KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 37/SK/K01-SA/2006 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KURIKULUM

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 01/SK/K01-SA/2008 TENTANG KEBIJAKAN SISTEM PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 023/SK/K01-SA/2002 TENTANG HARKAT PENDIDIKAN DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENGUSULAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI BARU DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

TATA CARA PENGUSULAN, PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 16/SK/K01-SA/2003 TENTANG PENGANUGERAHAN GELAR AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENETAPAN KELEMBAGAAN PROGRAM PASCASARJANA

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 34/SK/K01-SA/2004 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 08/SA-IPB/2004

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang

SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 47/SK/K01-SA/2005 TENTANG

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 10/SK/K01-SA/2009 TENTANG KETENTUAN & TATA KERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 13/I3/PP/2011 Tentang PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING DI INSTITUT

KETENTUAN MENGENAI TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA PIMPINAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2. sar IPB; Lampiran Salinan Keputusan Senat Akademik IPB

LAPORAN TAHUNAN DEPARTEMEN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 002/SK/MWA-UI/2008 TENTANG NORMA UNIVERSITAS RISET. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR XXX/SK/I1.A/PP/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN JALUR CEPAT SARJANA-MAGISTER INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEBIJAKAN NORMATIF HUBUNGAN ANTARA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN ALUMNI DAN DENGAN IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

AMANDEMEN PERTAMA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2008 TENTANG KEBIJAKAN DASAR DAN NORMA AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERTAMA : Jenis dan Ketentuan Laporan Unit Kerja Institut Teknologi Bandung Tahun 2002 dan 2003 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 43/SK/K01-SA/2003 TENTANG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 17/I3/KP/2011 Tentang PENGELOLAAN PEGAWAI BERSTATUS BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 006/SK/MWA-U1/2004 TENTANG : KURIKULUM PENDIDIKAN AKADEMIK UNIVERSITAS INDONESIA.

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENDELEGASIAN WEWENANG UNTUK MENANDATANGANI DAN MENGELOLA KERJASAMA KELEMBAGAAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 478/SK/R/UI/2004 TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 72/SA-IPB/2010 Tentang KEBIJAKAN PENGANGKATAN GURU BESAR EMERITUS DI LINGKUNGAN

. ( SENA T AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

M E M U T U S K A N:

NOMOR : 07/MWA-IPB/2014 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KEBIJAKAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN

Pandangan MGB mengenai Kegurubesaran dan Guru Besar ITB

Pandangan MGB mengenai Model Masyarakat Akademik dan Sistem Governance ITB

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM

STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK. Versi 1.0. PJM. Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.

LAPORAN TAHUNAN KEGIATAN DOSEN

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK

Manual Mutu Akademik

PENGELOLAAN SATUAN AKADEMIK DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB 1 PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor: 21/SK/K01-SA/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 02/I3/PP/2010 Tentang KETENTUAN KHUSUS BAGI MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN PASCASARJANA

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 18/SK/K01-SA/2007 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Senat Akademik IPB, tanggal 23 Desember MEMUTUSKAN

PENGANGKATAN PARA WAKIL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PERIODE

bahwa sebagai tindak lanjut butir d perlu penerbitan Surat Keputusan Senat Akademik.

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 13/IT3/PK/2012 Tentang KEBIJAKAN KEARSIPAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN SATUAN AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 176/SK/UNISNU/XII/2014 TENTANG : PEDOMAN EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA

SURAT KEPUTUSAN DEKAN SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR : 08/SK/K01.17/KP/2010.

