PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39



dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aan Hasanah

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP TINDAKAN IBU HAMIL TENTANG DETEKSI DINI TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MEDAN DELI TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTARA KOTA MAKASSAR

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU DAN PERAN SUAMI DALAM DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG BANJAR KOTA JAMBI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP PEMANFAATAN ANC DI PUSKESMAS MAMAJANG KOTA MAKASSAR

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya telah menunjukkan kemajuan yang baik, namun masih

Healthy Tadulako Journal (Abd. Rahman : 43-51) 43

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2010). Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan pelayanan

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KEDARURATAN OBSTETRI DI RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

PENGETAHUAN RISIKO KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Susi Irianti *

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUNGKAIT KABUPATEN MAMUJU

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Karya Tulis Ilmiah. Disusun oleh: RASTIFIATI

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL sdi KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA TENAGA KESEHATAN DI DESA LOLU KECAMATAN BIROMARU KABUPATEN SIGI. Abd.

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS TERHADAP PERILAKU ANC PUSKESMAS LATAMBAGA KABUPATEN KOLAKA The Relationship Of Knowledge And Attitude Of Pregnant Women About Dangerous Signs Of Pregnancy, Delivering And Postpartum Against Anc Behavior in Latambaga Health Center, Kolaka Regency Sumarni¹, Rahma², Muhammad Ikhsan 2 ¹Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara ²Bagian Biostatistik/KKB Fakultas Kesehatan Masyarakat Uiversitas Hasanuddin (sumarnimukhtar@yahoo.co.id, ammazein@yahoo.com, Ikhsan_188@yahoo.co.id, 081339585114) ABSTRAK Tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas harus ditangani dan dideteksi sejak dini dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas bisa mengakibatkan komplikasi pada masa hamil, persalinan dan masa nifas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas terhadap perilaku ANC. Jenis penelitian yang digunakan dalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu hamil dengan umur kehamilan trimester tiga pada bulan Maret yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Latambaga yang berjumlah 59 orang. Sampel diambil dengan menggunakan metode total sampling yaitu teknik pengambilan jika jumlah populasi dijadikan sampel dalam penelitian. Analisis data dengan menggunakan uji chi square dan uji fisher exact. Hasil didapatkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas terhadap perilaku ANC (p=0,034) dan tidak ada hubungan antara sikap ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas terhadap perilaku ANC (p=0,062). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas terhadap perilaku ANC dan tidak ada hubungan antara sikap ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas terhadap perilaku ANC. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Komplikasi Kebidanan ABSTRACT The dangerous signs of pregnancy, delivering and postpartum should be addressed and correctly detected early because of any dangerous signs of pregnancy, delivering and postpartum can lead to complications during pregnancy, delivering and the postpartum. This study aims to know the relationship of knowledge and attitude of pregnant women about the dangerous signs of pregnancy, delivering and postpartum against ANC behavior. This type of study used was an analytical survey by using cross sectional approach. The population is all pregnant women with gestational age of three trimesters in March who resides in Public Health Center Latambaga as much 59 peoples. The sampling was taken by using total sampling method that is a sampling technique if the total population sampled in the study. Data analysis by using chi square and fisher exact tests. The results of study found that there are relationship significantly between knowledge of pregnant mother about the dangerous signs of pregnancy, delivering and postpartum against ANC behavior (p = 0,034) and there is no relationship between the attitude of pregnant mother about the dangerous signs of pregnancy, delivering and postpartum against ANC behavior (p = 0.062). The conclusion of this study that there is a relationship significantly between the knowledge of pregnant mother about the dangerous signs of pregnancy, delivering and postpartum against ANC behavior and there is no relationship between the attitude of pregnant mother about the dangerous signs of pregnancy, delivering and postpartum against ANC behavior. Keywords: Knowledge, Attitude, Behavior, Complications Of Maternal

