I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Nenas Nenas merupakan tanaman buah berbentuk semak yang mempunyai nama latin Ananas

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. tersebar ke seluruh penjuru dunia, terutama di sekitar daerah khatulistiwa yaitu

TINJAUAN PUSTAKA Botani Nenas

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Nenas

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Nenas ( Ananas comosus L. Merr) Taksonomi Tanaman Nenas ( Ananas comosus L. Merr) Deskripsi Tanaman Nenas

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Nenas (Ananas comosus (L.) Merr.)

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA. (a) Pendekatan klimatologi---evaporasi & Transpirasi. (b) Pola trsnpirasi tanaman nanas sebagai tanaman CAM

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nanas merupakan tanaman buah semak yang memiliki nama ilmiah Ananas

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jeruk Besar (Pamelo)

TINJAUAN PUSTAKA Botani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Buah Naga

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Gandum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUN PUSTAKA. penghasil pisang yang terkenal diantaranya Brasil, Filipina, Panama,

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan merupakan tanaman yang tergolong dalam tanaman yang tahan terhadap

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ;

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman okra adalah sebagai berikut: Tanaman okra merupakan tanaman terna tahunan dengan batang yang tegak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

MERANGSANG PEMBUNGAAN DAN PEMBUANGAN TUNAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS NANAS (Ananas comosus (L) Merr)

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

Transkripsi:

I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Nenas Nenas merupakan tanaman buah berbentuk semak yang mempunyai nama latin Ananas comosus. Nenas mempunyai beberapa nama daerah antara lain danas (Sunda), naneh (Sumatera) dan nanas (Jawa), (Veirheij dan Coronel, 1997). Tanaman nenas termasuk dalam Kingdom Plantae, Sub Kingdom Spermatophyta, Kelas Angiospermae, Sub Kelas Monokotil, Ordo Farinosae, Famili Bromeliaceae, dan Genus Ananas. Umumnya yang dimaksud dengan nenas adalah Iananas Comosus yang rasanya manis dan segar. (Collins, 1968 cit. Surtiningsih, 2008). Nenas adalah tanaman xerofit dan mempunyai jalur fotosintesis tipe CAM ( Crassulacean Acid Metabolism = Metabolisme Asam Crassulaceae). Karbondioksida diserap pada malam hari dan diubah menjadi asam yang digunakan dalam sintesis karbohidrat pada siang hari, sehingga pada jalur ini memungkinkan stomata tertutup sepanjang hari untuk menghemat penggunaan air (Veirheij dan Coronel, 1997). Menurut Nakasone dan Paul (1998), stomata tertutup sepanjang hari yaitu dari jam 9 pagi sampai dengan jam 2 siang, dan membuka kembali dari jam 2 siang sampai malam. Nenas merupakan tanaman monokotil yang bersifat merumpun (bertunas anakan) (Sunarjono, 2002), dengan panjang batang yaitu 20-30 cm (Samsons, 1992). Sedangkan tanaman nenas yang sudah dewasa memiliki panjang batang 30-35 cm, dengan diameter batang 6.7-7.5 cm (Nakasone dan Paul, 1998). Bagian utama tanaman nenas terdiri dari daun, batang, bunga, buah, dan akar. Daun tanaman nenas berurat sejajar dan pada tepinya tumbuh duri yang menghadap ke arah ujung daun. Beberapa kultivar nenas durinya mulai lenyap tetapi duri pada ujung daun masih terlihat (Sunarjono, 2005). Batang tanaman nenas berukuran 20-25 cm atau lebih, berdiameter 2,0-3,5 cm, beruas pendek, secara visual batang tanaman nenas tidak terlihat karena tertutup oleh daun (Rukmana, 2007). Tanaman nenas hanya dapat berbunga sekali dengan arah tegak ke atas. Bunga nenas bersifat majemuk dan termasuk ke dalam bunga sempurna. Tanaman nenas merupakan tanaman yang menyerbuk silang dengan bantuan binatang, seperti burung dan lebah (Sunarjono, 2005). Buah nenas berbentuk 3