KATA PENGANTAR. Bandar Lampung, Desember 2016 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS GEOGRAFI

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Transkripsi:

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 37/SK/K01-SA/2006 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KURIKULUM SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : a. Bahwa pasal 35 ayat (1) butir (c) Peraturan Pemerintah RI Nomor 155 tahun 2000 tentang Penetapan Institut Teknologi Bandung Sebagai Badan Hukum Milik Negara, Senat Akademik bertugas mengatur ketentuan mengenai kurikulum pendidikan, tahun akademik, bahasa pengantar yang digunakan anak didik, gelar akademik, gelar profesional, sebutan kehormatan, pemberian ijazah dan sertifikat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Bahwa Sidang Senat Akademik tanggal 17 Nopember 2006 telah mensahkan Pedoman Evaluasi Kurikulum Institut Teknologi Bandung; c. Bahwa sebagai tindak lanjut butir (a) dan (b) di atas, perlu ditetapkan dalam Keputusan Senat Akademik. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 1999, tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 155 tahun 2000, tentang Penetapan Institut Teknologi Bandung sebagai Badan Hukum Milik Negara; 6. Anggaran Rumah Tangga Institut Teknologi Bandung Badan Hukum Milik Negara; 7. Keputusan Senat Akademik Nomor 023/SK/K01-SA/2002, tentang Harkat Pendidikan Institut Teknologi Bandung; 8. Keputusan Senat Akademik Nomor 025/SK/K01-SA/2002, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum 2003-2008 ITB; 9. Keputusan Senat Akademik Nomor 014/SK/K01-SA/2003, tentang Kriteria Penilaian rencana Kurikulum 2003-2008 ITB; 10. Keputusan Majelis Wali Amanat ITB Nomor 004/SK/K01-MWA/2006, tentang Pengesahan Pengurus Senat Akademik Institut Teknologi Bandung periode 2006-2008. Menetapkan : PERTAMA MEMUTUSKAN : : Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan demikian, kurikulum bukan terbatas pada sekumpulan mata kuliah dan silabusnya yang disusun berdasarkan bobot dan waktu kapan mata kuliah tersebut harus disampaikan ke peserta didik. KEDUA...

KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM KETUJUH : Evaluasi kurikulum adalah bagian dari evaluasi berbagai unsur yang mendukung penyelenggaraan kebijakan pendidikan yang mana kurikulum merupakan bagian tak terpisahkan yang ada di dalamnya. Dengan demikian maka evaluasi kurikulum harus dilaksanakan bersama dengan evaluasi berbagai perangkat serta proses yang ikut serta dalam pelaksanaan kurikulum yang bersangkutan untuk tercapainya tujuan dari kurikulum maupun tujuan umum pendidikan. : Unsur-unsur yang harus dievaluasi dalam kegiatan evaluasi kurikulum sekurangkurangnya adalah: tujuan kurikulum (relevansi dengan kebutuhan nyata di masyarakat), isi kurikulum (set mata kuliah), proses pembelajaran, dan cara evaluasi hasil pembelajaran. : Evaluasi kurikulum perlu dilakukan secara komprehensif dan obyektif dengan berbagai cara yang sesuai dengan unsur-unsur kurikulum yang akan dievaluasi serta indikator keberhasilan kurikulum yang terkait dengan unsur yang dievaluasi. Beberapa cara yang dapat dipakai antara lain adalah: sistem peer review (guna menghindarkan keberpihakan) untuk melihat isi maupun pengorganisasian kurikulum, tracer study untuk melihat relevansi ketercapaian sasaran kurikulum dengan kebutuhan, analisis kuesioner terhadap peserta didik untuk mengetahui suasana pembelajaran, analisis berbagai indikator keberhasilan yang lainnya, dan benchmarking dengan kurikulum program studi sejenis yang dilaksanakan pada perguruan tinggi lain. : Evaluasi kurikulum perlu dilakukan secara periodik sesuai dengan unsur atau subyek yang dievaluasi. Evaluasi kurikulum yang lengkap dan menyeluruh harus dilaksanakan segera setelah outcome dari kurikulum tersebut dapat dinilai. : Produk dari evaluasi kurikulum adalah ditemukannya unsur-unsur dan pertimbangan penting guna perbaikan proses pembelejaran berjalan maupun untuk penyusunan kurikulum berikutnya, beserta rancangan perangkat maupun proses pendukung penyelenggaraan program pendidikan yang bersangkutan, yang mampu mewujudkan ketercapaian tujuan umum pendidikan ITB. : Naskah Akademik Pedoman Evaluasi Kurikulum terlampir merupakan rujukan dari Surat Keputusan ini. KEDELAPAN : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan diubahnya ketetapan ini dengan ketentuan akan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ditemukan kekeliruan dalam Surat Keputusan ini. Ditetapkan di Bandung Pada tanggal 28 Desember 2006 Ketua, Prof. Dr. Ir. Tommy Firman Tembusan Yth. : NIP. 130604362 1. Ketua Majelis Wali Amanat; 2. Ketua Majelis Guru Besar; 3. Rektor; 4. Para Dekan Fakultas/Sekolah. 2

