BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi pemerintah atau government expenditure adalah. anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam melaksanakan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN UANG KARTAL RIIL DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

ANALISIS PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan harta kekayaan perusahaan secara produktif.investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

ANALISIS PERMINTAAN UANG GIRAL DI INDONESIA DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga motif. Motif pertama adalah motif transaksi. Ada dua hal yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

BAB I PENDAHULUAN. dipahami melalui pendekatan Flows atau Turn Overs dari jumlah uang beredar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dampak krisis keuangan yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB 1 PENDAHULUAN. lainya sangatlah terbuka mengenal dan memahami bangsa lain untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan, yaitu perkembangan dunia bisnis. Perkembangan

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA HARGA MINYAK DUNIA DENGAN INFLASI DUNIA TAHUN (Pendekatan Error Corection Model atau ECM)

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Perbankan nasional mengalami krisis

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang muncul dinegara yang sedang berkembang adalah. bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

BAB I PENDAHULUAN. sangat sentral sekali untuk dibicarakan karena hal tersebut berhadapan

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Harga pada perekonomian biasanya tidak lepas dari faktor permintaan dan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah enam tahun terakhir yaitu 2005 sampai 2011.

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu. pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran rakyat dilakukan secara terencana, rasional, optimal, bertanggung jawab dan sesuai kemampuan daya dukungnya dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. fakta bahwa pertanian padi merupakan penghidupan bagi sebagian besar

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peristiwa moneter yang penting dan hampir dijumpai semua

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor

PERTEMUAN VII TEORI JUMLAH UANG BEREDAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2012-JULI 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB IV METODE PENELITIAN

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. telah memberikan kontribusi yang besar terhadap menurunnya laju inflasi dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara tanpa memasukkan besaran uang. Uang yang dikenal saat ini telah mengalami berbagai evolusi dan mungkin saja berubah disaat yang akan datang selaras dengan perkembangan ekonomi moneter (Insukindro, 1995: 1). Dalam perekonomian Indonesia saat ini, pada umumnya transaksi dilakukan melalui media uang kertas (rupiah) yang merupakan alat pembayaran yang sah. Dengan sendirinya nilainya ditentukan berdasarkan pada standar moneter kepercayaan, ini menunjukkan bahwa nilai uang rupiah tidak dijamin oleh seberat logam tertentu, tetapi ditetapkan oleh pemerintah melalui BI. Hal ini karena BI adalah lembaga yang mempunyai hak untuk mencetak dan mengedarkan uang rupiah sebagai uang kartal (Insukindro, 1995: 20). Uang di Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan berkembangnya kebijakan-kebijakan pemerintah. Berbagai kebijakan ini membuka kesempatan yang lebih luas bagi pelaku ekonomi di Indonesia dalam mengalokasikan kekayaannya dibandingkan pada masa-masa sebelumnya karena jumlah uang yang diminat mungkin dipengaruhi oleh institusi yang ada dan peraturan-peraturan serta teknologi (Sugiyanto, 1995:

2 163). Hal ini juga mempengaruhi perkembangan dalam uang beredar yang semula sebagai uang kartal ditambah uang giral (demand deposit money) telah mengalami perkembangan. Selanjutnya muncullah deposit berjangka dan tabungan. Uang didefinisikan masing-masing menurut tingkat likuiditasnya (Nopirin, 1992: 3). 1. M1 adalah uang kertas dan uang logam ditambah simpanan dalam bentuk rekening koran (demand deposit). 2. M2 adalah M1 ditambah tabungan ditambah deposito berjangka (time deposit) pada bank-bank umum. 3. M3 adalah M2 ditambah tabungan ditambah deposito berjangka pada lembaga-lembaga keuangan non bank. M1 yang paling likuid, sebab proses menjadikannya uang kas sangat cepat dan tanpa adanya kerugian nilai. Sedang M2 karena mencangkup deposito berjangka maka likuiditasnya lebih rendah. Untuk menjadikannya uang kas, deposito berjangka perlu waktu (3,6 atau 12 bulan). Dan apabila dijadikannya uang kas sebelum jangka waktu tersebut maka dikenakan denda (Nopirin, 1992: 3). Kebijakan moneter di Indonesia sebagai salah satu bagian integral ekonomi mempunyai peran penting dalam pemerataan pembangunan. Kebijakan moneter bank sentral / bank Indonesia. Sedemikian besar hingga merupakan faktor penentu kestabilan perekonomian keseluruhan. Aliran moneter yang dikenal sebagai mashab Monetaris menganggap peran uang

