Journal of Sport Sciences and Fitness

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH METODE LATIHAN SMASH DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN UMPAN LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG UMPAN PADA BULUTANGKIS

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB 1 PENDAHULUAN. Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Indonesia.

Journal of Sport Sciences and Fitness

EFEKTIVITAS MODEL RETURN BERPASANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN DROPSHOOT DAN PUKULAN LOB JURNAL. Oleh DODI ALVINDO

Oleh : Miswar NPM: P

Journal of Sport Sciences and Fitness

Hubungan Kemampuan Servis. (Ibnu Nur Budiawan)

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

PENGARUH LATIHAN POSISI BERUBAH DAN TETAP TERHADAP HASIL DROPSHOT

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

E-JOURNAL. Oleh Nungki Fortuna Dewi NIM

Pengembangan Model Pembelajaran Pukulan Clear Lob Menggunakan Shuttlecock Dilempar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH LATIHAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN SHOOTING PADA MAHASISWA UKM SEPAK BOLA PUTRA

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND

OLEH DILLA FARID W. T

JURNAL. Oleh: AINU ROHMAT HAFIDI Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU. Keyword: Punch Service, Punch Accuracy With Long Service

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional dan dimainkan hampir di semua kota di Indonesia khususnya

Abdillah. backhand tenis lapangan pada mahasiswa Penjaskesrek semester VI IKIP-PGRI

I. PENDAHULUAN. UU RI NO 3 tahun 2005 BAB II pasal 4 sistem keolahragaan nasional

Journal of Sport Sciences and Fitness

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

Hubungan Koordinasi Mata... (Aditya Budi S)

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Sport Sciences and Fitness

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN SERVIS PENDEK BULUTANGKIS UNTUK ATLET KELOMPOK ANAK-ANAK, PEMULA, REMAJA DAN TARUNA

PERBANDINGAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN TEKNIS TERHADAP KETEPATAN HASIL PUKULAN BOLA KASTI JURNAL. Oleh AHMAD HERWANTO

Unnes Journal of Sport Sciences

Journal of Mechanical Engineering Learning

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Journal of Sport Sciences and Fitness

METODOLOGI PENELITIAN. yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu

Latihan Massed Practice dan Distribute Practice untuk Akurasi Tendangan ke Gawang

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH LATIHAN SHOOTING

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

PENGARUH LATIHAN DISTRIBUTE PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA MAHASISWA PUTRA

Journal of Sport Sciences and Fitness

Abstract. Info Artikel. Abstrak. Agus Suwarno. Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat, Indonesia

PERBEDAAN HASIL LATIHAN UMPAN BALIK LOB LANGSUNG DAN LOB TAK LANGSUNG TERHADAP KETEPATAN LOB DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS DI PB TUGU MUDA KOTA SEMARANG

PENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT, METODE KONVENSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN DASAR BOLA BASKET

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

PENGARUH LATIHAN SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU TALI TERHADAP HASIL LONG SERVICE FOREHAND PADA PERMAINAN BULU TANGKIS

Latihan Shooting Free Throw Mengunakan Modifikasi Bola

Journal of Mechanical Engineering Learning

Indonesian Journal of History Education

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN TANGGA DAN LATIHAN HURDLE JUMP

THE INFLUENCE OF TRAINING CIRCUIT (CIRCUIT TRAINING) AGAINST RESISTANCE FROM THE CLUB BADMINTON PLAYER PB. SON STAR CITY PEKANBARU.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tingkat keterampilan, pria maupun wanita memainkan olahraga ini di

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 GODEAN

Pengaruh Latihan Flick Bola Diam dan Latihan Flick Bola Bargerak terhadap Hasil Tembakan Hoki

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Pengaruh Latihan Reverse Curl Terhadap Ketepatan Smash pada Pemain Bulutangkis Siswa Sma Olahraga Pekanbaru.

