FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK UPI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agus Salamullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

HUBUNGAN MINAT MEMILIH PRROGRAM KEAHLIAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI TEKNISI DENGAN SIKAPNYA TERHADAP PEKERJAAN TEKNISI OTOMOTIF PADA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu faktor yang berperan penting dalam pembangunan

2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

PENGARUH PERAN GURU DALAM MEMBIMBING SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIKUM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SISTEM REFRIGERASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

Kata kunci : Motivasi Mahasiswa, Seminar Geografi

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEDOMAN PENASEHAT AKADEMIK

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

EKSPLORASI MINAT BEKERJA, BERWIRAUSAHA, DAN MELANJUTKAN STUDI MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UPI

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur merupakan salah satu jurusan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PRAKTEK LAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PENGELASAN SISWA SMK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING TERHADAP MOTIVASI PENYELESAIN TUGAS GAMBAR TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PERBENGKELAN OTOMOTIF SISWA SMK

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

ANALISIS KECEMASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FKIP UNLAM BANJARMASIN DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER.

1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

Oleh : Sri Handayani NIM K

BAB I PENDAHULUAN. Mutu Pendidikan Nasional secara umum harus ditingkatkan, baik dari proses

KONTRIBUSI KOMPETENSI MEMBACA GAMBAR TEKNIK TERHADAP KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN BUBUT SISWA SMK

STUDI PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUBUT RATA DAN BERTINGKAT UNTUK MAHASISWA JPTM UPI YANG BERASAL DARI SMA DAN SMK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

STUDI EKSPLORASI SARANA PRASARANA PRAKTIK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EVALUASI HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN SISTEM REFRIGERASI

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan. Praktek Otomotif Siswa. Budi Riyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB 1 PENDAHULUAN. nantinya akan membawa bangsa menuju kearah kemajuan karena di. taraf kemajuan peradapan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. menemukan pribadinya di dalam kedewasaan masing-masing individu secara maksimal,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pendidikan memiliki peranan penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh banyak

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

KETERLAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK UNTUK MENJADI PEKERJA TEKNISI OTOMOTIF BERDASARKAN TUNTUTAN SKKNI

STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2016 PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DENGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU SEBAGAI VARIABEL MODERATING

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI

PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK

KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS

PROBLEMATIKA BELAJAR YANG DIHADAPI OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SYIAH KUALA ANGKATAN

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah adalah Sekolah Menengah Akhir (SMA) atau Sekolah Menengah

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 ( )

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FPTK UPI, banyak yang menyelesaikan

PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK (PA)

Transkripsi:

193 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK UPI Ahmad Winardi 1, Uli Karo Karo 2, Maman Kusman 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin, FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. setiabudhi No. 207 Bandung 40154 ahmad.winardi@ymail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nyata mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa jurusan pendidikan teknik mesin. Ada dua faktor yaitu faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri) dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar). Faktor internal terdiri dari kecerdasan, motivasi, minat, bakat, kelelahan dan kesehatan. Faktor eksternal terdiri dari fasilitas belajar, lingkungan kampus, teman bergaul, lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah 21 mahasiswa jurusan pendidikan teknik mesin angkatan 2007. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang menghambat penyelesaian studi, yaitu: kecerdasan, motivasi, minat dan kelelahan. Faktor eksternal yang menghambat penyelesaian studi yaitu: lingkungan kampus, waktu studi, bimbingan akademik, teman dan tempat tinggal. Kata kunci: internal, eksternal, kelulusan, keterlambatan PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, karena itu tujuan pendidikan mempunyai dua fungsi yaitu, memberikan arahkepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Komponen pendidikan terdiri dari tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, interaksi edukatif pendidik dan anakdidik, isi pendidikan dan lingkungan pendidikan. Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi penting diantara komponenkomponen penting lainnya. Dapat dikatakan bahwa segenap komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-mata terarah kepada atau ditujukan untuk pencapain tujuan tersebut (Dimyanti dan Mudiono. 2006). Disini terlihat bahwa tujuan pendidikan itu bersifat normatif, yaitu mengandung unsur norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 2 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