3 sedemikian unik dan stategis, hingga kebijakan moneter diberi kedudukan dominan, sedangkan kebijakan fiskal di nomor duakan. Kebijakan moneter selalu ditujukan dan dipusatkan untuk mengatur dan mengawasi jumlah uang beredar (M2) yang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi (Laporan Bank Indonesia). Dalam proses pencapaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan indikator yang sesuai dengan penentuan jumlah uang beredar dilihat dari tingkat likuiditasnya, yaitu penjumlahan uang kartal, uang giral, dan time deposit (M2 = Kartal + DD + TD). Indikator tingkat likuiditas memberikan arah kegiatan serta cara mengatur efektifitas kegiatan ekonomi untuk menentukan besarnya jumlah uang beredar tidaklah mudah, ketidakseimbangan jumlah uang beredar dalam masyarakat dengan jumlah output dipasar akan mengganggu kestabilan perekonomian. Jika terlalu banyak peredaran uang akan mengakibatkan Inflasi, sedangkan bila jumlah uang terlalu sedikit maka resesi akan timbul (Laporan Bank Indonesia). Sementara itu, kondisi likuiditas dalam perekonomian dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2) mengalami perkembangan yang positif. Ratarata laju pertumbuhan tahunan M1 dan M2 secara nominal tercatat masingmasing mencapai 12,1 % dan 13,9 %. Kendatipun pertumbuhan nominal M2 telah jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, secara riil tumbuh negatif. Kondisi ini mengisyaratkan kuatnya tekanan terhadap daya beli perekonomian terutama pasca kenaikkan BBM. Pada akhir 2005, M2 tercatat mencapai Rp. 1.168,3 triliun atau meningkat Rp. 134,7 triliun dibandingkan

4 akhir tahun sebelumnya. Disatu sisi, peningkatan tersebut terutama disumbang oleh perkembangan kuasi Rupiah berupa deposito dan simpanan valas, serta komponen M1 terutama dalam bentuk giral (Laporan Bank Indonesia). Berdasarkan gambaran perekonomian Indonesia tersebut maka penulis ingin meneliti likuiditas perekonomian (M2) di Indonesia, sehingga penulis mengambil judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT LIKUIDITAS PEREKONOMIAN ( M2 ) DI INDONESIA TAHUN 1998. I - 2005. IV B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan, masalah yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana pengaruh Inflasi, Suku Bunga Deposito, Suku Bunga SBI, Kurs, dan Pertumbuhan ekonomi terhadap Tingkat Likuiditas Perekonomian (M2) di Indonesia. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang dikaji lebih dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat likuiditas perekonomian (M2) adalah : 1. Untuk menganalisis adakah pengaruh Inflasi, Suku Bunga Deposito, Suku Bunga SBI, Kurs, dan Pertumbuhan ekonomi terhadap Tingkat Likuiditas Perekonomian (M2) di Indonesia.

5 2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Inflasi, Suku Bunga Deposito, Suku Bunga SBI, Kurs, Dan Pertumbuhan ekonomi terhadap Tingkat Likuiditas Perekonomian (M2) di Indonesia. D. Manfaat Penelitian Manfaat / kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui peran Inflasi, Suku Bunga Deposito, Suku Bunga SBI, Kurs, dan Pertumbuhan ekonomi terhadap Tingkat Likuiditas Perekonomian (M2) di Indonesia. 2. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam peredaran uang di Indonesia, dalam hal ini Bank Indonesia (BI). 3. Sebagai bahan informasi dan penambahan wawasan bagi pihak-pihak terkait dengan permasalahan ekonomi indonesia. 4. Menambah bahan informasi yang menguatkan dan memperkaya penelitian yang pernah dilakukan. 5. Sebagai bahan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang ada kaitannya dengan masalah ini.

6 E. Hipotesis Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka beberapa hipotesis yang akan teruji kebenarannya dalam penelitian ini adalah : a. Inflasi berpengaruh positif terhadap likuiditas perekonomian (M2) di Indonesia. b. Suku bunga deposito berpengaruh negatif terhadap likuiditas perekonomian (M2) di Indonesia. c. Suku bunga SBI berpengaruh negatif terhadap likuiditas perekonomian (M2) di Indonesia. d. Kurs berpengaruh positif terhadap likuiditas perekonomian (M2) di Indonesia. e. Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh negatif terhadap likuiditas perekonomian (M2) di Indonesia. F. Metode Analisis Data 1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada analisis mengenai pengaruh Inflasi, Suku bunga deposito, Suku bunga SBI, Kurs, dan Pertumbuhan ekonomi, terhadap Tingkat Likuiditas perekonomian (M2) Indonesia. Dan merupakan penelitian yang bersifat Kuantitatif dengan mengambil data kuartalan pada tahun 1998.I 2005.IV.