Lampiran Surat Keputusan Senat Akademik ITB Nomor : 37/SK/K01-SA/2006 Tanggal : 28 Desember 2007 NASKAH AKADEMIK PEDOMAN EVALUASI KURIKULUM I. Pendahuluan 1. Bagi setiap perguruan tinggi, evaluasi kurikulum secara berkala dan terencana adalah merupakan tuntutan untuk melaksanakan koreksi peran perguruan tinggi yang bersangkutan pada darma pendidikan. Tuntutan evaluasi dan/atau perubahan kurikulum dengan demikian dapat disebabkan oleh kebutuhan yang telah berubah atau kurikulum yang sedang berlangsung sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan yang berkembang. Atas dasar tersebut, tradisi melakukan evaluasi dan/atau perubahan kurikulum bagi ITB adalah suatu bentuk tanggung jawab melakukan perbaikan secara berkelanjutan atas tugas dan kewajibannya melaksanakan program pendidikan. Dengan demikian stake holders program pendidikan yang dijalankan oleh ITB selalu mendapatkan hasil yang aktual serta manfaat yang terbaik pada jamannya. 2. Sebagai perguruan tinggi, ITB bertanggungjawab untuk menyelenggarakan secara terintegrasi dan utuh tridarma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, evaluasi darma pendidikan bagi ITB akan berdampak pula secara langsung pada peran ITB atas darma yang lainnya. Khususnya bagi ITB, sebagai perguruan tinggi riset dan pengembangan, evaluasi kurikulum (yang merupakan bagian dari evaluasi darma pendidikan) secara langsung juga merupakan evaluasi ketercapaian program riset maupun program pengembangan yang telah ditetapkannya. 3. Kurikulum bukanlah terbatas pada set matakuliah yang disusun berdasarkan bobot dan waktu diberikannya masing-masing matakuliah yang bersangkutan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas No. 20/2003, Ps 1(19)). Kurikulum, selain menyatakan set pengetahuan, juga menyatakan proses bagaimana masing-masing pengetahuan tersebut disampaikan kepada peserta didik, sehingga tujuan dari kurikulum yang bersangkutan dapat diwujudkan. 4. Pada hakekatnya tujuan kurikulum adalah menifestasi dari tujuan khusus pendidikan yang berhubungan dengan kurikulum yang bersangkutan. Dengan demikian evaluasi suatu kurikulum dapat merupakan kegiatan yang tidak terlepas dari usaha evaluasi pendidikan yang bersangkutan, yaitu merupakan kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan (UU Sisdiknas No. 20/2003, Ps 1(21)). 5. Sesuai dengan tradisinya, menghadapi tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah berdampak luar biasa pada berbagai aspek kehidupan, maka sudah selayaknya ITB melakukan evaluasi kurikulum yang sedang berjalan dan yang sebelumnya, sebelum merancang dan menetapkan kurikulum berikutnya. Agar evaluasi kurikulum dapat efektif mencapai sasaran yang dikehendaki oleh sistem pendidikan di ITB maka pedoman evaluasi perlu dibuat, terutama untuk tujuan memberikan panduan kebijakan evaluasi kurikulum yang sedang berjalan dan yang lalu sebelum menetapkan kebijakan dasar kurikulum berikutnya. 6. Kurikulum adalah salah satu komponen yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan suatu program studi. Keberhasilan suatu kurikulum dengan demikian memerlukan berbagai perangkat pendukung penyelenggaraan pendidikan yang bersangkutan. Dengan demikian pula perubahan kurikulum pada

