ARTIKEL EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS ELECTRONIC GOVERNMENT DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KABUPATEN WONOSOBO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011

Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum;

PEMERINTAH KOTA MANADO BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT Jalan Balai Kota Nomor 1 Manado Website :

KATA PENGANTAR. Wonogiri, Februari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DATA KEPEGAWAIAN TAHUN 2017

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGELOLAAN DATA TATA NASKAH KEPEGAWAIAN TAHUN 2017

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis kebijakan penerapan e-

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian, serta dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III PENYAJIAN DATA

Analisis Kualitas Pelayanan E-Procurement pada Pengadaan Barang dan Jasa di Kota Semarang

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENDUKUNG PENANAMAN MODAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. informasi ataupun pengetahuan yang ada diseluruh dunia ini dengan mudah untuk

KERANGKA ACUAN KERJA SUB BIDANG PENGANGKATAN DAN KEPANGKATAN TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

SISTEM INFORMASI PEGAWAI

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. UPTPK didirikan kegiatan penyaluran bantuan kemiskinan di Kabupaten Sragen

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V KONKLUSI DAN REKOMENDASI KONKLUSI DAN REKOMENDASI. (sisdur) pemungutan PBB-P2 di Kabupaten Mempawah. Kemudian, penulis akan

RENCANA AKSI PER KELOMPOK SASARAN STRATEGIS TAHUN 2017 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN JOMBANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

I. PENDAHULUAN. Masyarakat semakin menyadari bahwa teknologi memainkan peranan

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian. pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2017

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PORTAL KEPEGAWAIAN PNS SE-JAWA TENGAH TAHUN 2017

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN APLIKASI SIMPEG PADA SKPD PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016

BAB IV KESIMPULAN. Berdasarkan hasil pembahasan dengan menggunakan 2 indikator yang

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PORTAL KEPEGAWAIAN PNS SE-JAWA TENGAH TAHUN 2018

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2016

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan suatu kesatuan kompleks dengan kegiatan diantaranya

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PENERBITAN SURAT TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, KETERANGAN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR DI KABUPATEN BLORA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Ir. MURTI CAHYANI, MM NDH: 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN. NOMOR 064 TAHUN 2016-Si.1-BKD/2013

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 73 Tahun : 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PERMASALAHAN DAN SOLUSI UMUM SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN

OPTIMALISASI PENEMPATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN ELEKTRONIK GOVERNMENT

KERANGKA ACUAN KERJA PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM APLIKASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN (SAPK-BKN) TAHUN 2017

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kontraktor, penganggaran, komitmen organisasi, pengendalian dan pengawasan

BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN LEBAK

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji yang berkaitan dengan

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 614/P/SK/HT/2012 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DIREKTUR DAN PENGANGKATAN WAKIL DIREKTUR SEKOLAH VOKASI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen

BAB VI INDIKATOR KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 24 Tahun : 2014

1/5 Manajemen Kinerja Pegawai Negeri Sipil Berbasis E-Kinerja di Pemerintah Kabupaten Semarang

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

TIM PERCEPATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENSIUN BERBASIS WEBSITE

PERKEMBANGAN SIMPEG. SIMPEG Basic : Mobile Dasar : Depdagri On Going. SIMPEG Basis : DOS Dasar : Depdagri

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

A. LATAR BELAKANG Grand design Reformasi Birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam perkembangannya dan memberikan kita kemudahan dalam

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BERKAS USUL KENAIKAN PANGKAT PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

1/11 APLIKASI PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN TERINTEGRASI PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BANJARNEGARA

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komitmen PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau

BAB I PENDAHULUAN. negara terhadap negara lain menjadi hal yang begitu penting. 1

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PEMBERIAN CUTI PNS DI KABUPATEN BLORA

KERANGKA ACUAN PERTEMUAN PENYUSUNAN BEZETTING, KEBUTUHAN CPNS DAN PERENCANAAN REDISTRIBUSI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2012

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 107 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG

Transkripsi:

1 ARTIKEL EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS ELECTRONIC GOVERNMENT DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KABUPATEN WONOSOBO Amalia, Santoso, Rihandoyo Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro JL. Prof. Soedarto, SH Tembalang ABSTRAKSI SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian) merupakan sebuah sistem yang terpadu meliputi pendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber daya manusia dan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan akurat dalam administrasi kepegawaian. Mengacu pada Inpres No 3 Tahun 2003 dan adanya pengertian SIMPEG tersebut maka BKD Wonosobo sebagai badan yang mengelola manajerial kepegawain juga menerapkan SIMPEG untuk membantu dalam proses pengelolaan dan pengolahan data secara lebih efektif dan efisien. Adapun SIMPEG di BKD Wonosobo diwujudkan dalam empat aplikasi dimana masing-masing aplikasi tersebut mempunyai fungsi masin-masing. Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan bagaimana kinerja SIMPEG di BKD Wonsobo beserta faktor pendorong dan penghambatnya untuk bisa mengetahui kesesuaian fakta yang ada dilapangan dengan pedoman yang seharusnya sehingga dapat diambil sebuah rekomendasi bagi kemajuan SIMPEG di masa yang selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, untuk menjelaskan fenomena yang terjadi mengenai kinerja penerapan SIMPEG diberbagai aplikasi yang ada di BKD Wonosobo dengan berpedoman pada Inpres No 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government serta berbagai teori

