Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gadjah Mada University Physical Characteristics of Aerodromes Nursyamsu Hidayat, Ph.D. 2 Aerodrome Reference Code Digunakan oleh ICAO untuk membaca hubungan antara beberapa specs. pesawat dengan berbagai karakteristik fisik bandara Code terdiri dari dua elemen Elemen 1 berupa kode angka, merefer pada ARFL Elemen 2 berupa kode huruf, merujuk pada bentang sayap dan jarak terluar main gear Pada penghitungan ARFL, stopway dan clearway (if available) juga diperhitungkan 1
3 Klasifikasi Bandara menurut ICAO 4 Runway Jumlah dan arah runway harus sedemikian sehingga mampu melayani lalulintas penerbangan tidak kurang dari 95% dari kapasitas Syarat ICAO menyebutkan komponen cross wind tidak lebih dari: 37 km/jam (20 knots) dengan ARFL > 1.500 m - 24 km jam (13 knots) dengan ARFL 1.200 m 1.499 m - 19 km/jam (10 Knots) dengan ARFL < 1.200 m 2
5 Runway Threshold (bagian runway yang digunakan untuk landing) Threshold biasanya terletak pada ujung landasan, kecuali ada pertimbangan lain 6 Panjang Runway Panjang runway utama harus mencukupi untuk melayani semua lalulintas penerbangan, dan panjangnya tidak boleh kurang dari hasil perhitungan dengan menyesuaikan kondisi lokal dan karakteristik pesawat yang dilayani Runway kedua diperlukan untuk melayani pesawat-pesawat tertentu, atau untuk mencapai kinerja pelayanan lalulintas udara tidak kurang dari 95% 3
7 Panjang Runway dengan Stopway dan/atau Clearway Clearway: area berbentuk segi empat pada permukaan tanah/air yang dikontrol oleh otoritas bandara sebagai daerah aman bagi pesawat yang lepas landas hingga mencapai ketinggian tertentu Stopway: area segiempat di permukaan tanah pada ujung landasan yang disiapkan sebagai daerah aman bagi pesawat yang gagal take-off 8 Clearway Clearway terletak pada ujung landasan Panjang clearway tidak melebihi setengah dari panjang take-off run Lebar clearway paling sedikit 75 m ke masingmasing sisi samping as runway 4
9 Stopway Lebar stopway sama dengan lebar runway Kekuatan stopway harus dirancang untuk mampu mendukung beban pesawat yang gagal take-off Permukaan stopway dilapisi konstruksi yang sama dengan lapisan runway Untuk un-paved stopway, kekuatannya sama dengan kekuatan un-paved runway 10 Cleared Distances Take-off run available (TORA): panjang runway yang tersedia dan mencukupi untuk akselerasi pesawat take-off Take-off distance available (TODA): jarak tempuh akselerasi pesawat di runway ditambah clearway Accelerate stop distance available (ASDA): jarak tempuh akselerasi pesawat di runway ditambah stopway Landing distance available (LDA): panjang runway yang tersedia dan mencukupi untuk landing 5
11 Cleared Distances 12 Lebar Runway 6
13 Jarak antar Paralel Runway Jarak as minimum antar dua runway yang bersebelahan non-instrument runways Kode 3 atau 4: 210 m Kode 2 : 150 m Kode 1: 120 m Parallel instrument runways 1035 m untuk independent parallel approaches 915 m untuk dependent parallel approaches 760 m untuk independent parallel departures 760 m untuk segregated parallel operations 14 Kemiringan Runway Kemiringan memanjang, tidak melebihi: 1 % untuk kode 3 atau 4 2 % untuk kode 1 dan 2 Kemiringan melintang 1,5 % untuk kode C, D, E, atau F 2 % untuk kod A atau B 7
15 Runway Shoulders Bahu landasan haru disediakan untuk runway dengan kode D atau E, atau lebar landasan kurang dari 60 m runway dengan kode F Lebar bahu tidak boleh kurang dari 60 m untuk kkode D atau E 75 m untuk kode F Kemiringan bahu tidak boleh lebih dari 2.5% 16 Runway Strips Runway strip adalah area yang mencakup runway dan stopway, untuk Mengurangi resiko bahaya akibat pesawat keluar landasan Mencegah pesawat keluar area aman landasan saat proses take-off atau landing 8
17 Panjang Runway strips Area strip merupakan perpanjang area sebelum threshold dan setelah ujung runway/stopway, dengan panjang tidak kurang dari 60 m untuk kode 2, 3, atau 4 60 m untuk kode 1 (instrumental runway) 30 m untuk kode 1 (non-instrumental runway) 18 Lebar Runway strips Untuk ILS, Lebar diukur dari as runway pada masing-masing sisi sepanjang strip 150 m untuk kode 3 atau 4 75 m untuk kode 1 atau 2 Untuk MLS: 75 m untuk kode 3 atau 4 40 m untuk kode 2 30 m untuk kode 1 9
