BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMERIKSAAN OBSTETRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. nifas sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan. Tujuan ANC menurut Manuaba (2009) adalah :

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap saat yang dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi (Marmi, 2011:11).

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat (Pantikawati dan Saryono,2010:1). Namun, dalam prosesnya terdapat

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Antenatal care adalah pengawasan sebelum anak lahir untuk persiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

INFOKES, VOL.5 NO.2 September2015 ISSN : KAJIAN PELAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL CARE OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Witri Puji Rahayu, Kebidanan DIII UMP, 2015

TINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. anak. Setiap prosesnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB I PENDAHULUAN. minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan dan

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kematian per kelahiran hidup. (Kemenkes RI 2015,h.104). Pada tahun

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Indikator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau

BAB 5 PEMBAHASAN. Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Letak Lintang Usia Kehamilan 38 minggu di

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam organisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Kunjungan ibu hamil adalah pertemuan (kontak) antara ibu hamil dan

BAB I PENDAHULUAN. Proses kehamilan, persalinan, nifas merupakan suatu proses fisiologis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB 1 PENDAHULUAN. tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan langsung oleh kehamilan itu sendiri. Preeklampsia adalah timbulnya

BAB II LANDASAN TEORI

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpengaruh tidah baik terhadap kehamilan tersebut (Prawiroharjo, 2010).

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN IBU HAMIL / ANTENATAL CARE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ASUHAN IBU HAMIL KUNJUNGAN AWAL / PERTAMA

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. haid terakhir (Prawirohardjo, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan. seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalah-masalah tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan kunjungan antenatal ke petugas kesehatan minimal 4 kali

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami

PENGERTIAN ASUHAN ANTENATAL. Asuhan antenatal adalah : Asuhan yang diberikan untuk ibu sebelum kelahiran. (Depkes, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang

Transkripsi:

4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri atau sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan (Fuad, 2005). Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh pada umumnya, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya (Notoatmodjo, 2007). Menurut Kihajar Dewantara pendidikan adalah sebagai suatu proses belajar yang menghasilkan suatu kemampuan tertentu yang diperoleh dalam keluarga (pendidikan informal), di sekolah (pendidikan formal) dan di dalam masyarakat itu sendiri. Makin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah orang tersebut menerima informasi. dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun media masa, semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan (Bina Diknakes, 1994). Tingkat pendidikan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : 1. Tingkat pendidikan rendah Terdiri dari SD 2. Tingkat pendidikan menengah Terdiri dari SMP/sederajatnya, dan SMA/sederajatnya. 3. Tingkat pendidikan atas Terdiri dari Diploma/sederajat, dan Sarjana/sederajatnya(Koentjaraningrat,1997 dalam Nursalam, 2001).

5 2.2 Kehamilan Kehamilan merupakan proses yang berkesinambungan yang terdiri atas ovulasi, migrasi protozoa dan ovum, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, serta pembentukan dan perkembangan janin sampai aterm (Hidayanti, 2009). Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Jika kehamilan berlangsung 40 minggu ini disebut kehamilan matur (cukup bulan), dan jika kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur, sedangkan kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur (Prawirohardjo, 2008). Dilihat dari lamanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam tiga bagian yaitu (Prawirohardjo, 2008): 1. Kehamilan Triwulan I (antara 0 sampai 12 minggu) 2. Kehamilan Triwulan II (antara 12 sampai 28 minggu) 3. Kehamilan Triwulan III (antara 28 sampai 40 minggu) 2.3 Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care) Pemeriksaan kehamilan adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Pelayanan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga profesional yaitu dokter spesialisasi bidan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan. Untuk itu selama masa kehamilannya ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan asuhan antenatal. Pemeriksaan kehamilan yang teratur akan menurunkan bukan hanya angka kematian ibu hamil dan ibu bersalin dan nifas tetapi juga menurunkan angka kematian dan kecacatan bayi di Indonesia. Manfaat pemeriksaan kehamilan adalah memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin, sehingga dapat