suatu program studi di ITB dapat meliputi perubahan berbagai aspek komponen pendidikan yang berhubungan dengan penyelenggaraan program studi yang bersangkutan. II. Latar Belakang 1. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat telah membawa perubahan yang sangat penting pada berbagai sisi kehidupan bangsa Indonesia. Diantara fenomena kehidupan yang berkembang dewasa ini adalah semakin luasnya spektrum bidang pekerjaan di satu sisi, semakin pendeknya umur sebagian banyak bidang pekerjaan di sisi lain, serta bertumbuhannya berbagai bidang pekerjaan di sisi yang lainnya lagi. Fenomena ini harus menjadi perhatian bagi setiap penyelenggara pendidikan yang akan mengisi kebutuhan masyarakat luas pada sumber daya manusia yang tepat. Penyelenggara pendidikan dengan demikian harus secara berkelanjutan melakukan evaluasi dan koreksi atas kebijakan pendidikan yang dijalankannya sehingga mampu mengisi kebutuhan sumberdaya berkualitas sebagaimana dibutuhkan oleh masyarakat. 2. Sesuai dengan visi dan misinya ITB bertanggung jawab dalam membawa bangsa untuk selalu dapat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pula pada perikehidupan bangsa. Untuk itu, sebagai perguruan tinggi riset dan pengembangan, ITB perlu pula melakukan evaluasi atas semua programnya, yang secara langsung berhubungan dengan ketercapaian program riset dan pengembangan yang telah ditetapkannya. Sementara itu, bagi perguruan tinggi riset dan pengembangan, setiap program kegiatan yang ada di dalamnya, termasuk penyelenggaraan pendidikan, secara keseluruhan dan bersama-sama mempunyai tujuan untuk tercapainya visinya dalam riset dan pengembangan. 3. Sehubungan dengan hal di atas, ITB sebagai perguruan tinggi yang mendapatkan kepercayaan dari masyarakat mendapatkan mahasiswa yang terbaik, perlu dengan cermat melakukan evaluasi bukan hanya kurikulum pada berbagai program studi yang dijalankannya. ITB perlu pula melakukan evaluasi terhadap berbagai unsur penting yang berpengaruh pada penyelenggaraan kebijakan pendidikan, riset serta pengembangan yang dijalankannya. III. Kurikulum Pendidikan ITB 1. Sesuai dengan tujuannya, serta maknanya dalam penyelenggaraan secara integral dan utuh program tridharma perguruan tinggi, evaluasi kurikulum harus menyentuh seluruh rangkaian kurikulum yang dirancang baik pada program sarjana maupun program pascasarajana. Sebagaimana ketetapan Senat Akademik No. 025/SK/K01-SA/2002, kurikulum pendidikan sarjana di ITB bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang: a. Memiliki bekal dasar ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang cukup agar mampu mengamati, mengenali dan melakukan pendekatan pemecahan masalah dalam bidang ilmunya secara ilmiah dan penuh prakarsa; b. Mampu menerapkan ilmunya serta mampu menghadapi perubahan dan mengikuti perkembangan mutakhir dalam bidang keilmuannya; c. Memiliki kepekaan sosial dan kebangsaan serta kepekaan terhadap lingkungan pada umumnya. 2. Sementara itu, kurikulum pendidikan magister di ITB disusun agar lulusan yang dihasilkan mempunyai kemampuan lebih dari lulusan pendidikan sarjana, terutama dalam hal berdaya cipta dalam bidangnya, melakukan analisis dan sintesis, serta menggunakan kemampuan evaluasi dalam menarik kesimpulan dari suatu kegiatan penelitian, disamping kedalaman penguasaan ilmunya (SK Senat Akademik No. 025/SK/K01-SA/2002). Sedangkan kurikulum pendidikan doktor di ITB disusun dengan tujuan agar lulusannya mempunyai kemampuan untuk melakukan penelitian secara mandiri dan bijaksana menuju hasil yang mencerminkan keahlian khususnya dan memberikan sumbangan orisinil kepada bidang ilmunya, serta mampu melaksanakan pengalihan ilmu kepada masyarakat ilmiah lingkungannya (SK Senat Akademik No. 025/SK/K01-SA/2002). 2

