BULETIN TEKNIS SAP NOMOR 02 PENYUSUNAN NERACA AWAL PEMDA Copyright KSAP 2006 1
PENGERTIAN Buletin teknis ini merupakan informasi yang diterbitkan oleh KSAP yang memberikan arahan/pedoman bagi entitas akuntansi dan entitas pelaporan untuk mengatasi permasalahan akuntansi yang timbul dalam penyusunan Neraca Awal Buletin teknis ini disusun dengan mengacu pada dan diterapkan dalam lingkup Kerangka konseptual dan PSAP Copyright KSAP 2006 2
NERACA AWAL Neraca yang disusun pertama kali oleh pemerintah yang menunjukkan jumlahjumlah aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal neraca awal Copyright KSAP 2006 3
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN NERACA AWAL Menentukan ruang lingkup pekerjaan Menyiapkan formulir-formulir berikut petunjuk pengisiannya Memberikan penjelasan kepada tim yang akan melakukan penyusunan neraca awal Melaksanakan kegiatan pengumpulan data dan inventarisasi aset dan kewajiban Melakukan pengolahan data dan klasifikasi aset dan kewajiban sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan Melakukan penilaian aset dan kewajiban Mencantumkan akun-akun aset, kewajiban dan ekuitas berikut jumlahnya dalam format neraca Copyright KSAP 2006 4
Contoh kasus KAS DAN SETARA KAS (Kas yang dikuasai BUD) Kas Daerah hasil inventarisasi fisik dan perhitungan saldo rekening koran diperoleh nilai sebesar Rp 5.000.000.000. Dari Jumlah tersebut diketahui bahwa masih terdapat potongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Rp1.000.000,00, Askes Rp500.000,00 dan Taperum Rp 100.000,00 belum disetor ke pihak ketiga. Copyright KSAP 2006 5
KAS DAN SETARA KAS (Kas yang dikuasai BUD) Jumlah potongan sebesar Rp 1.600.000 disajikan di neraca sebagai utang PFK dalam kelompok kewajiban jangka pendek. Selisih sebesar Rp 4.998.400.000 merupakan SiLPA Jurnal untuk mencatat saldo awal Kas di Kas Daerah adalah : Kas di Kas Daerah 5.000.000.000 Utang PFK 1.600.000 SiLPA 4.998.400.000 Copyright KSAP 2006 6
KAS DAN SETARA KAS (Kas yang dikuasai BUD) Kas pemerintah daerah yang dikuasai dan di bawah tanggung jawab BUD terdiri dari: Saldo rekening kas daerah, yaitu saldo rekening-rekening pada bank yang ditentukan oleh gubernur, bupati/walikota untuk menampung penerimaan dan pengeluaran; Setara kas, berupa SUN/obligasi dan deposito kurang dari 3 bulan, yang dikelola oleh BUD; Uang tunai di BUD. Copyright KSAP 2006 7
KAS DAN SETARA KAS (Yang dikuasai selain BUD) Kas pemerintah daerah yang dikuasai dan dibawah tanggung jawab selain bendahara umum daerah terdiri dari: Kas di Bendahara Pengeluaran/ Pemegang Kas/Pemegang Kas, Kas di Bendahara Penerimaan. Copyright KSAP 2006 8
KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN Untuk mendapatkan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran/Pemegang Kas (BP/PK) perlu dilakukan: Inventarisasi fisik kas untuk mendapatkan saldo kas per tanggal neraca atas seluruh uang kartal (uang kertas dan logam) yang ada di tangan seluruh BP/PK (sisa UYHD/UUDP/UP). Kumpulkan saldo rekening koran seluruh BP/PK per tanggal neraca awal sehingga diketahui saldo seluruh uang giral yang menjadi tanggung jawab seluruh BP/PK yang berasal dari sisa UYHD/UUDP/UP. Lakukan rekonsiliasi hasil pada butir 1 & 2 dengan catatan yang ada di BP/PK sehingga diketahui sisa uang muka kerja yang seharusnya dengan benar. Copyright KSAP 2006 9
KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN Jurnal untuk mencatat saldo awal Kas di BP/PK adalah: Kas di BP/PK SiLPA Copyright KSAP 2006 10
KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN Saldo Kas di Bendahara Penerimaan diperoleh dari laporan keadaan kas bendahara penerimaan Jurnal untuk mencatat saldo awal: Kas di Bendahara Penerimaan Pendapatan yang ditangguhkan Copyright KSAP 2006 11
