KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI KB DALAM PENINGKATAN HDI PROVINSI DIY. Oleh ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESRA

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

KESEHATAN REPRODUKSI. Fatmalina Febry, SKM.,M.Si Gizi Masyarakat FKM Universitas Sriwijaya

NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

TkikP Teknik Penyusunan LKPJ 2011 Evaluasi Terhadap Hasil RKPD 2011

BAB II EVALUASI HASIL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. strategi pembangunan daerah mulai dari RPJPD , RPJMD ,

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

GAMBARAN UMUM. # Luas wilayah Provinsi Bali 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Indonesia.

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

PERUBAHAN RPJMD KOTA SEMARANG TAHUN

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UU NO. 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

Urusan Pemerintahan Organisasi : ( 102 ) : ( 0101 ) Triwulan. Lokasi. Sumber. Uraian. Kode. Kegiatan. Dana I II ,557,750

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

BAPPEDA Planning for a better Babel

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

disampaikan oleh: Dr. H. Asli Nuryadin Kepala BAPPEDA Kota Samarinda

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. negara. Menurut Bank Dunia (2000) dalam Akbar (2015), definisi kemiskinan adalah

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN 2016

HASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/ AIDS PROVINSI DKI JAKARTA. Disampaikan Pada Acara :

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM

Tabel 2.1 Target Kinerja Tahun 2013 dan capaian kinerja terakhir. Th (%)

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

MENUJU TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS DAN MERATA

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

Visi Misi Gubernur DIY: Rancangan Cascade RPJMD DIY

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

Tabel 3.1. Matrik Prioritas Pembangunan Kota Tahun 2008

... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT...

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Transkripsi:

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

Budaya PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Infrastruktur dan Lingkungan Hidup KESEHATAN PENDIDIKAN KETAHANAN PANGAN, IKLIM INVESTASI

Kerangka Pikir Pendukung Utama Tujuan Budaya Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Kesehatan Pendidikan Ketahanan Pangan & Iklim Investasi Peningkatan Kualitas SDM Pengurangan Kemiskinan Pengurangan Pengangguran Sandang, Pangan dan Papan

DIMENSI DAN INDIKATOR KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DIMENSI Umur panjang dan sehat Pengetahuan Kehidupan yang layak INDIKATOR Angka harapan hidup pd saat lahir Angka melek huruf Rata-rata lama sekolah Pengeluaran per kapita riil INDEK DIMENSI Indek Harapan Hidup Indek Pendidikan Indek Pendapatan INDEK PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Penguatan kapasitas meliputi : individu, sistem dan kelembagaan. Menjadi aspek penting untuk mewujudkan keberhasilan organisasi, sehingga dalam prioritas pembangunan diletakkan sebagai dasar yang mewarnai pembangunan. Membangun budaya mengandung makna membangun tatanilai kehidupan masyarakat yang didasarkan atas nilai filosofis DIY : Hamemayu Hayuning Bawana Pendapatan masyarakat dalam dimensi sektoral dikenal dengan istilah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi dapat berhasil apabila terjadi interdependensi antara : pertanian (luas), industri dan jasa. Pendidikan, diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, pemerataan dan keterjangkauan pendidikan masyarakat, diutamakan bagi penduduk miskin dan yang berada di daerah terpencil Kesehatandan KB, diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, pemerataan dan keterjangkauan kesehatan masyarakat, diutamakan bagi penduduk miskin dan yang berada di daerah terpencil

1. Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan 2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan 3. Peningkatan akses dan pelayanan kesejahteraan sosial 4. Pengendalian kuantitas penduduk 5. Pemberdayaan masyarakat dan desa 6. Pengembangan kewirausahaan 7. Perluasan kesempatan kerja/pengurangan pengangguran 8. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja 9. Peningkatan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 10. Pengembangan dan pelestarian nilai-nilai budaya luhur 11. Pengelolaan kekayaan dan keragaman budaya 12. Pengembangan perpustakaan dan budaya baca 13. Penyelamatan dan pemeliharaan dokumen/arsip daerah 14. Peningkatan partisipasi pemuda dan prestasi olahraga

Kebijakan Perencanaan Pembangunan di Bidang Kesehatan 1. Mengurangi kesenjangan status kesehatan masyarakat dan akses terhadap pelayanan kesehatan antar wilayah, tingkat sosial ekonomi, dan gender; 2. Meningkatkan jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan yang kurang memadai; 3. Meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan; 4. Mengurangi beban ganda penyakit yaitu pola penyakit yang diderita oleh sebagian besar masyarakat adalah penyakit infeksi menular 5. Peningkatan penanganan penyakit tidak menular 6. Meningkatnya penanganan penyalahgunaan narkotik dan obat-obat terlarang.

