BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB

DAFTAR SIMBOL. Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Diagram Use Case. Pertemuan 3

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI

BAB II LANDASAN TEORI

Pengembangan Modul Penerimaan Karyawan dan Modul Penggajian pada Sistem Informasi Kepegawaian Pt. Traktor Nusantara Bandar Lampung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP. Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

6 Bab II Tinjauan Pustaka

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN (Kasus : PT. Neuronworks Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA (STUDI KASUS : SMK Ma arif 1 Kalirejo)

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI PENGOLAHAN ARSIP SERTIFIKAT PEGAWAI BERBASIS WEB PADA TELKOM LEARNING CENTER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM


DAFTAR SIMBOL. Simbol-simbol pada Usecase. No Simbol Nama Keterangan. Fungsionalitas yang disediakan. sistem sebagai unit-unit yang.

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

Gambar 3.14 Sequence Diagram Registrasi... III-24 Gambar 4.1 Activity Diagram Voting Election... IV-3 Gambar 4.2 Activity Diagram Verifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

PEMANFAATAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Unified Modelling Language UML

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

DAFTAR SIMBOL. case. Dependency 2. Generalization 3. 4 Include. 5 Extend. 6 Associaton

2.3 Aplikasi Yang Dipakai Dalam Pembuatan website... II Pemrograman dengan Menggunakan PHP... II Pengertian PHP... II

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Anonim (2013) beasiswa merupakan pendidikan yang diberikan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN...

DECISION SUPPORT SYSTEMS IN THE ADMISSION SELECTION OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENT Case Study: SMK Pelita Pesawaran. Abstract

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

2. Dibawah ini yang bukan merupakan bentuk bentuk objek adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yang menjalankan proses bisnisnya masing-masing. Tiap departemen atau

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

2.4.4 Activity Diagram... II Sequence Diagram... II Collaboration Diagram... II Implementasi... II PHP...

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tersebut dalam mencetak generasi-generasi yang unggul.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

Irfandi Ricon 1), Rini Sovia, S.Kom, M.Kom 2), Shary Armonitha Lusinia, S.Kom, M.Kom 3)

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemodelan Berorientasi Objek

P11 AHP. A. Sidiq P.

Gambar Use Case Diagram

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS ANDROID

2.6 Cool Record Edit Pro Adobe Photoshop Star Uml Pengertian Uml BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN...

Pemodelan Berorientasi Objek

Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UML Netbeans UML (The Unified Modelling Language)

Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru dengan Metode Simple Additive Weighting di SMK Kusuma Bangsa

DAFTAR SIMBOL. Yaitu Memperlihatkan Hubungan-hubungan yang terjadi antara actor-aktor SIMBOL NAMA KETERANGAN. Aktor. Use Case.

BAB II LANDASAN TEORI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara umum merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Pengertian Sistem Informasi yang terorganisasi untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sistem Informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi kapan saja diperlukan. Sistem Informasi ini dapat menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya (Jogiyanto, 2000). 2.2 Pengertian Karyawan Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapat gaji atau upah. Karyawan juga sebagai penjual jasa (pikiran dan tenaga) dan mendapatkan kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Dengan definisi tersebut dapat 5

dikatakan bahwa karyawan memegang peranan penting dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan agar dapat tumbuh berkembang mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan (Permata, 2012). 2.3 Perekrutan Tenaga Kerja Perekrutan tenaga kerja adalah suatu proses mencari tenaga kerja dan mendorong serta memberi pengharapan kepada mereka untuk memberi pekerjaan pada perusahaan. Dengan demikian, penentuan untuk memelih tenaga kerja yang diharapkan perusahaan memerlukan tindakan yang ilmiah dan rasional. Kegiatan untuk memilih dan menentukan tenaga kerja yang memenuhi kriteria dan harapan perusahaan adalah seleksi (selection). Oleh karena itu, seleksi tenaga kerja adalah kegiatan untuk menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan perusahaan serta memprediksi kemungkinan dan keberhasilan/kegagalan individu dalam pekerjaan yang diberikan kepadanya (Siswanto, 2003). 2.4 Pengertian Penggajian Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi, yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan kepada seorang pegawai. Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya ikatan kerja dan jangka waktu penerimaannya. Seseorang menerima gaji apabila ikatan kerjanya kuat, sedang seseorang menerima upah apabila ikatannya kerjanya 6

kurang kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaannya, gaji pada umumnya diberikan pada setiap akhir bulan, sedang upah diberikan pada setiap hari ataupun setiap minggu. Dalam hal ini, pengertian gaji untuk seterusnya disebut sebagai gaji pokok (Leon, 2006). 2.5 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem yang dibuat untuk membantu mengambil keputusan oleh komputer dalam suatu permasalahan. Dalam kasus ini komputer bukan sebagai pengganti dalam mengambil keputusan melainkan hanya membantu pengguna dalam mengambil keputusan dengan cara menampilkan hasil kalkulasi data yang diberikan pengguna sehingga dapat menjadi patokan dalam mengambil keputusan. Pendapat beberapa ahli bahwa SPK atau Decision Support System (DSS) dibuat untuk meningkatkan proses dan kualitas hasil pengambilan keputusan, dimana DSS dapat memadukan data dan pengetahuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pengambilan keputusan tersebut, di samping itu SPK juga memberdayakan resources individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan dan berhubungan dengan manajemen pengambilan keputusan serta berhubungan dengan masalahmasalah yang semi terstruktur (Maharrani dkk, 2010). 2.6 Analytical Hierarchi Process (AHP) Metode AHP yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty merupakan model hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan adanya 7

