METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

METODE PENELITIAN. pinjaman, suku bunga BI rate, jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar, dan suku

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

III. METODE PENELITIAN. menjadi dua macam, yaitu: pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

BAB III METODE PENILITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Perbankan nasional mengalami krisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia. Deskripsi tentang satuan pengukuran, jenis dan sumber data dirangkum dalam Tabel 3.1 dan data input disajikan dalam lampiran. Tabel 3.1 Deskripsi Data Input Nama Data Suku bunga deposito Suku bunga LIBOR Selang periode runtun waktu Bulanan Bulanan Satuan pengukuran Persentase Persentase Suku bunga SBI Bulanan Persentase Tingkat inflasi Bulanan Persentase Sumber Data Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data bulanan dalam bentuk runtun waktu (time series) yang terdiri dari satu variabel terikat yaitu suku bunga deposito berjangka dan tiga variabel bebas yaitu suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan tingkat inflasi. Data ini bersumber dari Bank Indonesia. Selain itu,

53 digunakan pula buku-buku bacaan sebagai referensi yang dapat menunjuang penulisan skripsi ini. B. Batasan Variabel Batasan atau definisi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Suku bunga deposito Suku bunga deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang diperjanjikan antara deposan dan bank. Suku bunga ini memiliki jangka waktu 1, 3, 6 bulan dan 1 tahun. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data tingkat suku bunga deposito berjangka 1 bulan. Data ini diperoleh dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, diterbitkan oleh Bank Indonesia yang dinyatakan dalam satuan persen. 2. Suku bunga LIBOR Suku bunga LIBOR (London Interbank Offered Rate) adalah suku bunga internasional yang digunakan sebagai suku bunga padanan antarbank di negara yang berbeda. Suku bunga ini memiliki jangka waktu 1, 3, 6 bulan dan 1 tahun. Tingkat bunga ini sering digunakan di pasar internasional dan relatif stabil. Data suku bunga LIBOR yang digunakan adalah suku bunga LIBOR berjangka 1 bulan. Data diperoleh dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) berupa data bulanan yang dinyatakan dalam persen.

54 3. Suku bunga SBI Suku bunga SBI adalah surat berharga atas unjuk rupiah yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto. Tingkat suku bunga SBI yang digunakan adalah tingkat suku bunga berjangka 1 bulan. Hal ini dikarenakan tingkat suku bunga SBI merupakan faktor penting dalam penentuan suku bunga di Indonesia. Dan sejak krisis moneter pertengahan 1997 peranan SBI dalam penetuan tingkat bunga menjadi salah satu patokan bagi perbankan dalam menetapkan tingkat bunga untuk para deposannya. Data diperoleh dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) yang dinyatakan dalam persen. 4. Inflasi Inflasi adalah kenaikan tingkat harga yang terjadi secara terus menerus. Data inflasi dihitung berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) berupa data bulanan. Data diperoleh dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) yang dinyatakan dalam persen. C. Metode Analisis Data Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan model ekonometrika. Teknik analisis yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square atau OLS).

55 Data-data yang digunakan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisa statistik, yaitu persamaan regresi linear berganda. Adapun model persamaannya adalah sebagai berikut: Y = f (X 1, X 2, X 3 ) (1) Dari fungsional tersebut kemudian ditransformasikan ke dalam linier berganda sehingga: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + µ (2) Yang mana: Y = Suku Bunga Deposito Berjangka (persen) α = Intercept/konstanta β 1, β 2, β 3 = Koefisien regresi X 1 = Suku Bunga LIBOR (persen) X 2 = Suku Bunga SBI (persen) X 3 = Tingkat Inflasi (persen) µ = Error term Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara variabel suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi terhadap suku bunga deposito. D. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik ini dilakukan karena dalam model regresi perlu memperhatikan adanya penyimpangan-penyimpangan atas asumsi klasik karena pada hakekatnya

56 jika asumsi klasik tidak dipenuhi maka variabel-variabel yang menjelaskan akan menjadi tidak efisien. 1. Uji Normalitas Uji asumsi normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel bebas dan terikat terdistribusi secara normal. Uji normalitas residual metode OLS secara formal dapat dideteksi dari metode yang dikembangkan oleh Jarque-Berra (J-B). Metode Jarque-Bera didasarkan pada sampel besar yang diasumsikan bersifat asymptotic. Uji statistik dari J-B ini menggunakan perhitungan skewness dan kurtosis. Formula uji statistik J-B yaitu (Widarjono,2007): JB = n {S 2 /6 + (K-3) 2 /24} (3.4) yang mana S adalah koefisien skewness dan K adalah koefisien kurtosis. Jika suatu variabel didistribusikan secara normal maka koefisien S = 0 dan K = 3. Oleh karena itu, jika residual terdistribusi secara normal maka diharapkan nilai statistik J-B akan sama dengan nol. Jika nilai probabilitas ρ dari statistik J-B besar atau tidak signifikan maka menerima hipotesis bahwa residual mempunyai ditribusi normal karena nilai statistik J-B mendekati nol. Sebaliknya jika nilai probabilitas ρ dari statistik J-B kecil atau signifikan maka menolak hipotesis bahwa residual mempunyai distribusi normal karena nilai statistik J-B tidak sama dengan nol. Untuk uji normalitas digunakan rumusan hipotesis sebagai berikut: 1. Ho: data tersebar normal

