: M. DEDY WIJAYA OPERASI : - SADAR RENCONG NAD TAHUN CINTA MEUNASAH NAD TAHUN HOBBY : OLAH RAGA MOTTO : IKHLAS SEMANGAT TUNTAS

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BARIS BERBARIS

PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B) ( Bag. I )

PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)

PERATURAN BARIS BERBARIS

PERATURAN BARIS-BERBARIS

câüçt ctá~ uüt~t \ÇwÉÇxá t ]t~tüàt UtÜtà PERATURAN BARIS-BERBARIS Skep. Menhankam/Pangab No. 611/X/1985

MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS TATA UPACARA SIPIL DAN KEPROTOKOLAN. LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NATIONAL INSTITUTE of PUBLIC ADMINISTRATION

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR

SIKAP HORMAT DAN TEGAK

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA DI SEKOLAH

( ) Administrasi Bisnis 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

Peta Konsep GERAK RITMIK

PETUNJUK PENILAIAN DAN DENAH LOMBA TATA UPACARA BENDERA DAN BARIS BERBARIS PEMUDA (SISWA SMA/SMK/MA) TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

bahwa untuk mengatur ketertiban dan keseragaman dalam melaksanakan baris berbaris di lingkungan TNI, diperlukan peraturan tentang baris berbaris;

Kiasan Dasar. Kode Kehormatan MATERI PRAMUKA

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

PANCASILA 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA PERATURAN BARIS- BERBARIS TINGKAT SMP/MTS SE-JABODETABEK EKSISTENSI PASKIBRA SMAN 99 (XPASS) TAHUN 2016

PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BARIS BERBARIS

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola. Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

MATERI SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN HIGH IMPACT

BUKU PANDUAN KADET POLIS KAWAD TANGAN (TANPA SENJATA) DALAM KEDUDUKAN STATIK BAHAGIAN 1 SIRI 1

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

MATERI PENDIDIKAN DAN LATIHAN BARISAN ANSOR SERBAGUNA (BANSER)

SENAM. Bahan Belajar Mandiri

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

EKSISTENSI PASKIBRA 99 PASUKAN PENGIBAR BENDERA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

PASUKAN PENGIBAR BENDERA (PASKIBRA) SMA NEGERI 3 SINGKAWANG. Ketentuan Umum Peserta

PASUKAN PENGIBAR BENDERA (PASKIBRA) SMA NEGERI 3 SINGKAWANG. Ketentuan Umum Peserta

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

PETUNJUK PELAKSANAAN

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA KREASI KETANGKASAN BARIS BERBARIS (LKKBB) STEKMENSI XVI SMK NEGERI 1 KOTA SUKABUMI

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

PASUKAN PENGIBAR BENDERA (PASKIBRA) SMA NEGERI 3 SINGKAWANG. Ketentuan Umum Peserta

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA Jln. Pemuda No. 32, Baleharjo, Wonosari Kotak Pos 135 Telp. (0274)

KAWAD KAKI KRS April 5, 2014

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

P E R A T U R A N L O M B A P A D A R A M P A K 2015 ( DEFILE COMPETITION ) Pasal 1 PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

Pelaksanaan. Hari, Tanggal Waktu Tampat

Nama Sekolah : SMA KARYA PEMBANGUNAN : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : X / 1 Pertemuan : Pertemuan pertama

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

Melebihi batas waktu yang telah ditentukan panitia, dengan rincian sebagai berikut : Lebih 2 menit dari waktu yang telah ditentukan = - 15 point

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU): Peserta menguasai dasar-dasar atletik untuk siswa Sekolah Dasar


BIAYA PENDAFTARAN IDR ,-

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

5. Berkaitan dengan keterampilan seperti kelentukan, daya tahan otot, daya tahan kardiorespiratori, keseimbangan, koordinasi, dan persepsi kinestetik.

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

LARI JARAK PENDEK (SPRINT)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. sadar melalui pendidikan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan siswa untuk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

TEHNIK MOBILITAS DAN STRATEGI LAYANAN IRHAM HOSBI PLB FIP UPI

PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) LBB PPI KOTA TANGERANG TAHUN 2017

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

HEADSTAND / KOPSTAND

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

KRITERIA/KETUNTASAN PENSKORAN. No Aspek Komponen Skor Keterangan 1 Sikap Badan 1. Condong ke depan 2. Pandangan ke depan 3.