194 bertentangan dengan hakekat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik. Proses pendidikan mempunyai batas waktu yang telah ditentukan oleh lembaga pendidikan tersebut, sesuai dengan tingkatan atau jenjang pendidikan, untuk menempuh suatu jenjang pendidikan siswa harus mengikuti peraturan-peraturan yang telah berlaku diinstansi tersebut, jika melebih batas waktu maka peserta didik tersebut dinyatakan gagal dalam melaksanakan proses pendidikan. Batas waktu studi ialah waktu maksimal seorang mahasiswa untuk menyelesaikan suatu program studi. Lamanya studi yang ditempuh sudah diatur atau ditentukan oleh lembaga perguruan tinggi. Adapun aturan berdasarkan Pedoman Akademik UPI, tentang lamanya studi yang ditempuh ialah sebagai berikut: 1. Lama studi setiap jenjang: a. Lama studi untuk DIII antara 3 sampai dengan 5 tahun b. Lama studi untuk S1 antara 4 sampai dengan 7 tahun 2. Mahasiswa yang telah melebihi batas maksimal masa studinya dinyatakan Drop Out (DO), yang surat keputusanya diterbitkan oleh Rektor atas usul Dekan Fakultas. 3. Mahasiswa yang berhenti atau tidak mendaftarkan diri selama satu semester atau lebih tanpa izin dinyatakan mengundurkan diri. 4. Lama waktu berhenti semester dengan izin resmi tidak diperhitungkan untuk penentuan batas waktu studi mahasiswa yang bersangkutan. Tabel 1. Data Mahasiswa Angkatan 2007 Angkatan Prodi Lulus Belum Lulus Jumlah Produksi dan Perancangan (PP) 18 10 28 2007 Otomotif 25 6 31 Refrigerasi dan Tata Udara (RTU) 15 5 20 Jumlah Total 58 21 79 Sumber: Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 2014 Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan (Slameto, 2010). Faktor-faktor penghambat yang dijelaskan di atas, apabila tidak segera ditanggulangi, maka dikhawatirkan akan mengganggu sistem pendidikan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan khususnya pada jurusan pendidikan teknik mesin.

195 Apabila hal ini terjadi pada mahasiswa, maka dikhawatirkan akan menghambat masa studinya dan terjadi DO. Adapun akibat lain dari keterlambatan penyelesaian studi bagi mahasiswa ialah beban uang pembiayaan pelaksanaan perkuliahan bertambah dan waktu penyelesaian studi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal apa saja yang menjadi penghambat keterlambatan penyelesaian studi. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif. Penelitian deskriptif lebih berfungsi untuk pemecahan praktis dari pada pengembangan ilmu pengetahuan. Peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya, kemudian menggambarkan atau melukiskannya sebagaimana adanya. Pemanfaatan temuan penelitian ini berlaku pada saat itu pula yang belum tentu relevan pada waktu yang akan datang. Metode penelitian deskriptif pada penelitian ini yaitu dengan menggambarkan atau memaparkan faktor penghambat penyelesaian studi mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dengan jumlah responden 21 mahasiswa angkatan 2007. HASIL PENELITIAN Data yang akan disajikan dari hasil angket penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang faktor internal dan faktor eksternal apa saja yang menjadi penghambat keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa pendidikan teknik mesin angkatan 2007. Dari setiap pertanyaan atau pernyataan pada angket diberikan skor antara 1-5. Selanjutnya data hasil penelitian dengan skala 1-5 disebut sebagai data mentah, yang selanjutnya data mentah ini akan diolah menjadi skala persentase sehingga dapat diketahui dan disimpulkan mengenai faktor internal dan faktor eksternal yang menjadi penghambat penyelesaian studi mahasiswa pendidikan teknik mesin angkatan 2007. Aspek yang diteliti dan dinilai pada penelitian ini meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Adapun data hasil penelitian (Tabel 2) yang telah diperoleh yaitu faktor internal yang terdiri dari: faktor kecerdasaan, motivasi, minat, bakat dan kelelahan. Faktor eksternal yang terdiri dari: fasilitas belajar, lingkungan kampus, teman bergaul, lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal.