2 konsep untuk memperkuat serta menambah pustaka. Dari hasil penelitian masih menunjukkan bahwa empat aplikasi yang ada belum sepenuhnya sesuai dengan penerapan SIMPEG yang semestinya. Hal ini terutama dapat terjadi karena masih rendahnya komitmen dan dukungan pemimpin serta SKPD yang lain serta masih terbatasnya SDM di BKD sendiri untuk dapat mengoperasionalkan aplikasi tersebut. Keyword : SIMPEG, e-government, komitmen dan dukungan, pemimpin, SKPD, SDM A. PENDAHULUAN Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan yaitu Bagaimana kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian berbasis e-government di BKD Kabupaten Wonosobo? dan Apa saja faktor pendorong dan penghambat penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian berbasis e-government di BKD Kabupaten Wonosobo. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Kabupaten Wonosobo serta untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendorong dan penghambat dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan narasumber dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonosobo. Adapun analisis data yang digunakan dimulai dari analisis domain yaitu dengan memperoleh gambaran yang menyeluruh secara umum mengenai penerapan SIMPEG di BKD Wonosobo dengan menggunakan tabel tematis, kemudian menggunakan analisis taksonomi dimana pada analisis ini lebih memfokuskan mengenai kinerja penerapan SIMPEG serta faktor pendorong dan penghambatnya, kemudian menggunakan analisis tema kultural yaitu mengkaitkan dengan pedoman penerapan e-government. Adapun pedoman yang digunakan penulis adalah tujuh indikator keberhasilan e-government yang disadur dari Reformasi Birokrasi Lembaga Administrasi Negara serta adanya analisis

3 yang terakhir yaitu analisis tema kultural. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan proses evaluasi. B. PEMBAHASAN Adapun tujuh indikator yang digunakan sebagai landasan dalam melakukan evaluasi penerapan SIMPEG yang terdiri dari empat aplikasi yaitu aplikasi pengadaan CPNS, aplikasi kenaikan pangkat, aplikasi pensiun dan aplikasi mutasi adalah sebagai berikut: 1. Dorongan penerapan e-government 2. Komitmen dan dukungan pemimpin serta SKPD yang lain di Kabupaten Wonosobo 3. Aspek pendanaan 4. SDM dan budaya kerja 5. Aksesibilitas masyarakat pengguna 6. Manajemen e-government dan pengelolaan sistem 7. Konsep pengembangan infrastruktur e-government Dari ketujuh indikator tersebut dengan mengkaitkan setiap aplikasi yang terintegrasi dalam SIMPEG di BKD Wonosobo serta berpedoman pada Inpres No.3 Tahun 2003 dan berbagai macam konsep teori. Maka dapat diketahui bahwa penerapan SIMPEG di setiap aplikasi yang ada di BKD Wonosobo adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi Pengadaan CPNS Berdasarkan ke-tujuh indikator diatas dan mengacu pada Inpres No 3 Tahun 2003 mengenai Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e- government dan berbagai konsep teori serta menyadur dari media maka aplikasi ini dapat dikatakan Kurang Baik. hal ini dikarenakan karena dari tujuh indikator yang sesuai dengan pedoman yang seharusnya hanya

4 terdapat pada indikator SDM dan budaya kerja serta indikator manajemen dan pengelolaan sistem. 2. Aplikasi Kenaikan Pangkat Pada aplikasi ini dapat dikatakan Cukup Baik karena dari ketujuh indikator tersebut tiga diantaranya sudah sesuai yaitu dapat dilihat pada indikator dorongan penerapan e-government, aksesibilitas masyarakat, dan pengembangan infrastruktur. 3. Aplikasi Pensiun Tidak berbeda dengan aplikasi kenaikan pangkat, pada aplikasi pensiun ini juga dapat dikatakan Cukup Baik hal ini dapat dilihat dengan adanya kesesuaian pada indikator dorongan penerapan e-government, SDM dan budaya kerja, aksesibilitas masyarakat penggunaserta manajemen dan pengelolaan e-government. 4. Aplikasi Mutasi Aplikasi ini merupakan aplikasi terakhir yang terintegrasi dalam SIMPEG di BKD Wonosobo dimana pada aplikasi ini juga dapat dikatakan Cukup Baik. hal ini dapat dilihat dari ketujuh indikator, sudah ada kesesuaian pada indikator dorongan penerapan e-government, komitmen dan dukungan pemimpin, SDM dan budaya kerja, aksesibilitas masyarakat pengguna serta pengembangan infrastruktur e-government. Adapun faktor pendorong dan penghambatnya adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi pengadaan CPNS Faktor pendorong pada aplikasi pengadaan CPNS ini adalah selain untuk mempermudah proses dalam pengolahan data pendaftar pengadaan CPNS juga adanya jumlah hardware yang memadai merupakan faktor pendorong dari aplikasi ini. Karena pendaftar CPNS yang jumlahnya mencapai ribuan akan membutuhkan waktu yang sangat lama jika dilakukan secara manual. Sedangkan untuk faktor penghambat dalam aplikasi ini selain adanya keterbatasan hardware belum ditemukan kendala lain karena aplikasi ini belum dapat digunakan.