7 2. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Data-data tersebut diperoler dari berbagai buku Laporan Bank Indonesia (BI) dan BPS. Dan merupakan data Kuartalan yang mencangkup data dari tahun 1998.I sampai 2005.IV. 3. Alat dan Model Analisis Variabel utama yang digunakan meliputi Tingkat Likuiditas (M2) sebagai Variabel Dependen, Variabel Independennya meliputi Inflasi, Suku bunga deposito, Suku bunga SBI, Kurs, dan Pertumbuhan ekonomi. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ECM (Error Correction Model ). Hal ini dikarenakan ECM mencangkup lebih banyak variabel untuk menganalisis fenomena jangka pendek maupun jangka panjang, kemudian mengkaji konsistensi atau tidaknya suatu model empiris dengan teori ekonometrika. Adapun model yang digunakan adalah model Error Correction Model (ECM), dengan Formulasi sebagai berikut : LnLP t = γ 0 + γ 1 INF t + γ 2 SBD t + γ 3 SBI t + γ 4 LnKURS t + γ 5 PE t + γ 6 INF t-1 + γ 7 SBD t-1 + γ 8 SBI t-1 + γ 9 LnKURS t-1 + γ 10 PE t-1 + γ 11 ECT + U t ECT = ( INF t-1 + SBD t-1 + SBI t-1 + LnKURS t-1 + PE t-1 ) LnLP t-1

8 Keterangan : LP t INF t SBD t SBI t KURS t PE t Ln INF t-1 SBD t-1 SBI t-1 KURS t-1 PE t-1 U t t γ 0 γ 1 - γ 013 ECT : Tingkat Likuiditas Perekonomian (M2) (milyar rupiah) : Inflasi (persen) : Suku Bunga Deposito (persen) : Suku Bunga SBI (persen) : Nilai Tukar Rupiah (rupiah) : Pertumbuhan Ekonomi (persen) : Logaritma Natural : Kelambanan Inflasi : Kelambanan Suku Bunga Deposito : Kelambanan Suku Bunga SBI : Kelambanan Kurs : Kelambanan Pertumbuhan Ekonomi : Residual (Variabel pengganggu) : Perubahan : Periode uang : Konstanta : Koefisien regresi : Error Correction Term t-1 : Tahun sebelumnya

9 4. Uji Validasi Asumsi Klasik a. Multikolinearitas Dalam model persamaan, mencerminkan adanya hubungan linier diantara variabel independen dalam model regresi. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya Multikolinearitas dalam penelitian ini digunakan metode klein yang ditemukan oleh LR. Klein (Gujarati, 1997: 116). b. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui keadaan dimana varians pengganggu tidak mempunyai varians yang sama. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji White (Gujarati, 1995: 336). c. Normalitas Asumsi normalitas gangguan U t penting sekali mengingat uji validitas pengaruh variabel independent baik secara serempak (uji F) maupun sendiri-sendiri (uji t) dan estimasi nilai variabel dependen mensyaratkan hal ini. U t digunakan disini adalah uji jarque bera yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut (Gujarati, 1995: 143-144). d. Spesifikasi Model (Ramsey reset) Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk meneliti asumsi CLRM tentang linieritas model, sehingga sering juga disebut juga uji linieritas model. Pada penelitian ini digunakan

10 uji Ramsey Reset yang dikenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum atau general test of spesification error (Gujarati, 1995: 456-466) e. Autokorelasi Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh terhadap nilai variabel masa kini, atau masa datang. Dalam penelitian ini menggunakan Uji Breusch Godfrey digunakan untuk melacak keberadaan auto korelasinya (Gujarati, 1995: 425) 5. Uji Statistik a. Uji Validitas Pengaruh (Uji t) Untuk menguji validitas pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen digunakan uji t. Uji t statistik ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel dependen secara dua sisi (two tail). b. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan eksis atau tidak. c. R 2 (Koefisien Determinasi Majemuk) Koefisien determinasi menyatakan proporsi atau prosentase total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Nilai R 2 mempunyai range antara 0 dan 1, apabila nilai R 2 = 1 ini menunjukkan bahwa variabel independen

11 dalam model menunjukkan menunjukkan 100% variasi variabel dependen. Sebaliknya jika R 2 = 0 maka variabel independen dalam model tidak menjelaskan sedikitpun terhadap variasi dari variabel dependen. Ketepatan pemilihan variabel dikatakan lebih baik jika R 2 semakin mendekati 1. sedangkan bila R 2 mendekati nol, maka pemilihan variabel yang ingin digunakan semakin kurang tepat. G. Sistematika Skripsi Untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas maka perlu adanya sistematika skripsi ini. Adapun sistematika ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode analisis data serta sistematika skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi pengertian likuiditas perekonomian, inflasi, suku bunga deposito, suku bunga sbi, kurs, dan pertumbuhan ekonomi, serta teori-teori yang berhubungan dengan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang ruang lingkup, jenis sumber dan pengumpulan data, definisi variabel dan pengukurannya, teknik analisis data dan pengukuran penurunan ECM serta metode analisis.

12 BAB IV ANALISIS DATA Bab ini berisi deskripsi data, analisis data, hasil analisis dan pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari penelitian ini.