MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 5 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MELUKI S) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGUKUR) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

MODUL 2 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG MESI N/ APM) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

MODUL 6 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Terluka oleh benda kecil)

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

commit to user BAB II DASAR TEORI

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

MODUL 2 KESELAMATAN KERJA (Peran & Fungsi K3 Pada Pekerjaan Konstruksi)

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR KERJA BANGKU

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

MODUL 8 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kabel dan Sambungan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

MODUL 4 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pencegahan Kecelakaan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

a. Macam-macam palu yang kita jumpai : - Palu pena kepala bulat - Palu pena kepala lurus atau silang - Palu keling

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Ruang Lingkup Penggunaan mesin sekrap Penggunaan alat-alat perkakas tangan

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. kerja. Identifikasi ini berupa gambar kerja dari perancang yang ditujukan kepada

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

MACAM MACAM SAMBUNGAN

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENGERTIAN, FUNGSI, CARA, DAN JENIS RAGUM Dalam DUNIA INDUSTRI

MODUL 3 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PENGAMAN RUANG DAN KEBAKARAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

Palu Besi. Rivet 3. Penggaris Busur 4.

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

III RANCANGAN DAN PROFIL GIG! GERGAJI A. Tipe Gigi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)

BAB III KONSEP PERANCANGAN

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

BAB 4 PROSES GURDI (DRILLING)

BAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

MODUL 3 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Penempatan dan Pembuangan)

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MENGGUNTING PELAT TIPIS

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap

PROSES PERMESINAN. (Part 2) Learning Outcomes. Outline Materi. Prosman Pengebor horisontal JENIS MESIN GURDI

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran.

MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Mesin Frais CNC

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar

TEKNIK PENEBANGAN KAYU

A. Mesin gergaji bolak-balik (Hacksaw-Machine) Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai 900 mm dengan

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PELAT

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut

PENGERJAAN ULIR. Fungsi ulir : a. Baut pemegang dan sekrup untuk penyambung b. Sekrup penggerak, spindel untuk menghasilkan gerakan maju

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MEMBUAT KUDA-KUDA DENGAN SAMBUNGAN BAUT NO REVISI TANGGAL HALAMAN JST/TSP/ dari 7

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Mesin Perkakas Konvensional

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

Transkripsi:

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N ( ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO

LEMBAR KERJA SISWA 7 Bagian-bagian gergaji Gergaji terdiri dari bingkai yang panjangnya dapat distel sesuai dengan panjang bilah gergaji. Gagang dibuat dari bahan kayu atau logam tuang ringan. Bingkai dibuat dari baja bulat atau pipih persegi panjang. Bilah gergaji dikaitkan pada pena (pen). Pena bujur sangkar memungkinkan bilah dipasang dalam empat kedudukan. Bilah gergaji tersebut dapat ditarik keras dengan mur sayap yang ditahan dengan pena tusuk. 1 9

Memasang bilah Pada waktu memasang bilah gergaji gerigi harus menghadap ke depan. Bilah harus dikencangkan pada tarikan yang tepat. Menggunakan gergaji Tinggi mulut ragum sama seperti pada pekerjaan mengikir, yaitu kira-kira 5 8 cm dibawah siku. Bagian yang digergaji harus sedekat mungkin ke mulut cekam ragum agar bidang kerja kaku. Gagang digenggam dengan tangan kanan, jempol diatas gagang. Ujung bingkai digenggam longgar dengan telapak tangan kiri. 2 9

Bilah gergaji Bilah gergaji dibuat dari baja potong cepat (HSS) atau baja tungsten rendah. Diklarifikasi atas : Jumlah gerigi tiap inchi, panjang bilah dan bahannya. Panjang bilah biasanya 8, 10 atau 12. Bilah halus mempunyai 20 30 gigi tiap inchi Bilah kasar mempunyai 14 18 gigi tiap inchi. Bilah untuk pekerjaan umum mempunyai 16 18 gigi tiap inchi. Bilah-bilah fleksibel di keraskan hanya pada sisi potong. Bilah kecepatan tinggi dikeraskan seluruhnya. Gerigi pada sisi potong lebih lebar dari tebal bilah itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar bilah tidak terjepit pada saat digunakan. Bagaimana memesan bilah gergaji? Pemesanan bilah gergaji harus dinyatakan : 1. Tipe bahan bilah, HSS dengan punggung keras atau fleksibel atau tungsten rendah (yang selalu fleksibel). 2. Panjang, misalnya 8, 12 3. Gerigi per inchi misalnya 18, 24 atau 32 Contoh : HSS, fleksible, 10, 24 gigi/inchi. 3 9