silinder dengan panjang ±20 cm, diameter ±14 cm, dan berat ±1-2,5 kg. Buah nenas dihiasi oleh suatu roset daun-daun yang pendek dan tersusun spiral yang biasa disebut dengan mahkota (crown) (Wee dan Thongtham, 1997). Nenas memiliki akar serabut dengan sebaran ke arah vertikal dan horizontal. Perakaran dangkal dan terbatas walaupun ditanam pada media yang paling baik. Kedalaman akar nenas tidak akan lebih dari 50 cm. Berdasarkan pertumbuhannya, akar nenas dibedakan menjadi akar primer dan sekunder. Akar primer hanya dapat ditemukan pada kecambah biji, dan setelah itu digantikan oleh akar adventif yang muncul dari pangkal batang dan berjumlah banyak. Pada pertumbuhan selanjutnya, akarakar tersebut akan bercabang membentuk akar sekunder untuk memperluas bidang penyerapan dan membentuk sistem perakaran yang mantap (Samson, 1980 cit. Irfandi, 2005). Gambar 2.1. Tanaman Nanas 2.2. Syarat Tumbuh Nenas Ashari ( 1995) mengatakan tumbuhan nenas dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi lebih dari 200-800 m di atas permukaan laut. Jenis tanah yang paling ideal adalah tanah yang mengandung pasir, subur, gembur, dan banyak mengandung bahan organik. Derajat keasaman tanah yang cocok adalah 5-5,6. Nenas tumbuh dan berproduksi pada kisaran curah hujan yang cukup luas yaitu dari 600 sampai diatas 3500 mm/tahun dengan curah hujan optimum untuk pertumbuhan yaitu 1000-1500 mm/tahun. 4

Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam budidaya nenas. Laju pertumbuhan dan perkembangan berhubungan positif dengan kenaikan suhu sampai 29 0 C, pada suhu yang tinggi ukuran tanaman dan daun lebih besar, dan lebih lentur, teksturnya halus dan warnanya gelap, ukuran buah lebih besar dan kandungan asamnya lebih rendah. Pada suhu yang rendah dan daerah dataran tinggi tanaman nenas mempunyai ukuran yang lebih pendek, daunnya sempit dengan tekstur yang cukup keras, ukuran buah kecil (kurang dari 1.8 kg), warna daging buah kuning pucat, kandungan asam cukup tinggi (± 1 %), kandungan gula rendah, tangkai buah lebih panjang daripada ukuran tanaman, mata buah lebih menonjol. Pada suhu yang sedang tanaman lebih besar dan datar, daging buah lebih kuning, kandungan gula lebih tinggi, kandungan asam lebih rendah daripada buah dataran tinggi. Suhu yang optimim untuk pertumbuhan akar yaitu 29 0 C. Pertumbuhan daun 32 0 C dan untuk pemasakan buah yaitu 25 0 C (Nakasone dan Paull, 1998). Nakasone dan Paull (1998) mema parkan bahwa nenas biasanya dibudidayakan di daerah dengan kelembaban cukup tinggi, hal tersebut merupakan salah satu cara untuk mengurangi kehilangan air dari daun melalui transpirasi. Hal penting lainnya yaitu Jumlah penyinaran matahari yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan kualitas buah nenas. Awan dapat menghambat pertumbuhan sehingga ukuran tanaman dan buah menjadi lebih kecil dengan kandungan asam yang lebih tinggi dan gula lebih rendah. Nenas dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Tanaman nenas sering ditemukan di daerah tropis terutama di tanah latosol coklat kemerahan atau merah. Nenas memerlukan tanah berpasir yang banyak mengandung bahan organik,di mana drainase dan aerasinya baik (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 1994). Tanaman nenas termasuk tanaman yang tahan kekeringan, karena memiliki sel-sel yang mampu menyimpan air. Tanaman nenas memerlukan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan. Kondisi berawan pada musim hujan menyebabkan pertumbuhan terhambat, buah menjadi kecil, kualitas menurun dan kadar gula menjadi sangat berkurang. Sebaliknya bila sinar matahari terlalu banyak maka tanaman akan terbakar dan buah cepat masak. Intensitas matahari 5

rata-rata pertahunnya yang baik adalah bervariasi antara 33% - 71% (Verheij dan Coronel, 1997). 2.3. Jenis-jenis Nenas di Indonesia Berdasarkan habitat tanaman, dikenal 5 jenis golongan nenas di Indonesia, yaitu : a. Queen Nenas jenis queen merupakan salah satu jenis paling tua dan mempunyai beberapa sub-varietas yang mempunyai sifat-sifat yang agak berbeda dengan tipe varietasnya (Muljoharjo, 1983). Nenas Queen terutama dikembangkan untuk pemasaran buah segar di Australia dan Afrika Selatan (Veirheij dan Coronel,1997), serta di India (Nakasone dan Paul, 1998). Jenis queen ini memiliki ciri-ciri antara lain daunnya berduri, berdaging kuning keemasan, umumnya ditanam di dataran rendah, rasanya manis dan biasa dikonsumsi segar (Sunarjono, 2002). Nenas ini ukurannya lebih kecil dari jenis cayenne, yaitu 0.5 1.1 kg. Berbagai klon dari jenis ini antara lain Mac Gregor, Natal, Ripley dan Alexandria ( Nakasone dan Paul, 1998). b. Cayenne Nenas jenis cayenne mempunyai tinggi batang 20 50 cm, dengan tangkai buah panjangnya 7 15 cm. Panjang daun bisa mencapai 100 cm dan lebar kurang lebih 6.5 cm (Muljoharjo, 1983). Daunnya tidak berduri kecuali ujungnya, umumnya ditanam di dataran tinggi dan biasa dikonsumsi segar dan untuk minuman kaleng atau produk olahan (Sunarjono, 1998). Areal penanaman yang paling luas untuk penanaman nenas cayenne yaitu di Thailand, Vietnam, Kenya, Meksiko, dan Taiwan. Berat dari nenas jenis cayenne ini antara 2,3 2,5 kg (Veirheij dan Coronel, 1997). Menurut Nakasone dan Paul (1998), nenas Cayenne baik untuk diproses sebagai buah kalengan karena bentuknya yang silinder, daging buah berwarna kuning, kandungan asamnya rendah dan produksinya tinggi, serta nenas jenis ini juga rentan terhadap hama yang menyebabkan kelayuan dan nematoda. Klon yang termasuk dalam jenis Cayenne antara lain 6