Mendapatkan Tubuh Ideal

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

: LANTAI PERINGKAT 1

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

HIJAB FASHION CONTEST

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA FORMASI PENGIBARAN BENDERA (LFPB) TINGKAT SMA/SMK SE - JABODETABEK EKSISTENSI PASKIBRA SMAN 99 (XPASS) TAHUN 2018

Sejarah Lempar Lembing

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Suplemen untuk mendukung Perut Sixpack Anda

Transkripsi:

NAMA : M. DEDY WIJAYA TEMPAT LAHIR : PALEMBANG TANGGAL LAHIR : 29 DESEMBER 1977 ALAMAT : - JL. SRIJAYA NEGARA ASRAMA BRIMOB GANG MOUSER BLOK I NO. 5 BUKIT BESAR PALEMBANG - JL. MUSI RAYA BARAT LR.KETAPANG IV NO. 229 KEL.SIALANG SAKO KENTEN PANGKAT : IPDA NRP : 77120124 JABATAN : PA.UNIT 1 SUBDEN 2 DEN GEGANA KESATUAN : SATBRIMOB POLDA SUMSEL PENDIDIKAN : - UMUM : SD, SMP, SMA - POLRI : - SEBA PK POLRI TAHUN 1996-1997 - SIP SUS TAHUN 2013-2014 KEJURUAN : - UMUM : BELADIRI KARATE - POLRI : - DASBA BRIMOB TAHUN 1997 - OPERATOR JIBOOM 2002 - AIR TRAISER TAHUN 2004 OPERASI : - SADAR RENCONG NAD TAHUN 1999-2000 - CINTA MEUNASAH NAD TAHUN 2002-2003 HOBBY : OLAH RAGA MOTTO : IKHLAS SEMANGAT TUNTAS

PENGHORMATAN PENGERTIAN : Penghormatan adalah suatu wujud dari penghargaan seseorang terhadap orang lain atas dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan Tujuan penghormatan adalah 1. Untuk melahirkan disiplin/tata tertib, ketaatan pada peraturan dalam kehidupan sehari-hari, maka setiap bawahan harus menyampaikan penghormatan kepada atasan, juga kepada semua yang berhak menerimanya 2. Untuk mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat kedalam maupun keluar hanya dapat dicapai antara lain dengan adanya pernyataan saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan dengan tertib, sempurna dan penuh keikhlasan

KETENTUAN UMUM 1. Penghormatan senantiasa dilakukan dengan pandangan tetap kedepan kepada pihak yang diberi hormat, dan yang menerima penghormatan senantiasa wajib membalas penghormatan terhadap keadaan tidak memungkinkan membalas penghormatan 2. # Bila berpakaian seragam harus menyampaikan penghormatan kepada semua atasan Korpsnya, termasuk atase dari Negara Asing yang ada hubungan diplomatik dengan Republik Indonesia # Juga harus menyampaikan penghormatan kepada atasan yang berpakaian preman apabila sudah mengenalnya dan disesuaikan dengan adat kebiasaan masing masing 3. Bagi yang mengiringi atasannya secara resmi, tidak melakukan pernghormatan apabila atasannya menerima/menyampaikan penghormatan (Ajudan)

MACAM PENGHORMATAN 1. Penghormatan terdiri atas dua macam, ialah penghormatan biasa dan penghormatan kebesaran 2. Penghormatan biasa disampaikan kepada semua atasan atau semua yang berpangkat satu tingkat lebih tinggi pangkat / jabatannya (untuk mewujudkan ikatan jiwa korps) 3. Penghormatan kebesaran disampaikan kepada : A. Jenazah dalam Upacara Militer B. Bendera kebangsaan Sang Merah Putih dalam upacara resmi C. Presiden / Wakil Presiden D. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dalam Upacara Resmi

Bahwa peraturan baris berbaris yang digunakan di lingkungan TNI / Polri hingga saat ini yang sudah baku adalah Skep Pangab Nomor : Skep/611/N85 tanggal 8 Oktober 1985.

PENGERTIAN BARIS BERBARIS ADALAH SUATU WUJUD LATIHAN FISIK YANG DIPERLUKAN GUNA MENANAMKAN KEBIASAAN DALAM TATA CARA KEHIDUPAN YANG DIARAHKAN KEPADA TERBENTUKNYA SUATU PERWATAKAN TERTENTU.

