TEKNOLOGI PRODUKSI ENZIM MIKROBIAL

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN KE 2 PEMISAHAN PROTEIN PUTIH TELUR DENGAN FRAKSINASI (NH 4 ) 2 SO 4

EKSTRAKSI DNA. 13 Juni 2016

Dari uji kompetisi, persentase penghambatan dengan rasio inokulum 1:1 sudah cukup bagi Bacillus sp. Lts 40 untuk menghambat pertumbuhan V.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Enzim α-amilase dari Bacillus Subtilis ITBCCB148 diperoleh dengan

1/6/2012 TEKNOLOGI IMOBILISASI ENZIM

I. PENDAHULUAN. Enzim merupakan biokatalis yang banyak digunakan dalam industri, karena enzim

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Polimer. 2.2 Membran

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan mempunyai fungsi penting sebagai katalisator reaksi biokimia

Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Ester gula asam lemak merupakan non-ionik emulsifier yang bersifat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA. Teknologi Fermentasi dan Enzim

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ISOLASI DNA BUAH I. TUJUAN. Tujuan dari praktikum ini adalah:

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan

BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA. yang teratur, mengkatalisis ratusan reaksi bertahap yang menyimpan dan

06/01/2012 ISOLASI ENZIM ISOLASI DAN PEMURNIAN ENZIM

KROMATOGRAFI PENUKAR ION Ion-exchange chromatography

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1. LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA UNTUK GURU KIMIA, DAN GURU KEPERAWATAN TENTANG RELEVANSI MATERI KIMIA TERHADAP MATERI KEPERAWATAN

III. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman terutama hasil pertanian dan rempah-rempah. Hal ini didukung oleh

I. PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PEMBAHASAN. I. Definisi

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

BAB V. PEMBAHASAN. 5.1 Amobilisasi Sel Lactobacillus acidophilus FNCC116. Amobilisasi sel..., Ofa Suzanti Betha, FMIPA UI, 2009

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4.1. Penentuan Konsentrasi Gel Pektin dalam Cookies

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

3 Metodologi Percobaan

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1/14/2014 PENDAHULUAN TEKNOLOGI IMOBILISASI ENZIM

PEMURNIAN PRODUK FERMENTASI

Kontribusi Ilmu Biokimia

Kimia Analisis II. Annisa Fillaeli

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berasa dan tidak berwarna. Pengunaannya dalam dunia industri sangat luas. meliputi industri farmasi, kosmetik, dan bahan pangan.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

Pemisahan dengan Pengendapan

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

ABSTRAK. Kata Kunci : Amilase, Zea mays L., Amonium sulfat, Fraksinasi, DNS.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan enzim protease, yaitu pada produksi keju. tinggi sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh manusia.

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN

HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

Struktur atom, dan Tabel periodik unsur,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

I. PENDAHULUAN. serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya antibakteri

4 Hasil dan Pembahasan

Ion Exchange. kemampuan menyerap/ menukar kation-kation seperti Ca, Mg, Na dsb. Yang ada dalam air. Contoh: Hidrogen zeolith (H 2 Z).

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL

HASIL DAN PEMBAHASAN

Beberapa keuntungan dari kromatografi planar ini :

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji

I. Tujuan Menentukan berat molekul protein dengan fraksinasi (NH 4 ) 2 SO 4 Teori Dasar

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN KIMIA

I. PENDAHULUAN. terjadi pada permukaan peralatan penukar panas yang disebabkan oleh

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

ION EXCHANGE DASAR TEORI

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Sodium Tripolyphosphate dari Asam Fosfat dan Natrium Karbonat dengan Kapasitas 70.

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN GULA, GARAM DAN ASAM. Disiapkan oleh: Siti Aminah

PENGARUH ION Cu 2+ PADA MATRIKS AGAROSE TERHADAP KESTABILAN ENZIM BROMELAIN HASIL ISOLASI YANG AMOBIL SKRIPSI. Oleh : DISKI AMALIA NRP.

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produksi garam dapur, gula, sodium sulphat, urea, dan lain-lain. pada batas kristalisasi dan batas kelarutan teoritis.