Smooth Cayenne, Cayenne Lisse, Smooth Guatemalan, Thyphone, St Michael dan Esmeralda. c. Spanish Umumnya berukuran kecil sampai medium (0,9 1,8 kg), daun berduri, daging buah berwarna kuning terang, cukup kandungan gula dan resisten terhadap Mealybug wilt tapi rentan terhadap gumosis karena larva dari Batrachedra (Nakasone dan Paul, 1998). Nenas Spanish terdiri dari beberapa jenis antara lain: Red Spanish, Singapore Spanish, dan lain-lain. d. Abacaxi Nenas jenis ini hanya dipelihara di Brazil, untuk pasaran lokal. Pinggiran daunnya berduri, dengan berat buah 1,5 kg dan dagingnya berwarna kuning pucat (Veirheij dan Coronel, 1997). Menurut Nakasone dan Paul (1998), klon yang termasuk jenis Abacaxi antara lain Abakka, Sugar Loaf, Papelon, Venezolara, dan Amarella. e.maipure Nenas jenis ini dipelihara di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Rasanya yang lebih manis dari jenis cayenne membuat nenas ini banyak dipasarkan sebagai buah segar untuk pasaran lokal di Negara tersebut. Bobot nenas antara 0,8 2,5 kg, dengan warna kulit buah kuning sampai orange, berserat, lunak dan sangat juicy. Adapun berbagai klon dari jenis Maipure yang telah diketahui antara lain Perolela, Lebrija, Monte Lirio, Abacaxi dan Rondon (Neni et al., 2005). 2.4. Perbanyakan Tanaman Nenas Keberhasilan penanaman nenas sangat ditentukan oleh kualitas bibit. Nenas dapat dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generatif. Menurut Colins (1960), bahan tanaman yang dapat dijadikan bibit nenas adalah : 1. Tunas akar (sucker) atau anakan, yaitu tunas yang tumbuh dari bagian batang yang terletak di bawah permukaan tanah, biasanya berakar, bentuk daun lebih 7

langsing daripada daun yang lainnya. Bibit dari tunas ini akan menghasilkan buah pada umur 12 bulan setelah pindah tanam. 2. Tunas batang (shoot), yaitu tunas yang tumbuh di bagian yang terletak di atas permukaan tanah. Bibit mulai berbuah pada umur 15-18 bulan setelah pindah tanam. 3. Tunas tangkai buah ( hapas), yaitu tunas yang tumbuh dari pangkal tangkai buah, biasanya belum berakar. Pada umumnya ukuran tunas tangkai lebih kecil dari tunas batang. Tanaman yang berasal dari tunas tangkai sudah dapat menghasilkan selama 18 bulan sesudah penanaman (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 1994). 4. Mahkota buah (crown), yaitu tunas yang tumbuh di atas (pucuk) buah. Jumlah tunas umumnya hanya satu. Bibit dari tunas buah ini umumnya seragam dan mulai berbuah pada umur 22-24 bulan setelah pindah tanam. 5. Stek batang, yaitu tunas yang ditumbuhkan dari mata tunas yang non aktif (mata tidur, dorman) pada batang, kemudian disemaikan dalam media steril dengan perlakuan khusus. Tanaman mulai berbunga pada umur 2-3 tahun. 6. Tunas dasar buah (slips), yaitu tunas yang tumbuh di dasar (bawah) buah. Ukuran tunas bervariasi, tergantung pada kesehatan dan pertumbuhan tanaman. Bibit dari tunas ini dapat menghasilkan buah pada umur 20 bulan setelah pindah tanam. Dari keenam bahan tanaman di atas, tunas batang ( shoot) dan tunas akar (sucker) merupakan bibit yang terbaik dan paling banyak digunakan, karena memiliki beberapa kelebihan yaitu mudah diperoleh dalam jumlah banyak, pertumbuhan relatif seragam dan mudah dalam pengangkutan. 8