196 Tabel 2. Hasil Penelitian No Aspek Indikator No Item Nilai Rata-rata (%) 1 Internal Kecerdasan 1 74,29 64,13 Motivasi 2 78,10 Minat 3 56,19 Bakat 4 61,90 Kelelahan 5,6 65,71 Kesehatan 7 48,57 2 Eksternal Fasilitas Belajar 8,9,10,11 72,86 70,76 Lingkungan Kampus 12,13,14 67,62 Teman Bergaul 15,16,17 68,57 Lingkungan Keluarga 18 86,67 Lingkungan Tempat Tinggal 19,20 58,10 Hasil penelitian yang lebih dominan menjadi penghambat penyelesaian studi mahasiswa adalah: pada faktor internal terdiri dari faktor kecerdasan, faktor motivasi, faktor minat dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan kampus yang terdiri dari waktu kuliah dan bimbingan akademik yang jarang dilakukan mahasiswa, faktor teman bergaul, faktor lingkungan tempat tinggal (Suryabrata, 2010). PEMBAHASAN Pembahasan hasil penelitian dijelaskan berdasarkan dekripsi data yang sudah diperoleh dan diolah sebelumnya, dalam melakukan pembahasan hasil penelitian ini, peneliti menjelaskan hasil pengumpulan data yang diperoleh di lapangan berupa hasil angket. Aspek-aspek yang dibahas dalam pembahasan hasil penelitian ini, yaitu faktorfaktor yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa jurusan pendidikan teknik mesin FPTK UPI. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari seseorang sendiri dan dapat mempengaruhi terhadap belajarnya. Faktor internal pada penelitian ini terdiri dari kecerdasan, motivasi, minat, bakat, kelelahan dan kesehatan (Mahmud, 1989). Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. Berdasarkan hasil penelitian lebih dari setengah mahasiswa memerlukan penjelasan materi lebih dari satu kali, tentunya ini menjadi faktor dari

197 keterlambatan penyelesaian studi di karenakan tidak semua mahasiswa mengerti pada saat materi disampaikan dosen bersangkutan. Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran yang disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan menggunakan strategistrategi belajar tertentu yang mendukung. Selain itu, mahasiswa juga memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut. Rasa ingin tahu yang tinggi, mencari bahanbahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan menyelesaikan tugas yang diberikan (Sadirman, 2008). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebagian besar mahasiswa tidak memiliki motivasi. Untuk mengerti pada materi yang disampaikan, ini merupakan faktor yang menjadi keterlambatan penyelesaian studi karena rasa ingin tahu dan semangat mahasiswa untuk mengetahui dan mengerti materi tidak ada. Minat besar pengaruhnya terhadap belajarnya seseorang, karena jika bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat seorang, maka sesorang tersebut tidak akan belajar dengan sungguh-sungguh. Realita kehidupan tidak semua individu memiliki minat yang sama terhadap objek yang sama, apalagi pada objek berbeda. Demikian halnya dengan mahasiswa sebagai individu, tentu saja memiliki minat yang berbeda dalam belajar untuk menyelesaikan studinya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan lebih dari setengah minat mahasiswa terhadap jurusan yang dipilih tidak sesuai dengan keinginan sendiri. Ini merupakan faktor yang menjadi terjadinya keterlambatan, mahasiswa tidak memiliki minat yang cukup besar pada jurusan tersebut sehingga semangat untuk menyelesaikan materi perkuliahan tidak ada (Sudrajat, 2008). Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu, bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu yang telah mempunyai bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap informasi yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya. Misalnya, mahasiswa yang berbakat dibidang bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa yang lain selain bahasanya sendiri. Hasil penelitian yang dilakukan lebih dari setengah mahasiswa mengerti sedikit-sedikit tentang mesin, dalam hal ini tidak menjadi faktor keterlambatan penyelesaian studi dikarenkan sebelum masuk di jurusan teknik mesin mahasiswa telah mengerti sedikit-sedikit tentang mesin. Kelelahan adalah suatu perasaan yang bersifat subjektif. Kelelahan adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan kebutuhan dalam bekerja. Dari hasil penelitian yang dilakukan lebih dari setengah mahasiswa merasa pusing dan ngantuk