PENGARUH MEDIA SHUTTLECOCK GANTUNG TERHADAP HASIL BELAJAR LOB FOREHAND BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erpan Herdiana, 2013

S K R I P S I. Oleh : RIDZAL DWI SEPTIAWAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

Automotive Science and Education Journal

Abstract. Keywords : Squat Jump Exercise, Step Up and Leg Muscle Strength

Kata kunci : Pengaruh Latihan Medicine Ball, Kekuatan, Kemampuan Akurasi Groundstroke.

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Physical Education and Sports

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

PENGARUH LATIHAN MENGOPER BOLA KE TEMBOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS. Jurnal. Oleh ROHIMA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Economic Education Analysis Journal

Journal of Physical Education, Health and Sport

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

Automotive Science and Education Journal

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS PANJANG BULUTANGKIS PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA

PENGARUH METODE AUDIO VISUAL

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP KETEPATAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULU TANGKIS DI MTs NEGERI YOGYAKARTA 2 TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh: Claudia Megawati Suyanto, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Shuttlecock bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia

Transkripsi:

JSSF 2 (1) (2013) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PERBEDAAN HASIL LATIHAN UMPAN BALIK LOB LANGSUNG DAN LOB TAK LANGSUNG TERHADAP KETEPATAN LOB DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS DI PB TUGU MUDA KOTA SEMARANG Ahmad Ulil Diar Pratomo Sugiharto, Hadi Setyo Subiyono Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Februari 2013 Disetujui Maret 2013 Dipublikasikan April 2013 Keywords: Exercise Lob Feedback; Direct and Indirect Lob; Lob Against Accuracy Abstrak Lob merupakan teknik dasar pukulan dalam bulutangkis yang paling penting karena teknik pukulan ini dapat langsung mendapatkan nilai atau point. Oleh sebab itu, teknik dasr pukulan tersebut sangat penting dalam permainan bulutangkis. Latihan pukulan ini terdiri dari berbagai macam cara untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan latihan pukulan lob.permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) apakah ada perbedaan pengaruh latihan umpan balik lob langsung dan lob tak langsung terhadap ketepatan lob dan (2) mana yang lebih baik diantara latihan umpan balik lob langsung dan lob tak langsung. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui pengaruh latihan umpan balik lob langsung dan lob tak langsung terhadap ketepatan lob dan (2) mengetahui manakah yang lebih baik dari umpan balik lob langsung dan lob tak langsung terhadap ketepatan lob. Sesuai dengan latar belakang tersebut maka penelitian ini bersifat eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 8-15 tahun anggota club PB TUGU MUDA Kota Semarang yang berjumlah 16 orang dan sempelnya berjumlah 16 orang. Dalam pengambilan sempel ini menggunakan teknik total sampel. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu latihan ketepatan lob dengan umpan balik lob langsung dan latihan ketepatan lob dengan lob tak langsung sebagai variabel bebas dan ketepatan lob sebagai variable terikat. Pengumpulan data dilakukan dengan metode eksperimen. Instrumen penelitian menggunakan tes pukulan lob. Selanjudnya data yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam rumus short method.hasil daripenelitian ini menunjukkan ratarata hasil post test ketepatan lob dari kelompok eksperimen 1 yaitu umpan balik lob langsung mencapai 16 dan kelompok eksperimen 2 yaitu lob tak langsung mencapai 17,875 selanjutnya setelah dimasuk ken ke dalam rumus t, nilai t hitung = 2,450, artinya t hitung lebih besar dari pada t tabel yaitu 2,450>2,365 dengan α=5% dan dk 7. Dengan demikian dapat di jelaskan bahwa terdapat perbedaan yang antara data post test dari kelompok eksperimen 1 yaitu latihan lob dengan latihan umpan balik lob langsung dan kelompok eksperimen 2 yaitu latihan lob dengan latihan lob tak langsung. Abstract Lob is a basic technique of badminton strokes in the stroke technique is important because it can directly get the value or point. Therefore, elementary techniques are very important blow in the game of badminton. Exercise stroke consists of a variety of ways to serve as a material consideration in improving exercise lob.permasalahan punches in this study were (1) whether there are differences in the effects of exercise feedback and direct lob lob lob indirect effects to the accuracy and (2) which is more good practice between immediate feedback and lob lob indirect. While the purpose of this study were (1) determine the effect of exercise feedback lob lob direct and indirect effects lob accuracy and (2) determine which is better than the feedback lob lob direct and indirect effects to the accuracy lob. In keeping with this background, this research is experimental. The population in this study were children aged 8-15 years club members PB TUGUMUDA Semarang city sempelnya numbered 16 and totaled 16 people. In taking this sempel total sample techniques. the variables that were examined in this study there are 2 kinds of exercises lob accuracy with immediate feedback and training accuracy lob lob lob indirect as the independent variable and the precision lob as a bound variable. Data collected by the experimental method. the research instrument used test blow lob. Further data obtained is then inserted into the short formula method. Experimen results showed an average accuracy lob post test results of the experimen group 1 is immediate feedback lob at 16 and the experimental group 2 that lob indirect achieve 17.875 subsequent after dimasuk'ken into the formula t, t value = 2.450, mean t count greater than t table is 2.450> 2.365 with α = 5% and dk 7. Thus it can be in elaskan that there are significant differences between the data post test of experimental group 1 was training with exercises lob lob immediate feedback and the experimental group 2 that workout with exercises lob and lob indirect. 2013 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung F1 Kampus Sekaran Gunung Pati Semarang 50229 Telp.(024) 8508007. Fax. 8508007 E-mail: diarpamotan@ymail.com ISSN 2252-6528 1