Menggunakan gergaji Sudut bilah untuk memotong kira-kira 30 o. kecepatan menggergaji 40 50 langkah permenit. Jadi langkah kira-kira 1 langkah per detik. Katakanlah secepat anda dapat mengatakan satu, dua, tiga dst untuk setiap langkah. Mulailah menggergaji seperti ini. Gunakan jempol menahan bilah supaya pemakanan gergaji tetap menurut garis lukisan. Tekanan pada permulaan potong diadakan sangat ringan. Setelah sedikit bilah gergaji masuk, gergajilah seperti ini. Gergaji memotong hanya pada langkah kemuka, jadi berikan tekanan sepanjang langkah kemuka. Lepaskan tekanan pada langkah kembali / mundur. 4 9

Hal-hal khusus 1. Menggergaji pipa lunak tipis akan menghasilkan sobekan dan pipa menjadi gepeng oleh jepitan. Untuk menghindari kejadian ini dilakukan dengan mengisi kayu kedalam pipa sepenuh lubangnya. 2. Logam tipis yang akan digergaji harus dijepit rapat ke cekam ragum agar tidak berayun atau melengkung. Jika logam lebih tipis daripada satu gigi bilah, harus digergaji dengan menjepit diantara dua potong kayu. Penggergajian dilakukan bersama kayu. Perlu diingat bahwa paling sedikit dua gigi berada diantara bidang kerja sekaligus. 3. Untuk menggergaji logam lebar lebih baik dilakukan dengan memasang bilah siku terhadap bingkai. 5 9

Hal-hal khusus Benda kerja dengan penampang tak teratur (sembarang) harus dijepit menurut cara yang tertentu. Penjepitan haruslah dapat membebaskan mulut gergaji dari getaran yang merontokkan gerigi. Sedapat mungkin penggergajian dimulai sejajar dengan bidang yang terpanjang. Tidak boleh dikenakan langsung pada sudut benda kerja. Gerigi gergaji jangan menyangkut pada sudut tajam benda kerja. Lebih baik dimulai dengan menggergaji sisi terlebar. 6 9

Memilih bilah gergaji Banyak gigi bilah tiap inchi sangat penting untuk dipilih sesuai dengan ukuran dan derajat kekerasan bahan yang digergaji. Pemilihan yang cocok akan memperpanjang umur bilah. Dua atau tiga gigi harus ada diatas bidang kerja setiap saat pemotongan. Untuk bahan-bahan lunak seperti brons kuningan, baja lunak, besi tuang dsb, pakailah bilah 14 gigi / inchi. Untuk baja perkakas, baja karbon, baja potong cepat, batang bor dsb pakailah bilah 18 gigi / inchi. Untuk besi siku, pipa kuningan, tembaga, pipa besi dsb pakailah bilah 24 gigi / inchi. Untuk pipa tipis, pelat tipis dsb pakailah 32 gigi / inchi. 7 9

RANGKUMAN : 8 9

Soal : 1. Sebutkan bagian-bagian dari gergaji tangan! 2. Sebutkan macam-macam bilah dan jumlah gigi? 3. Sebutkan langkah kerja menggergaji potong! 4. Apakah yang pelu diperhatikan bila menggergaji pipa logam tipis? 5. Apakah yang perlu diperhatikan bila menggergaji plat tipis! Jawaban : 9 9

Daftar Pustaka Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI-JATIM 2000 Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI-JATIM 2000 H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis- Jakarta 1989 Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel, Depdikbud 1980