PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

PT Lionmesh Prima Tbk

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. kuat dan ketat. Kondisi ini menuntut perusahaan agar selalu mengembangkan

PUBLIC EXPOSE 2018 PT MULTISTRADA ARAH SARANA TBK. 23 Mei 2018

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. itu bisnis property dan real estate sangat berkembang di Indonesia. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi maupun perusahaan. Tanpa keberadaan para stockholder maka suatu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh setiap manajemen perusahaan. Dengan mengetahui. dimasa depan. Disebutkan bahwa terdapat tiga area penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

UNTUK SEGERA DISIARKAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan pada

Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS. A. Inventory Turnover Periode Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) 2007 DESCRIPTION TMS SIK TMS SIK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB 5 PENUTUP. mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan perbankan

Analisis Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, & Rentabilitas Pada PT. Lerindro Internasional

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

MAKMUR Tbk Periode 2009, 2010 dan 2011)

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Kondisi Keuangan Perusahaan Secara Umum

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi pihak makro dan mikro Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB III Metodologi Penelitian

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimiliki. Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY, Tbk (PERIODE )

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di antara berbagai macam sektor perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. produksi mobil yang dirakit di Indonesia berada pada kira-kira dua juta unit. per tahun (

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 31 DESEMBER

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa

BAB III METODE PENELITIAN

Contoh : (200) (250) 2.550

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

Jumlah Persentase Nama Pemegang Saham Saham Kepemilikan Pengendali : Javas Premier Venture Capital Limited, Malaysia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi masalah menarik karena akan memenuhi harapan

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB I PENDAHULUAN. telah dibangun selama ini atau akan ikut terpuruk seperti yang sedang terjadi pada

I. PENDAHULUAN. Penggunaan amplas di Indonesia sudah lama dikenal oleh. masyarakat namun pada saat itu penggunaannya masih terbatas untuk

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI PENGUKUR PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA, TBK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

Transkripsi:

1 PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. PUBLIC EXPOSE 27 Juni 2008 HOTEL EQUATOR Jl. Pakis Argosari 47 Surabaya

2 PENGANTAR Untuk menjalin komunikasi antara Perseroan dengan para pelaku pasar modal, maka dengan ini kami adakan Public Expose sebagai sarana publikasi tentang jalannya Perseroan dan rencana jangka pendek Perseroan. Dalam kesempatan ini akan kami informasikan hal-hal sebagai berikut : 1. INFORMASI SINGKAT TENTANG PERSEROAN Sejarah singkat berdirinya perseroan 2. KINERJA PERSEROAN a. Produksi b. Pemasaran c. Keuangan 3. KENDALA-KENDALA POKOK 4. UPAYA MENINGKATKAN KINERJA

3 1. INFORMASI SINGKAT TENTANG PERSEROAN a. Sejarah singkat perseroan Perseroan didirikan pada 20 Pebruari 1984 di Surabaya dengan lokasi pabrik di Jl. Muncul 1, Gedangan, Sidoarjo dengan kapasitas mula-mula sebesar 240,000 unit per tahun. Hasil produksi perseroan adalah aluminum alloy wheels (lingkar roda/velg aluminium alloy) untuk mobil penumpang, sedan dan jeep dengan berbagai ukuran mulai dari 13 inci sampai dengan saat ini 24 inci maksimum. Perseroan mulai mengekspor hasil produksinya pada tahun 1986 dengan pasaran Eropa, Australia, Asia, Amerika, dan Afrika. Pada tahun 1990 perseroan menjadi perusahaan publik dengan menjual sahamnya kepublik melalui Bursa Effek Jakarta dan Bursa Effek Surabaya dengan tujuan utama untuk ekspansi dalam kapasitas produksi demi memenuhi permintaan konsumen, terutama dari luar negeri. Sejak berdirinya Perseroan telah melakukan ekspansi dalam kapasitas produksi beberapa kali yaitu pada tahun 1990, 1995, 2001 dan terakhir pada tahun 2007. Perseroan memulai beroperasi dengan kapasitas terpasang sebesar 5000 velg perbulan dan sekarang menjadi 100.000 velg perbulan. 2. KINERJA PERSEROAN a. Pemasaran. Penjualan produk perseroan dipusatkan kepasar ekspor sehingga harus berhadapan dengan pesaing-pesaing dari berbagai negara. Beberapa tahun terakhir pesaing dari negara tertentu dapat menjual dengan harga yang lebih murah karena dukungan dari pemerintahnya. Menghadapi hal ini Perseroan menekankan pada kualitas, desain dan layanan penjualan yang lebih baik. Usaha-usaha memperluas pasaran produk perseroan terus dilaksanakan. Perseroan berhasil memperoleh pelanggan-pelanggan baru dari berbagai negara. Ini dilakukan terutama untuk mengatasi menurunya penjualan dibeberapa negara oleh karena masalah perekonomian negara tersebut. Mensiasati hal tersebut Perseroan melakukan pendekatan berdasarkan kualitas barang hasil produksi Perseroan dengan mensupply branded wheels kepelanggan-pelanggan khusus yang mana akan meningkatkan citra konsumen terhadap merek milik Perseroan dan kedepannya akan meningkatkan permintaan terhadap produk Perseroan.