PENDAHULUAN Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh sebagian besar masyarakat yang ada di Indonesia. Olahraga ini sudah banyak mengalami perkembangan yang cukup pesat dari berbagai olahraga lain yang banyak berkembang pula yang digemari oleh masing-masing manusia baik di Indonesia maupun di luar negara Indonesia. Tidak dengan olahraga lainnya, bulutangkis ini adalah olahraga yang dapat dikatakan olahraga yang terkenal atau memasyarakat. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat ketrampilan dan pria maupun wanita memainkan olahraga bulutangkis ini. Bulutangkis dapat di mainkan di dalam atau di luar ruangan guna untuk rekreasi atau sebagai ajang persaingan. Bulutangkis adalah suatu permainan yang tidak dipantulkan dan harus dimainkan di udara sehingga permainan ini merupakan permainan cepat yang membutuhkan gerak reflek yang baik dan tingkat kebugaran yang tinggi. Pemain bulutangkis juga dapat mengambil keuntungan dari permainan ini dari segi sosial, hiburan dan mental (Tony Grice, 2007:1). Olahraga bulutangkis dapat di lakukan di mana saja dan kapan pun, di lihat dari pertandingan pun telah dilaksanakan mulai dari pedesan maupun perkotaan. Pertandingan bulutangkis ini dapat dilakukan oleh pihak swasta ataupun pihak instansi-instansi yang suka memainkan bulutangkis dan para pesertanya pun bahkan tidak menghiraukan umur maupun jabatan dari orang tersebut mulai dari anak usia dini maupun veteran atau usia lanjut yang mengikutinya karena hanya untuk olahraga, rekreasi dan prestasi yang diinginkan oleh pelaku olahraga. Hal ini membuktikan bahwa betapa olahraga bulutangkis mengalami perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Tohar (1992:31) bahwa bulutangkis dikenal sebagai permainan rakyat karena telah dimainkan oleh rakyat baik di kota, di desa, oleh orang tua, anak-anak maupun pria dan wanita. Tujuan semula bermain bulutangkis 2 adalah untuk rekreasi dan mencari keringat. Tetapi setelah mendalami dan mengadakan pertandingan pada cabang olahraga ini maka tujuan itu tidak saja untuk rekreasi dan mengeluarkan keringat saja, melainkan untuk meningkatkan prestasi serta mengharumkan nama bangsa dan negara. Olahraga merupakan bagian dari proses dan pencapaian tujuan pembangunan nasional sehingga keberadaan dan peranan olahraga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus ditempatkan pada kedudukan yang jelas dalam sistem hukum nasional (Sentosa Sembiring, 2008:48). Olahraga bulutangkis ini selain di jadikan sarana perlombaan, bulutangkis juga dapat di jadikan mata pencaharian sehari-hari apabila seseorang menekuni bidang ini dengan sunguh-sunguh. Olahraga yang bersaranakan raket, shuttlecock, net, lapangan dan raket ini dalam hal permainannya pun selalu berkembang dan berubah layaknya menyerupai teknologi yang ada seperti sekarang ini. Mulai dari jaman pertama kali ditemukanya olahraga bulutangkis ini orang yang melakukan pertandingan bulutangkis, peraturan pertandingan dan orang yang menjuarainya juga berubah-ubah. Permainan bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual, dan dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu orang, atau dua orang melawan dua orang. Permainan ini menggunakan raket sebagai alat pemukul dan kock sebagai subjek yang dipukul (Herman Subarjah, 2004:3). James Poole (2007:14) bahwa pada prinsipnya, bulutangkis dapat dilakukan baik dalam ruangan maupun di luar ruangan. Meskipun demikian, semua turnamen resmi sampai saat ini praktis dilakukan di dalam ruangan. Hal ini dikarenakan, di dalam ruangan, laju kok relatif tidak terpengaruh oleh angin. Ruangan untuk permainan bulutangkis, idealnya mempunyai langit-langit minimal setinggi 7,62 meter (25 kaki). Namun, hampir semua lapangan bulutangkis ini yang bertaraf internasional mempunyai langit-langit berketinggian di atas