57 2. Ha: data tidak tersebar normal. Kriteria pengujiannya adalah: 1. Ho ditolak dan Ha diterima, jika P Value < α 5% 2. Ho diterima dan Ha ditolak, jika P Value > α 5% Jika Ho ditolak, berarti data tidak tersebar normal. Jika Ho diterima berarti data tersebar normal. 2. Uji Multikolinieritas Uji asumsi multikolinieritas (Gujarati: 2003: 2004) adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem multikoliniertitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolineritas adalah: 1. Variance Inflation Factors (VIF) Apabila nilai VIF > 1 maka terjadi korelasi antar variabel bebas. Pada umumnya multikolineritas dikatakan berat apabila angka VIF dari suatu variabel melebihi 10. (Gujarati, 2003:362) Uji multikolineritas menggunakan rumusan hipotesis sebagai berikut: 1. Ho: Corr = 0 : tidak terdapat multikolinieritas 2. Ha: Corr 0 : terdapat multikolineritas Kriteria pengujiannya: 1. Ho ditolak dan Ha diterima, jika nilai VIF = 0 2. Ho diterima dan Ha ditolak, jika nilai VIF 0

58 2. Matriks Corelation Simple Untuk mengetahui adanya gangguan atau masalah multikolineritas dalam model regresi. Jika koefisien korelasi cukup tinggi, katakanlah di atas 0,85 maka diduga ada masalah multikolinearitas dalam model dan apabila nilai koefisien korelasi di bawah 0,85 maka tidak ada masalah multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan salah satu penyimpangan terhadap asumsi kesamaan varians (homoskedastisitas) yang tidak konstan, yaitu varians error bernilai sama untuk setiap kombinasi tetap dari X 1, X 2,, Xp. Jika asumsi ini tidak dipenuhi maka dugaan OLS tidak lagi bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), karena akan menghasilkan dugaan dengan galat baku yang tidak akurat. (Gujarati: 2003:413) Untuk uji asumsi heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Metode White. Hal White mengembangkan sebuah metode yang tidak memerlukan asumsi tentang adanya normalitas pada variabel gangguan. Untuk uji White menggunakan rumusan hipotesis sebagai berikut: 1. Ho: tidak terdapat heteroskedastisitas 2. Ha: terdapat heteroskedastisitas Kriteria pengujiannya adalah: 1. Ho ditolak dan Ha diterima, jika nilai (n x R 2 ) < nilai Chi-kuadrat 2. Ho diterima dan Ha ditolak, jika nilai (n x R 2 ) > nilai Chi-kuadrat

59 Jika Ho ditolak, berarti terdapat heteroskedastisitas. Jika Ho diterima berarti tidak terdapat heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi yang berlainan waktu. Apabila dihubungkan dengan metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel gangguan yang lain. (Widarjono: 2007: 155) Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Estimasi persamaan regresi dengan metode OLS dan dapatkan residualnya. 2. Melakukan regresi residual e t dengan variabel bebas X t (jika ada lebih dari satu variabel bebas maka harus memasukkan semua veriabel bebas) dan lag dari residual e t-1, e t-2,...e t-p. Kemudian dapatkan R 2 dari regresi persamaan tersebut. 3. Jika sampel besar, maka model dalam persamaan akan mengikuti distribusi chi squares dengan df sebanyak p. Nilai hitung statistik chi squares dapat dihitung dengan: (n - p) R 2 χ 2 p (3.4) Yang mana: n = Jumlah Observasi p = Obs*R 2 R 2 = Koefisien determinasi

60 χ 2 = Chi Square Jika (n p) R 2 yang merupakan chi squares (χ 2 ) hitung lebih besar dari nilai kritis chi squares (χ 2 ) pada derajat kepercayaan tertentu (α), ditolak hipotesis (H 0 ). Ini menunjukkan adanya masalah otokorelasi dalam model. Sebaliknya jika chi squares hitung lebih kecil dari nilai kritisnya maka diterima hipotesis nol. Artinya model tidak mengandung unsur otokorelasi karena semua p sama dengan nol. E. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Uji F-statistik Pengujian hipotesis secara keseluruhan dengan menggunakan uji statistik F- hitung dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat kebebasan df 1 = (k-1) dan df 2 = (n-k). Hipotesis yang dirumuskan: 1. Ho: βi = 0, variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat 2. Ha: βi 0, ada pengaruh nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: 1. Ho ditolak dan Ha diterima, jika F hitung > F-tabel 2. Ho diterima dan Ha ditolak, jika F hitung F-tabel

61 Jika Ho ditolak, berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika Ho diterima berarti variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. 2. Uji t (Uji Keberartian Parsial) Pengujian hipotesis koefisien regresi dengan menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat kebebasan df = (n-k). Hipotesis yang dirumuskan: 1. H 0 : β i = 0 variabel bebas tidak berpengaruh terhadap nilai tukar 2. H a : β i 0 variabel bebas berpengaruh terhadap nilai tukar Kriteria pengujiannya adalah: 1. Ho ditolak dan Ha diterima, jika t-hitung t-tabel 2. Ho diterima dan Ha ditolak, jika t-hitung < t-tabel Jika Ho ditolak, berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika Ho diterima berarti variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.