MAKSUD & TUJUAN Pengertian : GUNA MENUMBUHKAN SIKAP JASMANI YANG TEGAP TANGKAS,,RASA PERSATUAN, RASA DISIPLIN DAN RASA TANGGUNG JAWAB. Maksud dan Tujuan : 1. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna. 2. Yang dimaksud dengan rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikaran yang kuat dalam menjalankan tugas. 3. Yang dimaksud dengan rasa disiplin adalah Mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri. 4. Yang dimaksud dengan Rasa Tanggung Jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan tindakan yang akan dapat merugikan.

PENGERTIAN ABA - ABA ABA-ABA ADALAH SUATU PERINTAH YANG DIBERIKAN OLEH SEORANG PIMPINAN KEPADA YANG DIPIMPIN UNTUK DILAKSANAKAN SECARA SERENTAK ATAU BERTURUT-TURUT.

MACAM ABA ABA 1 ADA 3 MACAM ABA-ABA YAITU : 1. ABA-ABA PETUNJUK adalah aba-aba petunjuk dipergunakan jika perlu, untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksana. 2. ABA-ABA PERINGATAN adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu. 3. ABA-ABA PELAKSANAAN adalah ketegasan mengenai taat untuk melaksanakan yang terdiri dari aba-aba :

ABA-ABA PETUNJUK DIPERGUNAKAN HANYA JIKA PERLU, UNTUK MENEGASKAN MAKSUD DARIPADA ABA-ABA PERINGATAN, ABA-ABA PELAKSANAAN CONTOH ABA-ABA PETUNJUK 1. UNTUK PERHATIAN ISTIRAHAT DITEMPAT - GRAK 2. UNTUK ISTIRAHAT BUBAR - JALAN 3. KEPADA PEMIMPIN UPACARA HORMAT - GRAK

ABA - ABA PERINGATAN ADALAH INTI PERINTAH YANG CUKUP JELAS, UNTUK DAPAT DILAKSANAKAN TANPA RAGU RAGU CONTOH ABA-ABA PERINGATAN 1. HADAP KIRI 2. HADAP KANAN 3. BALIK KANAN 4. HADAP SERONG KIRI 5. HADAP SERONG KANAN 6. HITUNG 7. MAJU 8. HENTI DLL

ABA-ABA PELAKSANAAN ADALAH KETEGASAN MENGENAI KETAATAN UNTUK DILAKSANAKAN ATAS PERINTAH TERSEBUT CONTOH ABA-ABA PELAKSANAAN 1. GERAK 2. JALAN 3. MULAI

GERAKAN PERORANGAN (DASAR) 1 SIKAP SEMPURNA Aba-aba : Siap GERAK. Pelaksanaan, pada aba2 pelaksanaan badan berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut 60, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan pada kedua kaki, perut sedikit ditarik, dada dibusungkan, lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari mengenggam seperti meremas santan, ibu jari segaris dengan jahitan celana serta pandangan lurus kedepan dan bernapas sewajarnya.

GERAKAN PERORANGAN (DASAR) 2 ISTIRAHAT Aba-aba : Istirahat ditempat - GERAK. Pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri selebar 30 cm, kedua belah tangan dibawa kebelakang dan dibawah pinggang, punggung tangan kanan diatas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan, kedua tangan dilemaskan dan badan dapat bergerak.

GERAKAN PERORANGAN (DASAR) 3 LENCANG KANAN/KIRI (BERSAF) Aba-aba : Lencang kanan/kiri - GERAK. Pelaksanaan, dalam sikap sempurna, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri dengan jari menggenggam dan menyentuh bahu kiri/kanan orang disebelahnya, punggung tangan menghadap keatas, kepala dipalingkan kekanan/kiri serta meluruskan diri hingga dapat melihat dada orang yang berada disebelah kanan/kirinya.

GERAKAN PERORANGAN (DASAR) 4 Pada saat pelaksanaan saf depan mengangkat lengan kanan / kiri dalam keadaan tangan menggenggam menyentuh bahu kanan / kiri orang yang berada disebelahnya. Saf tengah dan belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan kedepan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan. Penjuru saf tengah dan belakang mengambil jarak dari depan 1 lengan ditambah 2 kepalan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan tanpa menunggu aba-aba. Pada aba-aba Tegak GERAK, semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna

GERAKAN PERORANGAN (DASAR) 5 SETENGAH LENCANG KANAN/KIRI Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri - GERAK. Pelaksanaan, sama seperti pada saat lencang kanan/kiri tetapi tangan kanan/kiri dipinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang. Pada aba-aba Tegak GERAK, semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna

GERAKAN PERORANGAN (DASAR) 6 LENCANG DEPAN (BERBANJAR) Aba-aba : Lencang depan - GERAK. Pelaksanaan, penjuru sikap sempurna dan nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua kepalan tangan, saf depan banjar tengah dan kiri mengambil jarak satu lengan kesamping kanan dan setelah lurus menurunkan tangan dan sikap sempurna kembali tanpa menunggu aba-aba. Banjar tengah dan kiri sikap sempurna.

