BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti ini perkembagan ilmu pengetahuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjalani hidupnya. Hal ini terlihat dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai warga negara yang baik perlu mengembangkan diri. Apa lagi saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, pendidikan, nilai dan norma-norma kehidupan bermasyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan manusia akan dapat menyesuaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Mendidik seorang anak tidak terlepas dari adanya stimulus yang harus diberikan oleh orang tua kepada anak, stimulus ini bisa berupa motivasi dari

PENDIDIKAN PERTAMA PADA ANAK Nenden Ineu Herawati*)

BAB I PENDAHULUAN. membantu siswa dalam perkembangannya sesuai dengan bakat dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sesuatu yang mempunyai pengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali

BAB 1 PENDAHULUAN. nantinya akan membawa bangsa menuju kearah kemajuan karena di. taraf kemajuan peradapan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan yaitu. atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

Perkembangan jaman yang terjadi saat ini sarat akan persaingan. Bangsa. yang ingin bertahan harus memiliki kualitas yang unggul di berbagai bidang,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei sampai 28 Mei 2014 di SDIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. makna yang berbeda-beda. Status adalah penempatan orang pada

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar bagi perkembangan bangsa suatu negara. Melalui. pada negara dengan potensi dan bakat yang dimiliki.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan, para orang tua pun menginginkan anak-anaknya mendapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekhasannya sendiri yang berbeda dengan lembaga pendidikan

Komparasi Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa teknik pengumpulan data

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi keluarga yang utama ialah mendidik anak-anaknya.

BAB I PENDAHULUAN. dilalui setiap individu dalam setiap jenjang pendidikan mereka.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang sangat kuat kedudukannya dimana sumber daya manusia

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang dilakukan pada seseorang dapat menciptakan kepribadian

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

I. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Asep Saputra, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ialah Ilmu pengetahuan / Pendidikan. Keberadaan ilmu pengetahuan

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan seni serta menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurul Hakimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan bangsa yang cerdas dan intelek. Pendidikan yang bermutu

Perilaku Kepemimpinan Transpormasional Kepala SMA di Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mampu dicapai oleh setiap individu ( teori

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Di bidang ketenagakerjaan, pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pekerja, pengusaha dan

MEWUJUDKAN SDM BERKUALITAS MELALUI KELUARGA

I. PENDAHULUAN. menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan paling mendasar yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari keluarga serta perhatian orang tua yang akan dibutuhkan anak ketika di dalam

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kekuatan dinamis dalam kehidupan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia senantiasa berkembang sejak jaman purbakala hingga jaman modern saat ini. Perkembangan ini tidak hanya diikuti dengan perkembangan teknologi tetapi informasi yang semakin cepat dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini merupakan suatu upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang, oleh karena itu manusia harus dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan. Pendidikan merupakan sarana yang sangat fundamental dalam pembangunan suatu bangsa. Adapun pendidikan itu selalu berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat setempat. Manusia dan pendidikan merupakan satu kesatuan dimana manusia itu tidak bisa dilepaskan dari pendidikan. Kegiatan pendidikan merupakan kegiatan antar manusia, oleh manusia dan untuk manusia. Pendidikan akan membekali manusia dengan berbagai pengetahuan yang digunakan sebagai bekal dalam menjalani kehidupannya. Dalam hal ini pendidikan tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah yang merupakan lembaga pendidikan formal, tetapi pendidikan juga dapat dilakukan di lingkungan keluarga. Hal ini sesuai dengan UU Sikdiknas Nomor 20 Tahun 2005 yaitu bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (2005:10). Ki Hajar 1