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39 sampai 40 minggu, sehingga masa tersebut ibu hamil memerlukan pengawasan yang tepat. 1 Perubahan fisiologis pada masa kehamilan, persalinan, nifas, dan neonatus sewaktu-waktu dapat berubah menjadi patologis, ini timbul karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor kesehatan ibu/bayi sendiri maupun faktor dari luar termasuk faktor dukungan bagi ibu. Dari setiap kondisi patologis pada masa kehamilan, persalinan, nifas, dan neonatus, sebelum terjadi kegawatan akan memperlihatkan tanda bahaya dari masalah tersebut, yang apabila diketahui secara dini dapat menyelamatkan jiwa ibu dan bayinya. 2 Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita usia muda pada masa puncak produktifitasnya. 3 Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 AKI tercatat mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. 4 Angka ini jumlahnya jauh melonjak dibanding hasil SDKI tahun 2007 yang mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Kabupaten Kolaka AKI tahun 2012 mencapai angka 239 per KH masih jauh dari target MDGs dan wilayah Puskesmas Latambaga merupakan puskesmas dengan AKI paling tinggi pada tahun 2012 yaitu sebanyak 4 orang. 5 Secara tidak langsung kematian ibu dapat dipengaruhi oleh keterlambatan mengenali tanda bahaya dan membuat keputusan untuk segera mencari pertolongan, keterlambatan mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat mendapat pertolongan pelayanan kesehatan. Oleh karenanya deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat tentang adanya faktor risiko dan komplikasi, serta penanganan yang adekuat sedini mungkin, merupakan kunci keberhasilan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi yang dilahirkannya. 6 Tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama masa kehamilan, persalinan dan nifas, yang apabila tidak dilaporkan atau terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu. 7 Tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas harus ditangani dan dideteksi sejak dini dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas bisa mengakibatkan komplikasi pada masa hamil, persalinan dan masa nifas. 8 Kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas dapat menyebabkan ibu tidak dapat melakukan identifikasi terhadap tanda-tanda yang nampak sehingga tidak dapat melakukan antisipasi secara dini. 9

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas terhadap perilaku ANC di wilayah kerja Puskesmas Latambaga. BAHAN DAN METODE Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Puskesmas Latambaga Kabupaten Kolaka pada bulan Nopember 2013 sampai Maret 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan umur kehamilan trimester tiga pada bulan Maret di wilayah Puskesmas Latambaga yang berjumlah 59 orang. Sampel diambil dengan menggunakan total sampling yaitu semua jumlah populasi dijadikan sampel. Analisis data dengan menggunakan uji chi square dan uji fisher exact. Penyajian data berupa tabel dan narasi. HASIL Hasil penelitian berdasrkan karakteristik responden menunjukkan bahwa kelompok umur dengan jumlah tertinggi adalah kelompok umur 26-30 tahun yaitu sebanyak 20 orang (33,9%) sedangkan umur responden yang paling sedikit adalah umur >40 tahun yaitu sebanyak 3 orang (5,1%), distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan yang terbanyak yaitu tamatan SMP sebanyak 29 orang (49,2%) dan paling sedikit yaitu Akademi sebanyak 3 orang (5,1%). Distribusi responden berdasarkan tingkat pekerjaan responden yang terbanyak yaitu tidak bekerja (IRT) sebanyak 56 orang (94,9%) dan hanya 3 orang (5,1%) PNS, distribusi responden berdasarkan jumlah kehamilan adalah sebagian besar responden pada jumlah kehamilan 2-3 kali sebanyak 32 orang (54,2%) dan yang paling sedikit yaitu >3 kali sebanyak 12 orang (20,3%), distribusi responden berdasarkan umur kehamilan yang paling banyak adalah responden dengan umur kehamilan 28-36 minggu dan yang paling sedikit dengan umur 36 minggu yaitu sebanyak 27 orang (45,8%) (Tabel 1). Distribusi responden berdasarkan variabel penelitian terdapat 34 orang (57,6%) dengan pengetahuan kurang dan 25 orang (42,4%) dengan pengetahuan cukup. Adapun distribusi responden berdasarkan sikap yang memiliki sikap positif sebanyak 40 orang (67,8%) dan hanya 19 orang (32,2%) yang bersikap negatif. Kemudian distribusi perilaku ANC responden pada umumnya sudah baik yaitu 49 orang (83,1%) dan hanya 10 orang (16,9%) dengan perilaku buruk (Tabel 1).