5 2. Aplikasi kenaikan pangkat Dorongan penerapan SIMPEG pada aplikasi kenaikan pangkat adalah adanya proses yang dilakukan menjadi lebih cepat sehingga efektif dan efisiensi kerja menjadi dapat lebih tercapai seperti untuk entry data pegawai yang akan melakukan kenaikan pangkat menjadi lebih cepat tetapi hal tersebut juga harus didukung dengan jumlah hardware yang sesuai dan pengajuan berkas ke BKD yang tepat waktu tetapi hal tresebut nampaknya belum bisa diwujudkan pada aplikasi ini yang sekaligus menjadi faktor penghambar karena diketahui bahwa pengajuan berkas dari SKPD yang sering berada pada akhir jatuh tempo serta masih terbatasnya jumlah hardware yang ada. 3. Aplikasi pensiun Faktor pendorong dan penghambat aplikasi ini secara general tidak jauh berbeda dengan aplikasi kenaikan pangkat yaitu adanya hal yang mendorong penerapan aplikasi pensiun ini adalah untuk mempercepat proses sedangkan kendala yang dihadapi dari aplikasi mutasi ini adalah koneksi dari pusat yang kadang masih terhambat. 4. Aplikasi mutasi Dorongan penerapan pada aplikasi ini adalah adanya pemutakhiran data dan pegawai sehingga data yang disajikan juga akurat, selain itu pegawai yang terlibat dalam mutasi pegawai diharapkan dapat memperoleh pengalaman kerja yang lebih yang bermanfaat untuk karir kedepannya. Adapun faktor penghambat dalam aplikasi mutasi ini berdasarkan hasil wawancara diketahui tidak ada kendala berarti yang ditemui dalam penerapannya. C. PENUTUP Untuk menunjang keberhasilan penerapan SIMPEG di BKD Wonosobo berikut rekomendasi yang dapat diberikan:

6 1. Melakukan pendekatan persuasif dan pemahaman yang lebih kepada unsur pimpinan tentang pentingnya e-governmet di Kabupaten Wonosobo. Pendekatan dan pemahaman ini dapat dilakukan baik oleh kepala BKD Wonosobo maupun perwakilan dari eksekutif pada saat rapat penetapan APBD. Dalam hal ini adalah Sekretaris Daerah dan Kepala DPPKAD. Pendekatan yang dilakukakan secara kontinyu dan sifatnya mengajak kepada panitia anggaran selaku lembaga yang berhak memutuskan besarnya anggaran di Kabupaten Wonosobo ini diharapkan dapat membuat suatu pemahaman dan pandangan yang cenderung lebih terbuka bahwa penerapan e-government merupakan hal yang penting dalam membantu mewujudkan pemerintahan yang lebih efektif dan efisien serta mewujudkan adanya transparansi publik. 2. Menyediakan webblog atu website yang update mengenai informasi kepegawaian oleh BKD Wonosobo secara langsung. Ini dimaksudkan agar berita mengenai kepegawaian dapat langsung diketahui oleh masyarakat dan langsung bersumber dari pihak BKD sendiri. Bukan dari portal wonosobo lagi. Oleh karena itu juga harus diperhatikan dan dipersiaokan SDM yang menguasai dalam bidang ini sehingga tidak seperti yang sudah-sudah website BKD tidak dikelola dengan baik sehingga jarang sekali update berita. Dengan adanya webblog atau website nanti diharapkan masyarakat dapat lebih mengetahui dan BKD sendiri sebagai badan yang mengelola manajemen kepegawaian juga lebih terbuka mengenai hal-hal yang menyangkut tentang kepegawaian. 3. Menjadwalkan tenggat waktu pengumpulan data lebih awal dari waktu yang ditentukan. Didalam aplikasi kenaikan pangkat ini pengiriman data-data kepegawaian khususnya mengenai data kepensiunan dari SKPD lain di Kabupaten Wonosobo sering tertunda-tunda akibat iklim budaya menundanunda, untuk itu dari pihak BKD menjadwalkan tanggal pengumpulan berkas yang lebih awal dari sebelum penjadwalan dari BKN sebagai antisipasi. 4. Mengusulkan Pembuatan regulasi mengenai implementasi SIMPEG berbasis e-government di Kabupaten Wonosobo sehingga dengan adanya regulasi

7 tersebut diharapkan mampu menjadikan penerapan SIMPEG berbasi e- Government sebagai salah satu prioritas anggaran APBD Kabupaten Wonosobo sehingga mampu meningkatkan pengadaan hardware dan saranan penunjang implementasi SIMPEG berbasis e-government. 5. Meningkatkan jaringan akses internet di BKD Wonosobo sehingga mampu mengatasi permasalahan lambatnya koneksi langsung ke BKN sebagai server pusat pengiriman data pegawai.