Dasar-Dasar Teknik Analisis Molekuler

Distilasi, Filtrasi dan Ekstraksi

ELEKTROFORESIS. Muawanah. Sabaniah Indjar Gama

Kelompok 2: Kromatografi Kolom

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

KEGUNAAN. Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino : esensial dan non esensial

Pendahuluan Fermentasi telah lama dikenal manusia dan kini beberapa diantaranya berkembang ke arah industri spt roti, minuman beralkohol, yoghurt, kej

III METODE PENELITIAN. akuades, reagen Folin Ciocalteu, larutan Na 2 CO 3 jenuh, akuades, dan etanol.

a. Pengertian leaching

BAB I PENDAHULUAN. komunitas mikroba dari sampel tanah yang dapat diisolasi dengan kultivasi sel

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

STANDAR KOMPETENSI. 1.Menjelaskan sifat- sifat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Resin sebagai media penukar ion mempunyai beberapa sifat dan keunggulan tertentu. Sifat-sifat resin yang baik adalah sebagai berikut:

Ion Exchange Chromatography Type of Chromatography. Annisa Fillaeli

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

TEKNOLOGI PRODUKSI ENZIM MIKROBIAL Ani Suryani FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENDAHULUAN Sumber Enzim Tanaman dan Hewan Mikroba Enzim dari Tanaman

Enzim dari Hewan

Enzim dari Mikroba

TEKNOLOGI ISOLASI, PENYIMPANAN DAN AMOBILISASI Replikasi Transkripsi Intraseluler Translasi Enzim Ekstraseluler Membran Melekat pada membran 1. Berada di sekitar sel 2. Berdifusi ke lingkungan 3. Diangkut ke organ lain Letak Enzim Fungsional

Tahapan umum ekstraksi dan isolasi enzim industrial

A.EKSTRAKSI DAN SEPARASI Tahapan : 1. Pemecahan Sel 2. Klarifikasi dan presipitasi 3. Sentrifusi dan Filtrasi 4. Pengeringan dan Proses Lanjutan

1. Pemecahan Sel Pemecahan Sel Mekanis Non mekanis Bentuk cair Bentuk padat Manipulasi lingkungan Kimiawi dan Enzimatis Pemecahan dengan gelembung netrasonik (sonikator) Agitasi mekanis dengan tekanan (pompa penekan French pressure) Homogenasi dan penggilingan dengan mortar/blender Penghancuran dengan Hammer mill Freeze-thaw kejutan osmotik Penggunaan vakum desikasi Penambahan detergen ionik/non ionik, lisozim, dsb. Berbagai metode pemecahan dinding sel

2. Klarifikasi dan Presipitasi Klarifikasi : Pemisahan berbagai partikel non enzim yang tercampur dengan enzim yang dilakukan dengan cara mengendapkan partikel tersebut tanpa mengumpalkan enzimnya. Penambahan senyawa yang menimbulkan penggumpalan senyawa non enzim yang tidak diinginkan ini akan memudahkan pemurnian selanjutnya. Contoh : - amonium fosfat - asam askorbat - garam-garam kalsium - serat selulose - sistein - tanah diatome - asam fosfat - garam Na fosfat -Nasulfat -Nasitrat

Presipitasi : Penambahan senyawa yang hanya menggumpalkan protein dan tidak menggumpalkan bahan lain, dan dengan sendirinya akan memisah dan lebih memurnikan enzim yang dihasilkan. Dua jenis medote kimiawi yang digunakan : 1. Menambahkan pelarut organik Misal : metanol, etanol, isopropanol dan seton 2. Menambahkan garam Misal : amonium sulfat, natrium sulfat, sodium sulfat

Ion garam yang ditambahkan mempengaruhi kelarutan protein. 1. Salting in pada konsentrasi rendah ion-ion garam akan melingkupi molekul protein dan mencegah bersatunya molekul-molekul ini, sehingga protein melarut. 2. Salting out pada konsentrasi tinggi, terjadi peningkatan muatan listrik di sekitar protein yang akan menarik mantel air dari koloid protein. Interaksi diantara sesama molekul protein pada suasana ionik tinggi akan menurunkan kelarutan protein. Pada skala laboratorium, proses pemurnian lanjutan biasanya tidak menghendaki kelebihan garam. Garam yang tersisa dari proses penggumpalan enzim ini harus dipisahkan dengan dialisis atau filtrasi gel (desalting)

Proses disalting enzim setelah pengendapan oleh garam a. Dialisis b. Filtrasi gel

Enzim-enzim dan beberapa protein mempunyai kemampuan untuk membentuk garam dengan penambahan logam. Terbentuknya garam akan menurunkan kelarutan protein ion garam yang ditambahkan mempengaruhi kelarutan protein. Bagan alat pemekat protein oleh senyawa bertekanan osmosis tinggi

4. Pengering dan dan proses lanjutan Enzim dapat dijual dalam bentuk cair atau padat, tepung/serbuk, tablet dan bentuk amobil. Enzim cair diperoleh setelah dilakukan pemekatan dengan evaporasi vakum. Proses penguapan harus dilakukan pada suhu yang tidak merusak struktur dan fungsi hayati enzim. Pengeringan vakum pada suhu rendah umumnya dipergunakan pada skala laboratorium dan terlalu mahal apabila dilakukan pada skala industrik. Pada skala industri proses spray dryer dapat dipergunakan. Kekurangan proses ini adalah menyebabkan penurunan aktivitas enzim karena suhu yang dipergunakan relatif tinggi.