4 Penjualan Bersih dalam piece dan rupiah. Tahun Kuantitas Nilai (piece) 2006 1.226.000 Rp.746 milyar 2007 1.121.000 Rp.658 milyar 2008 (Q 1) 205.000 Rp.114 milyar b. Produksi Dalam rangka mendukung ujung tombak perusahaan menghadapi persaingan diluar negeri, maka Perseroan terus menerus berusaha meningkatkan kualitas produknya, baik dalam hal daya tahan, maupun kualitas finishingnya. Perseroan akan mengeluarkan jenis finishing baru yaitu chrome yang diperkirakan pada awal kuartal terakhir tahun 2008 ini. Mesin-mesin dan peralatan produksi untuk hal tersebut sudah datang dan sedang dalam proses pemasangan serta percobaan. c. Keuangan Neraca dan Laporan Laba Rugi perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 (diaudit), 31 Desember 2007 (diaudit) dan 31 Maret 2008 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING (Dalam jutaan Rupiah) 31 Mar 2008 31 Des 2007 31 Des 2006 AKTIVA : Aktiva Lancar 354.942 378.230 436.840 Aktiva Tetap Bersih 126.905 132.520 120.964 Aktiva Tidak Lancar Lainnya 19.688 32.210 35.357 JUMLAH AKTIVA 501.535 542.960 593.160 KEWAJIBAN & EKUITAS: Hutang Bank Jangka Pendek 302.715 288.993 258.438 Kewajiban Lancar Lainnya 9.484 71.129 146.720 Jumlah Kewajiban Lancar 312.199 360.122 405.158 Hutang Jangka Panjang 52.952 48.743 57.397 Kewajiban Tidak Lancar Lainnya 4.626 4.528 3.812 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 57.578 53.271 61.209 Ekuitas 131.758 129.567 126.793 JUMLAH KEWAJIBAN & EKUITAS 501.535 542.960 593.160 LABA (RUGI) 1/1 31/3, 08 1/1 31/12, 07 1/1 31/12, 06 Penjualan 113.955 658.094 746.121 Beban Pokok Penjualan 107.057 619.936 717.527 Laba Kotor 6.898 38.158 28.594 Beban Usaha 6.319 26.359 26.956

5 Laba Usaha 579 11.799 1.638 Beban Keuangan : Laba (Rugi) Kurs Bersih 2.493 (4.212) 3.797 Beban Bunga (2.889) (8.749) (11.670) Penghasilan (Beban) Lain-lain Bersih 696 5.248 2.393 Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan 879 4.086 (3.842) Taksiran Pajak Penghasilan (484) 1.312 1.080 Penghasilan Diluar Usaha - - - Laba (Rugi) Bersih 395 2.774 (2.761) Laba (Rugi) Bersih per Saham (dalam Rph penuh) 0.67 4.7 (4.7) FINANCIAL RATIOS Debt to Equity Ratio 2.81 3.19 3.68 Current Ratio 1.14 1.05 1.08 Net Profit / Net Sales 0.35 % 0.42 % (0.37) % Return on Investment 0.65 % 2.12 % 1.50 % Return on Equity 0.30 % 2.14 % (2.18) % Secara keseluruhan, Laporan Keuangan untuk tiga periode tersebut menunjukkan adanya perbaikan pada ratio Debt to Equity dan ratio Likuiditas perseroan sedangkan pada ratio rentabilitas terjadi penurunan oleh karena meningkatnya harga bahan baku utama velg yaitu aluminium ingot. Harga rata-rata aluminium ingot di London Metal Exchange Tahun Harga rata-rata Kenaikan (%) 2006 US$ 2,570.39 35.23% 2007 US$ 2,639.18 2.67% 2008 (Q1) US$ 2,742.58 3.91% 3. KENDALA-KENDALA UTAMA YANG DIHADAPI Meningkatnya harga-harga non ferous-metal, termasuk harga aluminium. Munculnya pesaing-pesaing baru dengan harga-harga yang miring untuk menarik minat pembeli. 4. UPAYA-UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA Mengutamakan desain-desain yang lebih ringan dan pengembangan desain-desain konstruksi mould yang menghasilkan velg yang lebih ringan.

6 Menanamkan pengertian kepada para pelanggan bahwa dengan membeli hasil produksi Perseroan, maka pembeli memperoleh Nilai Lebih, berupa pelayanan purna jual yang baik dan ketenangan pikiran (peace of mind) karena keyakinan pada kualitas hasil produksi perseroan. Meningkatkan citra produk Perseroan dengan mensupply branded wheels ke pelanggan-pelanggan khusus. Memberikan variasi finishing yang lebih banyak dan indah serta serasi dengan mobil yang dimiliki konsumen.