu pada kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Setelah dilakukan penilaian maka hasilnya pun dilaporkan. Namun pelaporan penilaian portofolio di SMP Negeri 3 Mrebet tidak pada lembar tersendiri atau buku tersendiri tetapi dimasukkan pada nilai rapor. B. Saran-saran Penulis dapat menyampaikan saran-saran sebagai berikut : 1. Kepala Sekolah sebagai pihak tertinggi dalam sekolah sebaiknya terus memotivasi guru untuk senantiasa meningkatkan kreatifitasnya khususnya yang menyangkut pelaksanaan penilaian/evaluasi pembelajaran. 2. Guru PAI harus lebih pintar memanfaatkan waktu 2 jam pelajaran di kelas setiap minggunya agar pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan evaluasi dapat lebih maksimal. Guru juga harus jeli untuk menentukan materi-materi apa saja yang tepat dinilai dengan portofolio dan lebih kreatif dalam membuat kriteria-kriteria penilaian portofolio.

3. Siswa hendaknya lebih serius dalam mengikuti proses pembelajaran mapun penilaian khususnya dalam pengerjaan portofolio PAI yang membutuhkan keseriusan dalam pengerjaannya sehingga kriteria-kriteria yang sudah ditentukan dapat tercover di dalam isi portofolio yang dibuat. C. Kata Penutup Alhamdulillahi rabbil alamiin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-nya yang tiada terbatas, sehingga penulis dapat melalui proses menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar. Penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberi bantuan, dukungan serta partisipasinya dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Penulis juga mohon maaf jika ada kesalahan dan berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin. Purwokerto, 19 Juli 2016 Penulis, Dwi Nugroho Apriani NIM. 1123308066

DAFTAR PUSTAKA Abdul Madjid dan Dian Andayani, 2006. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. RemajaRosdakarya Anas Sudijono, 2013, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers Arnie Fajar, 2004, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Balitbang Depdiknas, 2003, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP dan MTs, Jakarta: Pusat Kurikulum. Departemen Agama RI, 2005, Alqur'an dan Terjemahnya, Semarang: CV Alwaah Depdiknas, 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Jamil Suprihatiningrum, 2013, Strategi Pembelajaran, Jagjakarta: Arruzz Media Lexy J. 2011, MetodologiPenelitianKualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya Maria Ulfah, 2011, Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Margasari Kabupaten Tegal, Purwokerto: STAIN Masnur Muslich, 2007, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara Muhibbin Syah, 2011, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rodakarya. Nur Fitriani, 2009, Penerapan Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 9 Purwokerto, Purwokerto: STAIN. Oemar Hamalik, 2011, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. PP Nomor 19 Tahun 2005 Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta Suharsimi Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta. Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, 2004, Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT, Remaja Rosdakarya

Syaiful Bahri Djamarah, 2010, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta. Syaiful Sagala, 2013, Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta Tatik Pudjiani, 2014, Pendekatan Saintifik dan Penilaian Otentik, Yogyakarta: Spirit UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Zaenal Arifin, 2009, Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia. Zakiyah Daradjat, 2014, IlmuPendidikan Islam, Jakarta: BumiAksara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama : DWI NUGROHO APRIANI 2. Tempat Lahir : Purbalingga 3. Tanggal Lahir : 28 April 1988 4. Alamat : Kedungmenjangan,RT 04 RW 01,Purbalingga 5. Nama Ayah : Sugiarto 6. Nama Ibu : Sukinah 7. Pendidikan : a. SD N 2 Kedungmenjangan,lulus tahun 1999 b. SMP.N 4 Purbalingga,lulus tahun 2003 c. SMK.N 2 Purbalingga,lulus tahun 2006 d. S1 IAIN Purwokerto Lulus Teori Tahun 2015 Demikian daftar riwayat hidup ini, saya buat dengan sesungguhnya. Purwokerto, 13 Juni 2016 Yang membuat DWI NUGROHO APRIANI NIM. 1123308066