9,14 meter (30 kaki). Penerangan di dalam ruangan, harus di usahakan tidak menyilaukan pemain. Umpan balik lob langsung adalah latihan diberi umpan dengan mengembalikan lob atau clear yang dilakukan oleh pemain yang melakukan lob atau return lob. Pertama-tama yang dilakukan oleh pemain pemberi umpan melambungkan shuttlecock tinggi ke belakang yang jatuhnya berada di atas garis back boundary bagian dalam kemudian pemain yang diberi umpan melakukan pukulan lop atau return lob ke arah pemberi umpan (Tohar, 1992:60). Lob tak langsung adalah latihan diberi umpan dengan shuttlecock yang dilakukan dengan cara drilling atau diberi umpan terus menerus dengan shuttlecock yang jumlahnya banyak. Untuk memberi umpan dengan service lob diusahakan dengan melambungkan shuttlecock setinggi mungkin dan jatuhnya pada back boundary. Pemberian umpan ini diusahakan seenak mungkin bagi pemain yang akan melakukan lob. Tujuannya agar pemain tersebut dapat melakukan pukulan lob dengan betul dan tepat, tentang kerasnya shuttlecock sementara jangan menjadi sasaran (Tohar, 1992:60). METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 8-15 tahun anggota club PB TUGU MUDA Kota Semarang yang berjumlah 16 orang dan sempelnya berjumlah 16 orang. Dalam pengambilan sempel ini menggunakan teknik total sampel. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu latihan ketepatan lob dengan umpan balik lob langsung dan latihan ketepatan lob dengan lob tak langsung sebagai variabel bebas dan ketepatan lob sebagai variable terikat. Pengumpulan data dilakukan dengan metode eksperimen. Instrumen penelitian menggunakan tes pukulan lob oleh Tohar (1992:146). Selanjudnya data yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam rumus short method (Sutrisno, 2004:487). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari pre test dan post test yang dilakukan selama 18 kali pertemuan ini terdapat perbedaan yang dihasilkan dari masing-masing kelompok baik kelompok eksperimen 1 yaitu umpan balik lob langsung dan eksperimen 2 yaitu lob tak langsung dalam ketepatan pukulan lob. Hasil pre test dan post test pukulan lob dengan umpan balik lob langsung dan lob tak langsung untuk mengetahui apakah latihan dari masing-masing kelompok mengalami pengaruh terhadap ketepatan lob pada pemain PB. TUGU MUDA Kota Semarang. Tabel 1. Hasil Perbedaan Pre Test Ketepatan lob Pada Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Pada Pemain PB TUGU MUDA Kota Semarang. Eksperimen 1 8 10,5 0,468 2,365 Tidak berbeda Eksperimen 2 8 10,875 Tabel tersebut dapat terlihat bahwa nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel untuk α 5% dengan dk = 7, hal ini terbukti bahwa tidak ada perbedaan yang antara eksperimen 1 dan eksperimen 2 atau dianggap sama. Dengan data tersebut dapat diuraikan bahwa untuk 3 peningkatan hasil ketepatan lob pada kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 perlunya pemberian perlakuan atau latihan lob minimal 16 kali pertemuan dengan progam tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan pukulan lob baik eksperimen 1 maupun eksperimen 2.