Hubungan antara variabel pengetahuan dengan perilaku ANC menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan perilaku ANC yang buruk dan berpengetahuan kurang adalah sebanyak 9 orang (26,5%) dan berpengetahuan baik sebanyak 25 orang (73,5%). Sedangkan responden dengan perilaku ANC yang baik tetapi berpengetahuan kurang hanya 1 orang (4,0%) dan yang berpengetahuan baik adalah sebanyak 24 orang (96,0%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji fisher exact didapatkan p=0,34 <0,05 maka Ho ditolak artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas terhadap perilaku ANC (Tabel 2). Hubungan antara variabel sikap dan perilaku ANC menunjukkan bahwa responden dengan perilaku ANC yang buruk dan bersikap negatif adalah sebanyak 6 orang (31,6%) dan yang bersikap positif adalah sebanyak 4 orang (6,8%). Sedangkan responden dengan perilaku ANC yang baik tetapi bersikap negatif adalah sebanyak 13 orang (68,4%) tetapi yang bersikap positif adalah sebanyak 36 orang (90,0%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji fisher exact diketahui p=0,062 > 0,05 maka Ho diterima berarti tidak ada hubungan antara sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas terhadap perilaku ANC (Tabel 3). PEMBAHASAN Hasil penelitian dengan variabel pengetahuan menunjukkan bahwa sebagian besar responden menerapkan perilaku ANC yang buruk dan berpengetahuan kurang. Hasil uji fisher exact didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas terhadap perilku ANC artinya semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas maka ibu akan semakin mau memeriksakan kehamilannya secara teratur kepada petugas kesehatan selama periode kehamilannya. Pengetahuan yang dimiliki ibu membuatnya lebih ingin mengetahui keadaan kehamilannya sehingga lebih sering melakukan kunjungan ANC. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Burhaeni di wilayah Puskesmas Pampang Makassar (p value= 0,031), yang menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal. Ibu yang berpengetahuan baik lebih banyak memanfaatkan pelayanan antenatal, hal ini disebabkan karena ibu yang berpengetahuan baik peduli dengan kesehatannya dan terdapat perhatian terhadap keadaan kehamilannya. 10 Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aritha di Klinik Dina Bromo Ujung Lingkungan XX Medan, yang menyatakan bahwa semakin baik

pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan maka semakin patuh pula ia melakukan ANC. 11 Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian, di BPS Ernawati Boyolali, yang menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan. 12 Menurut Bloom dalam Notoatmodjo mengatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dimana dalam hal ini seorang ibu hamil akan melakukan permeriksaan kehamilan (antenatalcare) secara teratur apabila ibu tersebut mengetahui manfaat pelayanan antenatal terhadap kehamilannya. 13 Oleh karena itu, berdasarkan hasil penelitian penulis, teori pendukung dan hasil penelitian sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas maka ibu hamil akan semakin mau memeriksakan kahamilannya secara teratur kepada petugas kesehatan selama periode kehamilannya. Maka dari hasil penelitian ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara hasil penelitian dengan teori yang telah dikemukakan. Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa, sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas akan tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan) yang berdasarkan reaksi tertutup. 13 Hasil penelitian pada variabel sikap ibu hamil menunjukkan bahwa responden menerapkan perilaku ANC yang buruk tetapi bersikap positif. Hasil uji fisher exact diketahui bahwa tidak ada hubungan antara sikap ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas terhadap perilaku ANC. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Komariyah di wilayah puskesmas Sukorame Mojokerto Kediri yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan sikap ibu hamil terhadap keteraturan pemeriksaan kehamilan. 14 Dengan demikian hal ini menegaskan bahwa perbedaan sikap responden tidak mempengaruhi keteraturan dalam memeriksakan kehamilan, namun sikap adalah faktor penting dalam upaya kunjungan peningkatan kesehatan ibu dan anak sehingga kematian ibu dan anak bisa dicegah. Dengan sikap positif juga ibu hamil bisa merespon atau menilai arti pentingnya ANC sehingga sikap ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan dapat ditingkatkan.

KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas terhadap perilaku ANC (p=0,034) dan tidak ada hubungan antara sikap ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas terhadap perilaku ANC (p=0.062). Perlunya peningkatan pengetahuan bagi ibu-ibu yang yang berpengetahuan kurang mengenai kehamilan dan persalinan melalui penyuluhan atau konsultasi dengan tenaga kesehatan, sehingga dapat menumbuhkan sikap positif agar tercipta kualitas kehamilan yang baik. DAFTAR PUSTAKA 1. Manuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC; 2005. 2. Soliha. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Suami Tentang Tanda Bahaya Pada Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas Dan Neonatus Di Kabupaten Garut Jawa Barat. Jurnal Media Litbang Kesehatan. 2009;XIX (2). 3. Saifuddin. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Bina Pustaka; 2006. 4. SDKI. Laporan Pendahuluan - Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2012. 5. Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun 2012. Kolaka; 2012. 6. Depkes RI. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS- KIA). Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2010. 7. Mahmudah. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Di BPM. Tri Tedjo, Bendosari, Sukoharjo. Jurnal Maternal. 2013; 8. 8. Depkes RI. Buku Pedoman Pengendalian Tanda Bahaya Pada Kehamilan, Persalinan Dan Nifas. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2001. 9. Mahardani. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Dalam Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sawan I, Kabupaten Buleleng Bali [Skripsi]. Depok: FKM UI; 2011.

10. Siti Burhaeni. Faktor Determinan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Pampang Kecamatan Panakukang Kota Makassar Tahun 2013. [Skripsi]. Makassar: FKM UNHAS; 2013. 11. Aritha. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Kunjungan ANC Di Klinik Dina Bromo Ujung Lingkungan XX Medan. Jurnal Darma Agung; 2013. 12. Dian. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan Di BPS Ernawati Boyolali, Surakarta. Jurnal Gaster. 2013; 10 (2). 13. Notoatmojo.S. Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan. Jakarta. Rinneke Cipta; 2003. 14. Komariah. Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Kehamilan Dengan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorame Mojokerto Kediri [Tesis]. Surakarta: FK Universitas Sebelas Maret; 2008.

LAMPIRAN Tabel 1. Distribusi Karakteristik Umum Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Latambaga Kabupaten Kolaka Karakteristik Jumlah (n) Persen (%) Umur <20 tahun 10 16,9 20-24 tahun 15 25,4 25-29 tahun 20 33,4 30-34 tahun 7 11,9 35-39 tahun 4 6,8 >40 tahun 3 5,1 Pendidikan SD 9 15,3 SMP 29 49,2 SMA 13 22,0 Akademi 3 5,1 S1 5 8,5 Pekerjaan IRT 56 94,9 PNS 3 5,1 Jumlah Kehamilan 1 15 25,4 2-3 32 54,2 >3 12 20,3 Umur Kehamilan 28-<36 minggu 32 54,2 36 minggu 27 45,8 Sumber: Data Primer, 2014 Tabel 2. Ditribusi Responden berdasarkan pengetahuan, sikap dan perilaku ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Latambaga Kabupaten Kolaka Karakteristik Jumlah (n) Persen (%) Pengetahuan Cukup 25 42,4 Kurang 34 57,6 Sikap Positif 40 67,8 Negatif 19 32,2 Perilaku ANC Baik 49 83,1 Buruk 10 16,9 Sumber: Data Primer, 2014

Tabel 3. Hubungan pengetahuan, sikap dengan perilaku ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Latambaga Kabupaten Kolaka Perilaku ANC Karakteristik Buruk Baik Jumlah Uji Statistik Pengetahuan n % n % n % Cukup 1 4,0 24 96,0 25 100 p=0,034 Kurang 9 26,5 25 73,5 34 100 Sikap Positif 4 6,8 36 90,0 40 100 p= 0,062 Negatif 6 31,6 13 68,4 19 100 Sumber: Data Primer, 2014