3. Untuk tercapainya tujuan pendidikan di ITB, maka Senat Akademik telah menetapkan pedoman penilaian kurikulum dengan memperhatikan sekurang-kurangnya 5 kriteria berikut (SK Senat Akademik No. 014/SK/K01-SA/2003): a. kewajaran proses pelaksanaan; b. adanya rumusan tujuan pendidikan yang jelas dan sesuai dengan visi dan misi ITB; c. adanya rumusan kompetensi lulusan yang sesuai dengan tujuan pendidikan program studi; d. keterlaksanaan kurikulum yang sekurang-kuranagnya mencakup tenaga pengajar dan kepakaran, ketersediaan prasarana dan sarana pendukung, dan e. rencana penyelenggaraan proses pembelajaran serta keterkaitan yang jelas antara kurikulum program pendidikan sarjana, program pendidikan magister dan program pendidikan doktor untuk program studi yang bersifat kelanjutan linier. IV. Hakekat Pendidikan di ITB 1. Harkat Pendidikan di Institut Teknologi Bandung adalah mendidik mahasiswa agar memiliki pengetahuan yang bermakna bagi kehidupan, mandiri, sungguh-sungguh dalam menjunjung etika berprofesi dan etika bermasyarakat, serta kompeten untuk membuat dirinya bermanfaat di lapangan kerja dan di masyarakat (SK Senat Akademik No. 023/SK/K01-SA/2002). Dengan demikian pendidikan di ITB mementingkan dicapainya sasaran pendidikan atas peserta didik yang meliputi penguasaan pengetahuan yang bermakna bagi kehidupan (hard skills & soft skills), kemampuan untuk mandiri (daya juang), dan beretika, serta kompeten (professionalism) dalam bidang keahlian yang ditekuninya. 2. Sebagaimana tertuang di dalam SK Senat Akademik No. 025/SK/K01-SA/2002, pendidikan di ITB adalah suatu upaya kreatif mengembangkan potensi peserta didik untuk menghasilkan lulusan yang berupa ilmuwan yang cendekia (scholars), yang akan menjadi panutan di tengah masyarakat dalam membantu mewujudkan cita-cita masyarakat yang mandiri, sejahtera dan bermartabat. Selanjutnya, pendidikan di ITB mempunyai tujuan untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai sikap kecendekiawanan (scholarship), mampu berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita masyarakat keilmuan, masyarakat keprofesian dan masyarakat umum, baik dalam lingkup bangsa sendiri, maupun antar bangsa, regional dan internasional, sesuai dengan tuntutan serta pendidikannya. V. Evaluasi Kurikulum 1. Evaluasi kurikulum meliputi evaluasi berbagai komponen/unsur pembelajaran yang mendukung dilaksanakannya kurikulum yang bersangkutan untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Selain dari pada itu, evaluasi kurikulum harus juga memperhatikan hal-hal berikut: a. Perubahan paradigma lapangan pekerjaan akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; b. Pertumbuhan variasi industri yang sangat dinamik; c. Kebutuhan pembangunan bangsa yang harus bertumpu pada kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, industri, sosial dan kemanusiaan; d. Visi dan misi ITB sebagai perguruan tinggi riset dan pengembangan, maka perlu dipertimbangkan perlunya melakukan tidak sekedar evaluasi kurikulum beserta unsur pendukungnya. ITB juga harus melakukan evaluasi berbagai unsur/komponen penting yang lainnya yang berpengaruh pada keberhasilan kebijakan pendidikan di ITB. Terdapat dua proses yang berpengaruh pada keberhasilan penyelenggaraan pendidikan, yaitu proses internal dan proses eksternal. 2. Unsur-unsur yang menyatakan keberhasilan pada proses internal antara lain meliputi (lihat Gambar 1): a. Rata-rata jumlah lulusan yang dihasilkan setiap tahun; b. IP & IPK rata-rata lulusan yang dihasilkan setiap tahun; c. Rata-rata lama studi lulusan yang dihasilkan setiap tahun; d. Ketrampilan rata-rata lulusan dalam bahasa Inggris; 3