Dewantara (Sunaryo Kartadinata, 1997: 23) mengemukakan bahwa yang dimaksud Tri Pusat Pendidikan adalah bahwa pusat-pusat pendidikan dapat ditempatkan di rumah, di sekolah dan di masyarakat. Ketiga komponen ini harus saling mendukung satu sama lain agar bisa membentuk anak untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikannya. Pendidikan di lingkungan keluarga memang berperan penting dalam melaksanakan pendidikan informal. Bagi anak keluarga merupakan tempat untuk mendapatkan pengetahuan dalam proses belajar. Anak akan belajar dengan tekun jika orang tuanya cukup menunjukkan perhatian terhadap sekolahnya. Dalam proses belajar, perhatian orang tua sangat dibutuhkan dalam menunjang prestasi anak. UU Sikdiknas Nomor 20 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB IV Pasal 7 sebagai berikut: orang tua berhak berperan serta dalam memilih suatu pendidikan anaknya dan mendapatkan informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. Orang tua berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anak untuk anak usia wajib belajar. Oleh karena itu pelaksanaan pendidikan di sekolah akan dapat lebih baik dan berhasil jika orang tua ikut berperan serta dalam membimbing anak-anaknya untuk belajar dengan disiplin dan teratur. Dalam hal ini orang tua mempunyai tanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya. Namun belum semua orang tua sepenuhnya menyadarinya, hal ini dapat dilihat dari sikap dan perilaku orang tua yang menyerahkan sepenuhnya mengenai pendidikan anaknya kepada pihak sekolah khususnya tenaga pengajar atau guru untuk dapat menciptakan atau membuat anak-anak 2

mereka menjadi siswa yang berprestasi, hal ini dikarenakan di dunia pendidikan prestasi menjadi tolok ukur keberhasilan anak dalam menempuh pendidikan yang selama ini dijalani. Namun kenyataan yang ada, prestasi yang diperoleh anak satu dengan yang lain tidaklah sama meskipun mereka dididik dan dibina oleh tenaga pengajar yang sama dan materi yang sama. Disinilah sebagian besar orang tua kurang menyadari bahwa lingkungan keluarga merupakan salah satu pusat pendidikan yang mampu memperbaiki keberhasilan pendidikan khususnya prestasi yang diperoleh anak. Prestasi belajar di sekolah banyak di pengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari diri anak maupun berasal dari luar diri anak. Dalam hal ini M. Ngalim Purwanto (2002:102), membedakan menjadi dua golongan yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri/individual meliputi faktor kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial meliputi faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar, lingkungan, motivasi. Dari faktor-faktor yang telah dikemukakan maka dapat diketahui bahwa keluarga (orang tua) menjadi salah satu faktornya. Setiap orang tua berkeinginan anaknya dapat mencapai prestasi belajar yang baik dan memuaskan di sekolah. Oleh karena itu orang tua harus dapat memberikan perhatian kepada anaknya untuk belajar di rumah. Dengan demikian anak akan lebih bersemangat dalam belajar. Bila makin tinggi perhatian orang tua terhadap anaknya maka makin tinggi pula hasil belajar 3

yang dicapai anak di sekolah. Disadari atau tidak anak sangat memerlukan pujian dari orang lain. Hal inilah yang dapat mengakibatkan semangat untuk berjuang dalam meningkatkan hasil belajarnya. Jika pujian itu datangnya dari orang tua, tentu akan mempunyai bobot tersendiri untuk anak, anak akan merasa lebih diperhatikan atau disayangi oleh orang tua atau keluarganya. Keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak. Anak yang hidup di lingkungan keluarga yang mendukung aktivitas belajar, maka anak tersebut akan memiliki prestasi belajar yang baik. Perhatian orang tua merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anaknya. Perhatian orang tua terhadap anaknya bervariasi, ada yang tinggi, sedang dan rendah. Perhatian orang tua yang tinggi akan mendorong anak untuk belajar lebih rajin sehingga dapat tercapai prestasi belajar yang memuaskan. Sedangkan orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga perhatian terhadap pendidikan anaknya akan cenderung memungkinkan prestasi belajar anaknya lebih rendah. Peneliti melakukan observasi awal terhadap data-data sekolah untuk mengetahui latar belakang orang tua siswa, khususnya siswa kelas IV SD Negeri 3 Sentolo. Berdasarkan hasil studi dokumentasi yang ditemukan di SD Negeri 3 Sentolo tahun pelajaran 2011/2012 menunjukan bahwa pekerjaan orang tua siswa beraneka ragam, akan tetapi sebagian besar orang tua siswa (21 orang) bekerja sebagai petani, buruh, sopir dan wiraswasta. Sedangkan hasil studi dokumen mengatakan bahwa latar belakang pendidikan orang tua siswa kelas IV SD Negeri 3 Sentolo sebagian adalah 4