GERAKAN PERORANGAN (DASAR) 7 CARA BERHITUNG Aba-aba : Hitung - MULAI. Pelaksanaan, jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat kedepan, saf terdepan memalingkan mukanya kekanan dan pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut dimulai dari penjuru menghitung sambil memalingkan muka kembali kedepan. Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna dan pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut kebelakang menghitung Jika pasukanberbanjar/bersaf tiga, maka yang berada dipaling kiri mengucapkan LENGKAP atau KURANG.

PERUBAHAN ARAH 1 HADAP KANAN/KIRI Aba-aba : Hadap kanan/kiri GERAK. Pelaksanaan, 1. kaki kiri/kanan dimajukan melintang di depan kaki kanan/kiri dan berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan. 2. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90 derajat. 3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

PERUBAHAN ARAH 2 HADAP SERONG KANAN/KIRI Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri GERAK. Pelaksanaan, 1. kaki kiri/kanan dimajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri. 2. Berputarlah arah 45 derajat ke kanan/kiri. 3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

PERUBAHAN ARAH 3 BALIK KANAN Aba-aba : Balik kanan GERAK. Pelaksanaan, 1. kaki kiri/kanan dimajukan melintang di depan kaki kanan/kiri dan berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan. 2. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 180 derajat. 3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

PERUBAHAN ARAH 4 CARA BERKUMPUL Aba-aba : 3 bersaf / berbanjar kumpul MULAI. Pelaksanaan, 1. Pelatih menunjuk seseorang sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk mengulangi perintah, berlari dan berdiri di depan pelatih ± 4 langkah. 2. Setelah aba-aba pelaksanaan maka anggota lainnya berlari dan berdiri disamping kiri penjuru serta meluruskan diri. 3. Penjuru melihat kekiri dan setalah lurus memberikan isyarat dengan kata LURUS dan setelah semua anggota mengambil sikap sempurna.

PERUBAHAN ARAH 5 MEMBERI HORMAT Aba-aba : Hormat GERAK. Pelaksanaan, 1. Gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku serong 15 derajat kedepan, jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah, pergelangan tangan lurus serta bahu tidak diangkat, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat. 2. Jika memakai topi, maka jari tengah mengenai pinggir topi 3. Setelah selesai, langsung turun dan sikap sempurna.

PERUBAHAN ARAH 6 BUBAR Aba-aba : Bubar JALAN. Pelaksanaan, 1. Setiap orang memberikan penghormatan sambil memalingkan muka kepada yang diberi hormat. Dan setelah dibalas, kembali ke sikap sempurna. 2. Melakukan balik kanan. 3. Setelah dua hitungan dalam hati, lalu bubar.

PERUBAHAN ARAH 7 JALAN DI TEMPAT Aba-aba : Jalan di tempat GERAK. Pelaksanaan, 1. Dimulai dengan mengangkat kaki kiri dan kanan bergantian setinggi rata2 air, ujung kaki menuju kebawah, badan tegak dan pandangan mata ke depan dan lengan dirapatkan tidak melenggang. 2. Pada saat berhenti dengan aba-aba Henti GERAK, kaki pada saat aba-aba ditambah dua hitungan kemudian sikap sempurna.

PERUBAHAN ARAH 8 MEMBUKA/MENUTUP BARISAN Aba-aba : Buka/tutup barisan JALAN. Pelaksanaan, regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke kanan dan kiri sedang regu tengah tetap di tempat. Bedanya hanya pada arahnya saja. Buka barisan regu kanan dan kiri melangkah menjauhi dari regu tengah sedangkan pada tutup barisan, regu kanan dan kiri melangkah mendekati regu tengah.