6 meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu (Saifuddin, 2006). Tujuan umun dari pemeriksaan kehamilan ialah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu selama dalam kehamilan, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat. Sedangkan tujuan khusus dari pemeriksaan kesehatan ini antara lain (Mochtar, 1998) : 1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan. 2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin. 3. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak. 4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi. Perawatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala dan teratur sangat penting, sebab merupakan upaya bersama antara petugas kesehatan dan ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat, mengenai : 1. Aspek kesehatan dari ibu dan janin untuk menjaga kelangsungan kehamilan, pertumbuhan janin dalam kandungan, kelangsungan hidup ibu dan bayi setelah lahir. 2. Aspek psikologi, agar dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya ibu hamil mendapatkan rasa aman, tenang, terjamin dan terlindungi keselamatan diri dan bayinya. 3. Aspek sosial ekonomi, ibu hamil dari keluarga miskin pada umumnya tergolong dalam kelompok gizi kurang, anemia, penyakit menahun. Ibu risiko tinggi atau ibu dengan komplikasi persalinan dari keluarga miskin membutuhkan dukungan biaya dan transportasi untuk rujukan ke rumah sakit. Pemeriksaan kehamilan dilaksanakan sesuai standar 7T yaitu: a. (Timbang) berat badan b. Ukur (Tekanan) darah c. Ukur (Tinggi) fundus uteri d. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)

7 e. Pemberian (Tablet zat besi), minimum 90 tablet selama kehamilan f. (Tes) terhadap penyakit menular sexual g. (Temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan. Pemeriksaan Ibu hamil meliputi: 1. Anamnesis Anamnesis berupa pertanyaan terarah yang ditujukan kepada ibu hamil, untuk mengetahui keadaan ibu dan faktor resiko yang dimilikinya. Pertanyaan yang diajukan dalam anamnesis adalah: a. Nama, umur, pekerjaan, pendidikan, nama suami, agama, dan alamat. b. Keluhan Utama: apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada pengaduan- pengaduan lain yang penting. c. Tentang Haid: haid teratur atau tidak, lamanya haid, banyaknya darah, sifatnya darah, haid nyeri atau tidak, dan haid terakhir. d. Status perkawinan e. Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu jika bukan kehamilan yang pertama. f. Kehamilan sekarang: Hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sekarang yaitu berhubungan dengan gerakan janin, hal-hal yang dirasakan akibat perkembangan kehamilan dan penyimpangan dari normal (keadaan patologis). g. Anamnesis keluarga: adakah penyakit turunan dalam keluarga (Sastrawinata, 1983) 2. Pemeriksaan Fisik diagnostik Pemeriksaan fisik pada ibu hamil bertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, serta ada tidaknya kelainan bentuk badan (Uliyah, 2006). Selain itu pemeriksaan fisik diagnostik juga meliputi:

8 a. Takanan Darah Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140/90 mmhg. Bila tekanan darah naik hingga 30 mmhg sistolik dan 15 mmhg diastolik dari tensi sebelumnya maka perlu dicurigai toxaemia gravidarum. b. Berat badan Berat badan dalam trimester ketiga tidak boleh bertambah lebih dari 1kg seminggu atau 3kg dalam sebulan. Penambahan yang lebih dari batasbatas tersebut disebabkan oleh penimbunan (retensi) air dan hal ini disebut praoedema. c. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan urin (glukosa, zat putih telur dan sedimen), darah (Hemoglobin, golongan darah), Feses (adakah telur-telur cacing). 3. Pemeriksaan Obstetrik a. Inspeksi Inspeksi dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya cloasma gravidarum pada muka/wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, ada tidaknya oedem. Pemeriksaan selanjutnya adalah melihat leher, dada, perut, dan pemeriksaan ekstremitas untuk melihat ada tidaknya varises. b. Palpasi Digunakan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan menggunakan metode leopold. c. Auskultasi Dilakukan umumnya dengan stetoskop monoaural untuk mendengarkan bunyi jantung anak, bising tali pusat, gerakan anak, bising rahim, bunyi aorta serta bising usus. Bunyi jantung anak dapat didengar pada akhir bulan ke-5. Dalam keadaan sehat bunyi jantung antara 120-140 x/menit. (Uliyah, 2006)