lulusan SD dan SMP. Orang tua lebih disibukkan dengan pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, bahkan ada orang tua yang harus meninggalkan keluarganya di rumah untuk bekerja di luar daerah dalam waktu yang cukup lama, sehingga waktu untuk berada di lingkungan keluarga terbatas. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Ng dan Ba yang merupakan salah satu orang tua siswa SD Negeri 3 Sentolo, mereka mengungkapkan orang tua lebih disibukkan dengan pekerjaan, berangkat kerja pagi dan pulang sore, sehingga waktu untuk berinteraksi dengan anak sangat kurang. Selain itu orang tua kurang memahami materi pelajaran anak, dikarenakan mengalami banyak perkembangan, sehingga orang tua kurang mampu membimbing anak dalam belajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan Mw salah satu guru di SD Negeri 3 Sentolo mengungkapkan bahwa setiap 3 bulan sekali sekolah mengadakan pertemuan wali murid untuk membicarakan perkembangan pendidikan anak-anaknya, dan ada beberapa orang tua siswa di SD Negeri 3 Sentolo khususnya kelas IV, tidak pernah mengikuti rapat/pertemuan wali murid dalam rangka membahas mengenai pedidikan anak di sekolah khususnya prestasi anak, untuk mengambil raport saja terkadang masih ada orang tua yang tidak hadir, dan raportnya terpaksa diserahkan langsung kepada siswa. Padahal siswa yang orang tuanya tidak hadir dalam pertemuan tersebut merupakan siswa yang nilainya harus diperbaiki atau termasuk dalam kategori kurang. Sedangkan sebagian orang tua yang rutin hadir dalam 5

pertemuan wali murid untuk membicarakan prestasi siswa justru nilai siswa tersebut termasuk dalam kategori baik. Informasi yang diperoleh dari Md beranggapan bahwa anak belajar hanya di sekolah saja. Semua diserahkan kepada sekolah dan masalah belajar seluruhnya menjadi tanggung jawab sekolah. Orang tua kurang memperhatikan masalah belajar anak di rumah, selain itu fasilitas untuk menunjang belajar anak juga kurang memadai. Padahal Menurut Conny R. Semiawan (1998: 200), peran keluarga lebih banyak bersifat memberikan dukungan baik dalam hal penyediaan fasilitas maupun penciptaan suasana belajar yang kondusif. Dengan demikian dapat dipahami bahwa prestasi belajar anak erat kaitannya dengan pemenuhan fasilitas belajar dan bantuan belajar kepada anak. Hal ini sangat membantu anak dalam belajar, sebab tersedianya berbagai faktor pendukung kegiatan belajar akan membantu siswa lebih termotivasi dalam belajar. Peran orang tua begitu besar dalam mendidik anakanaknya agar menjadi anak yang pintar dalam berbagai bidang. Orang tua diharapkan peka terhadap kebutuhan anak itu sendiri. Kedudukan orang tua tidak hanya memenuhi kebutuhan anaknya sehari-hari dalam kelangsungan hidupnya. Anak membutuhkan perhatian yang lebih efisien baik di dalam pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Keberhasilan anak dalam mencapai prestasi belajar, tidaklah semata-mata hanya mendapatkan perhatian dan tanggung jawab pihak sekolah, melainkan keluarga (orang tua) memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan belajar anak. 6

Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Sentolo di Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo. B. Identifikasi Masalah 1. Orang tua belum menyadari pentingnya pendidikan dalam keluarga bahwa mereka merupakan pusat pendidikan yang mampu memperbaiki prestasi yang diperoleh anak. 2. Banyak orang tua yang cenderung kurang memperhatikan belajar anaknya di rumah. 3. Orang tua kurang memperhatikan fasilitas belajar anak. C. Pembatasan Masalah Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, perlu adanya pembatasan masalah. Maka, pembatasan masalah dibatasi pada Orang tua kurang memberikan perhatiannya dalam penunjangan prestasi belajar anak. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, pokok permasalahan yang akan diteliti adalah: Apakah terdapat hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Sentolo di Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo. 7

E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Sentolo di Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo. F. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 3 Sentolo Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo memiliki beberapa manfaat antara lain: Secara teoritis: 1. Bagi Peneliti Penelitian ini memberikan masukan sekaligus pengetahuan untuk mengetahui gambaran secara kuantitatif seberapa besar hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar. 2. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. Secara praktis: 1. Bagi Orang Tua siswa Dengan adanya penelitian ini, diharapkan orang tua siswa dapat memberikan perhatian yang tinggi agar dapat menumbuhkan prestasi belajar pada anaknya. 8

2. Bagi Guru Penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi atau masukan kepada para pendidik mengenai hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar. 3. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa melalui perhatian yang diberikan orang tua. 9