INVESTASI JANGKA PENDEK Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri atas: 1. Deposito berjangka waktu 3 sampai 12 bulan. 2. Pembelian Obligasi/SUN pemerintah jangka pendek oleh pemda. 3. Investasi jangka pendek lainnya Jurnal untuk mencatat saldo awal: Investasi Jangka Pendek-Deposito SiLPA Copyright KSAP 2006 12
PIUTANG Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMN/D, Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi, Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Piutang Denda, dan Piutang Lainnya. Copyright KSAP 2006 13
PIUTANG Jurnal untuk mencatat saldo awal: Bagian Lancar TPA Bagian Lancar Pinjaman kpd BUMD Bagian Lancar TP/TGR Piutang Pajak Piutang Retribusi Piutang Denda Piutang Lainnya Cadangan Piutang Copyright KSAP 2006 14
PERSEDIAAN Contoh kasus 1: Pada tanggal 31 Desember 2003 Pemda XYZ melakukan inventarisasi fisik atas persediaan ATK yang dimiliki berupa kertas sebanyak 100 rim. Kertas tersebut terdiri dari : 70 rim dari pembelian tanggal 1 Juni 2003 dengan harga @ Rp25.000,00 30 rim dari pembelian tanggal 1 Desember 2003 dengan harga @ Rp30.000,00 Copyright KSAP 2006 15
PERSEDIAAN Jawaban: Nilai persediaan tersebut akan dicantumkan dalam neraca sebesar Rp3.000.000 [100 X Rp30.000 (harga pembelian terakhir)]. Jurnal untuk mencatat saldo awal Persediaan Persediaan 3.000.000 Cadangan Persediaan 3.000.000 Copyright KSAP 2006 16
PERSEDIAAN Contoh kasus 2: Pada tanggal 31 Desember 2004 Pemerintah Daerah membeli buku cetak 3.000 eksemplar dengan tujuan untuk diserahkan kepada masyarakat dan 2.000 eksemplar untuk tujuan koleksi perpustakaan Jawaban: Penyajian perolehan buku dimaksud dalam neraca adalah buku cetak 3.000 eksemplar disajikan sebagai Persediaan, sedangkan buku cetak 2.000 eksemplar disajikan sebagai Aset Tetap Lainnya. Copyright KSAP 2006 17
INVESTASI JANGKA PANJANG INVESTASI NONPERMANEN Investasi dalam Dana Bergulir Investasi dalam Obligasi/SUN Investasi dalam Penyertaan Modal pada Proyek Pembangunan INVESTASI PERMANEN Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Investasi Permanen Lainnya Copyright KSAP 2006 18
INVESTASI JANGKA PANJANG Contoh kasus: Berdasarkan akta pendirian perusahaan, Pemda A memiliki kepemilikan saham sebesar 60%. Dari laporan keuangan perusahaan pada tanggal disusunnya neraca awal, diketahui nilai disetor Rp500.000.000, laba ditahan Rp100.000.000. Jawaban: Dari data tersebut dapat dihitung nilai Penyertaan Modal Pemda berdasarkan metode ekuitas sebesar 60% X (Rp 500 jt + Rp 100 jt) = Rp 360 jt. Jurnal pencatatan saldo awal: Penyertaan Modal Pemda 360.000.000 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 360.000.000 Copyright KSAP 2006 19
ASET TETAP Aset tetap terdiri dari : Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi, dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya; dan Konstruksi dalam Pengerjaan. Copyright KSAP 2006 20
TANAH Penilaian Tanah Pembelian < 1 th yl? YA Harga Perolehan TDK Ada Nilai Pasar? YA Nilai rata-rata harga jual beli TDK NJOP Terakhir * *) Jika terdapat alasan untuk tidak memakai NJOP maka dapat digunakan nilai appraisal dari perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai yang kompeten Pencatatan saldo awal Tanah dalam Neraca Copyright KSAP 2006 21
Penilaian Peralatan dan Mesin PERALATAN DAN MESIN Pembelian < 1 th yl? YA Harga Perolehan TDK Ada Nilai Pasar? YA Harga pasar peralatan sejenis TDK Nilai Apraisal* Pencatatan saldo awal Peralatan dan Mesin dalam Neraca *) Jika hal tersebut terlalu mahal biayanya dan memakan waktu lama karena tingkat kerumitan perhitungan yang tinggi maka dapat dipakai standar harga yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang dengan memakai perhitungan teknis Copyright KSAP 2006 22
Penilaian Gedung Dan Bangunan GEDUNG DAN BANGUNAN Pembelian < 1 th yl? YA Harga Perolehan TDK NJOP Terakhir * *) Jika terdapat alasan untuk tidak memakai NJOP maka dapat digunakan nilai appraisal dari perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai yang kompeten Pencatatan saldo awal Gedung dan Bangunan dalam Neraca Copyright KSAP 2006 23
JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN Nilai wajar jalan, irigasi, dan jaringan ditentukan oleh perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai yang kompeten dengan menggunakan standar biaya atau perhitungan teknis (yang antara lain memperhitungkan fungsi dan kondisi aset) dari instansi pemerintah yang berwenang yang diterbitkan setahun atau kurang dari tanggal neraca Copyright KSAP 2006 24
JURNAL SALDO AWAL Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Tanah Diinvestasikan dalam Aset Tetap Copyright KSAP 2006 25
DANA CADANGAN Merupakan dana yang disisihkan beberapa tahun anggaran untuk kebutuhan belanja pada masa datang Dapat dibentuk untuk lebih dari satu peruntukan. Apabila terdapat lebih dari satu peruntukan, maka dana cadangan harus diungkapkan dan dirinci menurut peruntukannya Dokumen sumber yang dapat digunakan untuk membukukan dana cadangan dalam menyusun neraca awal adalah rekening dana cadangan Copyright KSAP 2006 26
DANA CADANGAN Contoh kasus: Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten XYZ ditetapkan bahwa Pemda XYZ membentuk dana cadangan sebesar Rp 3 milyar untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah XYZ. Pembentukan dana cadangan tersebut akan dilakukan selama 3 tahun masing-masing Rp 1 milyar Pada tahun 2004 Pemda XYZ membentuk Dana Cadangan dan disimpan dalam bentuk Deposito pada Bank BNI cabang XYZ sebesar Rp 1 milyar, Bunga deposito yang diperoleh sampai akhir 2004 sebesar Rp 30 juta. Copyright KSAP 2006 27
DANA CADANGAN Jawaban: Jurnal untuk mencatat saldo awal: Dana Cadangan 1.030.000.000 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan 1.030.000.000 Copyright KSAP 2006 28
ASET LAINNYA Aset Tak Berwujud Tagihan Penjualan Angsuran Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Lain-lain Copyright KSAP 2006 29
ASET LAINNYA Jurnal untuk mencatat saldo awal Aset Tak Berwujud Tagihan Penjualan Angsuran Tuntutan Perbendaraan Tuntutan Ganti Rugi Aset Lain-lain Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Copyright KSAP 2006 30
KEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki Bentuk kemitraan tersebut antara lain berupa Bangun, Kelola, Serah (BKS) Bangun, Serah, Kelola (BSK Copyright KSAP 2006 31
BANGUN, KELOLA, SERAH (BKS) BKS adalah suatu bentuk kerjasama berupa pemanfaatan aset pemerintah oleh pihak ketiga/investor, dengan cara pihak ketiga/investor tersebut mendirikan bangunan dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya serta mendayagunakannya dalam jangka waktu tertentu, untuk kemudian menyerahkan kembali bangunan dan atau sarana lain berikut fasilitasnya kepada pemerintah setelah berakhirnya jangka waktu yang disepakati (masa konsesi). Copyright KSAP 2006 32
BANGUN, KELOLA, SERAH (BKS) BKS dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh pemerintah kepada pihak ketiga/investor untuk membangun aset BKS tersebut. Aset yang berada dalam BKS ini disajikan terpisah dari Aset Tetap. Copyright KSAP 2006 33
BANGUN, KELOLA, SERAH (BKS) Contoh Kasus: Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Daerah Kabupaten XYZ telah mengikat kerjasama BKS (bangun, kelola, serah) dengan PT Abadi Jaya untuk membangun gedung olahraga. Total nilai kas/nonkas yang diserahkan pemerintah dalam kemitraan tersebut adalah sebesar RP 100.000.000. Jawaban: Jurnal untuk mencatat transaksi: Kemitraan dengan Pihak Ketiga 100.000.000 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 1000.000.000 Copyright KSAP 2006 34
BANGUN, SERAH, KELOLA (BSK) BSK adalah pemanfaatan aset pemerintah oleh pihak ketiga/investor, dengan cara pihak ketiga/investor tersebut mendirikan bangunan dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya kemudian menyerahkan aset yang dibangun tersebut kepada pemerintah untuk dikelola sesuai dengan tujuan pembangunan aset tersebut Copyright KSAP 2006 35