hirarki, masalah kompleks atau tidak terstruktur dipecah dalam sub-sub masalah kemudian disusun menjadi suatu bentuk hirarki. AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah multikriteria berdasar perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hirarki (Husni, 2010). Menurut Husni (2010) langkahlangkah pada metode AHP adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. 2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan subtujuan-subtujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif pada tingkatan kriteria yang paling bawah. 3. Membuat matriks perbandingan berpasangan. Perbandingan dilakukan berdasarkan penilaian (judgment) dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. 4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh judgment seluruhnya sebanyak buah, dimana n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. 5. Menghitung nilai prioritas (vektor eigen) dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi. 6. Mengulangi langkah 3, 4 dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki. 7. Menghitung prioritas (vektor eigen) dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai prioritas (vektor eigen) merupakan bobot setiap elemen. 8. Memeriksa konsistensi hirarki, konsistensi suatu hirarki ditunjukan dari nilai consistency ratio (CR). Jika nilai CR lebih dari 10% maka penilaian data judgment harus diperbaiki. 8

Untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan elemen, ditetapkan skala kuantitatif 1 sampai 9 ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Skala penilaian perbandingan pasangan (Husni, 2010) Intentitas Kepentingan Keterangan 1 Kedua elemen sama pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen lainnya. 5 Elemen yang satu lebih penting dari pada elemen lainnya. 7 Satu elemen mutlak penting dari pada elemen lainnya. 9 Satu elemen mutlak sangat penting dari pada elemen lainnya. 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimabangan yang berdekatan. 9 Jika untuk aktivitas i mendapatkan satu angka dibanding dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i. Menurut Husni (2010) Matriks bobot yang diperoleh dari perbandingan berpasangan harus memiliki hubungan kardinal dan hubungan ordinal. 1) Hubungan kardinal dapat diketahui dengan melihat preferensi multiplikatif, misalnya bola voli lebih besar 3 kali dari bola tenis, bola tenis lebih besar 2 kali dari bola pingpong, maka bola voli lebih besar 6 kali dari bola pingpong. 2) Hubungan ordinal dapat dilihat dengan melihat preferensi transitif, misalnya bola voli lebih besar dari bola tenis dan bola tenis lebih besar dari bola pingpong maka bola voli lebih besar dari bola pingpong. 9

Pada keadaan nyata sering terjadi penyimpangan dari hubungan tersebut sehingga matriks menjadi tidak konsisten. Penyimpangan konsistensi dinyatakan dengan Consistency Index (CI) dengan persamaan: = (Husni, 2010) Persamaan Consistensi Index (CI) (2.1) n max = eigen value maksimum = ukuran matriks Kebalikan dari CI adalah Random Index (RI) untuk matriks dengan ukuran yang berbeda-beda dan ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai RI (Husni, 2010) Ukuran Matriks Index Random 1,2 0.00 3 0.58 4 0.90 5 1.12 6 1.24 7 1.32 8 1.41 9 1.45 10 1.49 11 1.51 12 1.54 13 1.56 14 1.57 15 1.59 Perbandingan antara CI dan RI suatu matriks didefinisikan sebagai Consistency Ratio (CR). 10

= Husni (2010) Persamaan Consistency Ratio(CR) (2.2) Matriks perbandingan berpasangan untuk model AHP dapat diterima jika besarnya CR 0.1. 2.7 XML dan Web Service XML merupakan suatu format dokumen yang berbasis teks, dengan menggunakan format dokumen XML, web service memungkinkan suatu aplikasi dapat berkomunikasi dengan aplikasi lainnya, dengan kata lain XML web service dapat menyediakan fungsi-fungsi yang dapat digunakan oleh aplikasi client. Arsitektur model dari aplikasi yang dibuat akan berubah seperti pada saat peralihan dari aplikasi client server menjadi aplikasi berbasis web. Selain itu Web service dapat diimplementasikan dalam berbagai platform menggunakan bahasa pemrograman apapun (Hadiwinata, 2003). 2.8 Penelitian Terkini Berdasarkan analisa pada sistem yang berjalan dibutuhkan sebuah sistem informasi kepegawaian, yang di dalamnya berisi modul seleksi penerimaan karyawan dan perhitungan penggajian serta penerimaan karyawan akan mengimplementasikan konsep sistem penunjang keputusan. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Ramadan et.al. (2013) bahwa metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat digunakan dalam penyeleksi penerimaan karyawan baru. Metode ini dapat menggunakan proses pemeringkatan untuk menyeleksi objek yang memiliki multikriteria. Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa dengan menggunakan metode AHP pada suatu SPK 11