19 Objects Objects atau instrumen penerbangan diletakkan sejauh mungkin dari area runway strip Jika terpaksa diletakkan di runway strip, ada batasan minimum berat dan ketinggian Untuk instrumen2 runway, dapat diletakkan pada sisi runway pada jarak: 75 m untuk kode 3 atau 4 40 m untuk kode 1 atau 2 Dari as runway, dan melebar sepanjang as runway untuk mengantisipasi bahaya akibat pesawat keluar kesamping landasan 20 Objects 10
21 Runway End Safety Areas (RESA) RESA adalah suatu area simetris perpanjangan as runway di ujung-ujung runway strip untuk tujuan mengurangi resiko bahaya akibat pesawat under-shooting atau over-running RESA disediakan untuk runway dengan kelas 3 atau 4, dan 1 atau 2 (ILS) 22 Runway End Safety Areas (RESA) 11
23 Elemen Dasar Runway 1. Bagian perkerasan/pavement 2. Bahu/runway shoulder 3. RESA 4. Blast pad: area yang disediakan untuk menerima jet-blast 5. Extended Safety Area: dibuat jika dianggap perlu, tergantung kebutuhan lokal 24 Elemen Dasar Runway RESA Pavement Blast Pad Extended Safety Area Shoulder 12
25 Elemen Dasar Runway Blast Pad Displaced threshold Touchdown Zone 26 Taxiway Taxiway adalah bagian land area suatu bandara sebagai sarana penghubung antara satu bagian bandara dengan bagian lain Taxiway terdiri dari: Aircraft stand taxilane: bagian dari apron yang digunakan untuk taxiway dan diperuntukan bagi pesawat tanpa gerakan Apron taxiway: bagian dari system taxiway yang terletak di apron. Jalur pergerakan pesawat yang melakukan taxiing di apron Rapid exit taxiway: taxiway penghubung runway ke apron dengan sudut tajam supaya pesawat dengen kecepatan tinggi dapat secepat mungkin keluar dari landasan setelah landing 13
27 Rapid Exit Taxiway 28 Lebar Taxiway Kode Lebar (m) A 7.5 B 10.5 C 15 C 18 D 18, jika jarak antar roda terluar main gear < 9 m D 23, jika jarak antar roda terluar main gear <= 9 m E 23 F 25 14
29 Holding bay Holding bay didefinisikan sebagai area dimana pesawat ditahan atau disiap/salip, untuk tujuan supaya pergerakan pesawat di bandara lebih efektif Holding bay perlu disediakan jika kondisi traffic di bandara menengah atau sibuk 30 Holding bay 15
31 Holding bay 32 Apron Area di bandara yang diperuntukan bagi kegiatan bongkar muat penumpang/barang, pengisian bahan bakar, parkir, dan perawatan Jarak antar pesawat-pesawat/gedung/objects di apron: kode Jarak (m) A 3 B 3 C 4.5 D 7.5 E 7.5 F 7.5 16
33 Konfigurasi Parkir Pesawat Bagaimana pesawat ditempatkan terkait dengan posisi gedung terminal Hal yang mempengaruhi Kemudahan manuver Luas apron Ketersediaan alat/mobil pemandu Kebisingan Semburan jet 34 Konfigurasi Parkir Pesawat Nose-in Pesawat tegak lurus menghadap gedung terminal Kendaraan pendorong hanya diperlukan saat meninggalkan parking stand Kebutuhan taxiwaynya kecil Kebisingan i rendah Memudahkan kegiatan naik turun penumpang Pemanfaatan pntu belakang kurang efektif 17
35 Konfigurasi Parkir Pesawat Nose-out Posisi pesawat menyudut dengan Hidung pesawat menjauhi gedung terminal Pesawat dapat datang dan meninggalkan parking stand dengan mesin sendiri Memerlukan daerah apron-taxiway yang lebih luas Tingkat kebisingannya tinggi 36 Konfigurasi Parkir Pesawat Parkir hidung bersudut ke dalam Seperti nose-in namun tidak tegak lurus gedung terminal Pesawat dapat masuk dan keluar parking stand dengan kekuatan mesin sendiri Memerlukan daerah apron-taxiway yang luas Tingkat kebisingan tinggi, walau tidak setinggi nose-out 18
37 Konfigurasi Parkir Pesawat Parkir sejajar (paralel) Pesawat dapat bermanuver dengan sangat mudah Kebisingan dan semburan jet dapat dikurangi karena tidak ada manuver tajam Kedua pintu depan dan belakang dapat dimanfaatkan dengan efektif oleh penumpang Memerlukan parking stand yang lebih besar di sepanjang terminal 38 Konfigurasi Parkir Pesawat 19
39 References ICAO, 1999. Annex 14 Third Edition, Aerodrome Standards, Aerodrome Design and Operations ICAO, 2006. Aerodrome Design Manual, Part 1 Runway ICAO, 2006. Aerodrome Design Manual, Part 2 Taxiways, Aprons and Holding Bays 20