Tabel 2. Hasil Perbedaan Post Test Ketepatan lob Pada Kelompok Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Pada Pemain PB. TUGU MUDA Kota Semarang. Kelompok N Rata-rata T hitung T table Keterangan Eksperimen 1 8 16 2,450 2,365 Berbeda Eksperimen 2 8 17,875 Tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel yaitu t hitung 2,450 dan t tabel 2,365. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang sangat antara hasil data post test antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Dengan demikian dapat diuraikan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang antara latihan pukulan umpan balik lob langsung dan lob tak langsung terhadap ketepatan lob pada atlet PB TUGU MUDA Kota Semarang. Uji hasil perbedaan rata-rata pre-test dan post-test pada masing-masing kelompok dimaksudkan agar apakah ada perbedaan yang dari masing-masing kelompok baik kelompok eksperimen 1 maupun eksperimen 2 yang dapat mempengaruhi ketepatan lob tersebut. Oleh sebab itu perlu adanya uji beda dan hasil rata-rata baik pre test maupun post test. Tabel 3. Uji Beda Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen 1. Pre-test 8 10,5 5,945 2,365 Berbeda Pos-test 8 16 Data tabel tersebut dapat dilihat hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang berarti antara data pre test dan data post test hal tersebut dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan dari hasil ketepatan lob pada kelompok eksperimen 1 setelah dikenakan perlakuan selama 16 kali pertemuan sehingga perlakuan tidak percuma perlakuan dilakukan dan peningkatan tersebut diakibatkan oleh pemberian perlakuan yang telah dilakukan. Tabel 4. Uji Beda Hasil Pre Test dan Post Test Kelompok Ekperimen 2 Pre-test 8 10,875 7,268 2,365 Berbeda Pos-test 8 17,875 Data tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa t hitung lebih besar dari pada t tabel yang berarti bahwa ada perbedaan dari data hasil pretest dan post-test kelompok eksperimen 2. Dengan demikian dapat diuraikan bahwa latihan pukulan lob dengan lob tak langsung lebih baik dibandingkan dengan latihan umpan balik lob langsung. 4 SIMPULAN Latihan lob tak langsung berbeda dengan latihan umpan balik lob langsung terhadap ketepatan lob dalam olahraga bulutangkis di PB Tugu Muda Kota Semarang. Lob tak langsung lebih baik dibandingkan umpan balik lob langsung terhadap ketepatan lob dalam olahraga bulutangkis di PB Tugu Muda Kota

Semarang. Pelatih bulutangkis sebaiknya menggunakan latihan pukulan lob dengan menggunakan latihan pukulan lob tak langsung agar dapat mencapai hasil yang optimal dalam latihan lob pada permainan bulutangkis. Pelatih dapat menggunakan variasi latihan dengan umpan balik lob langsung. Peneliti lain diharapkan mengadakan penelitian sejenis dengan sempel yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Herman Subarjah. 2004. Pendekatan Ketrampilan Taktis dalam Pembelajaran Bulutangkis.Jakarta Pusat : Direktorat Jendral OR, Depdiknas James Poole. 2007. Belajar Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya Sentosa Sembiring. 2008. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan tentang Keolahragaan (Disertai dengan Peraturan Perundangan terkait). Bandung: Nuansa Aulia Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Parktik). Jakarta: PT Rineka Cipta Sutrisno Hadi. 2004. Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta : Andi Offset Tohar. 1992. Olahraga Pilihan Bulutangkis. Semarang : IKIP Semarang Tony Grice. 2007. Bulutangkis Petunjuk Praktis untuk Pemula dan Lanjut. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada 5