198 ketika menerima materi perkuliahan. Dalam hal ini menjadi faktor keterlambatan penyelesaian studi dikarenakan pada saat dosen menjelasakan materi, mahasiswa mengantuk dan pusing, dalam keadaan seperti itu tentunya sulit untuk dapat mengerti materi yang disampaikan. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari lingkungan luar dan dapat mempengaruhi terhadap belajarnya. Alat pelajaran yang dimiliki erat hubungannya dengan cara dan hasil belajar mahasiswa, karena alat pelajaran yang dimiliki oleh mahasiswa akan dipakai pada waktu belajar. Hasil penelitian yang dilakukan sebagian besar mahasiswa memiliki fasilitas belajar yang cukup untuk mahasiswa mengerjakan tugas kuliah. Dalam hal ini tidak menjadi kendala keterlambatan penyelesaian studi (Subroto. & Arianto, 2008). Faktor lingkungan kampus yang mempengaruhi belajar pada mahasiswa ini mencakup: waktu kuliah dan bimbingan akademik. Hasil penelitian yang dilakukan yang terdiri dari waktu kuliah, bimbingan dan sarana prasaran hanya waktu kuliah yang menjadi kendala dalam keterlambatan penyelesaian studi, dikarenakan lebih dari setengah mahasiswa tidak bisa kuliah pagi. Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul mahasiswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Hasil penelitian lebih dari setengah mahasiswa melakukan kegiatan tidak bermanfaat hingga larut malam bersama teman-temannya. Dalam hal ini tentunya menjadi kendala dalam penyelesaian studi mahasiswa. Keluarga sebagai lembaga pendidikan yang utama dan pertama tidak dapat dipandang sebelah mata perannya dalam membangun dan mempengaruhi anak dalam belajar. Hasil penelitian hanya sebagian kecil mahasiswa yang memiliki kendala dalam keluarga dalam artian orang tua sering atau tidaknya menanyakan perkembangan perkuliahan. Lingkungan keluarga tidak menjadi faktor keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa (Herijulianti, 2001). Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada mahasiswa ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat mahasiswa untuk belajar. Hasil penelitian berdasarkan indikator ada atau tidak tempat hiburan dekat tempat tinggal mahasiswa hingga larut malam (tempat nongkrong, bermain kartu) lebih dari setengah mahasiswa mengatakan ada, ini merupakan kendala dalam penyelesaian studi mahasiswa dikarenakan mahasiswa akan terpengaruh untuk mengikuti kegiatan sekitar rumah hingga larut malam.

199 KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor internal yang menghambat penyelesaian studi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI yaitu; faktor kecerdasan, faktor motivasi, faktor minat dan faktor kelelahan. Faktor eksternal yang menghambat penyelesaian studi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI yaitu; faktor lingkungan kampus yang terdiri dari waktu kuliah dan bimbingan akademik yang jarang dilakukan mahasiswa, faktor teman bergaul, faktor lingkungan tempat tinggal. DAFTAR PUSTAKA Dimyanti dan Mudiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Herijulianti. (2001). Lingkungan Keluarga. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net Mahmud, D. (1989). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa. [online] tersedia di: http://www.wordpress.com. Sadirman. (2008). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Subroto. & Arianto. (2008). Fasilitas Belajar. [Online] Tersedia di: http://www.psychologymania.com Sudrajat, A. (2008). Tujuan Bimbingan dan Konseling. [Online] Tersedia di: http://www.wordpress.com/2008/03/14. Suryabrata, S. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.