menghasilkan hasil yang lebih baik dalam menampilkan skor evaluasi. Serta menghasilkan suatu perangkingan dari alternatif-alternatif yang diuji. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Husni (2010) bahwa hirarki fungsional dari AHP dapat memecahkan masalah-masalah kompleks yang mengambil kriteria cukup banyak, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai model dalam sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan karyawan yang mengambil banyak kriteria seleksi dan alternatif pelamar yang dicalonkan untuk diterima. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk membuat sebuah sistem informasi kepegawaian yang di dalamnya berisi modul penerimaan seleksi karyawan yang menggunakan metode AHP dan penggajian. 2.9 Metode Pengembangan Sistem Dalam pengembangan sistem ini penulis menggunakan metode pengembangan Waterfall. Metode Waterfall ini merupakan metode pengembangan sistem yang dalam fase pengerjaannya dilakukan secara bertahap dan berurutan. Jadi, jika langkah pertama belum dikerjakan maka kita tidak dapat mengerjakan pada langkah selanjutnya. Metode Waterfall terdiri dari beberapa langkah pengerjaan yaitu analisa, design, coding dan testing, pengujian dan penerapan dan pemeliharaan (Shalahuddin, 2013). Metode waterfall ditunjukan pada Gambar 2.1. 12

Gambar 2.1. Metode Waterfall 2.10 Unified Modeling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) adalah notasi yang lengkap untuk membuat visualisasi model suatu sistem. Sistem berisi informasi dan fungsi, tetapi yang secara normal digunakan untuk memodelkan sistem komputer. Keuntungan menggunakan Unified Modeling Language (UML), adalah sebagai berikut: 1. Software terdesain dan terdokumentasi secara professional sebelum dibuat. 2. Desain yang dibuat terlebih dahulu membuat reusable code dapat dikode dengan tingkat efisiensi yang tinggi. 3. Lubang dapat ditemukan saat penggambaran desain. 4. Dengan membuat UML dapat melihat gambaran besar dari suatu software. UML menjanjikan akan menghasilkan hasil dengan biaya rendah, software lebih efisien, lebih dapat dipercaya, dan hubungan antar bagian yang terlibat menjadi lebih baik (Sugiarti, 2013). UML merupakan sintaks umum untuk membuat model logika dari suatu sistem dan digunakan untuk menggambarkan sistem agar dapat dipahami selama fase analisis dan desain. UML biasanya disajikan dalam bentuk diagram atau gambar yang meliputi class beserta atribut dan operasinya, serta hunbungan antar 13

class yang meliputi inheritance, association dan komposisi. UML terdiri dari banyak diagram, antara lain use case, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. 2.10.1 Use Case Diagram Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Simbolsimbol yang digunakan pada use case diagram ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Simbol-simbol pada use case diagram Nama Simbol Deskripsi Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal di frase nama Use Case. Aktor Orang atau Aktor hanya memberikan informasi kesistem, aktor hanya menerima informasi dari sistem, aktor memberikan dan menerima informasi kedaan dari sistem. Asosiasi Asosiasi merupakan hubungan statis antar elemen yang menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. 14

Nama Simbol Deskripsi Ekstensi Arah panah mengarah pada use case yang ditambahkan, biasanya use case yang menjadi extend-nya merupakan jenis yang sama dengan use case yang menjadi induknya. Generalisasi Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari yang lainnya, misalnya: arah panah mengarah pada use case yang menjadi generalisasinya (umum). Generalisasi merupakan hubungan hirarkis antara elemen. Elemen dapat mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambah fungsionalitas baru. Include Relasi use case tambahan ke sebuah use <<include>> case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat. 2.10.2 Activity Diagram Activity diagram menggambarkan rangkaian alir aktivitas dalam sistem yang dirancang, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan alir kerja dari sistem (Sugiarti, 2013). Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Hal 15

yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem yang dapat dilakukan oleh sistem. Simbol-simbol yang digunakan pada activity diagram ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Simbol-simbol pada activity diagram Nama Simbol Deskripsi Status Awal Sebuah aktivitas sistem memiliki sebuah status awal. Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem biasanya diawali dengan kata kerja. percabangan/decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu. Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu. Status akhir Sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir yang dilakukan sistem. Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi. 2.10.3 Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sequence termasuk pengguna, display,dan sebagainya berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antara dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence 16

diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkahlangkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu (Sugiarti, 2013). Simbol-simbol yang digunakan pada sequence diagram ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Simbol-simbol pada sequence diagram Nama Simbol Deskripsi Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek, untuk menggambarkan kelas dan objek. Objek message Menyatakan objek yang berinteraksi (pesan). Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif. Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat. Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri, sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi. Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian. 17

2.10.4 Class Diagram Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi (Sugiarti, 2013). Simbol-simbol pada class diagram akan dijelaskan pada Tabel 6. Tabel 6. Simbol-simbol pada Class Diagram No Gambar Nama Keterangan 1 Generalization Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor). 2 Nary Association Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek. 3 Class Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama. 4 Collaboration Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor 5 Realization Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek. 6 Dependency Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri 7 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya 18