e. Ketrampilan rata-rata lulusan dalam teknologi & aplikasi komputer; f. Jumlah rata-rata lulusan dengan predikat cum laude; g. Students Soft Skill (prestasi mahasiswa dalam berbagai aspek non-kurikuler yang berpengaruh pada ketrampilan yang bersangkutan dalam kehidupannya kelak di masyarakat); h. Kontribusi institusi (dampak langsung dari penyelenggaraan pendidikan & pengajaran yang dapat dinikmati oleh masyarakat); i. Institution recognition (pengakuan institusi oleh stake holders atas prestasinya, khususnya dalam menyelenggarakan pendidikan & pengajaran). Dari angka-angka prestasi yang diperoleh pada unsur-unsur di atas selanjutnya dapat dievaluasi unsur-unsur lain yang mendukung penyelengaraan program pendidikan, meliputi unsur-unsur dalam kelompok INPUT INTERNAL, dan unsur-unsur dalam kelompok PROSES INTERNAL. Dalam proses penyelenggaraan pendidikan maupun pengajaran kedua kelompok unsur di atas akan selalu dipengaruhi secara natural oleh unsur-unsur pada kelompok OUTPUT INTERNAL (terjadi self evaluation). 3. Pada sisi INPUT INTERNAL terdapat berbagai unsur yang berpengaruh pada keberhasilan kurikulum maupun program pendidikan, antara lain: a. Kualitas mahasiswa (kesiapan mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan yang dirancang oleh kurikulum); b. Kualitas (ketrampilan) dosen dalam menyelenggarakan pengajaran; c. Kualitas (ketrampilan) asisten/teknisi dalam menyelenggarakan pengajaran; d. Kualitas dukungan sarana & prasarana laboratorium dan studio serta program yang disusun untuk penggunaan laboratorium dan studio yang bersangkutan; e. Ketersediaan dan kualitas pustaka; f. Kesiapan dan kecukupan infrastruktur pendidikan dan pengajaran; g. Perangkat manajemen dan organisasi, khususnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan & pengajaran. Gambar 1. Contoh model proses internal pembangunan prestasi pendidikan. 4. Sementara pada sisi PROSES INTERNAL terdapat unsur-unsur yang sangat berpengaruh pada OUTPUT (prestasi) sistem penyelenggaraan pendidikan & pengajaran, antara lain meliputi: 4