1. Kesehatan 2. Pendidikan 3. Pemberdayaan Perempuan 4. Infrastruktur dan Perhubungan 5. Lingkungan Hidup 6. Kebudayaan 7. Iklim Investasi dan Usaha 8. Ketahanan Pangan 9. Pertanian

PROGRAM PRIORITAS Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan KESEHATAN PENDIDIKAN Mencapai pendidikan dasar untuk semua PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan INFRASTRUKTUR DAN PERHUBUNGAN Menurunkan angka kematian anak LINGKUNGAN HIDUP Meningkatkan kesehatan ibu KEBUDAYAAN IKLIM INVESTASI DAN USAHA KETAHANAN PANGAN Memerangi HIV/AIDS, malaria & penyakit lainnya Memastikan kelestarian hidup PERTANIAN Membangun kemitraan global untuk pembangunan KETERKAITAN PROGRAM PRIORITAS DENGAN MDGs

Dokumen penganggaran yang memuat gambaran secara umum tentang prioritas program dan kegiatan pembangunan daerah yang diamanatkan dalam RKPD sesuai dengan kewenangan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah disertai dengan pagu indikatif dan SKPD pelaksana, kerangka ekonomi dan implikasinya terhadap sumber pendanaan, kebijakan dibidang pendapatan, belanja dan pembiayaan, serta asumsi yang mendasarinya untuk periode satu tahun.

RPJPD RPJMD RKPD KUA- PPAS RKA SKPD APBD Perencanaan Integrasi Penganggaran 12

Membangun peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mengembangkan pendidikan yang berkarakter didukung dengan pengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil budaya, serta nilai-nilai budaya

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan Kualitas SDM melalui Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Dasar, Pengentasan Kemiskinan dan Penciptaan Lapangan Kerja

1. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringanya 2. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata 3. Program Sediaan Farmasi, Perbekalan Kesehatan dan Makanan. 4. Program Pelayanan Kesehatan 5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 6. Program Kesehatan Keluarga 7. Program Penanganan Pembiayaan Kesehatan Penduduk Miskin. 8. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 9. Program Pendidikan Kesehatan dan Sumberdaya Kesehatan 10. Program Pengembangan Manajemen Kesehatan 11. Program Sistem Informasi Kesehatan 12. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Definisi Kesehatan Reproduksi Keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan (UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan)

1. UU No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak 2. UU No. 7 tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan (Ratifikasi CEDAW) 3. UU No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera 4. UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia 5. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan di Daerah 6. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, terutama pasal 136 dan 137 yang berfokus pada Kesehatan Remaja 7. PP No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan 8. Peraturan Daerah DIY No. 6 tahun 2013 tentang RPJMD

TUJUAN UMUM Meningkatnya kualitas hidup manusia melalui upaya peningkatan kespro dan pemenuhan hak-hak reproduksi secara terpadu, dgn memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender. TUJUAN KHUSUS a) Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan upaya kespro melalui peningkatan fungsi, peran dan mekanisme kerja di Pusat, Provinsi dan Kab/Kota b) Meningkatnya komitmen para penentu dan pengambil kebijakan dari berbagai pihak terkait, baik pemerintah maupun non pemerintah c) Meningkatnya keterpaduan pelaksanaan upaya kespro bagi seluruh sektor terkait, di Pusat, Provinsi dan Kab/Kota yang mengacu pada kebijakan dan strategi nasional kesehatan

1. Kesehatan Ibu dan Anak 2. Keluarga Berencana 3. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi (ISR), IMS-HIV/AIDS 4. Pencegahan dan Penanggulangan Komplikasi Aborsi 5. Kesehatan Reproduksi Remaja 6. Pencegahan dan Penanganan Infertilitas 7. Kanker pada Usia Lanjut dan Osteoporosis

Hak reproduksi secara praktis dijabarkan antara lain (UU No. 36 tahun 2009) : 1. Setiap orang berhak memperoleh standar yankes reproduksi yang terbaik 2. Perempuan & laki-laki berhak memperoleh informasi 3. Memperoleh pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau dapat diterima, sesuai dengan pilihan 4. Perempuan berhak memperoleh yankes yang dibutuhkan 5. Hubungan suami-istri saling menghargai 6. Remaja (laki-laki dan Perempuan) berhak memperoleh informasi tentang reproduksi remaja 7. Perempuan & Laki-laki berhak memperoleh informasi tentang PMS termasuk HIV/AIDS

Kurangnya pengetahuan dan keterampilan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap kesehatannya, yang disebabkan karena : a) Kemiskinan b) Kurangnya informasi tentang hidup sehat c) Informasi yang tidak benar, tidak tepat, kurang lengkap atau bahkan menjerumuskan Kurangnya kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap kesehatan reproduksi Pelayanan kesehatan reproduksi yang belum optimal

BAPPEDA DINAS KESEHATAN KESEHATAN Stability REPRODUKSI DINAS PENDIDIKAN dll.

1. Permasalahan kesehatan reproduksi pada kelompok sasaran yang terkait dengan komitmen global maupun komitmen nasional, seperti: HIV AIDS, Kesehatan ibu dan anak, KB, beberapa penyakit menular. 2. Permasalahan kesehatan reproduksi pada kelompok sasaran yang bersifat lokal spesifik : a. Terkait dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya b. Terkait dengan perilaku yang tidak bersih dan tidak sehat c. Kesehatan masyarakat miskin d. Kesehatan kelompok masyarakat tertentu.