BANGUN, SERAH, KELOLA (BSK) BSK dicatat sebesar nilai perolehan aset yang dibangun yaitu sebesar nilai aset yang diserahkan pemerintah ditambah dengan jumlah aset yang dikeluarkan oleh pihak ketiga/investor untuk membangun aset tersebut Copyright KSAP 2006 36
BANGUN, SERAH, KELOLA (BSK) Contoh kasus: Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Daerah Kabupaten ABC telah mengikat kerjasama BSK (bangun, serah, kelola) dengan PT Ranggataksaka untuk membangun rumah sakit. Untuk menyelesaikan pembangunan rumah sakit tersebut, investor telah mengeluarkan dana sebesar Rp. 500.000.000,- sedangkan tanah yang diserahkan oleh Pemerintah Daerah untuk pembangunan rumah sakit tersebut adalah senilai Rp. 100.000.000,- Aset BSK tersebut telah selesai dibangun dan telah diserahkan kepada pemerintah. Pemerintah telah memberikan bagi hasil kepada investor sebesar Rp. 50.000.000,- yang mengurangi nilai utang kemitraan dengan pihak ketiga tersebut. Copyright KSAP 2006 37
BANGUN, SERAH, KELOLA (BSK) Jawaban: Jurnal untuk mencatat transaksi: Kemitraan dengan Pihak Ketiga 600.000.000 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 600.000.000 Dana yg hrs disediakan utk pembayaran UJPJ 450.000.000 Utang Kemitraan dengan pihak ketiga 450.000.000 Copyright KSAP 2006 38
KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Utang kepada Pihak Ketiga (accounts payable) Utang Bunga Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri Perbankan Utang Jangka Panjang Lainnya Copyright KSAP 2006 39
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Jurnal untuk mencatat saldo awal Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Utang kepada Pihak Ketiga Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Utang Bunga Copyright KSAP 2006 40
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Jurnal untuk mencatat saldo awal Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Utang Dalam Negeri Perbankan Utang Jangka Panjang Lainnya Copyright KSAP 2006 41
EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar; Ekuitas Dana Investasi; dan Ekuitas Dana Cadangan. Copyright KSAP 2006 42
EKUITAS DANA LANCAR Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek Terdiri dari: Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran/SiLPA, Pendapatan yang Ditangguhkan, Cadangan Piutang, Cadangan Persediaan, dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek Copyright KSAP 2006 43
EKUITAS DANA LANCAR SiLPA merupakan akun lawan yang menampung kas dan setara kas serta investasi jangka pendek. Pendapatan yang Ditangguhkan adalah akun lawan untuk menampung Kas di Bendahara Penerimaan. Cadangan Piutang adalah akun lawan yang dimaksudkan untuk menampung piutang lancar. Cadangan Persediaan adalah Akun lawan dari persediaan Dana yang Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek adalah Akun lawan dari kewajiban jangka pendek lainnya ini Copyright KSAP 2006 44
EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang, yang merupakan akun lawan dari Investasi Jangka Panjang. Diinvestasikan dalam Aset Tetap, yang merupakan akun lawan dari Aset Tetap. Diivestasikan dalam Aset Lainnya, yang merupakan akun lawan Aset Lainnya. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang, yang merupakan akun lawan dari seluruh Utang Jangka Panjang. Copyright KSAP 2006 45
EKUITAS DANA CADANGAN Merupakan akun lawan dari Dana Cadangan Copyright KSAP 2006 46
TERIMA KASIH Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) Gedung Perbendaharaan II, Lt. 3, Departemen Keuangan Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta Telepon/Fax (021) 352 4551, website : www.ksap.org Email: webmaster@ksap.org Copyright KSAP 2006 47