a. Kurikulum yang dirancang (set matakuliah, silabusnya, serta jadwal kuliah); b. Proses pembelajaran, yaitu bagaimana kurikulum yang telah dirancang diimplementasikan; c. Suasana pembelajaran yang terciptakan (hubungan/interaksi dalam pembelajaran antara dosenmahasiswa, dosen-asisten dosen, mahasiswa-mahasiswa); d. Penyelenggaraan manajemen dan organisasi pada umumnya, dan khususnya untuk pendidikan & pengajaran; e. Program riset khususnya sehubungan dengan kebijakan penyelenggaraan pendidikan & pengajaran; f. Research roadmap (unsur ini sangat penting khususnya untuk universitas riset, dalam hal ini dapat ditunjukkan seberapa jauh keterlibatan mahasiswa dalam riset institusi sesuai dengan prioritas dan proporsinya); g. Suasana akademik di dalam lingkungan kampus; h. Pengembangan dan pembinaan staf akademik; i. Pembangunan & pengembangan institusi. 5. Pada dasarnya prestasi proses internal belum cukup menggambarkan prestasi sebenarnya dari kurikulum maupun penyelenggarakan suatu program pendidikan. Banyak faktor eksternal yang berpengaruh di luar sistem perguruan tinggi yang bersangkutan. Namun faktor-faktor eksternal tersebut tidak dapat secara langsung dipengaruhi oleh unsur-unsur yang menciptakan prestasi proses internal pada perguruan tinggi yang bersangkutan. Unsur-unsur yang menyatakan keberhasilan sebenarnya dari suatu sistem pendidikan (termasuk kurikulum di dalamnya) adalah unsur-unsur pada output proses eksternal, yang antara lain meliputi (lihat Gambar 2): a. Waktu tunggu rata-rata lulusan; b. Kualitas & peringkat pekerjaan yang diterima lulusan pada saat pertama kali bekerja; c. Keluasan peluang bidang pekerjaan bagi lulusan; Gambar 2. Model proses eksternal pembangunan prestasi pendidikan. d. Gaji (pengakuan atas kompetensi, prestasi, tanggung jawab) yang diterima oleh lulusan pada pekerjaan pertama; e. Dampak pada pengembangan institusi (pengakuan stake holders dalam bentuk kontribusinya ikut serta mengembangkan institusi); 5

f. Pengaruh lulusan maupun institusi dalam meningkatkan daya saing bangsa maupun kesejahteraan masyarakat. 6. Terdapat dua kelompok unsur yang berpengaruh pada prestasi eksternal, yaitu kelompok INPUT EKSTERNAL dan kelompok PROSES EKSTERNAL. Pada kelompok input eksternal, termasuk di dalamnya adalah unsur-unsur input dari proses internal, meliputi: a. Kompetensi lulusan yang diakui oleh masyarakat; b. Pengakuan masyarakat atas kualitas dan kompetensi staf akademik (pendidik) dalam melaksanakan tugas-tugas pendidikan & pengajaran; c. Pengakuan oleh masyarakat atas kompetensi institusi dalam penyelenggaraan pendidikan; d. Pengakuan institusi oleh stake holders (masyarakat). 7. Sementara unsur-unsur proses eksternal, di antaranya meliputi: a. Mekanisme kompetisi di lapangan; b. Kemampuan lapangan/pasar dalam mengembangkan peluang; c. Ketersediaan fasilitas pengembangan diri lulusan di lapangan. Ketiga unsur di atas hampir tidak dapat dipengaruhi secara langsung oleh program penyelenggaraan pendidikan institusi. Namun demikian, sesuai dengan visi dan misinya, institusi bertanggung jawab dalam melakukan pembinaan dan pengembangan atas ketiga unsur eksternal di atas. 8. Kombinasi performance indicators (internal, eksternal) serta semua unsur-unsur yang berpengaruh pada proses internal maupun proses eksternal dapat menggambarkan keterkaitan berbagai unsur dan performance indicators dalam menentukan prestasi/keberhasilan penyelenggaraan program pendidikan & pengajaran (lihat Gambr 3). Dapat ditunjukan pula parameter-parameter kritis yang perlu dilakukan analisis untuk tujuan evaluasi kurikulum hingga evaluasi penyelenggaraan pendidikan dari institusi. Selanjutnya dapat ditetapkan unsur-unsur mendasar dari sistem penyelenggaraan pendidikan yang harus dievaluasi. Unsur-unsur ini dapat meliputi: visi & misi, organisasi & manajemen, pengembangan & pembinaan staf akademik, pengembangan kurikulum, pengembangan kebijakan dasar pendidikan, dan pengembangan kebijakan riset & research roadmap. 6