GERAKAN BERJALAN 1 MACAM LANGKAH, PANJANG DAN TEMPONYA MACAM LANGKAH PANJANG TEMPO LANGKAH BIASA 65 CM 120 / MENIT LANGKAH TEGAP 65 CM 120 / MENIT LANGKAH PERLAHAN 40 CM 30 / MENIT LANGKAH KE SAMPING 40 CM 70 / MENIT LANGKAH KE BELAKANG 40 CM 70 / MENIT LANGKAH KE DEPAN 60 CM 70 / MENIT LANGKAH DI WAKTU LARI 80 CM 165 / MENIT

GERAKAN BERJALAN 2 MAJU - JALAN Aba-aba : maju JALAN. Pelaksanaan, kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah, tangan kanan di lenggangkan kedepan 90 derajat, lengan kiri 30 derajat kebelakang dan kemudian langkah berikutnya berjalan biasa dengan lengan dilenggangkan kedepan 45 derajat dan kebelakang 30 derajat

GERAKAN BERJALAN 3 LANGKAH TEGAP Pelaksanaan, sama seperti berjalan biasa tapi dengan lengan dilenggangkan kedepan 90 derajat dan kebelakang 30 derajat, jari-jari tangan di genggam dengan tidak terpaksa dan punggung ibu jari menghadap ke atas serta setiap langkah dihentakkan. Bisa dilakukan dari langkah biasa dengan aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kiri ditambah satu langkah dan kemudian langkah tegap, begitu juga sebaliknya.

GERAKAN BERJALAN 4 LANGKAH PERLAHAN Aba-aba : Langkah perlahan maju JALAN. Pelaksanaan, kaki kiri dilangkahkan ke depan setelah kaki kiri menapak ditanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik kedepan dan ditahan sebentar disebelah mata kaki kiri kemudian dilanjutkan dilangkahkan kaki kanan di depan kaki kiri dan seterusnya.

GERAKAN BERJALAN 5 LANGKAH KE SAMPING Aba-aba :.. Langkah ke kanan/kiri JALAN. Pelaksanaan, kaki kanan/kiri dilanjutkan ke samping kanan/kiri sesuai dengan ketentuan diatas dan selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki kanan/kiri. Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.

GERAKAN BERJALAN 6 LANGKAH KE BELAKANG Aba-aba :.. Langkah ke belakang JALAN. Pelaksanaan, melangkah ke belakang mulai dari kaki kiri sesuai dengan ketentuan diatas menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan. Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.

GERAKAN BERJALAN 7 LANGKAH KE DEPAN Aba-aba :.. Langkah ke depan JALAN. Pelaksanaan, melangkah ke depan mulai dari kaki kiri sesuai dengan ketentuan diatas menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti gerakan langkah tegap dan dihentakkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan. Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.

GERAKAN BERJALAN 8 LANGKAH DI WAKTU LARI Aba-aba : Lari maju JALAN. Pelaksanaan, pada saat aba-aba peringatan kedua tangan dikepalkan dan diletakkan dipinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, kedua siku sedikit kebelakang, badan agak dicondongkan kedepan. Pada saat aba-aba pelaksanaan dimulai dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya sesuai dengan panjang dan tempo ketentuan diatas.

GERAKAN BERJALAN 9 LANGKAH MERDEKA Aba-aba :.. Langkah merdeka JALAN. Pelaksanaan, dimulai dari langkah biasa. Setelah abaaba pelaksanaan, anggota berjalan bebas tanpa terikat pada ketentuan panjang dan tempo yang berlaku. Anggota diijinkan untuk melakukan sesuatu yang dalam keadaan lain dilarang tetapi tetap dilarang meninggalkan barisan.

GERAKAN BERJALAN 10 GANTI LANGKAH Aba-aba : Ganti langkah JALAN. Pelaksanaan, dimulai dari langkah biasa atau langkah tegap. Setelah aba-aba pelaksanaan, ditambah satu langkah. Sesudah ujung kaki kanan/kiri yang sedang dibelakang dirapatkan pada badan untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Langkah pertama hanya dilaksanakan sepanjang setengah langkah kemudian gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.

BANJAR 10 BANJAR 9 BANJAR 8 BANJAR 7 BANJAR 6 BANJAR 5 BANJAR 4 BANJAR 3 BANJAR 2 BANJAR 1 LAPOR PESERTA DIKLAT.. JUMLAH.. KURANG.. HADIR. KEETERANGAN.. LAPORAN SELESAI. SHAF 1 SHAF 2 SHAF 3

BRIPKA DEDY WIJAYA SATBRIMOB POLDA SUMSEL SELESAI DAN TERIMA KASIH.