9 2.4 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan, tetapi dapat sebaliknya, yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan di rumahnya atau di posyandu. Jadwal pemeriksaan kehamilan menurut WHO adalah sebagai berikut: 1. Minimal 1 kali pada trimester I (sebelum 14 minggu) 2. Minimal 1 kali pada trimester II (antara minggu 14-28) 3. Minimal 2 kali pada trimester III (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke-36) 4. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan. Menurut depkes RI (2002) pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan antenatal dibagi atas: a. Kunjungan pertama kali ibu hamil untuk mendapat pemeriksaan kehamilan standar (K1) Meliputi :1.Identitas/biodata, 2. Riwayat kehamilan, 3. Riwayat kebidanan, 4. Riwayat kesehatan, 5. Riwayat sosial ekonomi, 6. pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, 7. Penyuluhan dan konsultasi. b. Kunjungan keempat/ atau lebih ibu hamil (K4) Meliputi :1. Anamnesa keluhan/masalah, 2. Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, 3. Pemeriksaan psikologis, 4. Pemeriksaan laboratorium bila ada indikasi/diperlukan, 5. Diagnosa akhir (kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan resiko tinggi), 6. Sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan).

10 2.5 Pemeriksaan Kehamilan Keempat/lebih (K4) Berdasarkan ketentuan Depkes RI (2002) yang membagi pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan antenatal, pada kunjungan ibu hamil yang keempat yaitu pada trimester III kehamilan dilakukan beberapa pemeriksaan kehamilan yang meliputi: 1. Anamnesi keluhan/masalah Anamnesa obstetrik secara umum dan lengkap dan penyakit yang berhubungan. Berikan informasi / tanyakan tentang proses kehamilan dan gangguannya, pemeriksaan rutin kehamilan, gizi dan kebutuhan kalori selama hamil, pemeliharaan kebersihan tubuh, imunisasi, perawatan payudara dan persiapan menyusui. Pada anamnesis juga perlu diberitahukan gejala- gejala penting yang mengharuskan ibu hamil untuk memeriksakan diri misalnya hiperemesis, kenaikan berat badan yang berlebihan, edema, sakit kepala dan pandangan kabur, pecah ketuban, hilangnya gerakan bayi, kehamilan lewat waktu, serta perdarahan. 2. Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan Pemeriksaan umum: - Keadaan umum - Tipe badan (asterikus, atletikus, piknikus) - Tinggi badan - Berat badan - Warna konjungtiva, ikterus, edema, kloasma gravidarium - Tanda vital (tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh) - Kondisi jantung dan paru - Palpasi hati dan limpa Pemeriksaan khusus: - Infeksi - Palpasi - Auskultasi - Pemeriksaan Panggul

11 3. Pemeriksaan Psikologis 4. Pemeriksaan Laboratorium bila ada indikasi/ diperlukan seperti: - Laboraturium rutin atau khusus - Pelvimetri - USG 5. Diagnosa akhir - Kesimpulan hasil pemeriksaan (kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan resiko tinggi) - Cantumkan kondisi kehamilan/ ibu dan bayi dalam kesimpulan 6. Sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan) Rencana tindakan meliputi: - Penjelasan hasil temuan atau penilaian klinis ibu - Penjelasan tentang rencana asuhan antenatal berkaitan dengan hasil temuan tersebut. - Pencatatan pada buku kontrol ibu hamil dan penjelasan tentang langkah atau asuhan lanjutan serta jadwal pemeriksaan ulangan. - Penjelasan untuk melakukan kunjungan ulang apabila ibu merasakan beberapa kelainan / ganggguan kehamilan. 2.6 Faktor- faktor yang berhubungan dengan kesadaran pemeriksaan kehamilan Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ibu hamil sehingga tidak memeriksakan kehamilannya diantaranya adalah (Wibowo,1992 dalam Maulina,2010): a. faktor akses terhadap pelayanan (jarak, tempat, waktu) b. faktor sosial ibu hamil ( pendidikan, pengetahuan, sikap) c. faktor keadaan ekonomi keluarga, faktor reproduksi ibu hamil (paritas, jarak kelahiran) d. faktor kondisi kesehatan ibu hamil, faktor pencarian pengobatan. Dari seluruh faktor tersebut, faktor sosial (pendidikan) merupakan faktor yang cukup penting. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung

12 seumur hidup. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menentukan dan menerima informasi. Semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Sebaliknya, pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima gagasan baru. Demikian halnya dengan ibu yang berpendidikan tinggi akan memeriksakan kehamilannya secara teratur demi menjaga keadaan kesehatan dirinya dan anak dalam kandungannya (Wibowo,1992 dalam Maulina,2010).