Gambar 3. Model proses pembangunan dan analisis prestasi pendidikan 9. Sebagai universitas riset & pengembangan evaluasi keberhasilan kurikulum tidak dapat dipisahkan dari kebijakan dasar penyelenggaraan riset hingga research roadmap yang ditetapkan oleh institusi. Evaluasi atas hubungan kerjasama dengan industri juga penting untuk melihat keberhasilan kurikulum maupun program pendidikan & pengajaran yang diselenggarakan ITB sebagai universitas riset & pengembangan. Nilai penting dari penyelenggaraan riset, research roadmap maupun hubungan kerjasama dengan industri bukan hanya dilihat dari program pendidikan pascasarjana, tetapi juga pada program sarjana. Realisasi keterlibatan mahasiwa dalam riset institusi maupun kerjasama industri sebagaimana yang telah dirancang dapat menunjukan sejauh mana kurikulum maupun program pendidikan berpengaruh pada tercapainya tujuan umum dari ITB. VI. Penutup 1. Evaluasi kurikulum pada suatu program studi, yang hasilnya juga merupakan produk dari penyelenggaraan pendidikan & pengajaran untuk tercapainya tujuan umum pendidikan pada institusi (SK Senat Akademik No. 023/SK/K01-SA/2002), dapat dimulai dengan melakukan kajian komprehensif atas sejumlah performance indicators pada: a. prestasi proses internal, dan b. prestasi proses eksternal. Selanjutnya evaluasi dilakukan terhadap unsur-unsur yang mempengaruhi performance indicators di atas, yang termasuk di dalam kelompok: a. input proses (internal, eksternal), dan b. parameter proses (internal, eksternal). 7

Kesesuaian serta konsistensi pelaksanaan kurikulum terhadap kriteria yang ditetapkan oleh SK Senat Akademik No. 014/SK/K01-SA/2003 dapat merupakan panduan teknis dalam mengkaji dan mengevaluasi unsur-unsur di atas. 2. Tidak kalah pentingnya adalah juga melakukan kajian atas ketercapaian tujuan integral dari penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan oleh institusi, meliputi: a. minimum waktu tunggu dari lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya; b. kompetensi lulusan yang diakui oleh masyarakat; c. daya saing lulusan pada pasaran kerja baik nasional maupun internasional; d. pengakuan institusi oleh masyarakat luas baik nasional maupun internasional; e. serta kajian komprehensif atas dampaknya pada kepentingan nasional, yang tidak kurang meliputi unsur-unsur: peningkatan pada daya saing bangsa; peningkatan pada kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan budaya bangsa. 3. Cara-cara melakukan evaluasi kurikulum harus dipilih yang mampu memberikan hasil yang maksimum. Beberapa langkah yang penting untuk dipertimbangkan antara lain adalah: yang bersifat komprehensif dengan memperhatikan seluruh unsur yang terkait dan saling mempengaruhi, sistem peer review untuk melihat isi maupun pengorganisasian kurikulum (menghindarkan keberpihakan evaluator), tracer study untuk melihat relevansi ketercapaian sasaran kurikulum dengan kebutuhan, menerbitkan dan analisis questioner terhadap peserta didik untuk mengetahui suasana pembelajaran. 4. Output dari evaluasi kurikulum sekurang-kurangnya adalah diperolehnya informasi tingkat kontribusi (pengaruh) dari masing-masing unsur di atas terhadap tingkat keberhasilan dari performance indicators hingga tercapainya tujuan umum pendidikan pada institusi. Sehingga kemudian dapat ditetapkan langkah-langkah dalam perencanaan kurikulum maupun rancangan perangkat pendukung penyelenggaraan program pendidikan pada masing-masing program studi, dengan memperhatikan struktur organisasi akademik yang ada. Ketua, Prof. Dr. Ir. Tommy Firman NIP. 130604362 8