Contoh ekstraksi enzim mikrobial dari fermentasi cair

Proses pembuatan enzim bebas debu

Bentuk jual beberapa enzim industri

PEMURNIAN ENZIM DENGAN KHROMATOGRAFI DAN ELEKTROFORESIS 1. Khromatografi Kolom Khromatografi kolom : sistem pengaliran suatu fluida melalui kolom yang mengandung matrik bahan pengisi dan substanta yang ingin dipisahkan menjadi beberapa komponen dengan adanya perbedaan daya ikat terhadap bahan pengisi. Metode khromatografi kolom : 1. Khromatografi Pertukaran Ion dan Filtrasi Gel 2. Khromatografi Afinitas 3. Khromatografi Interaksi Hidrofobik 4. Khromatogarfi Cair Metode Cepat

Proses khromatografi pertukaran ion dan gel filtrasi

Gambaran skematis khromatografiafinitas. E : enzim yang ingin diisolasi, L : ligan dan ( ) komponen dalam campuran yang tidak memiliki afinitas terhadap ligan

Filtrasi selektif untuk pemekatan cairan enzim

Manfaat aplikasi Khromatografi kolom pada skala besar Jenis khromatografi Filtrasi gel Pertukaran ion Afinitas Interaksi hidrofobik Aplikasi Baik digunakan pada tahap akhir pemurnian; kapasitasnya terbatas pada kecepatan fraksinasi rendah. Paling baik digunakan pada tahap awal khromatografi, untuk menanpung volume yang besar, karena kapasitasnya yang tinggi, apabila digunakan matriks yang tepat. Biasanya digunakan pada tahap menjelang akhir. Kapasitasnya dipengaruhi oleh jenis protein yang dipisahkan. Dapat dipergunakan baik pada tahap awal maupun akhir. Perlu digunakan eluen dengan polaritas/kekuatan ion tinggi. Jadi paling baik dilakukan setelah khromatografi pertukaran ion atau setelah pengendapan dengan garam. Kapasitas dan resolusinya tinggi, demikian pula kecepatannya.

2. Elektroforesis Elektroforesis : Suatu cara untuk memisahkan fraksi-fraksi suatu campuran berdasarkan atas pergerakan partikel koloid yang bermuatan di bawah pengaruh medan listrik. Di dalam larutannya, protein enzim akan bermuatan bergantung kepada ph larutan, dan titik iso listrik enzim. Jenis elektroforesis : 1. Elektroforesis kertas 2. Elektroforesis selulosa aseta/nitrit 3. Elektroforesis gel Yang bermanfaat bagi pemisahan protein adalah elektroforesis gel, sedangkan jenis elektroforesis lainnya bermanfaat dalam pemisahan molekul yang lebih kecil.

Pemisahan protein dengan elektroforesis

Penggunaan Senyawa aditif dan contoh enzim yang distabilkan

AMOBILISASI ENZIM Pada umumnya penggunaan enzim hanya terbatas sekali pakai saja, sehingga setiap mulai pengolahan atau analisis harus menggunakan enzim baru. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dalam penggunaan enzim konvensional, teknologi enzim membuat enzim amobil baik untuk tujuan proses pengolahan dengan sistem batch maupun proses dengan sistem kontinyu. Enzim amobil adalah suatu enzim yang secara fisik maupun kimia tidak bebas bergerak sehingga dapat dikendalikan atau diatur kapan enzim harus kontak dengan substrat.

Membukanya konformasi enzim

1. Metode Pengikatan Silang Stabilitas konformasi enzim melalui pengikatan silang

Pembentukan Basa Schiff pada Reaksi Glutaraldehida dengan Sisi Samping Lisin pada Enzim

Berbagai Pereaksi Multifungsional yang Dimanfaatkan dalam membuat Enzim Amobil

2. Metode Pengikatan dengan Bahan Penyangga Stabilitas Konformasi enzim Melalui Pengikatan dengan Bahan Penyangga

Beberapa Gugus Fungsional Polimer Penyangga dan Protein Enzim yang berikatan secara Kovalen

3. Metode Penjebakan Stabilitas konformasi enzim karena terlindung oleh suatu matriks polimer

Stabilitas konformasi enzim karena terlindung oleh proses kopolimerisasi gel

Penggunaan enzim amobil secara berulang-ulang

TERIMA KASIH